Sabtu, 21 Desember 2024

Fenomena Mengatasnamakan Agama untuk Meminta Sumbangan: Sebuah Perenungan bagi Masyarakat

 

Di tengah kehidupan sosial yang semakin kompleks, fenomena masyarakat yang meminta sumbangan dengan mengatasnamakan agama, sosial, dan keagamaan kian marak. Tidak jarang kita melihat orang-orang di jalanan, di tempat umum, atau bahkan melalui media sosial, yang mengklaim bahwa mereka membutuhkan sumbangan untuk tujuan amal atau kegiatan keagamaan. Meskipun niat mereka mungkin baik, tindakan semacam ini seringkali menimbulkan kegelisahan dan keraguan di kalangan masyarakat. Banyak yang bertanya-tanya, apakah ini benar-benar sejalan dengan ajaran agama yang mereka anut?.

Dalam konteks Islam, penting untuk dipahami bahwa meminta sumbangan secara terang-terangan di jalanan dengan mengatasnamakan agama bukanlah ajaran yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Islam sangat memuliakan amal shaleh dan membantu sesama, namun tidak dalam cara yang mencemari kehormatan agama atau membiarkan orang lain merasa terpaksa. Dalam ajaran Islam, mencari nafkah dengan cara yang halal adalah kewajiban setiap Muslim, namun meminta-minta atau mengemis bukanlah perilaku yang dianjurkan.

Sadaqah sebagai Amalan yang Luar Biasa

Dalam ajaran Islam, sadaqah atau sedekah merupakan amal yang sangat dianjurkan dan memiliki nilai yang sangat besar di sisi Allah SWT. Bahkan, Allah SWT menggambarkan betapa besar manfaat dari sadaqah dalam surah Al-Munafiqun, yang menggambarkan kondisi orang-orang yang sudah meninggal dan berharap dapat kembali hidup di dunia hanya untuk bersedekah dan beramal shaleh. Allah SWT berfirman:

"Ya Tuhan kami, mengapa Engkau tidak menghidupkan kami kembali agar kami dapat bersedekah dan  beramal soleh, berbeda dengan yang telah kami kerjakan dahulu." (QS. Al-Munafiqun: 10)

Ayat ini mengajarkan kita bahwa amal shaleh, terutama yang berupa sadaqah, adalah amalan yang sangat bernilai dan menjadi penyesalan terbesar bagi orang yang telah meninggal. Mereka bahkan rela kembali ke dunia hanya untuk memiliki kesempatan bersedekah dan berbuat baik. Namun, ketika seseorang sudah meninggal, kesempatan untuk beramal shaleh sudah berakhir. Hal ini mengingatkan kita betapa berharganya waktu yang ada dan pentingnya memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya selama hidup.

Memahami Konsep Sumbangan dalam Islam

Sumbangan atau sedekah dalam Islam tidak semata-mata harus dilakukan dengan meminta di jalanan atau melalui cara-cara yang bisa menimbulkan kecurigaan. Islam menganjurkan umatnya untuk lebih bijaksana dalam memberi dan menerima sedekah. Sedekah seharusnya diberikan kepada yang membutuhkan dengan cara yang terhormat, bukan dengan memaksa orang lain untuk memberi di jalanan.

Selain itu, umat Islam juga seharusnya memahami bahwa memberi sumbangan bukanlah suatu kewajiban yang bisa dipaksakan, melainkan sebuah bentuk amalan ikhlas dari hati. Islam mengajarkan umatnya untuk memberikan bantuan dengan cara yang baik, tanpa menciptakan beban bagi orang lain. Oleh karena itu, tidak perlu mengharuskan orang untuk memberikan sumbangan di jalanan, apalagi jika cara tersebut meresahkan masyarakat.

Tanggung Jawab Bersama untuk Mengatasi Fenomena Ini

Fenomena meminta sumbangan dengan mengatasnamakan agama seharusnya menjadi bahan refleksi bersama, baik bagi masyarakat maupun para pemimpin agama. Masyarakat perlu dilibatkan dalam pendidikan tentang bagaimana memberikan sumbangan yang sesuai dengan ajaran agama, serta bagaimana mencegah penyalahgunaan ajaran agama untuk kepentingan pribadi.

