Minggu, 03 Oktober 2021

Agar Rumah Tangga Tidak Berantakan Berakhir Dengan Perceraian Hiasilah Dengan Akhlaq Mulia

 

Hal yang harus dilakukan untuk membangun rumah tangga yang baik Agar Rumah Tangga Tidak Berantakan yang pada akhirnya Berakhir Dengan Perceraian hiasilah rumah tangga dengan akhlaq mulia, pentingnya masing-masing pasangan saling memahami dan menyadari serta menghormati satu sama lain. Memang laki-laki adalah pemimpin rumah tangga wajib menafkahi anak-anak dan istri namun ingat nafkah tersebut sesuai dengan kemampuan sang suami. Begitu juga soal sandang dan papan juga disesuaikan dengan kemampuan sang suami. Pada umumnya suami juga ingin membahagiakan anak-anak dan istri tetapi kemampuan suami tsb jangan dipaksakan untuk memberikan lebih apa yang tidak dapat dipikulnya.  Pada dasarnya segala sesuatu kebutuhan itu relatif, makan bisa dibuat mewah juga bisa dibuat sederhana begitu pula membeli pakaian juga ada yang mewah ada juga yang sederhana tak ubahnya seperti papan atau tempat tinggal bisa juga dibuat sederhana atau bisa mewah kalau dokunya banyak prinsipnya sesuai dengan kemampuan suami. Untuk membangun rumah tangga itu tidak mudah banyak onak duri merintang yang dihadapi, berumah tangga tidak seindah ketika kita pacaran maka yang ditampilkan ke permukaan yang indah-indah saja sementara yang jeleknya disembunyikan namun setelah menikah sifat dan watak aslinya itu akan terlihat semua meski ditutupi serapat apa pun.

 

Bangunlah rumah tangga dengan niat yang baik

Agar Rumah Tangga Tidak Berantakan Berakhir Dengan Perceraian Bangunlah rumah tangga dengan niat yang baik niscaya rumah tangga kita akan langgeng kita menikah untuk seumur hidup kita harus mengambil hikmah dari banyaknya pasangan rumah tangga yang gagal mempertahankan biduk rumah tangganya karena berbagai alasan. Faktor utamanya disebabkan adanya kebangkrutan ekonomi, jika pasangan hidup sudah mulai bangkrut maka suasana rumah tangga sudah mulai uring-uringan selalu ada-ada saja keributan kadang dipicu oleh hal yang sangat sepele bahkan ada pasangan yang sengaja mencari-cari kelemahan atau kesalahan inilah sifat yang tidak baik harus dibuang jauh-jauh. Justru ketika ada masalah usahakan kita selesaikan dengan cara yang baik jangan sebaliknya malah kita mencari gara-gara untuk mencari keributan. Faktor kedua keretakan rumah tangga berakhir dengan perceraian umumnya dipicu oleh adanya Wanita Idaman Lain atau Pria Idaman Lain hal inilah yang juga banyak menyebabkan rumah tangga berakhir dengan berantakan alias bercerai. Saran saya membangun rumah tangga itu tidak mudah masing-masing pasangan hendaknya memiliki sifat sabar, baik dan bijaksana dengan demikian kita akan menjadi pasangan rumah tangga yang sakinah, mawaddah warahmah. Namun ada tapinya, jika pasangan hidup kita sudah melakukan perbuatan atau kelakuannya yang sudah bejat misalnya, narkoba, judi dll maka pasangan harus tegas untuk diperingatkan, yang paling baik dinasehati agar bisa berubah sikap, tentu kita lihat perkembangannya, jika sudah di ingatkan dan diperingatkan beberapa kali masih tidak ada perubahan bercerai adalah jalan terbaik untuk dilaksanakan. Sebagai orang normal jika kita bercerai pasti akan selalu ingat anak bagaimana nasibnya kedepan, tetapi kalau memang pasangan kita sudah kelewatan seperti apa yang saya sebutkan diatas bercerai adalah jalan yang terbaik. Agar Rumah Tangga Tidak Berantakan Berakhir Dengan Perceraian masing-masing pasangan harus bisa menahan diri dan memiliki akhlaq yang baik, jika masing-masing sudah memiliki akhlaq yang baik maka tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan dalam berumah tangga.

