Rabu, 25 Mei 2022

KISAH NYATA KULIAH SETIAP HARI MENGELILINGI 3 PROPINSI DAN MAHASISWI KAKI BERTONGKAT JADI SELEBRITIS KAMPUS


 

 

 Oleh: Dr (c) WARSITO, SH., M.Kn.      

 

Alumni S2 Magister Kenotariatan UI:  

Dosen sertifikasi  profesional Negara;                                                                                                                                                              

Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya; 

Dosen Fakultas Hukum Universitas  Satyagama; 

Dosen Fakultas Hukum Universitas Ibnu Chaldun; 

Dosen Fakultas Hukum Universitas Primagraha;                                                                                                                   

PNS Bagian Persidangan MPR 1997-2008;                                                                                                                               

Juara I Analis UU Badan Keahlian DPR-RI Tahun 2016;                                                                                                        

Juara I Lomba Pidato MPR/DPR Tahun 2003.                                                                                                                              Juara I MTQ Tahun 1984 Tingkat Remaja Putra, Kayen Pati

 


  

Harian Pos Kota  pada 2 september 2006 ketika meliput saya wisuda di Universitas Indonesia (UI)  pernah  menurunkan berita tentang diri  saya kuliah mengelilingi 3 propinsi. Dengan membaca judul berita itu saya sendiri baru tersadar bahwa selama ini saya setiap hari selama 2 tahun berkuliah di UI mengeilingi 3 propinsi. Ternyata memang benar mengelilingi 3 Propinsi karena rumah saya berada di Karawaci Tangerang,  propinsi Banten, ketika kuliah aktifitas pekerjaan saya sehari-hari berada di gedung bulat Senayan Jakarta (DKI) Jakarta, sementara sore harinya saya berangkat kuliah ke UI Depok (Jawa Barat). Itulah yang dimaksud Pos Kota saya berkuliah mengelilingi 3 Propinsi.  Pernahkah kita mendengar bahwa kuliah di UI itu masuk susah keluar susah?. Benar yang dimaksud  untuk bisa masuk itu harus susah payah ketika akan lulus atau keluar juga lebih susah. Dosen sepertinya sudah di doktrin tidak ada belas kasihan kepada mahasiswa soal nilai tinggal bisa atau tidak, tidak ada sedikit pun kebijakan untuk membantu mahasiswa dalam hal penilaian. Banyak mahasiswa/mahasiswi yang di DO karena perpanjangan 2 semester tidak lulus-lulus. Teman saya bahkan karyawan UI sendiri di DO hanya waris perdata tidak lulus-lulus dosennya bilang sampai tutup mata pun tidak akan merubah nilai. Masya allah..saya dengar sendiri dosen seperti itu karena teman tadi saya anterin meminta kebijaksanaan agar diluluskan waris perdata. Namun ketika saya menjadi dosen  di PTS tentu tidak bisa  kaku untuk memberikan penilaian kepada mahasiswa harus dengan bijaksana ketika memberikan penilaian. Karena yang kuliah di PTS di malam hari dan kelas karyawan Jum’at dan Sabtu rata-rata mereka sambil bekerja. Sebagai seorang dosen pendidik profesional dimana pun saya mengajar mahasiswa menurut agama Islam yang saya anut  dan hukum positip yang berlaku saya berkewajiban untuk menyampaikan kepada mahasiswa agar rajin masuk kuliah karena sesungguhnya nanti untuk dirinya sendiri sayang sudah bayar mahal-mahal jika jarang masuk kuliah, tetapi tidak dapat ilmunya. Kecuali  mahasiswa ada urusan darurat dan bekerja lembur silahkan tidak masuk kuliah yang penting memberitahukan atau ijin. Saya selalu menyarankan kepada mahasiswa dimana pun saya mengajar jangan cuma cari ijasah tetapi tidak pernah masuk kuliah, ijasah itu memang sangat penting sebagai bukti otentik kita layak menyandang gelar Sarjana Hukum tetapi harus dibarengi dengan ilmu yang dimilikinya. Banyak saya menemui kasus ketika saya masih berdinas di Senayan gedung Bulat Senayan  banyak teman yang sudah memiliki gelar dan jabatan ketika diminta presentasi atau pemaparan tentang Tupoksi bagian malah banyak yang menghindar atau kabur  ada juga yang saya jumpai ketika diminta advice atau reasoning tidak mau datang alasan sakit perut dll, sebenarnya saya tahu karena mereka belum siap dan tidak mampu menguasai materi ini barangkali waktu kuliah jarang masuk. Pengalaman kuliah di UI yang saya rasakan kuliah seperti masuk kawah candra dimuka harus benar-benar belajar keras, dosen tidak pandang bulu dosen tidak mau tahu “kamu itu siapa”, dosen tidak melihat ganteng cantiknya, kaya miskinnya, bermobil mewah atau jalan kaki, rakyat jelata atau berjabatan, tetapi mahasiswa/mahasiswi bisa atau tidak dalam mengerjakan soal. Sebenarnya mau kuliah di PTN atau PTS itu sama saja yang penting isi kepalanya yang penting belajar dengan sungguh-sungguh. Yang menjadi horor di kalangan mahasiswa di UI, jika  perpanjangan dua semester mahasiswa masih nggak lulus-lulus, pasti bakalan di drop out. Inilah momok yang paling ditakuti maka tidak ada jalan lain kecuali belajar dengan keras. Dosen di UI sudah di doktrin tidak bisa di lobi, tidak bisa disogok bahkan menerima tamu mahasiswa saja tidak mau. Pernah suatu ketika mahasiswa datang ke rumah dosen membawa oleh-oleh tetapi buah tangan tersebut disuruh membawa pulang lagi. Begitu kejamnya. Tetapi bagusnya dan positifnya kuliah di UI sportif, jujur dan adil  tidak memandang apakah orang itu kaya atau miskin, pejabat atau rakyat jelata, tetapi ukurannya adalah apakah kamu bisa atau tidak mengikuti materi perkuliahan. Mau tidak mau harus rajin belajar itu tidak bisa ditawar-tawar lagi. Ada mahasiswa yang sampai memiliki bintang empat di kartu ujiannya, bintang empat ini bukan menandakan pangkat jenderal yang tertinggi di institusi TNI atau Polri, tetapi pertanda mahasiswa itu sudah tidak lulus ujian sampai 4 kali.

