Selasa, 04 Juli 2023

Pengalaman Mengantar istri Naik Pesawat City Link ke Medan Dari Bandara Halim Perdana Kusuma

  

 

                              BANDARA HALIM PERDANA KUSUMA, JAKARTA-TIMUR

 

Pada hari Jum’at Tanggal 16 Juni 2023 lalu saya mengantarkan istri naik pesawat City Link dari Bandara Halim Perdana Kusuma menuju ke Medan dalam rangka melaksanakan tugas Dinas luar ke Sekeratriatan Jenderal DPR RI. Dalam kunjungan kerja tsb meliputi DPRD Kabupaten Tapanuli Utara dan DPRD I Propinsi Sumatera Utara. Kunjungan istri ke Medan mengingatkan tatkala saya pernah tinggal di Medan selama 5 tahun memiliki kekasih pujaan hati, saya tinggal jalan Gunung Krakatau Medan dekat Sekolah Polisi Negara (SPN) Sampali. Medan adalah kota besar ketiga di Indonesia setelah Jakarta, dan Surabaya, kota Medan adalah kota yang memberikan kenangan terindah bagi hidup saya, semuanya itu hanyalah kenangan yang tidak boleh terlalu dihayati semakin dihayati justru akan membuat rumah tangga menjadi awal dari perpecahan. Kenangan hidup yang indah itu ibarat kaca spion mobil belakang yang boleh sekali kali ditengok tetapi tidak boleh dilihat terus menerus jangan mengenang sesuatu berlebihan dengan melupakan realitas kehidupan yang ada, rancangan kita tentu berbeda dengan rancangan Allah SWT yang maha segala-galanya. Kita harus percaya dan yakin betul bahwa hidup mati dan rezeki itu Allah SWT yang menentukannya kita tinggal menjalaninya saja banyak orang bilang hidup itu mengalir saja seperti air ada benarnya adagium yang sudah berkembang di masyarakat seperti itu artinya hidup itu jangan memaksakan diri jalani saja apa adanya sesuai dengan kemampuan insya allah Allah SWT akan mencukupinya. Yang penting kita sudah ikhtiar dan bekerja keras serta tak lupa berdoa kepada Allah SWT. Jika kita pasrah total kepada Allah SWT, dengan bekerja sesuai kemampuan bidang kita  pasti kita akan diberikan kecukupan oleh Allah SWT. Kita harus yakin dan pasrah bahwa jodoh dan maut itu adalah Allah SWT yang menentukan contohnya saya meski pernah punya calon seorang putri Medan yang cantik jelita menyayangi dengan setulus hati, tetapi Allah SWT berkehendak lain memilihkan jodoh saya yang terbaik kepada putri Solo. Dengan menjadi PNS Sekretariat Jenderal DPR-RI tsb Istri saya memang sering tugas luar kota kebetulan istri saya ditugaskan di bagian Yankes DPR RI untuk melayani bagian kesehatan untuk anggota Dewan, pegawai dan keluarga pegawai serta tenaga ahli anggota DPR RI. Bagian Yankes DPR RI akan membutuhkan akreditasi institusi untuk pelayanan yang lebih baik maka perlu studi banding di Puskesmas atau di Rumah Sakit agar mendapatkan pengetahuan dan wawasan baru dalam pelayanan Kesehatan tsb.

Rasa Cemas, Khawatir dan Takut Jika Istri Naik Pesawat

Jujur saja jika istri naik pesawat saya selalu resah, khawatir, takut dan cemas saya sendiri juga tidak tahu mengapa sampai sekarang saya harus takut, kalau tidak terpaksa saya tidak mau naik pesawat. Empat kali saya sudah mengalami naik pesawat yang pertama tahun 1997 naik pesawat Garuda dari Bandara Ahmad Yani, Semarang menuju Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, kedua, Naik Pesawat Mandala dari Soekarno-Hatta menuju Yogyakarta, yang ketiga, dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta menuju Kuala Lumpur, Malaysia dalam rangka studi banding dengan anggota DPD-RI yang terakhir dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta menuju Makassar, Ujung Pandang untuk menjadi saksi ahli konflik pertanahan antara pemerintah dengan warga setempat.