 

Jumat, 01 Oktober 2021

Membuka Konsultasi Pembagian Warisan Baik Secara Hukum Perdata Maupun Hukum Kewarisan Islam

 

Pernahkah saudara mendengar sering ada keluarga ribut karena rebutan warisan?. Jawabannya bukan sering tapi banyak terjadi terutama di pedesaan,  sudah banyak sekali kita dengar dan lihat dengan mata kepala sendiri. Kunci pembagian warisan agar tidak ribut yang pertama, haruslah memiliki ilmunya, yang kedua kita harus menjadi orang yang baik. Syarat pertama, jika sudah memiliki ilmu tentu kita tidak akan serakah meminta bagian lebih dari yang ditetapkan sesuai hukum waris masing-masing kecuali atas kesepakatan bersama kita diberikan bagian lebih itu sah-sah saja. Kunci yang kedua, kita harus menjadi orang yang baik, jika kita bisa menjadi orang yang baik maka kita akan sadar tidak akan serakah dan justru sebagai penerang keluarga untuk menyelesaikan pembagian warisan tsb. Orang yang baik pasti tidak akan serakah orang yang baik juga akan sadar bahwa harta tidak akan dibawa mati maka tidak akan mengambil haknya orang lain. Orang yang baik pula tahu bahwa warisan jika cara mendapatkannya dengan cara tidak benar pasti akan ludes.

 

Membuka Konsultasi Pembagian Warisan Baik Secara Hukum Perdata Maupun Hukum Kewarisan Islam Agar Tidak Ribut.

Oleh karena itu melalui Blog Hukum Ketatanegaraan ini saya membuka konsultasi pembagian waris untuk kita semua untuk membantu orang-orang yang kebingungan untuk membagi warisan supaya tidak ada keributan diantara keluarga. Masalahnya masih banyak anggota keluarga yang mau mendominasi bagian warisan yang telah ditetapkan inilah yang dinamakan serakah itu. Ingat bahwa harta itu tidak akan dibawa mati maka kita harus mendapatkannya dengan cara yang baik, benar dan halal jangan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan harta, ada adagium tidak ada orang yang kaya karena warisan makanya jangan sekali-kali kita serakah kerena warisan. Saya Membuka Konsultasi Pembagian Warisan Baik Secara Hukum Perdata Maupun Hukum Kewarisan Islam ini karena saya prihatin melihat banyaknya masyarakat yang ribut karena warisan umumnya kerena mereka rendah pendidikannya dan tidak memiliki moral yang baik, jika memiliki akhlaq yang baik pastilah kita tidak akan sembarangan mendapatkan harta yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Syurga dan neraka keputusan ada ditangan saudara mau masuk syurga taatilah perintah Allah SWT dan Rasulnya dan jadilah orang yang baik jangan kemaruk untuk mendapatkan harta dengan cara illegal, jika kita punya pikiran yang sedeng seperti ini dijamin hidup anda tidak bakalan berkah, sekali lagi bahwa tidak ada orang yang kaya karena warisan enakan kita mendapatkan hasil keringat kita sendiri yang dimakan nikmat dan sedap ketimbang kita punya harta banyak tetapi hidup tidak barokah maka tidak ada artinya. Intinya jika warisan sudah dibagi-bagi oleh orang tua kita hendaknya amanat tsb kita laksanakan dengan baik jangan punya pikiran kotor untuk menguasai semua, saudara yang lain juga butuh untuk diberikan kepada anak-anak dan istrinya atau untuk ahli waris dikemudian hari. Masihkah dengan membaca Blog Hukum saya ini saudara ingin mendapatkan warisan dengan cara yang tidak baik?. Melalui Blog Hukum ini saya Membuka Konsultasi Pembagian Warisan Baik Secara Hukum Perdata Maupun Hukum Kewarisan Islam agar pembagian Warisan dapat terselesaikan dengan baik dan pada akhirnya tidak ada keributan dikemudian hari.