Saya kuliah di UI memang sangat berat, sebab dalam waktu yang bersamaan posisi sebagai kepala keluarga, Pengurus RW sekaligus menjalankan tugas sebagai abdi negara (PNS) kebetulan agenda sidang-sidang  di MPR sangat padat sekali sedangkan tugas kuliah juga sangat menumpuk yang harus saya kerjakan. Mula-mula nilai saya banyak yang jeblok inilah yang membuat saya shock saya kuliah di UI. Saya sempat pamit kepada istri  mau berhenti kuliah saja dari UI karena tidak kuat mengikuti mata kuliahnya dan ketatnya perkuliahan kata istri lanjutkan saja karena sudah banyak menghabiskan biaya. Dengan bertekad bulat meneruskan kuliah, maka saya mengubah cara belajar dan mengatur strategi dengan jitu. Banyak buku-buku saya taruh di kendaraan ketika lampu merah bahkan saya gunakan untuk membaca, ketika di kolam renang pun menunggu keluarga berenang saya tunggu sambil membaca, pokoknya, masya allah begitulah beratnya saya kuliah di Universitas Indonesia. Setelah saya rubah pola belajar saya, akhirnya membuahkan hasil yang maksimal dari 10 mata kuliah yang saya ikuti saya lulus 9 mata kuliah hanya satu mata kuliah yang tidak lulus. Singkat cerita akhirnya saya bisa lulus tepat waktu dari 175 mahasiswa saya termasuk 75 mahasiswa yang bisa lulus tepat waktu sehingga bisa wisuda tanggal 2 September 2006 yang membuat geger teman-teman saya semua, bagaimana mungkin saya bisa mengejar ketertinggalan mata kuliah begitu banyaknya jika bukan berkat rahmat Allah SWT. Tidak sampai disitu, teknik saya belajar juga banyak membuat resume mata kuliah kemudian saya tempelkan di dinding kamar tidur saya, setiap masuk kamar dengan sendirinya saya sudah belajar dan kiat itu sangat efektif sekali. Kuliah di UI memang ada adagium yang sudah menjadi rahasia umum yaitu: masuk susah keluar susah, itu  benar-benar terbukti, namun jika sungguh-sungguh mau belajar dan memperhatikan dengan saksama tipe-tipe atau karakter dosen yang mengajar, insya allah kita bisa lulus tepat waktu dan bisa mengikuti semua materi perkuliahan.

