Jumat, 20 Desember 2024

Pengalaman Mewawancarai Driver GrabCar dan GoCar: Mengungkap Keluhan dan Tantangan Penghasilan Mereka

 

Dalam beberapa waktu terakhir, saya berkesempatan untuk berbincang dengan beberapa pengemudi GrabCar dan GoCar di Jakarta. Mereka berbagi kisah tentang suka duka profesi yang mereka jalani, serta tantangan besar yang mereka hadapi, terutama soal penghasilan yang tak menentu. Banyak dari mereka mengeluh tentang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, mengingat penghasilan yang diterima tidak selalu stabil. Bahkan, beberapa di antaranya terpaksa harus mengontrak mobil untuk bekerja, yang semakin memperberat beban finansial mereka.

1. Pendapatan Harian Driver GrabCar dan GoCar

Rata-rata pendapatan yang diperoleh driver GrabCar atau GoCar setiap harinya bisa bervariasi tergantung pada banyak faktor, seperti jam kerja, lokasi, dan tingkat permintaan. Namun, berdasarkan wawancara dengan beberapa pengemudi, rata-rata pendapatan mereka berkisar antara Rp 200.000 hingga Rp 400.000 per hari. Pendapatan ini bisa lebih tinggi pada jam sibuk atau jika mereka bekerja lebih lama, tetapi juga bisa sangat rendah pada waktu-waktu sepi.

Namun, meskipun tampaknya angka tersebut cukup besar, para pengemudi seringkali merasa penghasilan mereka tidak cukup untuk menutupi biaya-biaya operasional dan kebutuhan sehari-hari.

2. Biaya Sewa Mobil: Beban Ekstra

Salah satu keluhan utama yang disampaikan oleh para pengemudi adalah biaya sewa mobil yang harus dibayar setiap hari. Banyak dari mereka yang tidak memiliki kendaraan pribadi, sehingga mereka memilih untuk menyewa mobil dari pihak ketiga untuk menjalankan operasional mereka sebagai pengemudi GrabCar atau GoCar. Biaya sewa mobil ini bisa mencapai Rp 180.000 per hari.

Dengan biaya sewa yang cukup besar tersebut, para pengemudi harus pintar-pintar mengelola penghasilan mereka agar bisa memenuhi kebutuhan. Setiap hari, mereka harus membagi penghasilan mereka ke dalam tiga pos utama:

  • Beli BBM: Salah satu pengeluaran yang sangat besar adalah biaya bahan bakar. Tergantung pada jarak tempuh dan seberapa sering mereka mendapatkan penumpang, biaya bahan bakar bisa menghabiskan sekitar Rp 150.000 hingga Rp 200.000 per hari.
  • Sewa Mobil: Seperti yang disebutkan sebelumnya, biaya sewa mobil yang harus dibayar setiap hari adalah Rp 180.000, yang menjadi beban tetap yang harus mereka tanggung terlepas dari seberapa banyak mereka menghasilkan uang dalam sehari.
  • Kebutuhan Dapur dan Rumah Tangga: Setelah membayar sewa mobil dan bahan bakar, pengemudi masih harus mengalokasikan sisa uang untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk makan dan kebutuhan keluarga. Banyak dari mereka yang mengatakan bahwa penghasilan mereka seringkali tidak cukup untuk menutupi semua kebutuhan ini, apalagi jika mereka memiliki keluarga besar.

3. Menghadapi Cicilan Mobil

Untuk pengemudi yang memiliki mobil pribadi, situasi finansial bisa lebih rumit lagi jika mereka sedang dalam proses kredit mobil. Beberapa pengemudi GrabCar dan GoCar mengungkapkan bahwa mereka harus mencicil mobil setiap bulan, dan jumlah cicilan per bulan bisa bervariasi antara Rp 4.500.000 hingga Rp 5.000.000, tergantung pada jenis dan merek mobil yang mereka kredit.

Meskipun pengemudi berusaha keras untuk bekerja sebaik mungkin, banyak dari mereka mengungkapkan bahwa penghasilan harian mereka seringkali tidak cukup untuk menutupi cicilan mobil dan biaya operasional lainnya. "Kadang saya harus bekerja sampai larut malam, atau bahkan mencuri waktu di akhir pekan untuk bisa menutupi cicilan dan biaya lainnya," kata seorang pengemudi. Ada pengemudi yang bilang bahwa jaya-jayanya pengemudi grab car atau go car itu di tahun 2018 dimana pengemudi bisa membawa uang 1 jutaan pulang ke rumah.