Cara Memilih Home Base Dosen di Perguruan Tinggi Yang Menghargai Profesional Dosen



Pernahkah para dosen mendengar, melihat dan merasakan sendiri bahwa ada beberapa PTS tidak memberikan gaji tetap dosennya?. Jawabannya ada!, ada  beberapa PTS yang nakal seperti  ini demi untuk menjaga kode etik tidak akan saya bongkar PTS nakal melalui Blog Hukum Ketatanegaraan ini. Menurut saya Kemendikbud jangan tutup mata melihat PTS yang nakal tidak memberikan gaji dosen tetapnya, ini sudah keterlaluan tidak layak memenuhi standard berdirinya sebuah PTS yang baik oleh karena itu harus ditutup saja PTS nakal seperti ini. PTS yang tidak memberikan gaji tetap kepada dosennya adalah raja dholim, THR setahun sekali saja ada PTS nakal yang tidak memberikan kepada dosen tetapnya, bahkan syrup 1 botol saja pun tidak ada. Demi Allah ada PTS yang nakal seperti ini, jika Kemendikbud memanggil saya untuk memberitahu PTS mana yang nakal tidak memberikan gaji tetap dan THR kepada dosennya akan saya sampaikan asal saja Kemendikbud betul-betul mau memberikan sanksi kepada PTS yang nakal tsb.

 

Dosen Cuma dipakai Ijasahnya Untuk Penguatan Institusi

Cara Memilih Home Base Dosen di Perguruan Tinggi Yang Menghargai Profesional Dosen agar tidak menyesal di kemudian hari, pilihlah PTS yang memberikan kesejahteraan baik kepada dosennya. Tidak munafik dosen itu juga membutuhkan kesejahteraan hidupnya, dosen jangan disepertikan buruh bangunan kalau libur tidak dibayar baru dibayar kalau mengajar itu pun nggak seberapa dapatnya uang kehadiran sama uang SKS. Dosen-dosen jangan mau dibodohi PTS yang nakal jangan mau menjadi dosen PTS yang tidak menghargai intelektual dosen padahal kita kuliahnya dengan susah payah dan biaya yang tidak sedikit tetapi tidak dihargai. Saya yakin Kemendikbud melalui Dikti sudah tahu ada PTS yang nakal tidak memberikan gaji tetap dosen tetapi selama ini seolah ada pembiaran. Harapan saya  PTS yang sudah tidak layak memenuhi berdirinya sebuah PTS yang baik, lebih baik ditutup saja, kasihan dosen dan mahasiswa yang akan menjadi korban nanti. PTS-PTS yang nakal ketika mau akreditasi baru disulap ruangannya dibagus-bagusin bagi fakultas hukum yang tidak memiliki peradilan semua sementara  ruangan disulap menjadi peradilan. PTS seperti ini kayak main-mainan saja saya tidak menggeneralisir semua PTS begitu semua saya yakin dan melihat sendiri banyak PTS yang bagus-bagus yang layak mendapatkan apresiasi dalam rangka penyelenggaraan pendidikan, begitu juga sebaliknya ada beberpa PTS yang kebangetan nakal seperti menyulap nama-nama orang menjadi dosennya juga menyulap banyak mahasiswa “jin” padahal secara fisik mahasiswa cuma segelintir orang PTS ini harus ditindak tegas tidak boleh ada toleransi, lebih kejamnya lagi tidak menggaji dosen tetap dan memberikan THR yang cuma setahun sekali.

Begitulah Kesan dan Pesan Cara Memilih Home Base Dosen di Perguruan Tinggi Yang Menghargai Profesional Dosen agar keluarga kita ikut berbahagia menikmati hasil dari mengajar mahasiswa selain kita akan mendapatkan amalan secara terus menerus.

Rabu, 29 September 2021

Kesan dan Pesan Melihat di Beberapa Dusun Daerah Pati Ketika Orang Meninggal Kebiasaan Menshalati Jenazah Diamplopi Uang