 

Kaki Pincang Selebritis Kampus

Siapakah yang menjadi selebritis di kelas ketika kuliah di UI?. Selebritis di kelas bukan wanita yang cantik, bukan pula pria yang tampan, tidak juga orang kaya yang bisa bergonta-ganti mobil mewahnya, pejabat pun tidak bisa jadi selebritis. Yang  menjadi selebritis di kelas ketika kuliah UI satu kelas dengan saya adalah kaki pincang bertongkat tetapi orangnya pinter dan cerdas secara akademik, dia dikejar-kejar oleh temannya yang membutuhkan bahan kuliah darinya. Sebab orang-orang yang pintar seperti ini sampai dosen mengajar saja direkam lalu dibuat resume atau kesimpulan, hasil resume inilah yang dibagikan kepada teman-temannya untuk bahan kuliah seperti UTS dan UAS inilah yang menjadikan dia selebritis.

Kuncinya jika ingin kuliah di UI fokus saja belajar dan rajin masuk kuliah karena ada dosen yang jika mahasiswa kehadirannya kurang maka tidak pernah akan diluluskan, juga perbanyak belajar kelompok dengan belajar kelompok maka kita akan cepat menangkap materi kuliah yang sedang kita ambil. Belajar kelompok sangat efektif sekali, apalagi jika dibarengi belajar sambil menulis tentunya akan lebih dahsyat lagi.

Mahasiswa-mahasiswi baik PTN maupun PTS dimana pun berada saran saya terus belajar yang giat, dibarengi dengan do'a kepada Allah SWT usaha itu pasti tidak pernah akan mengkhianati hasil.

Semoga bermanfaat.

 

Jumat, 20 Mei 2022

Cara Mensiasati Naik Pesawat dan Menunggu Keluarga Naik Pesawat Agar Tidak Panik dan Stress

 


 

Jangan suka menyalahkan orang lain jika melihat naik pesawat suka stress, cemas, ketakutan dan mengalami kepanikan jiwa luar biasa. Sebab masing-masing orang berbeda-beda dalam kesenangan dan ketenangan dalam menggunakan moda transportasi. Ada yang enjoy menggunakan bus, kereta api, kapal laut bahkan ada yang senang dengan menggunakan pesawat terbang dengan alasan efisien waktu dan tidak capek dijalanan. Itulah beragam masing-masing orang yang memiliki pandangan berbeda-beda yang harus kita hormati dan tidak bisa kita samakan dengan diri kita.

 

