Sabtu, 30 November 2024

Pengalaman Investasi dan Manfaat Emas Logam Mulia

 

Jika sewaktu muda saya sudah mengetahui investasi manfaaf logam mulia, pastilah hidup saya menjelang tua sudah Merdeka finansial. Namun, bagi saya belajar tidak ada batasan usia meski terlambat kini saya tahu bahwa logam mulia adalah investasi yang sangat baik untuk dapat dijadikan Tabungan jangka panjang. Investasi emas telah menjadi pilihan populer di kalangan investor, terutama bagi mereka yang menginginkan instrumen investasi yang relatif aman dan stabil. Saya masih ingat betul harga logam mulia pada tahun 2015 sebesar 450.000 kini menyentuh di harga 1.500.000 andai saja saya mengetahui investasi logam mulia dahsyat seperti ini saya akan menabung di Logam Mulia. Berikut adalah beberapa manfaat investasi emas logam mulia:
1.    Lindung Nilai terhadap Inflasi
Emas dikenal sebagai aset yang mampu menjaga daya beli dalam jangka panjang. Ketika inflasi meningkat, harga emas cenderung naik, sehingga investasi emas bisa menjadi pelindung nilai terhadap penurunan daya beli uang.
2.    Aset    yang    Aman
Emas dianggap sebagai aset yang relatif aman di tengah ketidakpastian ekonomi atau politik. Berbeda dengan saham atau obligasi yang bisa terpengaruh oleh fluktuasi pasar, emas lebih stabil dan tetap berharga meskipun terjadi krisis global.
3.    Likuiditas    Tinggi
Emas dapat dengan mudah dijual kapan saja karena memiliki pasar yang luas, baik di dalam negeri maupun internasional. Hal ini menjadikan emas sebagai pilihan tepat bagi investor yang membutuhkan likuiditas tinggi.
4.    Diversifikasi    Portofolio
Emas dapat membantu mendiversifikasi portofolio investasi Anda. Dengan menambahkan emas ke dalam portofolio, Anda dapat mengurangi risiko kerugian yang disebabkan oleh fluktuasi harga saham atau properti.
5.    Kenaikan Harga yang Cenderung Terus Meningkat
Dalam jangka panjang, harga emas cenderung mengalami kenaikan. Meskipun ada fluktuasi jangka pendek, tren harga emas secara keseluruhan menunjukkan pertumbuhan, menjadikannya pilihan investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang.

Kelebihan Investasi Emas
1.    Keamanan dalam Jangka Panjang
Emas memiliki sejarah panjang sebagai alat tukar dan penyimpan nilai. Bahkan dalam kondisi krisis ekonomi atau ketegangan geopolitik, emas tetap dipandang sebagai aset yang bernilai tinggi.
2.    Tidak Terpengaruh oleh Fluktuasi Mata Uang
Nilai emas tidak bergantung pada nilai mata uang tertentu, sehingga bisa menjadi pilihan yang baik untuk melindungi kekayaan dari pelemahan mata uang lokal.
3.    Dapat Digunakan Sebagai Jaminan Pinjaman
Emas bisa dijadikan agunan dalam memperoleh pinjaman di bank atau lembaga keuangan lain. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi investor yang membutuhkan dana cepat.
4.    Potensi Profit di Masa Depan
Karena permintaan emas yang terus meningkat, baik untuk kebutuhan industri maupun perhiasan, harga emas diharapkan tetap naik dalam jangka panjang.

