Tampilkan postingan dengan label Kesan dan Pesan Punya Kekasih Pujaan Hati di Medan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesan dan Pesan Punya Kekasih Pujaan Hati di Medan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 27 November 2021

Kesan dan Pesan Memiliki Kekasih Pujaan Hati Menyayangi Setulus Hati Dari Medan Sumatera Utara

 


 

Kesan dan Pesan Memiliki Kekasih Pujaan Hati yang Menyayangi dengan Setulus Hati Dari Medan Sumatera Utara berkesan mendalam ketika saya tinggal di Medan. Saya merantau ke Medan pada tahun 1989 untuk mendaftar Bintara Polri di Polda Sumatera Utara tempat pendaftarannya di Sampali Sekolah Polisi Negara Medan. Sebelumnya saya pernah mendaftarkan Bintara Polri di Polda Metro Jaya pada tahun 1987 dengan nomor ujian 1187 tapi gagal. Saya masih ingat sekali rangkaian ujian Bintara Polri ada tes Parade atau baris-berbaris; tes Kesehatan: tes kesamaptaan jasmani; dan tes tertulis yang diadakan di Senayan dari rangkaian seleksi tersebut saya dinyatakan lulus yang tidak lulus saya di pantohir atau penentuan terakhir di Mabes Polri. Sebelum ke Medan pada tahun 1989  tahun 1988 saya juga mendaftar Bintara Polri di Polda Jawa Tengah di sini saya juga gagal akhirnya saya berangkat ke Medan Pada tahun 1989. Keberangkatan saya ke Medan naik bus dari Pati Jawa Tengah bisnya tidak ber AC harga busnya sekitar 80 ribuan. Sesampai di daerah Tebing Tinggi Sumatera Utara bus yang saya tumpangi tersebut apes mengalami kecelakaan terguling masuk jurang di hutan Tebing Tinggi.

 

 

Ada Nenek-Nenek Tua Yang Mengingatkan Sopir Agar Tidak Ngebut

Di dalam peristiwa tersebut ada hal yang sangat aneh dan super ajaib sekali di mana sebelum kecelakaan ada seorang nenek-nenek tua yang ikut naik bus yang saya tumpangi dengan membawa sebongkah rambutan ngomel dengan sendirinya memarahi sopir dia sampaikan kepada sopir jangan ugal-ugalan karena nyawa penumpang didalam bus ini ada di tangan sopir begitu kata nenek-nenek tersebut. Meski agak kelihatan ngoceh tetapi nenek-nenek tsb nasehatnya benar, sebab baru saja ada  kecelakaan lalu lintas yang banyak mengakibatkan korban meninggal dunia tergeletak di jalanan. Sopir itu bilang kata siapa nek nyawa penumpang itu ditangan saya, hidup mati itu ditangan Tuhan, begitu jawab sopir dari Medan tsb. Bus mengalami kecelakaan masuk jurang penumpang di samping saya perutnya bahkan robek kalau saya hanya luka ringan di lengan tangan kiri dijahit 10 jahitan  dilarikan di Rumah Sakit Umum Tebing Tinggi Sumatera Utara. Dalam peristiwa tsb hampir seluruh penumpang yang ada di bus tadi teringat dengan nenek-nenek tua yang ngoceh tidak karuan tsb. Mereka bertanya-tanya siapakah gerangan nenek-nenek tua tsb? Ternyata apa yang disampaikan oleh nenek-nenek tua tadi benar bahwa nyawa penumpang ada di tangan sopir. Nenek-nenek tersebut yang sepintas kelihatannya ngoceh seperti orang gila saya tidak boleh suudzon barangkali itu malaikat yang menyamar menjadi manusia kita tidak tahu itu fakta yang terjadi saya alami ada keajaiban dalam peristiwa kecelakaan tsb.

 

Saya Dilarikan Ke Rumah Sakit Tebing Tinggi

Kakak saya yang menjadi CPM atau Corps Polisi Militer bertugas di Jalan Benteng Medan sekira 2 jam baru sampai di tempat Rumah Sakit Tebing Tinggi biaya rumah sakit ditanggung oleh perusahaan bus. Sampai  di Medan saya mendaftar Bintara Polri di Sampali Sekolah Polisi Negara, hasil test lagi lagi saya gagal orang Medan bilang kalah lagi kalah lagi. Begitulah nasib yang saya lami ketika saya mendaftarkan polisi selalu gagal, gagal dan gagal lagi. Terakhir Saya mendaftar Angkatan Laut di Belawan Medan kebetulan ketemu Kapten orang Pati sekampung dengan saya dalam ujian ini saya juga gagal lagi karena Mata saya ada kataraknya. Oleh kolonel tadi disampaikan kepada saya dan abang saya dengan arif dan bijaksana bahwa saya harus sadar hidup ini tidak hanya jadi ABRI Allah Subhanahu Wa Ta'ala pasti akan memberikan rezeki dari jalan lain tidak harus jadi ABRI. Pada waktu itu polisi masih berstatus ABRI sama dengan  Angkatan Laut. Oleh Kapten lebih lanjut disampaikan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala pasti akan memberikan jalan kepada hambaNya asal kita mau berusaha berarti tidak harus jadi ABRI bisa pengabdian dalam bentuk lain.