Biasanya kalau PNS kunjungan dinas pesawatnya hampir selalu Garuda tetapi kali ini istri saya dapat pesawat City Link karena katanya turun di Bandara Silangit Kecamatan si Borong-borong, Kabupaten Tapanuli-Utara tidak dilalui pesawat Garuda baru pulangnya dari Medan di Bandara Kualanamu naik pesawat Garuda. Anehnya kalau istri naik pesawat justru saya yang merasa Ketakutan namun istri saya justru malah senang dan menikmati perjalanan saya didakwai istri bahwa mati hidup tergantung Allah SWT soal mati dimana saja nggak usah takut, begitu katanya. Luar biasa iman dan keyakinannya yang sudah mengakar di hati yang paling dalam sehingga tidak ada kekhawatiran lagi kapan dan dimana mati tidak masalah. Saya agak tenang sedikit jika istri saya naik pesawat Garuda karena selama ini reputasi pesawat Garuda sangat bagus, ketika saya diberitahu kali ini naik pesawat City Link masih satu group dengan garuda maka hati saya menjadi agak tenang. Soal ketakutan naik pesawat ini saya pikir sudah dari sananya saya sendiri juga tidak tahu padahal saya sudah banyak berdoa saya tahu hidup mati itu ada ditangan Allah SWT tetapi saya tidak tahu mengapa saya tetap ada rasa takut menghantui diri saya jika saya naik pesawat. Anehnya pada tahun 1997 pertama kali saya naik pesawat garuda sangat senang dan menikmati sama sekali tidak ada rasa ketakutan. Namun setelah mendengar ada beberapa pesawat yang mengalami kecelakaan bahkan ada yang nyungsep ke laut hal itulah yang menjadikan saya mulai resah dan khawatir naik pesawat. Tetapi saya bertekad bulat tidak akan takut jika nanti bersama keluarga naik haji atau umrah saya bulatkan tidak akan takut untuk naik pesawat. Ternyata ketakutan naik pesawat juga digantungkan tujuannya kalau tujuannya untuk pelesiran maka ada rasa khawatir tetapi untuk ibadah umrah atau naik haji maka saya insya allah tidak akan takut apalagi cemas, akan pasrah total kepada Allah SWT.

 

 


 

Bandara Halim Perdana Kusuma Sangat Bagus, Bersih dan rapi.

 

Untuk pertama kalinya saya dapat melihat Bandara Halim Perdana Kusuma secara langsung, jujur saja saya merasa takjub akan keindahan Bandara Halim Perdana Kusuma yang terletak di Wilayah Jakarta Timur tsb, biasanya istri saya kalau kunjungan kerja dinas luar menggunakan maskapai garuda ke berangkatannya melalui Bandara Soekarno-Hatta, sering saya sampaikan kepada istri yang asli orang Solo, kita justru belum pernah naik pesawat garuda ke Solo sekali-kali saya ajak naik pesawat ke Solo tujuan Bandara Adi Sumarmo. Begitu juga Bali saya juga belum pernah ke sana padahal orang luar negeri banyak yang sudah mengunjungi keindahan Bali, saya baru tersadar usia saya yang sudah setengah abad lebih ternyata belum banyak mengunjungi kota-kota besar di Tanah air. Selama ini kota-kota di Indonesia yang sudah saya kunjungi antara lain: kota Medan, Pelembang, Pematang Siantar, Jambi, Malang, Semarang, Kudus, Yogya, Rembang, Surabaya, Gresik, Jakarta, Tangerang, Lampung, Purwodari,Nganjuk, Madiun dan Pati tempat kelahiran saya sendiri. Banyak kota-kota di negaraku yang belum banyak saya kunjungi rasanya saya ingin berkeliling seluruh Indonesia yang merupakan bagian integral satu kesatuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

ALUN-ALUN PATI YANG BERSIH DAN INDAH YANG MEMILIKI TAGLINE KOTA BUMI MINA TANI

                                                         Alun-Alun, Pati, Jawa-Tengah   Pati Jawa-Tengah kini terus berbenah untuk mewujudka...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19