Kelemahan Investasi Emas
1.    Tidak Memberikan Pendapatan Pasif
Salah satu kelemahan utama emas adalah bahwa ia tidak memberikan pendapatan pasif, seperti dividen atau bunga yang dapat diperoleh dari saham atau obligasi.
2.    Risiko Penyimpanan dan Keamanan
Jika Anda memilih untuk menyimpan emas fisik, Anda harus memperhitungkan biaya dan risiko penyimpanan, seperti pencurian atau kerusakan. Hal ini juga bisa menjadi masalah jika Anda tidak memiliki tempat yang aman untuk menyimpannya.
3.    Fluktuasi Harga Jangka Pendek
Meskipun emas dikenal stabil dalam jangka panjang, harga emas dapat mengalami fluktuasi yang cukup signifikan dalam jangka pendek. Ini bisa mengganggu investor yang mengharapkan hasil cepat.
4.    Biaya Transaksi yang Relatif Tinggi
Biaya untuk membeli atau menjual emas fisik cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Biaya seperti premi dan biaya penyimpanan bisa mengurangi keuntungan dari investasi emas.
5.    Tidak Ada Jaminan Keuntungan
Meskipun harga emas cenderung meningkat dalam jangka panjang, tidak ada jaminan bahwa harga emas akan selalu naik. Ada kalanya harga emas menurun atau stagnan, sehingga investasi emas tetap mengandung risiko.

Secara keseluruhan, investasi emas menawarkan sejumlah manfaat yang menarik, terutama dalam hal perlindungan terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Namun, seperti halnya semua bentuk investasi, emas juga memiliki kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Sebagai investor, penting untuk menilai kelebihan dan kelemahan ini sesuai dengan tujuan dan profil risiko Anda. Namun menurut catatan dan pengalaman saya emas adalah invetasi yang terbaik.

 

Kisah Saya, Orang Kampung Menikah dengan Putri Solo

 