Para ulama dan tokoh agama juga memiliki peran penting dalam mengedukasi umat tentang cara yang benar untuk beramal dan memberikan sumbangan. Mereka harus menjelaskan bahwa sedekah yang paling baik adalah yang diberikan dengan penuh keikhlasan dan bukan dengan cara yang merugikan diri sendiri atau orang lain.

Penutup: Menjaga Kesucian Agama dalam Beramal

Islam mengajarkan umatnya untuk tidak hanya mencari nafkah yang halal, tetapi juga untuk memberi dengan cara yang terhormat dan tidak memaksakan orang lain untuk beramal dengan cara yang tidak sesuai. Fenomena meminta sumbangan dengan mengatasnamakan agama, sosial, dan keagamaan yang sering kali meresahkan masyarakat harus disikapi dengan bijaksana.

Umat Muslim seharusnya sudah memahami bahwa amal shaleh, terutama yang berupa sedekah, adalah amalan yang sangat mulia dan memiliki balasan yang besar di sisi Allah SWT. Namun, sedekah harus diberikan dengan cara yang benar, bukan dengan cara yang merugikan masyarakat atau mengarah pada perasaan tidak nyaman. Oleh karena itu, mari kita saling menjaga kehormatan agama dan memanfaatkan kesempatan hidup ini sebaik-baiknya untuk beramal shaleh, terutama melalui sedekah, yang lebih bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Jumat, 20 Desember 2024

Pengalaman Mewawancarai Driver GrabCar dan GoCar: Mengungkap Keluhan dan Tantangan Penghasilan Mereka

 

Dalam beberapa waktu terakhir, saya berkesempatan untuk berbincang dengan beberapa pengemudi GrabCar dan GoCar di Jakarta. Mereka berbagi kisah tentang suka duka profesi yang mereka jalani, serta tantangan besar yang mereka hadapi, terutama soal penghasilan yang tak menentu. Banyak dari mereka mengeluh tentang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, mengingat penghasilan yang diterima tidak selalu stabil. Bahkan, beberapa di antaranya terpaksa harus mengontrak mobil untuk bekerja, yang semakin memperberat beban finansial mereka.

1. Pendapatan Harian Driver GrabCar dan GoCar

Rata-rata pendapatan yang diperoleh driver GrabCar atau GoCar setiap harinya bisa bervariasi tergantung pada banyak faktor, seperti jam kerja, lokasi, dan tingkat permintaan. Namun, berdasarkan wawancara dengan beberapa pengemudi, rata-rata pendapatan mereka berkisar antara Rp 200.000 hingga Rp 400.000 per hari. Pendapatan ini bisa lebih tinggi pada jam sibuk atau jika mereka bekerja lebih lama, tetapi juga bisa sangat rendah pada waktu-waktu sepi.

Namun, meskipun tampaknya angka tersebut cukup besar, para pengemudi seringkali merasa penghasilan mereka tidak cukup untuk menutupi biaya-biaya operasional dan kebutuhan sehari-hari.

2. Biaya Sewa Mobil: Beban Ekstra

Salah satu keluhan utama yang disampaikan oleh para pengemudi adalah biaya sewa mobil yang harus dibayar setiap hari. Banyak dari mereka yang tidak memiliki kendaraan pribadi, sehingga mereka memilih untuk menyewa mobil dari pihak ketiga untuk menjalankan operasional mereka sebagai pengemudi GrabCar atau GoCar. Biaya sewa mobil ini bisa mencapai Rp 180.000 per hari.