Saya lebih tenang dan Nyaman Naik Kereta Api

Moda transportasi kereta api menjadi primadona saya pulang ke kampung di Jawa-Tengah, tepatnya di Kabupaten Pati Kecamatan Kayen dekat Makam Wali Syekh Jangkung Landoh. Alasan saya kereta api menjadi pilihan mudik selain berbiaya murah, cepat, juga tepat waktu. Namun, setelah sekarang ada tol Cipali jurusan Jawa-Tengah, saya menjadi takjub karena dalam kondisi tidak menjelang lebaran Jakarta-Semarang bisa ditempuh hanya dengan waktu 6 Jam. Berbeda sebelum ada tol Cipali jika lebaran macetnya luar biasa dahsyat sampat pernah saya macet 2 hari di jalan yang dahulu tempatnya di Brexit atau Brebes Exit pernah terjadi malapetaka kamacetan luar biasa. Namun pemudik dalam menghadapi lebaran tahun 2022 ini negara benar-benar terasa hadir kepada rakyatnya pasalnya pemudik dimanjakan dengan dibukanya tol one way arah Jawa Tengah begitu juga diberlakukan one way arah ke Jakarta ketika menghadapi arus balik. Saya sendiri ketika mudik H-1 lebaran betul-betul menikmati adanya one way tidak ada kemacetan sangat lancar sekali dalam perjalanan ke kampung halaman saya. Namun ketika saya balik ke Jakarta arus balik luar biasa macetnya meski sudah dibuka one way masih juga macet, penyebabnya menjelang rest area selalu ada kemacetan. Terkadang saya berfikir sudah dibuka one way seperti ini masih saja macet, sudah ada jalan tol Cipali yang menakjubkan jurusan Jakarta-Semarang masih juga macet, apalagi tidak ada tol, akhirnya saya tersadar ini semua karena kendaraan bertambah banyak dari hari ke hari dan dari tahun ke tahun maka wajar jika tetap terjadi kemacetan. Saya mudik dengan menggunakan Toyota Rush tahun 2011 dengan penumpang empat orang, saya dan istri serta dua anak. Sebenarnya semula istri saya yang pulang sendiri karena anak-anak tidak ada yang mau pulang, mengingat jika pulang malah capeknya luar biasa anak-anak tidak mau pulang ditambah pertimbangannya bapak saya sudah meninggal dan mertua saya di Solo dua-duanya sudah tidak ada lagi mudik pulang kampung malah capek saja muter ke tempat saudara-saudara istri, inilah yang membuat anak-anak saya dan saya sendiri malas untuk mudik. Ibu kandung saya sudah ikut saya di Jakarta inilah pertimbangannya saya juga enggan mudik belum ditambah nanti saudara-saudaranya mengajak pertemuan di rumah makan untuk ngumpul-ngumpul padahal sudah ketemuan ngumpul di saudara yang lebih tua, juga sudah halal bihalal di aula Gedung untuk mempertemukan saudara-saudaranya semua dari keluarga Bani Mawardi. Untuk lebaran tahun 2023 nanti keluarga kami dari bapak Kiswardi Priyowinoto yang menjadi tuan rumah halal bihalal yang akan diselenggarakan di Gedung Waris yang sudah menjadi langganan setiap tahun diselenggarakan acara halal bihalal keluarga.  Kembali kepada anak saya yang semula tidak mau mudik sementara istri saya sendiri yang mudik saya diminta istri untuk merayu anak-anak agar mau pulang kampung. Sebenarnya istri saya sudah menyadari jika pulang kampung sendirian alias mudik seperti orang hilang saja, karena saya juga kasihan kepada istri jika mudik sendirian maka akhirnya anak-anak,  saya bujuk dan akhirnya mau untuk mudik ke Solo tapi dengan syarat jangan muter-muter ke tempat saudara terlalu lama seperti yang sudah-sudah. Maksudnya jika ingin silaturrahmi kepada saudara-saudaranya yang wajar-wajar saja jangan sampai berlebihan. Segala sesuatu jika berlebihan pasti tidak baik. Mudik tahun ini bagi saya adalah momentum yang cukup baik dimana adik saya yang ada di kampung sedang sakit jantung saya nggak tega saya harus pulang meski kadang-kadang saya juga kesel kalau adik lagi bandal tetapi namanya adik pastilah saya sayang. Untuk sayang kepada saudara-saudara sudah saya buktikan ketika remaja saya korbankan diri saya hasil merantau untuk membantu adik-adik saya. Meski terkadang jika saya mengalami nasib susah justru orang lain yang membantu. Kembali ke Lap top mengapa saya tidak suka naik pesawat?.

 

Mengapa Saya Tidak Suka Naik Pesawat?.