Jodoh, rezeki dan maut memang benar-benar ditangan Allah SWT. Dalam kehidupan ini sering kali memberikan kejutan yang tak terduga, dan tidak dinyana saya, seorang pria miskin dan lecek dari kampung, tidak pernah membayangkan akan menikahi seorang putri dari Solo. Kisah ini bukanlah cerita dongeng atau fiksi, melainkan perjalanan nyata yang penuh dengan lika-liku, perbedaan, dan keajaiban dalam hidup. Dari sebuah pertemuan yang tak disengaja hingga menjadi pasangan hidup. Berawal dari sering ketemu makan siang di warung makan mumu’ ketika saya bekerja di Sekretariat Jenderal MPR RI dan istri bekerja sebagai PNS DPR RI cerita kami mengajarkan arti cinta, persamaan manusia di depan hukum dan dihadapan Allah SWT, perbedaan budaya, dan pentingnya saling pengertian dalam menyikapi perbedaan.
1. Awal Pertemuan: Tak Disangka, Tak Direncanakan
Saya berasal dari sebuah desa kecil di pedalaman, bahkan dusun namanya dusun Bukung Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Jawa-Tengah di mana kehidupan berjalan sederhana bahkan dalam garis kemiskinan. Saya hidup dari lingkungan petani dan saya dibekali oleh orang tua hanya dengan ijasan SMP selebihnya saya sekolah SMA dan kuliah dengan biaya sendiri banting tulang siang malam untuk membiayai pendidikan. Sebagian besar masyarakat kami berfokus pada tradisi yang sudah ada sejak lama dan dibawah garis kemiskinan saya masih ingat betul orang tua saya pada waktu itu sehari makan cuma satu kali itupun dicampur dengan ketela.
Pada tahun 1997 saya diterima PNS Sekretariat Jenderal MPR RI, saya mendapat kesempatan untuk bekerja di kota besar, sebuah pengalaman yang langka bagi saya yang terbiasa dengan kehidupan kampung. Kota besar  itu adalah Jakarta, sebuah kota yang kaya akan budaya, sejarah, dan keanggunan dengan pernak-pernik mobil yang mewah di Jakarta. Saya datang ke Jakarta dengan harapan mencari pengalaman baru, tanpa tahu bahwa perjalanan hidup saya akan berubah selamanya.  Saya niatkan untuk mengadu Nasib, saya berkeyakinan Allah SWT akan memberikan kehidupan saya yang lebih baik.
Setiap saya istirahat bekerja PNS di Sekretariat Jenderal MPR saya makan siang bertemu dengan seorang Wanita putri Solo Bernama Gardina Kurniawati yang sangat berbeda dengan orang-orang yang saya kenal. Dialah seorang putri Solo yang menarik hati saya, memiliki segalanya: kepandaian, keanggunan, dan kecantikan yang memikat hati saya, pada waktu saya ketemu hati saya sudah bergetar dibuatnya. Awalnya, saya merasa sangat terkejut. Saya bersyukur, seorang pria desa, bisa bertemu dengan seseorang putri Solo. Tetapi, hidup kadang memberi kesempatan yang tak terduga. Kami mulai berbicara, mengenal satu sama lain, dan tak lama kemudian, benih-benih cinta tumbuh di antara kami.
2. Perbedaan Budaya yang Mewarnai Hubungan Kami
Meskipun kami datang dari latar belakang yang berbeda, hal itu tidak dapat dijadikan sebagai perpecahan ada sesuatu yang saling menyatukan kami, keinginan untuk memahami satu sama lain. Saya datang dari sebuah desa yang sederhana, di mana tradisi dan adat istiadat masih sangat dijaga, sementara dia adalah seorang putri Solo yang hidup dalam lingkungan yang lebih urban dan terpelajar. Kami memiliki cara hidup, kebiasaan, dan pandangan dunia yang sangat berbeda, namun masing-masing saling memahami.
Namun, meskipun ada banyak perbedaan dalam hal budaya dan kebiasaan, kami berdua memiliki satu kesamaan: kami saling menghormati dan menghargai perbedaan itu. Kami belajar banyak tentang masing-masing, mencoba untuk memahami dunia yang berbeda, dan berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan satu sama lain.
Bagi saya, mengenal kehidupan Solo yang lebih maju dan terbuka adalah hal yang baru. Saya belajar tentang seni budaya, musik gamelan, dan keraton yang menjadi bagian penting dalam sejarah Solo. Sementara untuk istri saya, saya mengajarkan cara hidup yang lebih sederhana dan dekat dengan alam. Saya membawanya ke kampung halaman saya, memperkenalkan kehidupan desa yang penuh kehangatan, kesederhanaan, dan kebersamaan. Tentu saja rombongan pengantin sangat terheran-heran karena rumah orang tua lantainya masih tanah dan temboknya dari bambu.