Dengan biaya sewa yang cukup besar tersebut, para pengemudi harus pintar-pintar mengelola penghasilan mereka agar bisa memenuhi kebutuhan. Setiap hari, mereka harus membagi penghasilan mereka ke dalam tiga pos utama:

  • Beli BBM: Salah satu pengeluaran yang sangat besar adalah biaya bahan bakar. Tergantung pada jarak tempuh dan seberapa sering mereka mendapatkan penumpang, biaya bahan bakar bisa menghabiskan sekitar Rp 150.000 hingga Rp 200.000 per hari.
  • Sewa Mobil: Seperti yang disebutkan sebelumnya, biaya sewa mobil yang harus dibayar setiap hari adalah Rp 180.000, yang menjadi beban tetap yang harus mereka tanggung terlepas dari seberapa banyak mereka menghasilkan uang dalam sehari.
  • Kebutuhan Dapur dan Rumah Tangga: Setelah membayar sewa mobil dan bahan bakar, pengemudi masih harus mengalokasikan sisa uang untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk makan dan kebutuhan keluarga. Banyak dari mereka yang mengatakan bahwa penghasilan mereka seringkali tidak cukup untuk menutupi semua kebutuhan ini, apalagi jika mereka memiliki keluarga besar.

3. Menghadapi Cicilan Mobil

Untuk pengemudi yang memiliki mobil pribadi, situasi finansial bisa lebih rumit lagi jika mereka sedang dalam proses kredit mobil. Beberapa pengemudi GrabCar dan GoCar mengungkapkan bahwa mereka harus mencicil mobil setiap bulan, dan jumlah cicilan per bulan bisa bervariasi antara Rp 4.500.000 hingga Rp 5.000.000, tergantung pada jenis dan merek mobil yang mereka kredit.

Meskipun pengemudi berusaha keras untuk bekerja sebaik mungkin, banyak dari mereka mengungkapkan bahwa penghasilan harian mereka seringkali tidak cukup untuk menutupi cicilan mobil dan biaya operasional lainnya. "Kadang saya harus bekerja sampai larut malam, atau bahkan mencuri waktu di akhir pekan untuk bisa menutupi cicilan dan biaya lainnya," kata seorang pengemudi. Ada pengemudi yang bilang bahwa jaya-jayanya pengemudi grab car atau go car itu di tahun 2018 dimana pengemudi bisa membawa uang 1 jutaan pulang ke rumah.

4. Suka Duka Menjadi Driver GrabCar dan GoCar

Bekerja sebagai pengemudi GrabCar atau GoCar memang menawarkan fleksibilitas waktu, tetapi juga banyak tantangan yang harus dihadapi. Berikut adalah beberapa suka dan duka yang sering dialami oleh para pengemudi:

Suka

  • Fleksibilitas Waktu: Pengemudi dapat menentukan kapan mereka ingin bekerja. Hal ini memberikan kesempatan untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kebutuhan pribadi, seperti mengurus keluarga atau keperluan lainnya.
  • Pendapatan Tambahan: Untuk sebagian orang, menjadi pengemudi online dapat menjadi sumber pendapatan tambahan yang cukup membantu, terutama bagi mereka yang memiliki waktu luang.
  • Interaksi Sosial: Beberapa pengemudi menikmati interaksi dengan berbagai macam orang yang mereka temui setiap hari. Pengalaman bertemu penumpang dengan berbagai latar belakang seringkali memberikan kesan tersendiri.

Duka

  • Pendapatan Tidak Pasti: Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pendapatan yang tidak menentu menjadi masalah utama bagi pengemudi GrabCar dan GoCar. Kadang-kadang mereka harus bekerja berjam-jam untuk bisa mencapai target penghasilan yang cukup, dan kadang-kadang harus menerima kenyataan bahwa hari itu pendapatan mereka minim.
  • Beban Biaya Operasional: Selain biaya sewa mobil dan bahan bakar, pengemudi juga sering harus menghadapi biaya tak terduga lainnya, seperti perawatan kendaraan dan kerusakan teknis yang harus segera diperbaiki agar mobil tetap dapat beroperasi.
  • Stres dan Kelelahan: Banyak pengemudi yang mengeluhkan kelelahan akibat jam kerja yang panjang. Stres di jalan, kemacetan, serta tuntutan untuk selalu siap sedia melayani penumpang bisa menambah tekanan dalam pekerjaan ini.

