Tampilkan postingan dengan label Pengalaman menjadi juara I Lomba Pidato antar Pegawai Setjen MPR-DPR Tahun 2003.. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pengalaman menjadi juara I Lomba Pidato antar Pegawai Setjen MPR-DPR Tahun 2003.. Tampilkan semua postingan

Kamis, 25 Februari 2021

PENGALAMAN MENJADI JUARA I LOMBA PIDATO ANTAR PEGAWAI SETJEN MPR-DPR TAHUN 2003

 

 


  

Oleh WARSITO, SH., M.Kn.

 Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta

Dosen Fakultas Hukum Universitas Satyagama, Jakarta

Alumni Magister Kenotariatan UI

Juara I Test Analis Undang-Undang DPR RI Tahun 2016  

Juara I Lomba Pidato MPR-DPR Tahun 2003


 

Pengalaman menjadi juara I lomba pidato antar pegawai Setjen MPR-DPR tahun 2003 dalam rangka PORSENI (Pekan Olah Raga dan Seni) sangat membanggakan dan mengharukan. Mengharukan karena pada waktu itu peserta lomba sangat ketat rata-rata peserta banyak yang sudah bergelar S2 sedangkan saya statusnya masih SMA. Banyak orang yang tidak percaya bahwa saya yang menjadi juara pidato pada waktu itu. Pengalaman menjadi juara I lomba pidato antar pegawai Setjen MPR-DPR tahun 2003 sangat berkesan sekali karena persiapan yang matang dan sebelumnya ada yang mengecilkan saya justru menambah semangat saya untuk menjuarai lomba pidato tersebut. Jika kita ingin mengikuti  lomba pidato atau ceramah didepan umum, agar tidak grogi dan gemetaran, maka kita harus menyiapkan materi dan mental yang kuat, agar apa yang ingin kita sampaikan dapat diterima oleh audiens dengan sebaik-baiknya, terlebih dewan juri yang akan  menilainya. Persiapan matang itu perlu kita lakukan agar kita tidak demam panggung dan gugup melihat dan menghadapi banyaknya orang yang akan menyaksikan kepiawaian kita dalam berpidato nantinya. Kegiatan lomba pidato, ceramah atau presentasi pasti akan kita temui dalam kehidupan sehari-hari, disini masalahnya, tidak semua orang itu lihai atau ahli berbicara didepan umum. Pengalaman saya menjadi juara I Lomba Pidato antar pegawai DPR-MPR harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, ibarat mau perang peralatan tempurnya harus lengkap tidak boleh tangan kosong. Jika kita ingin tampil di panggung baik itu pidato atau ceramah, tetapi kita tidak mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, maka hasilnya sudah dipastikan akan buruk, sebab  materi yang kita sampaikan kepada audiens tidak dapat diterima dengan baik.

 

Pengalaman Menjadi Juara I Pidato Antar Pegawai MPR-DPR Agar Tidak Gugup dan Gemetaran

Pengalaman saya menjadi juara I Lomba Pidato antar pegawai MPR-DPR tahun 2003 Langkah-langkah agar ketika berpidato kita tidak gugup dan gemetaran dan hasilnya bisa menjadi juara I, yang pertama, usahakan ketika berpidato kita tidak membaca naskah agar makna dapat tersampaikan dengan baik kepada audiens dan dewan juri. Dengan demikian, Dewan juri akan menilai bahwa kita memang menguasai materi yang kita angkat dan layak untuk menjadi juara. Yang Kedua, usahakan sebelum berpidato kita melihat-lihat situasi tempat pelaksanaan lomba agar kita nantinya dapat menguasai medan ketika berpidato, selain itu akan menambah keyakinan kita dan bertambah mantab sebelum pelaksanaan lomba pidato dimulai. Yang terakhir, jangan lupa kita berdo’a kepada Allah SWT dzat yang maha segalaNya agar dalam pelaksanaan lomba pidato atau ceramah kita diberi kelancaran dan kesuksesan.