3. Tantangan yang Kami Hadapi
Tentunya, perjalanan kami tidaklah mulus. Salah satu tantangan terbesar yang kami hadapi adalah perbedaan ekspektasi dari keluarga dan masyarakat sekitar. Saya datang dari keluarga petani yang dapat dikatakan miskin, sedangkan istri berasal dari keluarga terpandang di Solo, dengan tradisi yang kaya dan status sosial yang tinggi.
Keluarga saya awalnya merasa takut dengan perbedaan latar belakang kami. Begitu pula dengan keluarga istri saya yang awalnya tidak mudah menerima kenyataan bahwa saudara mereka akan menikah dengan pria dari desa, perlu diketahui bahwa mertua saya dari Solo ini semuanya sudah meninggal. Ada banyak pertanyaan yang muncul, mulai dari bagaimana saya bisa mencukupi kebutuhan hidup mereka hingga bagaimana saya akan membawa mereka ke kehidupan kota yang lebih modern.
Namun, kami berdua tetap bertekad untuk melanjutkan hubungan ini. Kami menjelaskan kepada keluarga masing-masing bahwa cinta tidak memandang latar belakang, baik miskin atau kaya Pendidikan rendah atau tinggi. Kami percaya bahwa perbedaan justru dapat saling melengkapi, dan jika kami saling mendukung, kami bisa menciptakan kehidupan yang lebih baik bersama-sama. Perlahan, keluarga istri saya mulai menerima keputusan cinta kami, walaupun ada keraguan.
4. Hari Bahagia: Pernikahan yang Menghargai Perbedaan
Pernikahan kami adalah momen yang penuh makna. Pada tanggal 27 Januari 2000 saya melangsungkan pernikahan di Gedung Kesuma Sari, Slamet Riyadi Kota Solo. Kami menggabungkan tradisi dari kedua belah pihak pernikahan yang sederhana namun penuh dengan simbolisme budaya dari kampung saya dan dari Solo. Saya mengenakan pakaian adat dari kampung, sementara istri mengenakan kebaya tradisional Solo yang indah. Keluarga kami berdiri bersama, merayakan persatuan kami yang tidak hanya menggabungkan dua individu, tetapi juga dua budaya yang berbeda.
Kami menyadari bahwa pernikahan bukan hanya tentang dua orang yang jatuh cinta, tetapi juga tentang menerima dan menghargai perbedaan yang ada. Pernikahan kami adalah simbol bahwa meskipun kami berasal dari dunia yang berbeda, kami bisa berjalan bersama dengan rasa hormat, kasih sayang, dan pengertian.
5. Membangun Kehidupan Bersama
Setelah menikah, kami memulai kehidupan baru yang penuh dengan tantangan dan kebahagiaan. Kami memutuskan untuk tinggal di Tangerang, di mana saya mulai menyesuaikan diri dengan kehidupan kota dan memperdalam pengetahuan saya tentang budaya Tangerang. Kami juga sering mengunjungi kampung halaman saya, membawa anak-anak kami untuk merasakan kehidupan pedesaan yang saya cintai.
Kehidupan kami tidak selalu mudah, tetapi dengan komunikasi yang baik dan saling mendukung, kami bisa mengatasi setiap tantangan. Kami belajar untuk saling melengkapi, membangun keluarga yang bahagia dengan nilai-nilai yang kami anut dari kedua budaya. Kami mengajarkan anak-anak kami untuk mencintai dan menghargai kedua budaya, agar mereka tumbuh menjadi individu yang terbuka dan penuh kasih.
Kesimpulan
Kisah saya, seorang pria kampung yang menikah dengan putri Solo, adalah bukti bahwa cinta bisa mengatasi segala perbedaan. Dalam perjalanan ini, saya belajar banyak tentang pentingnya komunikasi, saling menghargai, dan tidak takut untuk melangkah keluar dari zona nyaman. Kami, meskipun berasal dari dunia yang sangat berbeda, mampu menemukan kebahagiaan dan keseimbangan dalam hidup bersama. Kisah kami mengajarkan bahwa perbedaan bukanlah penghalang, tetapi justru bisa menjadi kekuatan yang saling melengkapi dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik.
Kini kami dianugerahi dua anak laki-laki dan Perempuan, putri pertama yang Bernama Adisa Putri Salsabila kini sedang menempuh Pendidikan S2 Kimia di IPB, sedangkan anak yang kedua laki-laki Bernama Muhammad Mirza Kurniawan kini sedang menempuh Pendidikan Teknik Informatika semester V di Universitas Singaperbangsa Karawang. Saya berdo’a kepada Allah SWT semoga kelak anak saya sukses dunia dan di akhirat dan Allah SWT senantiasa memberikan Kesehatan dan Rahmat-Nya. Aamiin.
 