5. Apa yang Perlu Diketahui Publik?

Kondisi para pengemudi GrabCar dan GoCar memerlukan perhatian lebih dari masyarakat dan perusahaan platform itu sendiri. Beberapa hal yang perlu diketahui oleh publik antara lain:

  • Beban Finansial yang Berat: Pengemudi sering kali tidak mendapat penghasilan yang sesuai dengan kerja keras yang mereka lakukan. Penghasilan yang tidak stabil membuat mereka sulit untuk merencanakan masa depan atau memenuhi kebutuhan dasar.
  • Keselamatan Pengemudi: Dalam menjalankan tugas mereka, pengemudi harus berada di jalan sepanjang hari, yang meningkatkan risiko kecelakaan atau hal-hal yang tidak diinginkan lainnya. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan penyedia layanan untuk memberikan pelatihan keselamatan yang lebih baik dan dukungan asuransi yang memadai.
  • Kesejahteraan Sosial: Banyak pengemudi yang merasa kurang mendapat dukungan sosial. Oleh karena itu, perusahaan seperti Grab dan Gojek perlu mempertimbangkan program-program kesejahteraan yang lebih baik untuk pengemudi mereka, seperti asuransi kesehatan, dana pensiun, dan lain sebagainya.

Kesimpulan

Bekerja sebagai pengemudi GrabCar atau GoCar memang memiliki fleksibilitas, namun di sisi lain juga menyimpan tantangan besar terkait pendapatan yang tidak menentu, biaya operasional yang tinggi, dan beban finansial yang harus dikelola setiap hari. Banyak dari pengemudi ini yang berharap agar ada perhatian lebih dari pihak perusahaan dan masyarakat terkait kondisi mereka. Memahami suka duka mereka adalah langkah awal untuk menciptakan solusi yang lebih adil dan menguntungkan bagi semua pihak.

 

Cara Mengikuti E-Lelang Melalui KPKNL dan Proses Pelaksanaannya yang Fair dan Objektif

 

Lelang merupakan salah satu mekanisme yang digunakan untuk menjual barang atau aset yang dikelola oleh pemerintah atau instansi tertentu kepada pihak yang berminat. Di Indonesia, salah satu lembaga yang menyelenggarakan lelang secara elektronik adalah Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), yang berperan dalam mengelola dan melaksanakan lelang barang dan aset milik negara. Proses lelang ini dirancang agar berjalan secara adil, transparan, dan objektif, terutama dalam konteks e-lelang yang semakin populer saat ini.

1. Langkah-langkah Mengikuti E-Lelang melalui KPKNL

Untuk mengikuti e-lelang yang diselenggarakan oleh KPKNL, peserta lelang harus mengikuti beberapa langkah yang telah ditentukan. Berikut adalah tahapan yang perlu dilalui:

a. Membuat Akun Lelang

Langkah pertama yang harus dilakukan oleh peserta adalah mendaftar dan membuat akun lelang di situs resmi KPKNL atau di platform lelang elektronik yang bekerja sama dengan KPKNL, seperti situs lelang.go.id. Proses pendaftaran akun ini memerlukan data pribadi yang valid dan lengkap, serta dokumen pendukung yang dibutuhkan.

b. Setoran Uang Muka (DP)

Setelah memiliki akun, peserta lelang diwajibkan untuk menyetorkan uang muka atau DP (Down Payment) sebesar 50% dari nilai obyek yang akan dilelang. Uang muka ini berfungsi sebagai jaminan bahwa peserta lelang benar-benar berniat untuk mengikuti proses lelang dan memiliki kemampuan finansial yang diperlukan.

Setoran DP ini akan dilakukan melalui transfer bank yang telah ditentukan, dan bukti pembayaran akan diverifikasi oleh pihak KPKNL sebelum peserta dapat mengikuti lelang.

c. Mengikuti Proses Lelang

Setelah semua persyaratan dipenuhi, peserta dapat mengikuti lelang yang akan dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan. Lelang elektronik (e-lelang) biasanya dilakukan melalui sistem daring yang memungkinkan peserta untuk menawar secara real-time. Dalam sistem ini, peserta dapat melihat obyek lelang, menempatkan tawaran, dan mengikuti perkembangan proses lelang hingga waktu yang ditentukan berakhir.

d. Pengumuman Hasil Lelang

Setelah waktu lelang berakhir, peserta akan diberitahu tentang hasil lelang. Jika peserta berhasil memenangkan lelang, mereka akan diminta untuk melunasi sisa pembayaran dalam waktu yang telah ditentukan.

e. Pengembalian DP bagi Peserta yang Tidak Menang

Bagi peserta yang tidak berhasil memenangkan lelang, uang muka (DP) yang telah disetorkan akan dikembalikan sepenuhnya. Proses pengembalian ini biasanya dilakukan dalam jangka waktu yang telah ditentukan setelah lelang selesai.

