Pernahkah anda melihat orang menshalati jenazah di sakunya di selipkan uang?, Kesan dan Pesan saya sangat miris melihat masyarakat di beberapa dusun di daerah Pati menshalati jenazah diberikan amplop. Adat kebiasaan itulah yang masih ada di beberapa dusun daerah Pati Jawa-Tengah, memang terasa aneh orang yang sudah ketimpa musibah malah tambah dibebani kebutuhan seharusnya orang yang susah ini malah dibantu. Berbeda dengan saya tinggal di perumahan Tangerang saya menjadi Pembina Paguyuban Sosial Melati untuk mengurusi Kematian, jika ada warga kami yang meninggal dunia dapat santunan 3juta rupiah dan juga dapat uang salawatan di baskom. Ada adagium di perumahan saya yang terdengar disini orang meninggal tinggal modal nangis saja. Maksudnya ketika ada orang yang meninggal jangan malah dibebani untuk kebutuhan macam-macamnya justru harus dibantu seperti itulah cara-cara yang benar. Adat kebiasaan yang tidak baik harus dikikis secara pelan-pelan agar generasi muda nanti tidak diwarisi adat kebiasaan yang buruk. Adat atau kebiasaan yang tidak baik harus dibuang jauh-jauh sedangkan adat kebiasaan yang baik harus dilestarikan sebagai budaya Indonesia mengenai keragaman di negeri ini. Bahkan adat budaya telah dengan tegas dimasukkan didalam konstitusi sebagai bukti kita menghargai berbagai kebudayaan yang ada di Indonesia. Diatas sudah saya jelaskan kebudayaan yang baik-baik harus dipertahankan sebaliknya, kebudayaan yang buruk haru dibuang jah-jauh.
Kesan dan Pesan Ketika Bapak Saya Meninggal Shalat Jenazah Diberikan Uang
Adalah bapak saya yang pada tahun 2016 meninggal dunia saya sudah melarang untuk tidak menyediakan uang memberikan kepada orang-orang yang menshalati Jenazah karena itu cara berfikir yang terbalik dan melanggar hukum islam seharusnya orang yang meninggal itu malah perlu dibantu untuk biaya pemakaman dan lain-lainnya, jangan malah orang yang meninggal tambah dibebani susah akibatnya banyak orang yang meninggal di dusun-dusun Pati jualan rumah atau tanah untuk biaya meninggal sampai tahlilan tujuh hari. Adat kebiasaan yang tidak baik ini harus segera dibuang jauh-jauh peran alim ulama setempat harus menyadarkan kepada masyarakat bahwa adat yang tidak baik itu harus segera ditinggalkan. Pada waktu bapak saya meninggal tahun 2016 saya sudah melarang orang-orang yang menshalati bapak saya dikasih amplop tapi adik saya yang di kampung khawatir sepulang saya ke Jakarta nanti adik saya dihakimi oleh orang satu kampung dibilang bapak saya meninggal kayak kucing tidak dihargai padahal tidak demikian. Sesuai sabda Rasulullah bahwa orang yang meninggal itu adalah putus amalannya kecuali tiga perkara yang pertama, amal jariah, yang kedua, ilmu yang bermanfaat dan yang ketiga adalah anak shaleh yang mendoakan orang tuanya. Orang islam harus paham Sabda Rasulullah ini dan harus meninggalkan kebiasaan buruk orang meninggal di shalati jangan menyelipkan amplop di sakunya kepada jamaah ini ajaran yang tidak benar harus segera diberangus, tetapi memang tidak mudah untuk mereformasi keadaan seperti ini karena sudah mendarah daging di masyarakat apalagi ada pihak-pihak yang merasa nyaman dan senang di zona nyaman ini.
Menshalati Dikasih Duit Harus Segera Ditinggalkan
Jika kita ingin menjadi islam yang baik dan benar maka harus mengikuti ajaran nabi Agung Muhammad SAW tinggalkan jauh-jauh memberikan amplop kepada jamaah yang menshalati jenazah karena ini bukan ajaran islam, kalau dalih ingin bersedekah tetapi dampaknya menjadi diadatkan jika orang tidak punya yang meninggal tidak punya apa-apa alias orang miskin tentu akan bertambah susah karena akan mencari utangan kesana kemari untuk menutupi biaya pemakaman dan tahlilan tsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika Sobat Ingin Belajar Hukum Yang Baik dan Benar Rajinlah membaca Blog Hukum dan Ketatanegaraan ini dan Tinggalkanlah Komentar Yang Baik.