Peran Pancasila dalam Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

 

Dasar Negara Indonesia adalah Pancasila, secara eksplisit Pancasila tidak disebutkan didalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI Tahun 1945), tetapi keberadaan lima sila sebagai dasar negara Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 aline ke4. Lima sila yang terkandung dalam Pancasila menjadi pedoman hidup bagi seluruh rakyat dan bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Peran Pancasila banyak sekali, Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai dasar hukum negara, tetapi juga sebagai landasan moral dan etika yang mempengaruhi interaksi sosial, politik, dan ekonomi di Indonesia. Artikel ini akan membahas bagaimana Pancasila berperan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
1. Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat
Dalam kehidupan bermasyarakat, Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur hubungan antar individu dalam masyarakat. Dengan demikian masyarakat menjadi damai, teratur dan tenteram butir-butir dalam Pancasila dapat dijabarkan sebagai berikut:
•    Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Nilai ini mengandung penghormatan terhadap kebebasan beragama. Allah SWT menyatakan “laa iqraha fiddin” artinya tidak ada paksaan untuk memeluk agama. Dalam kehidupan bermasyarakat, setiap individu diharapkan dapat menghormati dan menghargai perbedaan agama, suku, ras, dan budaya, dengan menjunjung tinggi toleransi. Hal ini menciptakan keharmonisan dalam masyarakat yang majemuk.
•    Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Dalam kehidupan bermasyarakat, sila kedua ini mengajarkan pentingnya saling menghargai dan memperlakukan sesama manusia dengan adil. Prinsip kemanusiaan ini menuntut kita untuk tidak membedakan perlakuan berdasarkan status sosial, etnis, atau latar belakang lainnya. Sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab ini mengandung filosofi yang sangat dalam bahwa setiap manusia itu baik miskin maupun kaya, berjabatan atau rakyat jelata dihadapan Allah SWT adalah sama. Berbuat adil juga diperintahkan oleh Allah SWT.
•    Sila ketiga: Persatuan Indonesia
Nilai ini menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Meskipun Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya, Pancasila mengajarkan agar masyarakat dapat hidup berdampingan dengan rasa persatuan dan saling menghormati. Sila ketiga persatuan Indonesia sejalan dengan perintah Allah SWT yang artinya bahwa manusia yang terdiri dari ras, suku, budaya, dan berbeda-beda bangsa ini, pada hakekatnya adalah satu dari nabi Adam.
•    Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Sila ini mengajarkan prinsip musyawarah untuk mencapai mufakat dalam masyarakat Indonesia, dan ketatanegaraan Indonesia, dalam setiap pengambilan keputusan, setiap keputusan yang diambil hendaknya melibatkan partisipasi semua pihak, dengan mengedepankan kebijaksanaan dan musyawarah mufakat, namun jika musyawarah tidak tercapai dapat dilakukan dengan pemungutan suara.
•    Sila kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Dalam kehidupan bermasyarakat, sila ini mengajak kita untuk memastikan bahwa setiap individu memperoleh hak yang sama, baik dalam bidang ekonomi, sosial, hukum dan pendidikan. Tidak ada diskriminasi, dan setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan dan kesejahteraan hidup. Negara harus hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan rasa keadilan kepada seluruh rakyat Indonesia.
2. Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa
Semboyan Negara Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika. Sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia membutuhkan sebuah prinsip yang dapat menyatukan perbedaan-perbedaan yang ada. Pancasila adalah jawabannya, Pancasila antara lain berfungsi sebagai dasar ideologi yang mempersatukan bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan baik global maupun lokal. Pancasila selama ini sudah teruji ketangguhannya dan sudah tepat dipilih oleh para pendiri bangsa ini sebagai dasar negara dan idiologi negara.
