Sebagai profesi
akademisi, menghadapi Pilpres yang diselenggarakan 5 Tahunan sekali ini, saya
menganggap tak ubahnya bagai pernak-pernik hiburan demokrasi yang perlu dipupuk
dan dirawat, agar nilai-nilai demokrasi tidak terciderai oleh orang-orang yang
tidak bertanggungjawab dengan menghalalkan segala cara untuk kepentingan sesaat
dengan menerabas nilai-nilai demokrasi yang luhur yang mestinya dijunjung
tinggi dan dilestarikan dengan baik.
Pagelaran
Pilpres 5 tahunan sekali bagi saya adalah hal rutinitas untuk memenuhi
ketentuan konstitusi, maka siapa pun yang akan terpilih menjadi presiden saya
meyakini dan memastikan akan berusaha dan berupaya sekuat tenaga untuk memajukan
Indonesia tercinta ini menjadi lebih baik. Saya pernah pemimpin Ketua RT dan sekarang
menjadi Wakil Ketua RW pusingnya sudah bukan main ngurusi warga, dengan kemauan
yang berbeda-beda apalagi Presiden yang harus ngurus rakyatnya dari Sabang-Merauke.
Jangankan satu Negara satu RT saja sudah berbeda-beda pilihan, sudah pasti akan
terjadi perbedaan pilihan Capres, apakah Jokowi ataukah Prabowo, silahkan
tentukan pilihanmu masing-masing di Bilik Suara nanti.
Pak Jokowi,
dan Pak Prabowo, yang menjadi pertanyaan, siapakah menteri-menteri yang akan bapak
angkat nanti?. Kalau bisa perbanyaklah Menteri-menteri yang dari unsur profesional
biar benar-benar bekerja untuk dan atas nama kepentingan rakyat. Jangan
perbanyak menteri-menteri dari kalangan Parpol meski ini juga sulit untuk tidak
bapak lakukan, bersebab bapak diusung oleh koalisi-koalisi partai politik untuk
dicalonkan menjadi Presiden. Inilah buah simalakamanya!. Maksud saya, bukan
berarti orang Parpol tidak boleh menjadi Menteri, kalau mau merekrut dari
Parpol, ambillah Kader-Kader partai politik yang benar-benar profesional untuk
membantu bapak dalam menjalankan roda Pemerintahan. Saya tidak bermaksud
mengusulkan untuk membatasi menteri-menteri dari kalangan Parpol, siapa pun
kader Parpol yang ukurannya Profesional layak dipilih menjadi menteri pak
Presiden.
Pak Prabowo dan Pak Jokowi Calon Presidenku, kami dari akademisi, ketika nama-nama menteri akan
diumumkan oleh Presiden kami semua biasanya berkumpul didepan televisi melihat dan mengamati dengan saksama sambil
geguyonan, berharap-harap cemas mana tahu ada nama-nama yang nyasar di akademisi saya ini dipilih menjadi menteri pak Presiden, bahkan ada yang bercanda tapi serius sudah
dapat telpon dari Sekretaris Negara belum? (maksudnya utusan presiden) untuk
menghubungi sang calon menteri. Yang lain menimpali: jangan harap anda jadi
menteri meski anda Profesor atau Doktor jika anda tidak dekat dengan penguasa
atau menjadi pengurus partai politik. Dosen yang lain masih tak kalah menyahut:
Buktinya sia Anu dan si X menjadi menteri meski bukan dari partai politik atau
dekat penguasa, di pojok diskusi ada yang menyahut: oh..kalau dia benar-benar professional.
Mudah-mudahan bapak Presiden nanti mau merubah rekrutmen menteri-menteri bapak,
karena pak Presiden diberikan wewenang penuh oleh UUD 1945 hak preogratif untuk
menentukan dan mengangkat menteri-menteri bapak, tidak boleh ada tekanan-tekanan
atau tawar menawar dari pihak mana pun.
Pak Presiden
terpilih 2019, sebagai dosen yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi,
keluarga saya yang memiliki 5 hak suara saya memberikan kebebasan untuk memilih
pak Jokowi Silahkan, dan Pak Prabowo silahkan, masing-masing punya argumentasi
untuk menjatuhkan pilihan. Sebagai Wakil Ketua RW 017 Sari Bumi Indah,
Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, saya juga membebaskan
warga untuk menentukan pilihan, sebagai pengurus RW saya tidak boleh mengintimidasi
warga saya untuk memaksa menjatuhkan pilihan kepada Capres tertentu. Saya
betul-betul berada di tengah-tengah saya meyakini dan memastikan siapa pun
Capres yang terpilih akan bekerja untuk Indonesia lebih baik.
Selamat
berkompetisi yang baik pak Jokowi dan pak Prabowo, jangan lupa menteri-menteri
harus mempertimbangkan aspek keprofesionalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika Sobat Ingin Belajar Hukum Yang Baik dan Benar Rajinlah membaca Blog Hukum dan Ketatanegaraan ini dan Tinggalkanlah Komentar Yang Baik.