2. Bagaimana Agar Proses Lelang Tertib, Fair, dan Objektif?

Pelaksanaan lelang yang fair dan objektif sangat penting untuk memastikan tidak ada pihak yang dirugikan dan semua peserta mendapatkan kesempatan yang sama. KPKNL, dengan dukungan sistem elektronik, telah merancang proses lelang agar berjalan secara transparan dan akuntabel. Berikut adalah beberapa prinsip yang diterapkan untuk menjaga keadilan dan objektivitas dalam lelang:

a. Transparansi

Proses lelang dilakukan secara terbuka dengan menggunakan platform e-lelang yang dapat diakses oleh semua peserta. Semua tawaran yang diajukan peserta dapat dilihat secara langsung oleh semua pihak, dan ini mencegah praktik curang seperti manipulasi harga atau tawar-menawar di luar sistem.

b. Pengawasan yang Ketat

Setiap tahapan lelang diawasi dengan ketat oleh pihak KPKNL dan lembaga terkait untuk memastikan bahwa proses lelang berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hal ini termasuk memastikan bahwa peserta lelang sudah memenuhi persyaratan administrasi dan keuangan, serta tidak ada pihak yang menggunakan cara-cara yang tidak sah untuk memenangkan lelang.

c. Sistem Peringkat Otomatis

Dalam e-lelang, tawaran tertinggi akan muncul secara otomatis dalam sistem, sehingga tidak ada peluang bagi pihak lain untuk memanipulasi hasil tawaran secara manual. Sistem ini menjamin bahwa hasil lelang didasarkan sepenuhnya pada penawaran yang sah dan transparan.

d. Pengembalian DP

KPKNL memastikan bahwa uang muka atau DP yang telah disetorkan oleh peserta yang tidak berhasil memenangkan lelang akan dikembalikan tanpa potongan apapun. Proses pengembalian ini dilakukan secara otomatis dan tidak dipengaruhi oleh keputusan atau kebijakan sepihak.

3. Hal-hal Lain yang Perlu Diketahui dalam Pelaksanaan Lelang KPKNL

Selain tahapan dasar yang telah dijelaskan, ada beberapa hal lain yang perlu diketahui oleh peserta lelang untuk memastikan bahwa proses lelang berjalan lancar dan sesuai dengan peraturan yang ada:

a. Keamanan Transaksi

KPKNL menggunakan sistem yang aman dan terpercaya untuk memastikan bahwa setiap transaksi yang dilakukan, baik untuk setoran DP maupun pelunasan pembayaran, terlaksana dengan aman. Hal ini mengurangi risiko penipuan atau kesalahan transaksi.

b. Pendaftaran Lelang

Peserta yang ingin mengikuti lelang perlu memperhatikan jadwal pendaftaran. Setiap lelang biasanya memiliki tenggat waktu untuk pendaftaran, dan peserta harus memastikan bahwa mereka sudah menyelesaikan semua proses administrasi sebelum tanggal yang ditentukan.

c. Penyelesaian Pembayaran

Bagi peserta yang memenangkan lelang, mereka diwajibkan untuk melunasi sisa pembayaran dalam waktu yang ditentukan setelah lelang berakhir. Jika pembayaran tidak dilakukan tepat waktu, maka peserta dapat dikenakan sanksi, seperti kehilangan hak atas barang yang dilelang dan DP yang disetorkan.

d. Jenis Obyek Lelang

KPKNL tidak hanya melelang barang bergerak seperti kendaraan, tetapi juga aset tidak bergerak seperti tanah dan bangunan. Setiap jenis obyek lelang memiliki prosedur dan ketentuan yang berbeda, tergantung pada sifat dan status hukum obyek tersebut.

e. Prosedur Pengajuan Keberatan

Jika peserta merasa bahwa ada ketidakadilan dalam pelaksanaan lelang, mereka dapat mengajukan keberatan atau gugatan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Hal ini menjamin bahwa setiap peserta memiliki saluran hukum untuk menyelesaikan perselisihan yang mungkin timbul.