Jika ditanya mengapa saya tidak suka naik pesawat? Maka saya sendiri juga tidak bisa menjawabnya secara pasti. Padahal saya juga belajar agama tahu bahwa takdir itu Allah SWT yang menentukan. Saya sendiri tidak tahu mengapa sampai sekarang jika naik pesawat selalu resah, stress dan panik dan selalu dzikir terus didalam pesawat?. Yang terpikir oleh saya kalau-kalau pesawatnya jatuh dan nyungsep ke laut bagaimana?. Keresahan ini akibat saya sering mendengar terjadi adanya kecelakaan pesawat sehingga menjadikan diri saya enggan naik pesawat. Memang kelebihan naik pesawat adalah efisien, efektif dan tepat waktu, tetapi resikonya jika terjadi kecelakaan diudara maka kecil kemungkinan bisa selamat, hal inilah yang menjadi bayang-bayang saya untuk tidak ingin naik pesawat. Bahkan Ketika adik saya masih bekerja di Giant selalu mendapatkan point untuk ditukar dengan pesawat saya justru memilih naik kereta api saja. Meski saya enggan naik pesawat sebenarnya saya sudah pernah naik pesawat Garuda pertama kali pada tahun 1999 dengan harga tiket 225ribu, kemudian naik Pesawat Mandala ke Yogyakarta terakhir saya naik pesawat Malaysia Air Lines ke Malaysia pada tahun 2006 bersama anggota DPD RI untuk berkunjung ke Parlemen Malayisa, Genting High Lend, dan Pertronas Gedung Menara Kembar di Malaysia. Namun jika keluarga saya naik pesawat saya menyarankan untuk memakai pesawat Garuda saja karena SOPnya sangat bagus sekali tidak diragukan lagi reputasinya kemarin jalan-jalan ke Bajo NTT dapat pesawat Citilink karena pesan pesawat Garuda sudah tidak kebagian begitu dijelaskan Citilink itu anak perusahaan Garuda hati saya agak menjadi tenang. Prinsip saya meski hidup mati itu takdir datangnya dari Allah SWT kita sebagai manusia haruslah senantiasa berusaha dan berupaya dengan sekuat tenaga untuk mencari moda transportasi yang benar-benar SOPnya sangat bagus, namun jika masih terjadi hal-hal yang tidak di inginkan baru itu namanya takdir. Hal ini sudah sejalan dengan agama yang saya anut agama islam bahwa kita harus berikhtiar terlebih dulu setelah itu hasilnya kita pasrahkan kepada Allah SWT.

 

Agar Kita Naik Pesawat Tidak Panik

Hal pertama yang harus dilakukan ketika kita naik pesawat agar tidak panik, yang pertama pilihlah moda transportasi pesawat yang memiliki reputasi baik SOPnya. Kedua, sebagai orang yang beragama berdo'alah kepada Allah SWT pengalaman saya selalu membaca dzikir dan shalawat kepada nabi Agung Muhammad SAW. Yang ketiga, baru kita tawakkaltu 'alallah serahkan semua kepada Allah SWT. Begitu kiat agar kita naik pesawat udara tidak mengalami kepanikan.

Rabu, 18 Mei 2022

Dapatkah Penundaan Pemilu dan Perubahan Masa Jabatan Presiden dan Wapres Menjadi 3 Periode?

 

 Oleh: Dr (c) WARSITO, SH., M.Kn.      

 

Alumni S2 Magister Kenotariatan UI:  

Dosen sertifikasi  profesional Negara;                                                                                                                                                              

Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya; 

Dosen Fakultas Hukum Universitas  Satyagama; 

Dosen Fakultas Hukum Universitas Ibnu Chaldun; 

Dosen Fakultas Hukum Universitas Primagraha;                                                                                                                   

PNS Bagian Persidangan MPR 1997-2008;                                                                                                                               

Juara I Analis UU Badan Keahlian DPR-RI Tahun 2016;                                                                                                        

Juara I Lomba Pidato MPR/DPR Tahun 2003.

 

 


 

Wacana Heboh penundaan pemilu dan perubahan konstitusi tentang 3 periode masa jabatan presiden dan wakil presiden memantik perhatian publik di negeri kita ini tak ayal penulis tidak sabar untuk segera angkat pena guna memberikan pemahaman dan pengertian yang baik tentang perubahan konstitusi. Pertanyaannya, bolehkah konstitusi itu dilakukan perubahan?. Bolehkah melakukan penundaan pemilu?.  Jawabannya tidak ada ruang di konstitusi dan hukum ketatanegaraan yang membolehkan penundaan pemilu sebab negara tidak dalam keadaan darurat. Perubahan konstitusi dibolehkan sesuai ketentuan mekanisme Pasal 37 UUD 1945 diajukan oleh sekurang-kurangnya pengusul 1/3 dari jumlah anggota MPR 711. Forum kehadiran untuk usulan amandemen tsb minimal dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR sedang putusan untuk bisa merubah konstitusi atau tidak minimal disetujui lebih dari 50% jumlah anggota MPR. Jika usulan perubahan konstitusi tsb tetap dipaksakan mengingat koalisi yang sudah overload di parlemen mendukung pemerintah maka jelas perubahan konstitusi akan bisa terlaksana masalahnya adalah perubahan konstitusi cara yang parsial ini tidak baik buat system ketatanegaraan kita. Era reformasi ini sistem ketatanegaraan kita di design agar terjadi check and balance hubungan antara kelembagaan negara saling mengimbangi dan saling mengontrol tetapi harapan itu jauh dari kenyataan.

