Tampilkan postingan dengan label 1. Pencuri Berhati Mulia. 2. Tidak saya pidanakan.. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 1. Pencuri Berhati Mulia. 2. Tidak saya pidanakan.. Tampilkan semua postingan

Senin, 18 Januari 2021

KISAH NYATA PENCURI YANG BERHATI MULIA TIDAK SAYA PIDANAKAN

 

Oleh WARSITO, SH., M.Kn.

 Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta

Dosen Fakultas Hukum Universitas Satyagama, Jakarta

Alumni Magister Kenotariatan UI

Juara I Test Analis Undang-Undang DPR RI Tahun 2016  

Juara I Lomba Pidato MPR-DPR Tahun 2003



 

Pembaca yang saya hormati,

Sebelum meneruskan membaca kisah nyata Pencuri yang mengembalikan barang saya, jaminan dari saya, bahwa saya siap dipidana jika tulisan saya ini berbohong. Untuk membuktikan keotentikan tulisan saya ini dan untuk menambah keimanan kita kepada Allah SWT mengenai kebenaran kisah ini, silahkan menghubungi bapak Eko Kepala Security Gedung Menara Jamsostek, Jalan Gatot Subroto, Jakarta-Selatan, atau Security-Security yang lain. Bisa juga mendatangi saksi dari tetangga saya yang namanya pak NJO beralamat di Sari Bumi Indah, RT 05/RW 017 Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang. Pak Njo ini sekarang menjadi keamanan di Perumahan Sari Bumi Indah RW 017. Dalam tulisan ini untuk menjaga kode etik, pencurinya sengaja tidak saya posting di Blog ini. Begitu juga nama dan berasal dari daerah mana tidak akan saya tayangkan.

 

Hari sabtu, tanggal 11 Januari 2014  adalah hari apes atau “kiamat kecil” bagi saya. Kiamat kecil karena tas beserta isi laptop dan uang 12.5juta disikat oleh pencuri ketika saya sedang kuliah S3 program doktor ilmu pemerintahan di Universitas Satyagama lantai 12 Menara Jamsostek, Jalan Gatot Subroto Jakarta Selatan. Yang bikin saya stress laptop hilang adalah data-datanya soal uang hilang masih bisa dicari data-datanya itu yang bikin saya klenger. Cerita hilangnya tas tersebut ketika saya keluar ruangan kelas untuk ngobrol-ngobrol dengan teman saya, semua mahasiswa S3 ilmu pemerintahan Universitas Satyagama ketika berkuliah memakai dasi semua. Saya masuk kedalam sebentar untuk berkonsultasi menemui profesor mengenai disertasi yang akan saya garap, sadar tas saya masih di koriodor saya samperin tetapi sudah raib. Oleh pak Paino Kepala TU S3 Ilmu Pemerintahan Universitas Satyagama mengatakan tidak mungkin tas hilang di kuliah ini paling-paling ketukar dengan teman-teman yang lainnya. Singkat cerita teman-teman sudah ditelpon sana-sini tetapi tidak ada yang merasa tertukar dengan tas saya. Pak Paino mengatakan jika tas saya tertukar wajar karena yang nyolong tas saya itu menggantinya dengan meninggalkan tas dia. Setelah tas pencuri dibuka isinya, saya beserta temen-temen semua kaget karena berisi mantera-mantera bagaimana kiat mendapatkan uang yang banyak. Karuan saja teman-teman pada ketawa ger-geran.

 

 

Lapor Polisi.

Jam 12 siang saya lapor ke kepala keamanan Menara Jamsostek namanya pak Eko, kemudian pak EKO meneruskan laporan peristiwa pencurian ini ke pihak kepolisian. Saya pun meminta di check CCTV untuk mengetahui siapa pencurinya, tetapi alangkah kagetnya CCTV di Koridor tersebut mengalami gangguan, saya sempat kesal bagaimana mungkin di ibu kota negara ini gedung semegah ini CCTVnya bisa mati?.

 

PULANG KE RUMAH DIMARAH-MARAHI ISTRI

Jam 3 sore saya pulang ke rumah bukannya dihibur oleh istri tas saya hilang tersebut,  saya malah dimarah-marahin dibilang kalau nasehatin anak-anak dan istri bisa tetapi dirinya sendiri tidak bisa menjaga miliknya dengan baik malah barangnya sendiri hilang. Saya cuma bisa bilang sama istri bahwa hilang barang masih bisa dicari tapi kalau anak-anak dan istri yang “hilang” tidak bisa dicari. Sesampainya dirumah saya jungkal tiduran dengan memegang kepala, sekali lagi data-datanya itu yang bikin klenger, masih untungya saya tidak pernah menyimpan gambar-gambar yang tidak senonoh didalam laptop tersebut, meskipun saya pusing juga karena uangnya juga raib, tetapi uang masih bisa dicari.