4. Suka Duka Menjadi Driver GrabCar dan GoCar

Bekerja sebagai pengemudi GrabCar atau GoCar memang menawarkan fleksibilitas waktu, tetapi juga banyak tantangan yang harus dihadapi. Berikut adalah beberapa suka dan duka yang sering dialami oleh para pengemudi:

Suka

  • Fleksibilitas Waktu: Pengemudi dapat menentukan kapan mereka ingin bekerja. Hal ini memberikan kesempatan untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kebutuhan pribadi, seperti mengurus keluarga atau keperluan lainnya.
  • Pendapatan Tambahan: Untuk sebagian orang, menjadi pengemudi online dapat menjadi sumber pendapatan tambahan yang cukup membantu, terutama bagi mereka yang memiliki waktu luang.
  • Interaksi Sosial: Beberapa pengemudi menikmati interaksi dengan berbagai macam orang yang mereka temui setiap hari. Pengalaman bertemu penumpang dengan berbagai latar belakang seringkali memberikan kesan tersendiri.

Duka

  • Pendapatan Tidak Pasti: Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pendapatan yang tidak menentu menjadi masalah utama bagi pengemudi GrabCar dan GoCar. Kadang-kadang mereka harus bekerja berjam-jam untuk bisa mencapai target penghasilan yang cukup, dan kadang-kadang harus menerima kenyataan bahwa hari itu pendapatan mereka minim.
  • Beban Biaya Operasional: Selain biaya sewa mobil dan bahan bakar, pengemudi juga sering harus menghadapi biaya tak terduga lainnya, seperti perawatan kendaraan dan kerusakan teknis yang harus segera diperbaiki agar mobil tetap dapat beroperasi.
  • Stres dan Kelelahan: Banyak pengemudi yang mengeluhkan kelelahan akibat jam kerja yang panjang. Stres di jalan, kemacetan, serta tuntutan untuk selalu siap sedia melayani penumpang bisa menambah tekanan dalam pekerjaan ini.

5. Apa yang Perlu Diketahui Publik?

Kondisi para pengemudi GrabCar dan GoCar memerlukan perhatian lebih dari masyarakat dan perusahaan platform itu sendiri. Beberapa hal yang perlu diketahui oleh publik antara lain:

  • Beban Finansial yang Berat: Pengemudi sering kali tidak mendapat penghasilan yang sesuai dengan kerja keras yang mereka lakukan. Penghasilan yang tidak stabil membuat mereka sulit untuk merencanakan masa depan atau memenuhi kebutuhan dasar.
  • Keselamatan Pengemudi: Dalam menjalankan tugas mereka, pengemudi harus berada di jalan sepanjang hari, yang meningkatkan risiko kecelakaan atau hal-hal yang tidak diinginkan lainnya. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan penyedia layanan untuk memberikan pelatihan keselamatan yang lebih baik dan dukungan asuransi yang memadai.
  • Kesejahteraan Sosial: Banyak pengemudi yang merasa kurang mendapat dukungan sosial. Oleh karena itu, perusahaan seperti Grab dan Gojek perlu mempertimbangkan program-program kesejahteraan yang lebih baik untuk pengemudi mereka, seperti asuransi kesehatan, dana pensiun, dan lain sebagainya.

Kesimpulan

Bekerja sebagai pengemudi GrabCar atau GoCar memang memiliki fleksibilitas, namun di sisi lain juga menyimpan tantangan besar terkait pendapatan yang tidak menentu, biaya operasional yang tinggi, dan beban finansial yang harus dikelola setiap hari. Banyak dari pengemudi ini yang berharap agar ada perhatian lebih dari pihak perusahaan dan masyarakat terkait kondisi mereka. Memahami suka duka mereka adalah langkah awal untuk menciptakan solusi yang lebih adil dan menguntungkan bagi semua pihak.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika Sobat Ingin Belajar Hukum Yang Baik dan Benar Rajinlah membaca Blog Hukum dan Ketatanegaraan ini dan Tinggalkanlah Komentar Yang Baik.

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

Pembentukan dan Fungsi Komisi Pemilihan Umum dalam Hukum Ketatanegaraan Indonesia

  Pembentukan dan Fungsi Komisi Pemilihan Umum dalam Hukum Ketatanegaraan Indonesia Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan salah satu lembaga...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19