Sejak saya punya mobil tahun 2000 merk Daihatsu Clasy saya menservice mobil langganan di Palmerah, dekat pasar Palmerah, selain harganya sangat murah kebetulan saya juga mengontrak rumah di Kebon Jeruk Jakarta-Barat. Pengalaman saya menservice mobil di Bengkel Palmerah samping pasar Palmerah sangat puas sekali bengkel itu namanya Han’s Jaya, kini meski saya sudah tidak tinggal di Kebon Jeruk pindah ke Tangerang saya tetap masih berlangganan service mobil disana. Meski pernah bergonta-ganti mobil dari mulai Daihatsu Clasy-Honda Grand Civic-Mazda Interplay saya tetap langganan setia bengkel Hans di Palmerah karena montirnya profesional. Saya termasuk orang yang memperhatikan montir yang mengerjakan mobil saya, selesai service saya selalu kasih uang tips untuk tambahan agar dia bersemangat dan lain kali jika saya ke bengkel lagi cepat-cepat untuk dipegang mobil saya, maklumlah montir juga pasti kepengin dapat tambahan, jika kita pengertian kepada montir yang memperbaiki mobil kita insya allah mereka juga pasti akan perhatian dan bahkan mendahulukan mobil kita untuk di service.
Pengalaman saya menservice mobil di Bengkel Palmerah Harganya sangat murah dibandingkan Tangerang
Jujur saja kenapa meski rumah saya jauh-jauh di Tangerang tetapi saya datang ke Jakarta untuk menservice mobil?. Jawabannya karena harganya sangat murah dibandingkan tempat tinggal saya di sekitaran Tangerang kalau boleh saya bilang kalau saya service di Tangerang harganya tiga kali lipat dibandingkan dengan saya service di Jakarta. Baik penggantian olie, tune up maupun penggantian spare part lainnya bengkel di daerah Tangerang jauh lebih mahal dibandingkan di Bengkel Palmerah. Itulah makanya bagi yang punya bengkel mobil agar kiranya tidak menjual spare part atau jasa-jasa perbaikan dengan harga yang mahal agar kiranya langganan semakin banyak dan bertambah dari mulut ke mulut. Pengalaman saya menservice mobil di Bengkel Palmerah sangat menyenangkan selain dapat melihat-lihat pemandangan pasar Palmerah yang harga-harga sembakonya sangat murah juga nostalgia ketika saya waktu masih kecil melangkahkan kaki pertama kali di Jakarta berada di sekitaran Palmerah tepatnya di lapangan tenis DPR-RI untuk melantai alias jaga bola tenis. Pada tahun 1984 saya tinggal di Palmerah makan di Warteg pada waktu itu harga makan nasi dengan tahu cuma 300 rupiah sekarang nilai mata uang kita sudah jatuh minimal makan di warteg sudah 10 ribu rupiah. Kembali Pengalaman saya menservice mobil di Bengkel Palmerah samping pasar Palmerah kiranya dapat dijadikan temen referensi untuk menservice mobil selain harganya murah, petugas montirnya juga sangat profesional sekali.