•    Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam konteks berbangsa, sila ini mengajak masyarakat untuk saling menghormati perbedaan agama dan kepercayaan yang ada. Indonesia sebagai negara dengan berbagai agama, membutuhkan toleransi beragama yang menjadi bagian dari identitas nasional.
•    Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Dalam berbangsa, sila ini mendorong kita untuk menegakkan hak asasi manusia (HAM) dan menjaga martabat manusia tanpa membedakan suku, ras, agama, atau golongan. Sebagai bangsa yang besar, Indonesia diharapkan dapat mengedepankan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya.
•    Sila ketiga: Persatuan Indonesia
Di tengah keberagaman suku, bahasa, dan budaya, persatuan Indonesia menjadi hal yang sangat penting. Pancasila mengajarkan bahwa keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekuatan untuk membangun bangsa yang lebih kuat dan harmonis.
•    Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Dalam konteks berbangsa, sila ini mengajarkan pentingnya demokrasi. Sebagai bangsa yang menganut sistem demokrasi, Indonesia menekankan pentingnya musyawarah dalam mengambil keputusan bersama demi kepentingan bangsa.
•    Sila kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Prinsip keadilan sosial mengajak bangsa Indonesia untuk menciptakan kesetaraan ekonomi dan sosial. Pancasila mengajarkan bahwa pembangunan harus berfokus pada pemerataan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
3. Pancasila dalam Kehidupan Bernegara
Sebagai dasar negara, Pancasila tidak hanya memandu kehidupan sosial dan kebangsaan, tetapi juga menjadi pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan. Pancasila berfungsi sebagai acuan dalam pembuatan kebijakan negara, serta menjadi landasan dalam pelaksanaan hukum dan keadilan.
•    Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Sebagai negara yang menjamin kebebasan beragama, Pancasila memberikan kebebasan bagi setiap warga negara untuk menganut agama sesuai keyakinan masing-masing. Negara juga diwajibkan untuk melindungi umat beragama dan mencegah diskriminasi berdasarkan agama.
•    Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menegakkan hak asasi manusia dan memberikan perlindungan kepada seluruh warganya. Sila ini juga mendorong negara untuk menjamin keadilan sosial dalam berbagai aspek kehidupan.
•    Sila ketiga: Persatuan Indonesia
Negara Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjaga persatuan bangsa. Melalui kebijakan yang inklusif, negara harus memfasilitasi dialog antar kelompok, serta menciptakan rasa nasionalisme yang dapat menyatukan seluruh rakyat Indonesia, meskipun dalam keberagaman.
•    Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Prinsip ini tercermin dalam sistem pemerintahan Indonesia yang berbentuk republik dengan presiden sebagai kepala negara dan wakil rakyat yang dipilih secara langsung untuk mewakili aspirasi rakyat. Sistem ini bertujuan agar setiap keputusan negara diambil dengan pertimbangan yang matang dan berdasarkan musyawarah.
•    Sila kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pancasila mengajak negara untuk menciptakan kesejahteraan sosial yang merata melalui kebijakan ekonomi yang berpihak pada rakyat banyak. Negara bertanggung jawab untuk mengurangi kesenjangan sosial dan memperbaiki kondisi hidup seluruh rakyat Indonesia.
Kesimpulan
Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Lima sila yang terkandung dalam Pancasila mengajarkan nilai-nilai luhur seperti toleransi, keadilan, persatuan, musyawarah, dan kesejahteraan sosial. Pancasila bukan hanya sebuah dokumen hukum, melainkan panduan hidup yang mempersatukan seluruh elemen bangsa Indonesia. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, baik dalam masyarakat, berbangsa, maupun bernegara, Pancasila seharusnya menjadi pegangan yang mengarahkan kita untuk selalu menjaga nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar negara sebaiknya dipertegas di dalam UUD NRI Tahun 1945 tidak dapat dilakukan perubahan dengan demikian tidak membuka ruang  interpretasi dapat atau tidak Pancasila dilakukan perubahan.