4. Kesimpulan

Proses e-lelang yang diselenggarakan oleh KPKNL bertujuan untuk memberikan kesempatan yang adil dan transparan bagi semua peserta. Dengan menggunakan sistem elektronik, KPKNL memastikan bahwa lelang berjalan secara objektif dan tidak ada pihak yang dirugikan. Para peserta diwajibkan untuk membuat akun, menyetorkan uang muka, dan mengikuti prosedur lelang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sistem yang aman dan pengawasan yang ketat menjamin bahwa proses lelang berlangsung dengan prinsip keadilan yang tinggi, serta memberikan jaminan pengembalian uang muka bagi yang tidak menang.


Pengalaman Berkesan Mengikuti Diklat Audit Mutu Internal (AMI) Berbasis Risiko di Universitas Nasional Kelompok Belajar Saya Perempuan Semua

 


                                  Foto Diklat AMI Berbasis Resiko di Unas pada tanggal 4-5 Nopember 2024

Pada tanggal 4-5 November 2024, saya bersama tiga rekan dosen dari Universitas Ibnu Chaldun, yaitu Pak Suhardin, Ibu Artarini, dan Ibu Erwina Zubair, berkesempatan mengikuti Diklat Audit Mutu Internal (AMI) berbasis risiko yang diselenggarakan di Universitas Nasional. Diklat ini sangat penting dalam rangka meningkatkan pemahaman dan keterampilan kami dalam mengaudit mutu di dunia pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan manajemen mutu berbasis risiko.

Diklat ini dibuka oleh Ketua LLDIKTI Wilayah III Jakarta, yang memberikan sambutan penuh semangat. Pembukaan yang berkelas ini menunjukkan betapa pentingnya acara ini bagi pengembangan mutu pendidikan di Indonesia. Kehadiran narasumber yang sangat berkompeten dalam bidang audit mutu membuat sesi-sesi dalam diklat sangat menarik dan bermanfaat.

Sebagai peserta, saya dan rekan-rekan dosen lainnya dipisahkan dalam beberapa kelompok yang terdiri dari peserta dari berbagai perguruan tinggi. Meskipun kami adalah utusan dari Universitas Ibnu Chaldun, kami sengaja dipisah agar bisa saling berbagi pengetahuan dengan peserta lain yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Kelompok saya terdiri dari seluruh peserta perempuan, kecuali saya sebagai satu-satunya laki-laki. Meskipun sempat merasa canggung duduk satu meja bersama para perempuan, pengalaman ini justru menjadi kesempatan untuk lebih mengenal berbagai perspektif yang ada.

Selama diklat, saya benar-benar harus menyimak dengan penuh perhatian setiap pemaparan materi. Hal ini sangat penting agar saya tidak ketinggalan informasi yang berguna dalam menjalankan tugas sebagai auditor di kampus. Di awal sesi, kami diharuskan mengikuti pre-test untuk mengukur pemahaman kami terhadap materi yang akan disampaikan. Tentu saja, ini menambah ketegangan, namun saya merasa hal ini juga menjadi pemicu semangat untuk mempersiapkan diri lebih baik.

Setelah pemaparan materi yang intens sebelum penutupan, kami kembali mengikuti post-test untuk menilai sejauh mana pemahaman kami terhadap topik yang dibahas. Proses ini memberikan kami kesempatan untuk mengevaluasi diri, dan memastikan apakah kami sudah siap untuk menerapkan apa yang telah dipelajari. Alhamdulillah saya dapat nilai 85.