 

Dapatkah Konstitusi dirubah?.

Menurut K.C Wheare ada beberapa perubahan konstitusi dalam mengubah UUD atau konstitusi, yaitu : Beberapa kekuatan yang bersifat primer (some primary forces) Perubahan yang diatur dalam konstitusi (formal amandement) Penafsiran secara hukum (judicial interpretation) jika kita mencermati dengan saksama dan sungguh-sungguh tentang perubahan konstitusi pada tahun 1999-2002 benar-benar merupakan kebutuhan dan desakan masyarakat untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan untuk kepentingan pribadi, kelompok, golongan atau partai politik. Perhatikan dengan saksama dan sungguh-sungguh sebelum konstitusi dirubah konsiderannya: setelah MPR membaca, menelaah, meneliti dan mengamati dengan saksama dan sungguh-sungguh hal-hal yang bersifat mendasar yang dihadapi oleh rakyat bangsa dan negara jelas disini perubahan konstitusi dimaksudkan untuk kepentingan masyarakat bangsa dan negara. Bangsa ini harus benar-benar cerdas untuk senantiasa berkaca pada pengalaman  sebelumnya pada orde lama dan orde baru dimana dalam Ketetapan MPRS Nomor III/MPRS/1963 Tahun 1963

PENGANGKATAN PEMIMPIN BESAR REVOLUSI INDONESIA BUNG KARNO MENJADI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SEUMUR HIDUP

 TAP MPRS itu telah dicabut. Begitu juga orde baru pemerintahan pak Soeharto dengan jargon akan melaksanakan Pancasila secara murni dan konsekuen. Ini artinya apa?. Orde baru tidak berkehendak untuk merubah konstitusi, meski pak Harto tidak terang-terangan ingin menjadi presiden seumur hidup tetapi dengan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen ada pasal masa jabatan presiden yang menguntungkan pak Harto maka itu tidak berkehendak untuk merubah konstitusi. Apa isinya pasal itu?. Pasal 7 UUD 1945 rumusan asli menyatakan: Presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih Kembali. Kata-kata dapat dipilih Kembali disini bersifat multitafsir artinya bisa dipilih sekali lagi dan bisa seterusnya. Oleh karena itu melalui amandemen UUD 1945 sejak 1999-2002 rumusan pasal konstitusi tentang masa jabatan presiden tsb telah dilakukan perubahan sehingga berubah berbunyi sbb: Presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama lima tahun dan sesudahnya dapat dilipih Kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk satu kali masa jabatan. Artinya pasal tentang masa jabatan presiden maksimal dua kali masa jabatan ini adalah untuk mengoreksi pasal terdahulu presiden yang terlalu lama dikhawatirkan dapat terjadi a buse of power atau penyalahgunaan kekuasaan. Dengan belajar pengalaman seperti itu maka setiap penyelenggara negara harus arif dan bijaksana harus memberikan suri tauladan yang baik kepada rakyatnya jangan asal bicara perubahan konstitusi tetapi jika harus merubah konstitusi memang harus benar-benar untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

Lembaga Negara Mana berwenang mengkaji dan Merubah Konstitusi?.

