Tampilkan postingan dengan label Kesan dan Pesan Selama Saya Tinggal di Medan di Jalan Gunung Krakatau. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesan dan Pesan Selama Saya Tinggal di Medan di Jalan Gunung Krakatau. Tampilkan semua postingan

Selasa, 28 September 2021

Kesan dan Pesan Selama Saya Tinggal di Medan di Jalan Gunung Krakatau

 


 

Tahun 1988 untuk pertama kalinya saya saya menginjakkan kaki di Medan, saya tinggal di Jalan Gunung Krakatau Medan. Kakak saya berdinas di Medan menjadi CPM di Jalan Benteng Medan niat saya datang ke Medan untuk mengadu nasib masuk Bintara Polri saya mendaftar Bintara Polri di SPN Sampali Medan. Banyak kenangan indah ketika saya tinggal di Medan sungguh sangat indah sekali bertemu orang-orang baik disana saya pernah memiliki kekasih yang dengan tulus hati mencintai saya meski saya orang tidak punya dia tetap mencintai saya dengan setulus hati, tapi tapi takdir berkata lain bapak saya berantem dengan kakak saya sehingga meminta saya dipulangkan dari Medan ke jawa, saya meninggalkan medan pun terasa berat karena saya sudah memiliki kekasih yang benar-benar mencintai saya bukan karena harta tetapi karena ketulusannya. Saya ke Medan pertama kali naik bus dari Pati Jawa Tengah sampai ke medan sekira 2 hari lebih busnya baru sampai sebelum samai ke medan terjadi kecelakaan mau bus tsb terbalik di daerah tebing tinggi tangan saya dijahit sebanyak sepuluh jahitan.  Saya masuk Bintara di Polda Sumatera Utara karena saya telah gagal masuk Bintara di Polda Metro jaya dan kali ini saya pun gagal kembali untuk menjadi Polisi. Semua memang sudah digariskan oleh Allah sWT mengenai jodoh, rezeki dan maut kita hanya tinggal menjalankan saja.  Saya di Medan tinggal di Jalan Gunung Krakatau kakak saya diberikan rumah oleh ibu angkatnya orang padang yang kaya raya dengan usaha jualan tilam. Saya tinggal di medan bak seperti raja pagi dan siang dianterin oleh ibu angkat kakak saya makanan. Ibu angkat saya ingat kebaikan kakak saya waktu usahanya dirampok dan dibantu kakak saya perampok itu ditangkap dengan mengatakan jangan macam-macam ini ibu saya jangan gangguin ibu saya ya nanti ku patahin tangan kau begitulah kata kakak saya yang garang menjadi CPM yang bertugas di Jalan Benteng Medan.

 

Kenangan tinggal kenangan di Medan

Kenangan memamg tinggal kenangan di medan kekasih saya yang cantik bernama Supridayanti itu pernah datang ke kampung saya di Pati Jawa Tengah saya merasa bangga dan terharu dengan kekasih pujaan hatiku. Tapi apa boleh buat waktu itu saya tidak berdaya dalam hal ekonomi saya belum bisa menikahi kekasih saya karena saya tidak punya apa-apa menyedihkan memang. Kini saya menikah bukan dengan kekasih saya itu pada akhirnya saya sadar bahwa jodoh, rezeki dan maut itu memang benar-benar Allah SWT yang menentukanNya.

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

ALUN-ALUN PATI YANG BERSIH DAN INDAH YANG MEMILIKI TAGLINE KOTA BUMI MINA TANI

                                                         Alun-Alun, Pati, Jawa-Tengah   Pati Jawa-Tengah kini terus berbenah untuk mewujudka...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19