Salah satu bagian yang sangat berkesan adalah saat kami diberikan tugas untuk mengerjakan Laporan AMI dan RTM dalam kelompok. Kami diberi waktu satu Minggu untuk menyelesaikan tugas ini, yang membuat suasana kerja kelompok menjadi sangat dinamis. Sebagai satu-satunya laki-laki dalam kelompok tersebut, saya merasa sedikit canggung, namun saya sangat mengapresiasi kerja sama yang terjalin antara kami. Diskusi yang terjadi dalam kelompok sangat konstruktif, dengan setiap anggota memberikan kontribusi yang sangat berarti.

Salah satu tantangan yang cukup menarik selama proses ini adalah menunggu hasil ujian. Yang lulus akan dinyatakan lulus sebagai auditor yang tidak lulus cukup diberikan sertipikat mengikuti Pelatihan.  Pemberitahuan sertifikat lulus baru datang lebih dari sebulan setelah diklat selesai. Meskipun menunggu cukup lama, akhirnya saya menerima kabar gembira bahwa saya dinyatakan lulus sebagai auditor. Alhamdulillah, pencapaian ini tentu sangat membanggakan, dan memberikan rasa puas yang luar biasa setelah melewati serangkaian ujian yang cukup berat.

Secara keseluruhan, diklat ini memberikan pengalaman yang tak ternilai. Banyak hal yang saya pelajari mengenai audit mutu internal berbasis risiko, dan tentunya ini akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas pengajaran dan pengelolaan mutu di Universitas Ibnu Chaldun. Saya merasa sangat beruntung bisa mengikuti diklat ini, apalagi dengan pengajaran yang dipandu oleh narasumber-narasumber yang ahli di bidangnya.

Pengalaman ini bukan hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga memperkaya wawasan saya tentang pentingnya menjaga dan meningkatkan mutu di dunia pendidikan, serta mempererat hubungan antar perguruan tinggi dalam membangun ekosistem pendidikan yang lebih baik di Indonesia. Terima kasih kepada Universitas Ibnu Chaldun yang telah mengirimkan kami untuk mengikuti diklat ini, dan kepada LLDIKTI Wilayah III Jakarta serta Universitas Nasional yang telah menyelenggarakan acara ini dengan sangat baik.

 


Pengalaman Membeli Mobil Baru Toyota Raize di Plaza Toyota Serpong: Antara Keputusan Keluarga dan Ego Sektoral



                                                         Foto di Plaza Toyota BSD Serpong


Pada   akhir tahun 2024, saya memiliki   pengalaman  yang sangat berkesan dalam membeli mobil baru. Proses ini   tidak hanya  memberikan  kebahagiaan   bagi  keluarga saya, tetapi   juga  banyak  pelajaran tentang bagaimana  memilih   kendaraan yang tepat. Saya akhirnya memutuskan untuk membeli Toyota Raize  di Plaza  Toyota Serpong, sebuah  keputusan  yang saya   buat setelah   melalui   diskusi panjang bersama keluarga. Pengalaman   membeli   mobil ini, yang   dimulai   dari        pemilihan hingga proses pengiriman, ternyata   penuh  dengan kejutan menyenangkan. Keluarga    kami   akhirnya   memutuskan memilih Rush karena BBM nya sangat irit.

Proses Pembelian yang Mudah dan Menyenangkan

Awalnya, saya berniat membeli Toyota Calya karena harganya yang lebih terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan saya. Namun, setelah berbicara dengan sales di Plaza Toyota Serpong, saya sedikit tergoda untuk mempertimbangkan opsi lain. Sales tersebut meyakinkan saya bahwa Toyota Raize, sebuah mobil compact SUV, adalah pilihan yang lebih baik. Menurutnya, Toyota Calya banyak digunakan sebagai kendaraan untuk aplikasi transportasi online seperti Grab dan Gojek. Oleh karena itu, Toyota Raize yang lebih stylish dan modern, dengan fitur lengkap, bisa menjadi pilihan yang lebih cocok untuk kebutuhan keluarga saya.

Kami, yang memiliki prinsip demokratis, akhirnya melakukan diskusi keluarga untuk mengambil keputusan bersama. Setelah mempertimbangkan banyak hal, akhirnya kami sepakat memilih Toyota Raize, terutama yang bertransmisi otomatis (matic). Keputusan ini diambil dengan pertimbangan bahwa transmisi otomatis akan lebih mudah digunakan oleh seluruh anggota keluarga, bahkan bagi yang belum berpengalaman dalam mengemudi.