Pernahkah anda melihat orang menshalati jenazah di sakunya di selipkan uang?, Kesan dan Pesan saya sangat miris melihat masyarakat di beberapa dusun di daerah Pati menshalati jenazah diberikan amplop. Adat kebiasaan itulah yang masih ada di beberapa dusun daerah Pati Jawa-Tengah, memang terasa aneh orang yang sudah ketimpa musibah malah tambah dibebani kebutuhan seharusnya orang yang susah ini malah dibantu. Berbeda dengan saya tinggal di perumahan Tangerang saya menjadi Pembina Paguyuban Sosial Melati untuk mengurusi Kematian, jika ada warga kami yang meninggal dunia dapat santunan 3juta rupiah dan juga dapat uang salawatan di baskom. Ada adagium di perumahan saya yang terdengar disini orang meninggal tinggal modal nangis saja. Maksudnya ketika ada orang yang meninggal jangan malah dibebani untuk kebutuhan macam-macamnya justru harus dibantu seperti itulah cara-cara yang benar. Adat kebiasaan yang tidak baik harus dikikis secara pelan-pelan agar generasi muda nanti tidak diwarisi adat kebiasaan yang buruk. Adat atau kebiasaan yang tidak baik harus dibuang jauh-jauh sedangkan adat kebiasaan yang baik harus dilestarikan sebagai budaya Indonesia mengenai keragaman di negeri ini. Bahkan adat budaya telah dengan tegas dimasukkan didalam konstitusi sebagai bukti kita menghargai berbagai kebudayaan yang ada di Indonesia. Diatas sudah saya jelaskan kebudayaan yang baik-baik harus dipertahankan sebaliknya, kebudayaan yang buruk haru dibuang jah-jauh.

 

Kesan dan Pesan Ketika Bapak Saya Meninggal Shalat Jenazah Diberikan Uang

Adalah bapak saya yang pada tahun 2016 meninggal dunia saya sudah melarang untuk tidak menyediakan uang memberikan kepada orang-orang yang menshalati Jenazah karena itu cara berfikir yang terbalik dan melanggar hukum islam seharusnya orang yang meninggal itu malah perlu dibantu untuk biaya pemakaman dan lain-lainnya, jangan malah orang yang meninggal tambah dibebani susah akibatnya banyak orang yang meninggal di dusun-dusun Pati jualan rumah atau tanah untuk biaya meninggal sampai tahlilan tujuh hari. Adat kebiasaan yang tidak baik ini harus segera dibuang jauh-jauh peran alim ulama setempat harus menyadarkan kepada masyarakat bahwa adat yang tidak baik itu harus segera ditinggalkan. Pada waktu bapak saya meninggal tahun 2016 saya sudah melarang orang-orang yang menshalati bapak saya dikasih amplop tapi adik saya yang di kampung khawatir sepulang saya ke Jakarta nanti adik saya dihakimi oleh orang satu kampung dibilang bapak saya meninggal kayak kucing tidak dihargai padahal tidak demikian. Sesuai sabda Rasulullah bahwa orang yang meninggal itu adalah putus amalannya kecuali tiga perkara yang pertama, amal jariah, yang kedua, ilmu yang bermanfaat dan yang ketiga adalah anak shaleh yang mendoakan orang tuanya. Orang islam harus paham Sabda Rasulullah ini dan harus meninggalkan kebiasaan buruk orang meninggal di shalati jangan menyelipkan amplop di sakunya kepada jamaah ini ajaran yang tidak benar harus segera diberangus, tetapi memang tidak mudah untuk mereformasi keadaan seperti ini karena sudah mendarah daging di masyarakat apalagi ada pihak-pihak yang merasa nyaman dan senang di zona nyaman ini.

Menshalati Dikasih Duit Harus Segera Ditinggalkan

Jika kita ingin menjadi islam yang baik dan benar maka harus mengikuti ajaran nabi Agung Muhammad SAW tinggalkan jauh-jauh memberikan amplop kepada jamaah yang menshalati jenazah karena ini bukan ajaran islam, kalau dalih ingin bersedekah tetapi dampaknya menjadi diadatkan jika orang tidak punya yang meninggal tidak punya apa-apa alias orang miskin tentu akan bertambah susah karena akan mencari utangan kesana kemari untuk menutupi biaya pemakaman dan tahlilan tsb.