Jumat, 29 November 2024

Keputusan Berhenti Menjadi PNS Keputusan Besar Terdapat Suka dan Duka


Hari gini ada yang berhenti menjadi PNS?. Pastilah akan banyak orang yang mengatakan tidak wajar dan dianggap kita tidak mensyukuri ni’mat Allah SWT. Berhenti menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah sebuah keputusan besar yang membawa berbagai implikasi suka dan duka setelahnya. Pengalaman saya berhenti menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR yang saya alami ini, bisa sangat beragam bagi setiap individu, tergantung pada alasan dan kondisi yang mendasari keputusan tersebut mengapa berani memutuskan resign dari ASN. Tentulah setiap orang memiliki alasannya masing-masing. Berikut adalah gambaran umum mengenai suka duka yang bisa dirasakan seseorang yang memutuskan untuk berhenti menjadi PNS.
Suka Duka Berhenti Menjadi PNS
Dalam hal sukanya:
1.    Kebebasan dalam Mengelola Waktu
Salah satu keuntungan besar setelah berhenti menjadi PNS adalah kebebasan dalam mengatur waktu, tetapi manusia terlalu bebas juga tidak baik, bebas tetapi harus tetap berkarya, agar hidup ini tetap survive. Memang berhenti PNS tidak ada lagi rutinitas jam kerja yang kaku, dan saya bisa lebih fleksibel dalam menentukan kapan dan bagaimana menyelesaikan pekerjaan. Waktu yang sebelumnya digunakan untuk tugas-tugas administratif atau rapat-rapat melayani persidangan MPR bisa saya alihkan untuk kegiatan yang lebih personal atau mengejar passion, saat ini saya menjadi dosen di berbagai perguruan tinggi swasta.
2.    Kesempatan untuk Mencoba Hal Baru
Berhenti dari PNS dapat memberikan kesempatan untuk mencoba hal-hal baru yang semula tidak dapat dilakukan ketika masih terikat oleh kewajiban sebagai pegawai negeri sipil. Pengalaman saya bekerja di PNS Sekretariat Jenderal MPR RI sangat padat sekali pekerjaan tidak ada selesainya untuk melayani persidangan. Usaha-usaha yang saya lakukan setelah berhenti PNS antara lain, memulai bisnis, bekerja di sektor swasta, atau mengejar impian yang tertunda. Keputusan ini membuka kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan yang lebih luas sehingga saya dapat menemukan diri saya sendiri.
3.    Pengalaman dan Pembelajaran Baru
Keluar dari zona nyaman seringkali membawa implikasi besar, yang diharapkan sukses finansial dengan kebebasan waktu atau justru sebaliknya kehidupan menjadi terpuruk. Dengan berhenti saya menjadi PNS bisa belajar beradaptasi di lingkungan yang berbeda, mengembangkan keterampilan baru, dan memperoleh perspektif yang lebih luas. Yang saya rasakan ketika saya berhenti menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR RI saya benar-benar menjadi orang Merdeka, betul-betul merdeka. Jika sebelumnya pekerjaan saya terfokus pada birokrasi dan aturan yang ketat di Sekretariat Jenderal MPR-RI, apalagi melayani persidangan yang tidak jelas pekerjaannya, dunia di luar PNS memberikan peluang untuk berinovasi dan bekerja dengan cara yang lebih kreatif, terukur dan tekun sebab penghasilan saya ditentukan oleh jerih payah keringat saya sendiri yang biasanya digaji oleh negara, tentu hal ini sangat terasa setelah saya tidak menjadi ASN.
Selain Ada Suka tentu ada dukanya, dukanya yaitu:
1.    Kehilangan Jaminan Pensiun dan Keamanan Kerja
Salah satu hal yang paling terasa setelah berhenti menjadi PNS adalah kehilangan jaminan pensiun dan dan kehilangan gaji yang relatif lebih stabil. PNS dikenal dengan sistem pensiun yang memberikan rasa aman di masa depan, sementara di sektor swasta atau usaha mandiri, keuangan sering kali lebih bergantung pada kondisi pasar dan kinerja individu.
2.    Beban Finansial yang Tidak Menentu
Meskipun ada kebebasan dalam bekerja, bagi sebagian orang, meninggalkan pekerjaan yang memberikan penghasilan tetap bisa menjadi tantangan besar. Perubahan dari gaji bulanan yang stabil ke pendapatan yang tidak menentu atau berfluktuasi bisa menjadi beban psikologis, terutama jika belum memiliki cadangan dana yang cukup.
3.    Tantangan dalam Menyesuaikan Diri dengan Dunia Luar
Dunia di luar PNS memiliki dinamika dan tantangan yang berbeda. Bagi sebagian orang, adaptasi terhadap lingkungan kerja yang lebih kompetitif atau budaya perusahaan swasta bisa menjadi hal yang sulit. Tidak ada lagi jaminan pekerjaan yang datang dengan status PNS, dan harus berjuang lebih keras untuk membuktikan kemampuan di luar sana.
4.    Citra Sosial dan Tekanan Lingkungan
Bagi sebagian orang, keputusan untuk berhenti menjadi PNS bisa menimbulkan penilaian negatif dari lingkungan sekitar. Masyarakat seringkali memandang status PNS sebagai pekerjaan yang lebih “terhormat” dan aman, sehingga keputusan untuk berhenti bisa dianggap tidak bijak. Tekanan sosial ini terkadang menambah beban emosional, apalagi jika orang tersebut merasa sudah mapan dalam pekerjaan sebagai PNS.
Kesimpulan Berhenti Menjadi PNS
Berhenti menjadi PNS adalah keputusan yang sangat personal dan membawa dampak signifikan terhadap kehidupan seseorang. Suka duka yang dihadapi akan bergantung pada kesiapan individu untuk menghadapi perubahan, serta bagaimana cara mereka menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Meskipun tantangan akan selalu ada, keputusan ini juga bisa membuka jalan bagi peluang dan pertumbuhan yang lebih besar. Dengan ketekunan, pembelajaran yang berkesinambungan, dan keberanian untuk mengambil langkah baru, berhenti menjadi PNS bisa menjadi langkah menuju kehidupan yang lebih baik, baik secara ekonomi maupun baik secara kebebasan waktu.


