Selasa, 21 Juli 2020

Langkah-Langkah Konkret Akan Saya Lakukan Jika Saya Menjadi Menterinya Pak Jokowi


Oleh WARSITO, SH., M.Kn.
Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta,
Dosen Fakultas Hukum Universitas Satyagama, Jakarta


Bismillahirrahmaanirrahiim.
       Langkah-Langkah konkret akan saya lakukan jika saya menjadi menterinya pak Jokowi akan bekerja dengan baik dan profesional untuk kemajuan dan kemakmuran masyarakat. Berkomitmen bekerja dengan baik karena menjadi seorang menteri tidak bisa bekerja sendirian harus baik-baik dengan mitra kerja maksudnya harus menjaga hubungan baik dengan siapa saja mitra kerja agar urusan dan tugas tanggungjawab dari negara dapat terselesaikan dengan baik. Kalau menteri tidak dapat membangun hubungan dengan baik kepada mitranya maka hubungan yang inharmonis tsb pada akhirnya dapat menyumpat daripada tugas kementerian.
Ketika hingar bingar pemilihan Pilpres sudah selesai digelar, berikutnya Presiden terpilih diberikan mandat oleh konstitusi untuk memilih pembantu-pembantunya (menteri-menterinya) yang cakap dan profesional serta jujur untuk menduduki pos pemerintahan yang sesuai dengan kompetensinya masing-masing.
       Langkah-Langkah konkret akan saya lakukan jika saya menjadi menterinya pak Jokowi akan bekerja secara profesional sungguh-sungguh dan penuh rsa tanggungjawab dalam melaksanakan amanat yang telah diberikan presiden kepada saya. Menjelang atau ketika pengumuman menteri-menteri banyak kalangan yang dibuat dag-dig-dug menunggu harap-harap cemas dirinya dapat terpilih menjadi menteri. Harap-harap cemas ini terutama dirasakan oleh kalangan parpol pengusung Pilpres, harapan ini wajar, karena mereka merasa berkeringat untuk mengegolkan capres menjadi presiden berharap adanya imbal balik. 
 
 
       Langkah-Langkah konkret yang saya lakukan jika saya menjadi menterinya pak Jokowi akan bekerja dan mau hidup sederhana  
 
Banyak masyarakat yang hidupnya masih dalam garis kemiskinan, menyadari akan hal itu jika saya dipercaya menjadi menterinya pak Jokowi saya akan bersedia hidup sederhana. Terkait menteri yang profesional diluaran sana banyak sekali orang-orang yang profesional mengharapkan menjadi menteri, tetapi sayangnya secara kasat mata tidak terlihat oleh pak Presiden karena ybs tidak masuk partai politik. Sebenarnya syarat untuk dipilih menjadi Menteri itu mudah sekali, yang sulit itu adalah mencari orang yang jujur, profesional, cakap dan berintegritas, dan diantara yang paling tersulit itu adalah dikenal oleh pak Jokowi selanjutnya akan dipilih menjadi menteri.
 
Langkah-Langkah konkret yang saya lakukan jika saya menjadi menterinya pak Jokowi akan bekerja dengan Tulus
 
       Jika saya terpilih menjadi menteri pak Jokowi, saya akan mendidik anak-anak saya untuk hidup sederhana, saya akan tetap tinggal di perumahan yang berukuran 66 M2 di daerah Tangerang, perumahan Sari Bumi Indah, biarlah listrik saya tetap 1300 Watt, jika Voltagenya turun naik tidak akan saya tambah daya, biar lah anak-anak saya merasakan prihatin, tidur pakai kipas angin sudah cukup, sebab diluaran banyak orang yang hidup susah. Selain itu, jika saya menjadi menterinya pak Jokowi menyatakan tidak akan bersedia untuk tinggal di komplek perumahan Menteri Jalan Widya Chandra Gatot Subroto, Jakarta-Selatan. Biarlah saya tetap tinggal merakyat di perumahan Sari Bumi Indah, RT06/RW 017, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang. Dimana saya tinggal di perumahan ini saya sudah diberikan SK oleh DKM Masjid Al-Falah untuk setiap pagi menjelang subuh melakukan tarhim untuk membangunkan orang-orang yang masih tidur untuk persiapan shalat dan rutin menjadi muadzin subuh, selain itu menjadi imam masjid setiap hari Sabtu shalat subuh.

       
Langkah-Langkah konkret akan saya lakukan jika saya menjadi menterinya pak Jokowi akan bekerja dengan penuh rasa tanggungjawab. Pak Jokowi adalah pribadi yang fenomenal, beliau terpilih presiden bukan karena jabatan ketua umum di partai politik, tetapi karena kinerja dan prestasinya yang gemilang untuk bangsa dan negara, sehingga pribadinya memiliki magnet keterpilihannya di mata rakyat. Sesungguhnya keterpilihan pak Jokowi menjadi presiden itu atas kehendak Allah SWT melalui Pilpres secara langsung oleh rakyat. Untuk itu pak Jokowi orang yang baik ini harus dibantu oleh menteri-menteri orang-orang yang baik pula.