Kesan Pesan Ketika Pulang Ke Solo Selalu Makan Nasi Liwet Enak dan Harga Murah

 

Siapa yang tidak kenal nasi liwet khas Solo?. Sejak saya punya istri orang Solo ketika pulang ke Solo saya selalu makan nasi Liwet dengan ayam kampung yang lezat. Saya juga sering makan Tengkleng dari Kambing, namun kalau makan tengkleng jangan banyak-banyak apalagi orang yang sedang mengidap hipertensi atau darah tinggi bisa berbahaya. Kita harus senantiasa bisa menjaga kesehatan agar segar bugar semangat untuk beraktifitas. Apalagi kalau sudah usia makan kambing jangan banyak-banyak harus dibatasi begitulah sunnatullah usia ini tidak bisa dibohongi. Kembali ke topik kesan dan pesan saya ketika ke Solo ke rumah istri selalu makan nasi liwet yang saya pilih nasi liwet lesehan yang ada di Solo Baru sambil menikmati pemandangan yang sangat indah sekali. Terkadang juga nasi liwet yang sedang berkeliling dengan sepeda yang menjadi langganan istri saya. Harga nasil liwet di Solo masih murah meriah kalau tidak pakai ayam nasi liwet cuma 5ribu rupiah itupun sudah dapat ayam yang suwir-suwiran. Jadi rasanya kalau pulang ke Solo kalau tidak makan nasi liwet rasanya kurang lengkap. Memang kuliner di Solo enak-enak dan murah-murah harganya, maka orang-orang daerah itu jika sama-sama dapat kerjaan yang mapan lebih enak tinggal di daerah ketimbang tinggal di ibu kota yang pagi siang mengalami kemacetan bisa-bisa tua dijalanan. Pernah suatu ketika saya ditanya orang Solo mas sampean kok kerasan tinggal di Jakarta yang penuh dengan kemacetan ya saya jawab memang Allah SWT sudah memberikan rezeki saya ada di Jakarta dalam hati jika saja dahulu saya sudah mapan dapat pekerjaan di kampung halaman tentu saya juga malas tinggal di Jakarta yang sudah penuh sesak dan hidup penuh perjuangan ini. Sudah 3 tahun ini saya tidak pulang ke Solo dikarenakan terjadi pandemi yang mengglobal bagaimana kami mau pulang jika pulang tentu orang-orang justru akan ketakutan dikira keluarga kami datang dari Jakarta membawa virus, sebaliknya kami juga ketakutan jika kami pulang kampung dapat tertular covid 19 dari keluarga di Solo disini saling menjaga dan saling ketakutan satu sama lain harapan saya wabah covid 19 akan segera berakhir dan kita akan kembali kepada kehidupan yang normal dan ekonomi kita semakin membaik. Dengan tidak pulang kampung sudah selama 3 tahun sudah lama saya tidak merasakan nasi liwet khas Solo lagi. Nasi liwet yang langganan keluarga saya adalah nasi lewat yang mbah-mbah berjualannya sambil bersepeda terkadang saya juga mikir kenapa sama-sama nasi liwet yang ada di Jakarta dengan di solo kok rasanya beda, meski sama-sama orang Solo yang memasaknya tetapi enakan nasi liwet yang ada di Solo, barangkali penyebabnya disana memasaknya dengan memakai kayu bakar. Terkadang saya terpikir di tempat tinggal saya Tangerang langka yang membuka nasi liwet lebih baik apa saya membuka nasi liwet insya allah akan laris manis karena saingannya tidak ada, tetapi kendalanya saya harus mencari orang yang masak dan menungguinya itu yang susah. Kalau pun ada akan berbenturan dengan kriteria kejujuran mencari orang yang jujur itu sangat susah sekali padahal kalau jujur kita sama-sama enak mereka dapat penghasilan kita yang menanam modal juga dapat penghasilan begitulah seharusnya simbiosis mutualisme itu, tetapi kebanyakan orang mencari jalan instan untuk mencari rezeki dengan menerabas aturan dan norma-norma etika yang berlaku di masyarakat. Kesan dan pesan saya makan nasi liwet di Solo rasanya nikmat selain harganya sangat murah, maka wajar jika istri saya sudah pensiun dari PNS Sekretariat Jenderal DPR akan pulang kampung ke Solo untuk menikmati hari tua dengan banyak kuliner. Nasi liwet Solo memang membuat kangen dan mengesankan.

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

Proses Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan Berbagai Permasalahannya

  Proses Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan Berbagai Permasalahannya Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19