 

Gadis Medan Yang Cintanya Tulus Ikhlas

Selama saya tinggal di Medan saya mengenal gadis Medan yang sangat mencintai saya dengan setulus hati. Kesan dan Pesan Memiliki Kekasih Pujaan Hati yang Menyayangi dengan Setulus Hati Dari Medan Sumatera Utara berkesan sangat mendalam. Saya jatuh cinta kepada gadis Medan Sumatera Utara saya benar-benar merasakan punya kekasih yang sangat tulus dan baik hati tidak memperdulikan padahal saya orang miskin dia mau menerima bahkan ketika saya gagal masuk Bintara Polri pun dia tetap dengan Setia mencintai saya. Masya Allah sungguh begitu indahnya akhlak Mulia seorang gadis Medan ini yang mencintai saya dengan setulus hati. Ketika saya gagal masuk ABRI abang saya berantem dengan bapak saya, oleh Bapak saya, abang saya diminta memulangkan saya ke Jawa lebih baik kerja apa saja di Jawa karena Bapak Marah kenapa saya tidak bisa masuk Bintara Polri. Bapak saya marah sekali percekcokan antara bapak dengan abang saya ini imbasnya saya harus pulang ke kampung Pati Jawa Tengah dengan hasil gigit jari. Gadis yang saya cintai dengan setulus hati sebelum saya pulang ke kampung mendatangi saya dia sangat menyayangi dia menangis agar saya tidak pulang kampung meminta dengan kata-kata Abang kerja di sini saja kerja apa saja yang penting halal bang jangan pulang kampung.  Begitulah takdir berkata lain akhirnya saya pulang kampung Pati Jawa Tengah. Saya bekerja apa saja serabutan yang penting halal bisa untuk makan karena orang tua saya tidak mampu sehari makan saja sudah susah. Saya bekerja di Koperasi Simpan Pinjam di daerah Pati Jawa Tengah yang bergaji Rp45.000 sebulan saya jalani dengan senang hati naik sepeda ontel tapi bahagia dan gembira hati. Hebatnya saking tulus cintanya gadis Medan ini menyusul saya ke Jawa tetapi takdir berbicara lain saya tidak berjodoh dengannya. Begitulah Selayang Pandang kecintaan seorang gadis Medan dengan setulus hati yang betul-betul tulus ikhlas mencintai saya bukan karena kekayaan dan harta benda.

 

Tapi jodoh memang Ditangan Allah Subhanahu Wa Ta'ala

Sebagai orang yang beriman kita harus percaya bahwa rezeki, jodoh dan maut sudah ditentukan oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Kita sebagai manusia tinggal menjalani saja tinggal ikhtiar kita tidak tahu akan bertempat tinggal di mana, kita tidak tahu akan berjodoh dengan siapa kita juga tidak tahu akan meninggal di mana dikuburkan, itu semua sudah menjadi kodrat Allah subhanahu wa ta'ala yang harus kita imani sebagai orang yang beragama. Terkadang setelah saya berumah tangga seperti ini sering merenungkan didalam Hidup ini memang tidak selamanya apa yang kita inginkan bisa kesampaian terkadang apa yang kita mau tidak sesuai dengan kenyataan. Itulah fakta kehidupan yang harus kita sadari kita jalani dengan tulus ikhlas serta memohon ridho dan bantuan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Didalam Penghujung tulisan ini saya berpesan tidak semua orang yang mencari jodoh karena mengejar materialistis ada juga orang yang dengan ketulusan dan kebaikan hati menjatuhkan pilihan kepada pasangannya dengan ketulusan dan keikhlasan. Demikian yang bisa saya sampaikan mengenai kesan dan pesan memiliki seorang kekasih dari Medan yang dengan tulus hati sampai kapanpun akan jadi kenangan dalam hidup saya. Kesan dan Pesan Memiliki Kekasih Pujaan Hati yang Menyayangi dengan Setulus Hati Dari Medan Sumatera Utara berkesan mendalam.

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

ALUN-ALUN PATI YANG BERSIH DAN INDAH YANG MEMILIKI TAGLINE KOTA BUMI MINA TANI

                                                         Alun-Alun, Pati, Jawa-Tengah   Pati Jawa-Tengah kini terus berbenah untuk mewujudka...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19