Senin, 11 Maret 2019

Pak Jokowi dan Pak Prabowo Siapakah Menteri-Menteri Bapak Nanti?.



          Sebagai profesi akademisi, menghadapi Pilpres yang diselenggarakan 5 Tahunan sekali ini, saya menganggap tak ubahnya bagai pernak-pernik hiburan demokrasi yang perlu dipupuk dan dirawat, agar nilai-nilai demokrasi tidak terciderai oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab dengan menghalalkan segala cara untuk kepentingan sesaat dengan menerabas nilai-nilai demokrasi yang luhur yang mestinya dijunjung tinggi dan dilestarikan dengan baik.
          Pagelaran Pilpres 5 tahunan sekali bagi saya adalah hal rutinitas untuk memenuhi ketentuan konstitusi, maka siapa pun yang akan terpilih menjadi presiden saya meyakini dan memastikan akan berusaha dan berupaya sekuat tenaga untuk memajukan Indonesia tercinta ini menjadi lebih baik. Saya pernah pemimpin Ketua RT dan sekarang menjadi Wakil Ketua RW pusingnya sudah bukan main ngurusi warga, dengan kemauan yang berbeda-beda apalagi Presiden yang harus ngurus rakyatnya dari Sabang-Merauke. Jangankan satu Negara satu RT saja sudah berbeda-beda pilihan, sudah pasti akan terjadi perbedaan pilihan Capres, apakah Jokowi ataukah Prabowo, silahkan tentukan pilihanmu masing-masing di Bilik Suara nanti.
          Pak Jokowi, dan Pak Prabowo, yang menjadi pertanyaan, siapakah menteri-menteri yang akan bapak angkat nanti?. Kalau bisa perbanyaklah Menteri-menteri yang dari unsur profesional biar benar-benar bekerja untuk dan atas nama kepentingan rakyat. Jangan perbanyak menteri-menteri dari kalangan Parpol meski ini juga sulit untuk tidak bapak lakukan, bersebab bapak diusung oleh koalisi-koalisi partai politik untuk dicalonkan menjadi Presiden. Inilah buah simalakamanya!. Maksud saya, bukan berarti orang Parpol tidak boleh menjadi Menteri, kalau mau merekrut dari Parpol, ambillah Kader-Kader partai politik yang benar-benar profesional untuk membantu bapak dalam menjalankan roda Pemerintahan. Saya tidak bermaksud mengusulkan untuk membatasi menteri-menteri dari kalangan Parpol, siapa pun kader Parpol yang ukurannya Profesional layak dipilih menjadi menteri pak Presiden.
           Pak Prabowo dan Pak Jokowi Calon Presidenku, kami dari akademisi, ketika nama-nama menteri akan diumumkan oleh Presiden kami semua biasanya berkumpul didepan televisi melihat dan mengamati dengan saksama sambil geguyonan, berharap-harap cemas mana tahu ada nama-nama yang nyasar di akademisi saya ini dipilih menjadi menteri pak Presiden, bahkan ada yang bercanda tapi serius sudah dapat telpon dari Sekretaris Negara belum? (maksudnya utusan presiden) untuk menghubungi sang calon menteri. Yang lain menimpali: jangan harap anda jadi menteri meski anda Profesor atau Doktor jika anda tidak dekat dengan penguasa atau menjadi pengurus partai politik. Dosen yang lain masih tak kalah menyahut: Buktinya sia Anu dan si X menjadi menteri meski bukan dari partai politik atau dekat penguasa, di pojok diskusi ada yang menyahut: oh..kalau dia benar-benar professional. Mudah-mudahan bapak Presiden nanti mau merubah rekrutmen menteri-menteri bapak, karena pak Presiden diberikan wewenang penuh oleh UUD 1945 hak preogratif untuk menentukan dan mengangkat menteri-menteri bapak, tidak boleh ada tekanan-tekanan atau tawar menawar dari pihak mana pun.
          Pak Presiden terpilih 2019, sebagai dosen yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, keluarga saya yang memiliki 5 hak suara saya memberikan kebebasan untuk memilih pak Jokowi Silahkan, dan Pak Prabowo silahkan, masing-masing punya argumentasi untuk menjatuhkan pilihan. Sebagai Wakil Ketua RW 017 Sari Bumi Indah, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, saya juga membebaskan warga untuk menentukan pilihan, sebagai pengurus RW saya tidak boleh mengintimidasi warga saya untuk memaksa menjatuhkan pilihan kepada Capres tertentu. Saya betul-betul berada di tengah-tengah saya meyakini dan memastikan siapa pun Capres yang terpilih akan bekerja untuk Indonesia lebih baik.
          Selamat berkompetisi yang baik pak Jokowi dan pak Prabowo, jangan lupa menteri-menteri harus mempertimbangkan aspek keprofesionalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika Sobat Ingin Belajar Hukum Yang Baik dan Benar Rajinlah membaca Blog Hukum dan Ketatanegaraan ini dan Tinggalkanlah Komentar Yang Baik.

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

Sejarah Pati Kota Bumi Mina Tani Dimana Saya Dilahirkan

  Pati adalah kota kelahiran saya, namun saya tidak lahir di Tengah-tengah kota Pati melainkan Pati Selatan tepatnya di desa Kayen dekat mak...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19