Rabu, 15 Juli 2020

Lembaga-Lembaga Negara Pasca Amandemen UUD 1945


Oleh Warsito, SH., M.Kn
Dosen Fakultas Hukum Universitas Satyagama, Jakarta
Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta



          Setelah perubahan UUD 1945 sejak 1999 s/d 2002 tidak ada lagi istilah penyebutan lembaga tertinggi dan tinggi negara lagi, tetapi penyebutannya sekarang  sudah berubah menjadi lembaga-lembaga negara.
          Dahulu di jaman orde baru, MPR berkedudukan sebagai lembaga tertinggi negara tetapi sekarang kedudukannya sudah berubah menjadi lembaga negara yang sederajat dengan lembaga-lembaga negara lain seperti: DPR, DPD, MK, Presiden, BPK, MA, KPU dan Komisi Yudisial.

          Kesejajaran lembaga-lembaga negara ini dimaksudkan agar terjadi saling mengimbangi dan saling mengontrol antar hubungan lembaga-lembaga Negara. Berikut diatas bagan lembaga-lembaga negara pasca amandemen UUD 1945.

Minggu, 12 Juli 2020

Pak Jokowi Pilihlah Menteri Yang Profesional Jangan Tersandera Oleh Partai Politik Anda Dipilih Oleh Rakyat


Oleh WARSITO, SH., M.Kn
Dosen Fakultas Hukum Universitas Satyagama, Jakarta,
Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta




        Pak Jokowi jika ada reshuffle Kabinet utamakan urutan pertama carilah orang yang jujur, kedua profesional (kompetensi) di bidangnya, ketiga, berintegritas, ke empat cakap, dan kelima, pandai.
        Orang yang Pandai saya tempatkan kelima sebab, jika cuma pandai saja kalau tidak jujur tidak ada artinya apa-apa. Jika hanya kurang pintar sedikit saja, sembari menjalankan tugas kementerian masih bisa sambil belajar hal-hal yang baru yang masih belum diketahuinya. Yang penting ada rasa cinta kepada negara-bangsa dan sungguh-sungguh menjalankan tugas.
        Pak Jokowi,
        Jangan tersandera oleh partai-partai politik, usahakan jangan membagi-bagi porsi pos terbanyak kementerian dari orang-orang partai politik meski ini susah untuk dihindari. Publik pun sangat paham  karena pak Jokowi Pencapresannya diusung oleh partai politik dan/atau gabungan partai-partai politik. Tetapi, seharusnya ketika pak Joko widodo sudah menjadi Presiden Republik Indonesia, pengabdian kepada partai politik sudah harus berakhir berubah menjadi pengabdian kepada masyarakat, bangsa-negara, bersebab, atas kuasa daulat rakyatlah pak Jokowi menjadi presiden RI.
        Namun demikian, setiap orang memiliki hak konstitusional untuk dipilih menjadi menteri oleh pak Presiden dengan hak preogratifnya, termasuk dari kalangan partai politik dan di kalangan profesi saya sebagai dosen dengan ketentuan dan syarat-syarat yang saya sebutkan diatas antara lain harus jujur, profesional, cakap, dan cerdas.
         Ketika ada pemilihan menteri atau reshuffle Kabinet, bukan hanya di kalangan partai politik yang berdebar-debar, di kalangan dosen pun menunggu dengan harap-harap cemas jangan-jangan ada akademisi tempat saya mengajar yang dijadikan menteri oleh pak Jokowi (mereka berharap sambil guyon mana mungkin pak Jokowi milih saya kan beliau tidak kenal)
        Jadi intinya, di kalangan partai politik pun memiliki hak untuk dipilih menjadi menteri jika memenuhi syarat-syarat tersebut diatas. Begitu juga, ternyata ada disana-sini beberapa organisasi atau komunitas yang sampai saat ini nampaknya tidak terlihat oleh pak Jokowi yang pernah memiliki peran penting dan andil cukup besar untuk mengkampanyekan pak Jokowi menjadi Presiden pada tahun 2019 tetapi sampai sekarang tidak mendapatkan jatah apa-apa. Penting pemilihan menteri atau reshuffle kementerian jangan hanya gaduh belaka, tetapi harus mengedepankan profesionalisme, kejujuran, cakap dan berintegritas, siapa pun orangnya yang dipilih harus mengedepankan itu.

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

ALUN-ALUN PATI YANG BERSIH DAN INDAH YANG MEMILIKI TAGLINE KOTA BUMI MINA TANI

                                                         Alun-Alun, Pati, Jawa-Tengah   Pati Jawa-Tengah kini terus berbenah untuk mewujudka...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19