Itulah pengalaman penulis selama mengikuti lomba pidato dan menjadi juara I Lomba Pidato antar pegawai MPR-DPR tahun 2003 dewan juri terpaksa tidak bisa menolak untuk memutuskan saya menjadi juara I Lomba pidato antar pegawai Setjen MPR-DPR tahun 2003, Tips lomba pidato tersebut telah penulis praktekkan pada tahun 2003 dan hasilnya ampuh dalam lomba Pidato MPR-DPR, dari 32 peserta lomba pidato, alhamdulillah saya dinyatakan juara pertama, lebih senangnya lagi dalam pengumuman lomba pidato tersebut dewan juri independent dari Universitas padjajaran Bandung menyampaikan bahwa diantara peserta lomba hanya saya satu-satu peserta yang benar-benar berpidato lainnya cuma ceramah dan sambutan.

Pengalaman menjadi Juara I lomba pidato antar pegawai Setjen MPR-DPR tahun 2003, sebelum pelaksanaan lomba pidato tersebut saya berusaha untuk menghafal materinya, saya berprinsip saya harus beda dengan yang lain kalau saya membaca pasti saya tidak bisa juara maka dari itu, materi lomba pidato sebanyak 10 lembar saya hafal mati agar saya bisa menjadi juara lomba pidato. Saya pun juga melihat-lihat suasana panggung sebelum pelaksanaan lomba pidato dimulai agar saya bisa menguasai “medan pertempuran”.

 

Pengalaman saya Menjadi Juara I Lomba Pidato antar Pegawai MPR-DPR Ketika Mau Naik Panggung Gemetaran

Pengalaman saya menjadi juara I lomba pidato antar pegawai MPR-DPR tahun 2003, sebagai manusia biasa saya harus mengakui dengan jujur ketika saya akan naik panggung untuk berpidato giliran nomor urut saya dipangil maju kedepan, saya pun sempat grogi dan gemetaran. Menghadapi hal seperti  ini sebagai orang yang beragama saya tak lupa berdo’a kepada Allah SWT memohon agar dalam pelaksanaan lomba pidato ini saya diberikan kelancaran dan kesuksesan. Saya banyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dan membaca Suratul Fatihah memohon kepada Allah SWT agar saya diberikan kemudahan dalam lomba Pidato. Meski sedikit grogi, karena saya sudah berikhtiar untuk menguasai materi dan berdo’a kepada Allah SWT, maka semula yang gemeteran dan grogi, ketika saya sudah diatas panggung berpidato tiba-tiba-tiba saja rasa gugup dan gemetaran itu hilang sama sekali berubah menjadi lancar menyampaikan pidato yang berjumlah 10 lembar tersebut,  dan lebih ajaibnya lagi 3 Dewan juri yang membikin grogi tersebut tiba-tiba dihadapan saya berubah menjadi “semut”, kecil sekali saya melihatnya, itu karena berkat do’a saya kepada Allah SWT bahwa tiada yang besar kecuali Allah SWT.

Hasilnya, akhirnya saya diputuskan menjadi juara 1 lomba pidato MPR-DPR pada tahun 2003 antar pegawai Sekretariat Jenderal MPR-DPR dengan tema tentang good governance dengan hadiah 1juta rupiah. Itulah pengalaman saya menjadi juara I lomba pidato antar pegawai Setjen MPR-DPR tahun 2003 bahagianya bukan main pada waktu itu menerima hadiah sebesar itu. Begitulah selayang pandang Pengalaman saya mengikuti lomba pidato antar pegawai Setjen MPR-DPR tahun 2003 agar kita tidak gugup dan grogi sebelum pelaksanaan lomba pidato dimulai maka kita harus mempersiapkan materi dengan sebaik-baiknya dan tak lupa berdo’a kepada Allah SWT, karena do’a lah senjata bagi umat muslim.

Semoga pengalaman saya menjadi Juara I lomba pidato antar pegawai MPR-DPR Tahun 2003 ini bermanfaat bagi kita semua.  Aamiin...3x Ya Robbal ‘Aalamiin.


HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

ALUN-ALUN PATI YANG BERSIH DAN INDAH YANG MEMILIKI TAGLINE KOTA BUMI MINA TANI

                                                         Alun-Alun, Pati, Jawa-Tengah   Pati Jawa-Tengah kini terus berbenah untuk mewujudka...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19