Harga Terjangkau dengan Diskon Menarik

Harga Toyota Raize 2024 yang semula tertera sebesar 153 juta rupiah menjadi semakin menarik dengan adanya diskon sebesar 23 juta rupiah yang ditawarkan di akhir tahun. Ini membuat harga yang harus saya bayar menjadi lebih ringan, dan tentunya sangat menguntungkan. Saya melakukan pembayaran pada 23 November 2024 melalui transfer, dan saya sangat senang karena mobil yang saya beli dikirim langsung ke rumah di alamat Sari Bumi Indah Blok D10 No. 3 RT. 006/RW 017, Kelurahan Binong, Tangerang.

Proses pembayaran dan pengiriman mobil berjalan sangat lancar. Saya merasa sangat puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Plaza Toyota Serpong, terutama karena mobilnya sampai tepat waktu dan dalam kondisi yang sempurna. Ini adalah pengalaman yang sangat menyenangkan dalam membeli mobil baru, karena setiap langkah terasa mudah dan terorganisir dengan baik.

Proses Administrasi yang Cepat dan Tanpa Hambatan

Setelah mobil tiba di rumah, proses administrasi terkait dokumen seperti BPKB, STNK, dan plat mobil pun segera diproses. Pada 19 Desember 2024, saya akhirnya menerima semua dokumen yang saya tunggu-tunggu, termasuk nomor polisi dengan kode 1983 JKB. Saya cukup terkejut karena nomor polisi yang diberikan adalah nomor ganjil yang cantik dan tidak saya pilih sebelumnya. Ternyata, meskipun saya tidak meminta nomor tersebut, saya merasa sangat beruntung karena nomor polisi yang diterima cukup mudah diingat dan terlihat keren.

Pengalaman Kedua dengan Dealer Ternama

Ini bukan kali pertama saya membeli mobil baru, dan proses ini membuat saya teringat pada pembelian pertama saya pada tahun 2008. Saat itu, saya membeli mobil Daihatsu Xenia di dealer yang terletak di BSD Serpong. Pengalaman saya saat membeli mobil pertama sangat berbeda, namun keduanya memiliki kesamaan dalam hal pelayanan yang profesional dan memuaskan. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini saya memilih Toyota sebagai merek pilihan karena kualitas dan reputasi yang sudah sangat terbukti.

Kenapa Memilih Toyota Raize?

Pilihan saya pada Toyota Raize juga dipengaruhi oleh desainnya yang modern dan fitur-fitur canggih yang ditawarkan. Selain itu, meskipun compact, mobil ini menawarkan kenyamanan dan ketangguhan yang luar biasa untuk penggunaan sehari-hari. Toyota Raize sangat cocok untuk keluarga kami yang membutuhkan kendaraan yang fleksibel dan nyaman, baik untuk perjalanan jarak jauh maupun untuk kebutuhan sehari-hari.

Dengan transmisi otomatis, Toyota Raize sangat mudah dikendarai oleh siapa saja, termasuk anggota keluarga yang baru belajar mengemudi. Fitur-fitur keamanan seperti airbags, ABS, dan sistem hiburan modern juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi saya dan keluarga.

Kesimpulan

Pengalaman membeli Toyota Raize di Plaza Toyota Serpong ini benar-benar menyenangkan dan penuh kebahagiaan. Keputusan kami untuk memilih mobil ini adalah keputusan yang tepat, dan prosesnya pun sangat lancar. Diskon menarik, pengiriman tepat waktu, serta layanan yang memuaskan dari dealer membuat pengalaman ini semakin berkesan. Saya merasa sangat puas dengan pilihan saya, dan tentu saja, merasa bangga memiliki mobil baru dari merek yang sudah sangat terkenal dan terpercaya seperti Toyota. Kini, dengan Toyota Raize di garasi rumah, kami siap untuk menjelajahi berbagai petualangan bersama keluarga dengan lebih nyaman dan aman.



HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

Proses Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan Berbagai Permasalahannya

  Proses Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan Berbagai Permasalahannya Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19