Yang berwenang untuk mengkaji secara komprehensif pelaksanaan konstitusi dan merubah tentunya adalah Lembaga negara yang Bernama MPR bukan Lembaga negara lain. Ada keanehan jika para penyelenggara negara atau ada Menteri-menteri yang mengusulkan perubahan konstitusi sebab menteri-menteri diangkat oleh Presiden yang diberikan kewenangan oleh konstitusi agar fokus bekerja untuk kepentingan kesejahteraan rakyat jangan sibuk malah mengurus amandemen UUD 1945. Untungnya saja presiden tidak meminta perubahan konstitusi menjadi 3 periode jika itu dilakukan jelas adalah pelanggaran konstitusi karena presiden Ketika dilantik telah bersumpah akan menjalankan UUD dan UU serta peraturannya dengan selurus-lurusnya serta akan berbhakti kepada nusa dan bangsa. Jadi semua pihak hendaklah berhenti untuk berwacana yang tidak populis fokuslah sebagai penyelenggara negara untuk berbuat yang baik kepada kesejahteraan rakyat jangan berwacana yang tidak bermutu. Muatan konstitusi tidak bisa sembarangan dan serampangan dirubah se enaknya sendiri konstitusi itu di design jangka Panjang jauh ke masa depan bangsa agar tidak mudah lapuk dimakan zaman (verourded). Berbeda dengan muatan UU yang sewaktu-waktu bisa dilakukan perubahan dan uji materi ke Mahkamah Konstitusi jika bertentangan dengan UUD 1945. Saya meminta para penyelenggara negara untuk menjadi negarawan seperti telah dipraktekkan oleh para pendahulu kita bagaimana dahulu mereka memperjuangkan kemerdekaan ini dengan tetesan darah bahkan nyawa taruhannya dan lihatlah konstitusi yang dirumuskannya benar-benar luar biasa indah Bahasanya dan menjangkau jauh ke masa depan bangsa tapi mereka negarawan menyadari bahwa konstitusi yang dibuatnya itu adalah kilat dan sederhana mereka negarawan berpesan pada saatnya anak-anak bangsa lah yang akan menyempurnkannya namun demikian rumuskalah konstitusi untuk kepentingan bangsa dan negara jangan untuk kepentingan pribadi, kelompok, golongan dan partai politiknya. Apakah yang dimaksud dengan negarawan?. Negarawan adalah orang yang mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi, kelompok golongan atau partai politik. Pertanyaannya sekarang apakah anggota DPR dan DPD yang merangkap anggota MPR negarawan atau tidak?. Silakan menjawabnya sendiri.

Minggu, 08 Mei 2022

Mudik Lebaran 2022 Shalat Ied 1443 H di Stadion Manahan Solo

SAYA KE STADION MANAHAN SOLO

 

Sudah 3 tahun saya bersama keluarga tidak mudik ke kampung halaman. Disebabkan berbagai hal antara lain karena adanya covid-19 selama dua tahun dan bapak saya sudah meninggal sementara ibu saya ikut saya di Jakarta jadi kalau pulang kampung atau mudik lebaran kurang gairah lagi. Kampung Saya Kayen Pati Jawa Tengah, sementara istri saya putri Solo rumahnya reksoniten dekat pasar Klewer Solo. Ketidakmudikan saya salama 3 tahun banyak disebabkan berbagai hal yang pertama karena bapak saya sudah meninggal dunia dan kedua mertua saya juga sudah meninggal sedangkan ibu saya ikut saya di Jakarta. Jadi kalau tidak ada keperluan mendesak atau darurat maka saya tidak akan pulang kampung karena sudah pasti mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Satu kampung di desa saya itu hampir saudara semua jadi kalau pulang harus menyiapkan uang lima ribuan, sepuluh ribuan dan dua puluh ribuan untuk anak-anak. Sedangkan untuk orang-orang tua sudah saya siapkan lima puluh ribuan dan seratus ribuan. Meski pulang menghabiskan uang banyak dan jalanan pasti macet tapi senangnya bukan main bisa menengok kampung halaman dan bisa bertemu dengan saudara-saudara saya semua.