Kesan dan Pesan Pengalaman Pertama Kali Berkunjung ke Guci, Slawi, Tegal

 

Pada hari Sabtu, tanggal 23 Juni 2024 hari yang cerah saya dan istri menghadiri acara resepsi pernikahan teman istri saya satu bagian di Yankes DPR-RI bertempat di Slawi-Tegal. Agar tidak penat sebelum rombongan bus Yankes memasuki kamar penginapan kami mampir  liburan di Guci, sebuah tempat wisata yang terletak di kaki Gunung Slamet, Slawi, Tegal. Guci sangat terkenal dengan pemandian air panas alami yang menyegarkan, ditopang dengan panorama alam yang sangat indah. Kami rombongan bus dari Jakarta sangat antusias untuk menikmati keindahan alam dan relaksasi di sana. Menghadiri resepsi ini dibolehkan membawa keluarga agar dapat saling bersilaturrahim diantara kami.
Perjalanan kami dimulai pada siang hari dengan perjalanan darat dari kota kami menuju Guci. Pemandangan sepanjang jalan sangat memukau dan indah, sesekali rombongan di dalam bus berteriak ahu..karena jalannya terjal tinggi dan menikung dengan perbukitan hijau dan udara yang semakin sejuk seiring mendekati daerah Guci. Kami tiba di Guci sekitar sore hari dan langsung merasakan udara pegunungan yang segar, jauh berbeda dengan kota yang kami singgahi yang udaranya panas, maklum di perumahan saya Sari Bumi Indah Tangerang sangat panas cuacanya.
Tujuan pertama kami ke Tegal adalah menghadiri resepsi di Slawi tetapi tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengunjungi pemandian air panas yang terkenal. Di sana, kami dapat merendam tubuh di kolam air panas alami yang kaya akan kandungan belerang, yang diklaim baik untuk kesehatan kulit dan tubuh. Rasanya sangat relaksasi, apalagi cuaca yang dingin membuat kami semakin nyaman. Suasana sekitar yang asri dan dikelilingi pepohonan menambah ketenangan saat berendam.
Setelah menikmati pemandian air panas, kami melanjutkan perjalanan menuju beberapa tempat wisata lainnya, seperti air terjun Guci yang indah dan Taman Nasional Gunung Slamet yang menawarkan jalur pendakian bagi para petualang. Meski kami tidak mendaki, menikmati keindahan alam sekitar sangat memuaskan. Kami juga menyempatkan diri untuk mencicipi kuliner lokal, seperti tempe mendoan dan berbagai makanan khas Tegal yang lezat. Yang paling lezat kuliner adalah dapat merasakan Sate Cempe Lemu di Slawi, benar-benar satenya rasanya dan maknyus karena benar-benar kambing muda.
Di akhir hari, kami duduk santai di area wisata sambil menikmati matahari terbenam yang memancarkan cahaya keemasan di balik pegunungan. Suasana yang tenang dan jauh dari hiruk-pikuk kota membuat kami merasa sangat puas dan relaksasi.
Kunjungan ke Guci, Slawi, Tegal benar-benar menjadi pengalaman yang menyegarkan dan mengasikkan. Tempat ini sangat cocok bagi siapa saja yang ingin relaksasi diri dari rutinitas sehari-hari yang monoton dan penuh tekanan dalam menjalani pekerjaan, merasakan keindahan alam, serta merasakan manfaat dari air panas alami yang terkenal. Tentu saya ingin kembali lagi ke Guci pada kesempatan berikutnya jika diberikan rezeki oleh Allah SWT. Sebelum saya pulang, bersama istri saya mampir ke Pasar Banjaran Slawi-Tegal untuk membeli oleh-oleh, namanya sedang keluar kota kalau tidak membawa oleh-oleh ada yang kurang afdhol.

 

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

Proses Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan Berbagai Permasalahannya

  Proses Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan Berbagai Permasalahannya Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19