 

KEAJAIBAN DARI ALLAH SWT  SULIT DITERIMA LOGIKA SEHAT

Ketika saya masih wiridan habis maghrib, HP saya tiba-tiba berbunyi panggilan saya lihat dari pak Paino kepala TU S3 Ilmu Pemerintahan Universitas Satyagama, tentu saja saya angkat, beliau mengabarkan bahwa PENCURINYA SUDAH KETEMU MUTER-MUTER GEDUNG TIDAK BISA KELUAR GEDUNG TAS SAYA DIKEMBALIKAN LAGI BESERTA UANGNYA. Saya diminta oleh Pak Paino untuk segera bergegas menuju Menara Jamsostek Lantai 12 untuk menemui pencurinya tersebut. Mendengar khabar dari pak Paino tersebut kontan saya berteriak ‘’ALLAHU AKBAR”, anak-anak dan istri sebenarnya ingin sekali ikut menemui pencurinya tetapi saya larang karena pada waktu itu hujan lebat, kebetulan tetangga saya namanya pak NJO lewat depan rumah langsung saya ajak ke menara Jamsostek, pak Njo bilang pakai celana pendek nggak apa-apa pak?. Saya bilang nggak apa-apa pak!. Ayo kita berangkat!. Sesampainya saya di Menara Jamsostek pencuri itu sudah ngkligo (tidak pakai baju) tetapi masih pakai celana, ketemu saya pencurinya minta-minta ampun sambil tangannya meminta-minta maaf, tetapi saya larang. Karena saya penasaran di otak saya ini nggak masuk akal, ini peristiwa ajaib sekali bagaimana mungkin pencuri ini sudah ngambil tas saya isi laptop dan uang kok dikembalikan lagi?. Tanya jawab saya dengan pencuri:

Saya          : Namamu siapa?.

Pencuri    : Si Anu….(Kode etik tidak saya sebutkan).

Saya          : Agamamu apa?

Pencuri    : Islam.

Saya          : Kamu jawab jujur ya saya bingung kenapa                         kamu sudah mencuri tas saya isi laptop dan                             uang kamu kembalikan lagi?. 

Pencuri       :  Saya disuruh mengembalikan pak!. Saya sudah muter-   muter mencari kontrakan saya sampai ke Pancoran, Benhil, Pejompongan dan Tanah Abang tidak nemu-nemu mata saya gelap tidak ketemu-ketemu  kontrakan saya.

Saya          : Siapa itu yang menyuruh mengembalikan?.

Pencuri    : Diam seribu bahasa.

Jadi yang benar bukan kata pak Paino pencuri tersebut muter-muter didalam gedung tidak bisa keluar gedung, tetapi sudah keluar gedung namun mau mencari kontrakannya bingung matanya gelap muter-muter tidak ketemu ini kesaksian dari pencurinya sendiri.

Akhirnya laporan polisi itu saya cabut  saya diminta oleh pak Eko Kepala Security atas perintah kepolisian membuat surat pernyataan diatas materai bahwa saya tidak menuntut secara hukum atas peristiwa pencurian ini. Berikutnya karena pencuri itu masih muda sebelum dilepas oleh polisi, maka orang tuanya diminta datang oleh polisi ke Jakarta untuk mengambil anaknya yang mencuri tersebut.

 

Pencuri Masih Baik Hati.

Karena pencuri masih baik hati tas dan uang saya dikembalikan lagi saya tidak menuntut secara hukum untuk dipidanakan, demi Allah pencuri itu saya maafkan malah saya kasih uang Rp. 200rb dia nggak mau dia meminta pekerjaan saja, oleh Security Menara Jamsostek malah dimarah-marahi Security bilang kamu sudah mencuri malah meminta pekerjaan?. Sesampainya dirumah saya cerita sama keluarga dan sama tukang cuci gosok, asisten rumah tanggaku tertawa-tawa bilang ke saya: “Bagaimana bapak ini pencuri sudah nyolong tas bapak nggak dihukum malah dicabut laporan polisi terus pencurinya malah dikasih duit?. Saya bilang ke Asisten Rumah tanggaku biarkan bu, Allah SWT itu maha segalaNya, Pencuri itu orangnya masih baik dan mulia mana ada di jaman sekarang pencuri mengembalikan lagi?.

Ini kisah nyata, semua dokumen masih saya simpan dengan rapi sengaja foto pencurinya, namanya, dan asal daerahnya untuk menjaga kode etik tidak saya sebutkan disini biar orang tuanya tidak malu. Jika ternyata saya berbohong saya siap dipidana dan berdosa dunia akhirat. Untuk menambah keimanan kita silahkan dapat menanyakan peristiwa ajaib tersebut kepada pihak-pihak yang saya sebutkan diatas. Sejak itu di ruangan dosen tempat saya mengajar di Universitas Satyagama banyak teman-teman dosen yang meminta do’a kepada saya. Ketika itu saya tertawa ngakak justru saya sendiri malah bingung bagaimana peristiwa ini bisa terjadi saya memang penasaran, saya bertanya sana-sini soal keajaiban ini, hanya kaca mata iman yang bisa menjawabnya.

Semoga bermanfaat.

 

 

 

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

ALUN-ALUN PATI YANG BERSIH DAN INDAH YANG MEMILIKI TAGLINE KOTA BUMI MINA TANI

                                                         Alun-Alun, Pati, Jawa-Tengah   Pati Jawa-Tengah kini terus berbenah untuk mewujudka...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19