 

Shalat Ied di Stadion Manahan Kota Solo

Selama liburan lebaran di Kota Solo saya menginap di hotel Fave selama 3 hari berhubung kamar hotel agak terasa sempit maka saya pindah hotel yang kamarnya agak luas di hotel Pop sebelahan dengan hotel Harris. Saya Bersama keluarga shalat Ied di Stadion Manahan Solo ramai sekali jamaahnya berjubel hingga di jalanan saya menyimak dan memperhatikan dengan saksama dan sungguh-sungguh apa yang disampaikan oleh Chotib ada beberapa poin penting yang saya catat dalam khutbah tsb. Yang pertama jika Indonesia ingin dibarokahi Allah SWT maka surat al a’raf ayat 96 harus dijalankan yang artinya: Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri ini beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT maka akan Kami turunkan berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Kami maka siksa Kami sangat pedih dikarenakan perbuatannya. Hal lain yang tidak kalah penting dalam khutbah tsb jika sekiranya bangsa Indonesia memiliki moral dan akhlaq yang baik maka Indonesia akan menjadi negara yang jauh dari korupsi bahkan akan hilang korupsi di negeri ini. Selain itu chotib juga memesankan agar memilih pemimpin di negeri ini yang sesuai dengan bidangnya serahkanlah urusan ini kepada ahlinya. Dalam mendengarkan isi chotib tsb sangat menyentuh sekali karena umumnya chotib di kota-kota besar tidak teks book tetapi ilmu yang dimilikinya dipadukan antara ilmu agama, hukum ketatanegaraan dan hukum yang berlaku di Indonesia. Tidak seperti chotib-chotib di kampung yang berkhutbah di hari Jumat atau di hari raya selalu membaca buku tidak mau belajar dan melihat perkembangan kekinian yang dihadapi oleh masyarakat bangsa dan negara. Jadi untuk menjadi chotib memang harus banyak mempelajari berbagai disiplin ilmu jangan cuma satu sisi dengan demikian yang mendengarkan akan mendapatkan penyegaran dan bertambah ilmu.

 

 

 

Kuliner di Solo masakan enak dan harga murah

Kota Solo memang memiliki kelebihan dalam bidang kuliner jangan ditanya soal kuliner di Solo adalah rajanya atau gudangnya. Dari mulai Soto seger mbok Giyem sudah saya cicipi, Dapur Solo, Tengkleng, Soto Trisakti, Susu jack dan nasi liwet sudah saya rasakan semuanya. Yang lebih aneh dan mengherankan saya Ketika saya makan nasi liwet di Tangerang meski katanya orang Solo yang masak tetapi rasanya bisa beda dengan yang saya makan di Solo nggak tahulah penyebabnya tetapi itu fakta yang ada dan yang saya rasakan. Sebenarnya kampung halaman saya juga ada kuliner di Pati namanya sego gandul, tetapi kemarin saya tidak makan karena saya masih ingat saudara saya makan nasi gandul di Pati malamnya langsung geletak dirawat di rumah sakit dan langsung meninggal saya nggak tahu apakah karena nasi gandulnya atau memang sudah memiliki penyakit bawaan sejak peristiwa itu saya tidak lagi berani untuk memakan nasi gandul. Saya juga tidak berani memakan sate dan jerohan takut darah tinggi bertambah lagi.

 

Mudik Juga Nengok Adik Yang Sakit

Ketika saya di Kayen Pati tidak lama cuma sekitar 30 menit menengok ibu tiri saya, adik saya yang sakit dan lebaran ketempat bulek-bulek tentunya dengan salam tempel kepada bulek-bulek tsb alias memberikan uang. Saya juga bisa nengok ibu tiri saya yang masih sehat segar bugar yang waktu kecil bagaimana pun telah membesarkan dan memelihara saya. Karena adik saya sakit katanya sakit jantung makanya saya pulang saya kasih uang untuk berobat dan oleh-oleh. Meski kadang kalau dinasehati bandal namanya adik kalau lagi sakit sebagai kakak saya juga tidak tega apa pun yang saya punya saya bantu untuk meringankan bebannnya meski terkadang kalau saya sakit juga belum tentu saudara-saudara akan peduli seperti kepedulian saya terhadap saudara-saudara saya semua. Begitulah serba-serbi mudik 2022 senangnya bukan main bisa menengok kampung halaman meski konsekuensinya mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dan jalanan macet tetapi senangnya bukan main bisa berlebaran di kampung halaman.

 

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

ALUN-ALUN PATI YANG BERSIH DAN INDAH YANG MEMILIKI TAGLINE KOTA BUMI MINA TANI

                                                         Alun-Alun, Pati, Jawa-Tengah   Pati Jawa-Tengah kini terus berbenah untuk mewujudka...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19