Kamis, 30 Juni 2022

2 Jam Lebih Menegangkan Antara Hidup Mati Naik Pesawat Garuda Jakarta-Makasar

  

SAYA DI PESAWAT GARUDA KELAS BISNIS MENUJU MAKASAR 2 JAM SELALU BERDO'A

 

Sindiran Allah SWT bagi orang-orang yang butuh atau kepepet baru meminta pertolongan tetapi sesudah melewati prahara badai yang melanda kembali melupakan Allah SWT. Barangkali ini juga sindiran untuk diri saya tapi mudah-mudahan saya tidak seperti orang yang disindir oleh Allah SWT tersebut dalam al quran. Oleh karena itu hamba diidalam keadaan suka maupun duka berjanji akan selalu ingat kepada Allah SWT.

Kisah nyata " 2 Jam saya bersama Allah SWT di pesawat Garuda Indonesia".  Semoga kisah ini dapat menambah keimanan kita baik dikala suka maupun duka akan tetap selalu ingat kepada Allah SWT dimana pun berada. Saya termasuk orang yang tidak nyaman ketika naik pesawat orang mau bilang apa penakut atau apa terserahlah itulah adanya diri saya yang diberikan oleh Allah SWT. Tetapi anehnya saya tidak pernah penakut ketika berada di jalan yang benar. Bahkan Ketika ada sirene di jalan raya yang meraung raung meminta jalan duluan saya tidak mau minggir kalau bukan yang perlu didahulukan seperti ambulans, petugas, pemadam kebakaran dll yang sesuai aturan perlu diberi jalan duluan. Kalau saya tidak mau minggir istri saya pasti teriak histeris saya disuruh mengalah untuk minggir tetapi saya tidak mau lampu belakang saya nyalain dua2nya biar dia pelan2 dan hati2. Saya bilang istri ini orang kurang ajar melanggar aturan dan agama memangnya dia siapa?. Kalau dia pejabat jalan sedang macet begini ya harus ikut menikmati kemacetan semua jangan ugal2an di jalan minta duluan cari solusi bagaimana agar jalanan tidak macet. Sebenarnya saya juga termasuk orang yang nekat bagaimana jika dia  orang stress bawa pistol bisa habis saya di jalan, kaca sebelah kiri saya buka pengin lihat mukanya orang itu tetapi tidak pernah dibuka dan selama ini Ketika saya tidak mau minggir tidak pernah berani menabrak mobil saya dari belakang.

 

Kembali ke laptop,  Ahmdulillah, Perjalanan lancar pulang pergi Jakarta-Makasar meski dua jam lebih diudara menegangkan, beberapa keajaiban ketika sebelum naik pesawat antara lain orang lain diperiksa KTPnya dengan menunjukkan tiketnya tetapi saya kata petugasnya KTP nya nggak usah bapak langsung saja begitu katanya. Anehnya, hal itu sama terjadi ketika saya di Bandara Soekarno Hatta dan bandara Makasar sama-sama KTP saya tidak diperiksa padahal hal ini menjadi kewajiban untuk memastikan bahwa benar orang yang berangkat sesuai dengan yang tertera di tiketnya. Peraturan untuk naik pesawat sekarang minimal sudah vaksin kedua tidak perlu boster padahal sebelum berangkat dari bandara Soetta saya test antigen terlebih dahulu dengan membayar 90ribu di Klinik Medika Tangerang hasil yang diperoleh saya dinyatakan negatif alias tidak kena covid-19.  Tetapi hasil test antigen ini tidak diminta karena peraturannya cukup 2 kali vaksin. Memang saya tanya beberapa orang sekarang naik pesawat tidak seketat dahulu Ketika Covid-19 sedang mewabah luas. Anehnya lagi di bandara makasar diminta menunjukkan peduli lindungi lebih aneh bin ajaibnya lagi saya di pegang pundak saya oleh petugas dia bilang bapak silahkan langsung saja.

Menuju pulang ke Jakarta kemarin karena disediakan tiket bisnis dapat pelayanan yang eksklusif makan dan minumannya serba mewah dan lengkap. Saya bilang pramugarinya jatah saya ambil saja mbak sebelum sampai tujuan saya belum bisa makan saya sering nanya sama Pramugarinya berapa menit lagi pesawat akan landing di Jakarta ketika dibilang tinggal 15 menit lagi hati saya agak lega. Selama 2 jam lebih 6 menit dalam perjalanan Jakarta-Makasar pulang pergi itu rasanya Allah SWT dekat sekali hanya Shalawat nabi dan Fatihah yang selalu saya baca, sebab saya sadar jika pesawat terjadi apa-apa saya bisa menjadi bubur tidak bisa bersama dengan anak-anak dan istri lagi. Inilah mengapa saya harus dekat dengan Allah SWT karena hanya Dia satu-satunya yang akan bisa memberikan pertolongan jika terjadi apa-apa dalam kecelakaan pesawat.

 

Berdoa adalah senjatanya umat islam

Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya bahwa doa itu adalah senjata orang-orang yang beriman, bahkan dengan doa Allah SWT bisa merubah hal yang buruk menjadi baik. Dengan doa kita mengakui bahwa diri kita amat sangat lemah, dengan doa kita memohon keselamatan kepada Allah SWT karena hanya Dialah yang bisa menyelamatkan dan dzat yang maha kuasa atas segala sesuatu.

 

Beginilah obrolan saya dengan Pramugari cantik sebelum 15 menit landing:

 

Pramugari:bpk takut ya?. Saya: saya kurang nyaman mbak. Pramugari: sama pak saya juga takut tapi nggak berlebihan soalnya kalau pesawat nggak laik terbang pasti juga nggak berangkat kok pak. Saya: luar biasa mbak nyalinya diudara. Pramugari: bukan hanya bapak saja itu yang paling depan bahkan mukanya ditutupi naik pesawat nggak mau lihat bawah. Saya: oh...saya pikir cuma saya saja mbak. Pramugari: oh nggak pak banyak orang yang seperti bapak. Saya: terima kasih mbak saya doakan mbak selalu dilindungi oleh Allah SWT. Pramugari: Aamin. terima kasih pak. Saya: ketika mau turun dari pesawat saya ucapkan terima kasih mbak luar biasa pelayanan Garuda. Pramugari: sampai jumpa pak Warsito.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika Sobat Ingin Belajar Hukum Yang Baik dan Benar Rajinlah membaca Blog Hukum dan Ketatanegaraan ini dan Tinggalkanlah Komentar Yang Baik.

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

ALUN-ALUN PATI YANG BERSIH DAN INDAH YANG MEMILIKI TAGLINE KOTA BUMI MINA TANI

                                                         Alun-Alun, Pati, Jawa-Tengah   Pati Jawa-Tengah kini terus berbenah untuk mewujudka...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19