Selasa, 19 September 2023

PENGALAMAN MEMBAHAGIAKAN DAN MENGHARUKAN MENGHADIRI ANAK WISUDA DI GWW (Graha Widya Wisuda) di IPB BOGOR

 

 

 

 

    Pada hari Rabu, 13 September 2023 adalah hari yang membahagiakan sekaligus mengharukan untuk keluarga saya karena anak saya yang Perempuan yang kuliah di Fakultas MIPA Jurusan Kimia di IPB Bogor telah lulus dan di wisuda di GWW (Graha Widya Wisuda). Khabarnya tempat wisuda ini untuk yang terakhir kalinya, karena rencananya tempat wisuda akan di pindahkan  ke temat yang lebih bagus lagi dan kapasitasnya lebih banyak daya tampungnya, soal kepastian tempatnya sampai saat ini saya belum mengetahui dimana persisnya. Mudah-mudahan wisuda S2 anak saya nanti sudah  di tempat yang baru yang lebih megah. Berikut kami sertakan foto-foto anak saya di wisuda di IPB untuk membuktikan bahwa apa yang saya tulis dan saya tuturkan berikut ini adalah benar adanya. Anak saya masuk kuliah di IPB Bogor pada September 2019 tahun pertama wajib tinggal di asrama. Saya menghadiri wisuda anak saya bersama istri karena undangannya hanya dua orang anak saya yang laki-laki terpaksa tidak bisa ikut masuk ke dalam karena jatahnya cuma dua orang dan ketika acara sudah dimulai tidak boleh keluar masuk. Sebelum sidang senat dibuka oleh Rektor IPB terlebih dahulu menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Bagimu Negeri juga ada hymne paduan suara yang menambah suasana khidmat dalam pelaksanaan wisuda tersebut. Untuk pertama kalinya saya menghadiri wisuda di IPB  bangga dan senangnya lagi anak saya lulus dengan cum Laude dengan IPK 3.90 dengan predikat pujian. Berkat rahmat Allah SWT di IPB ada program fast track dimana ketika masih kuliah S1 pada semester VI karena nilainya bagus mendapatkan bea siswa dari IPB untuk melanjutkan S2 dengan tetap mengambil jurusan kimia. Ketika di Wisuda pada saat saya menulis Blog  ini anak saya sudah semester III S2 IPB Jurusan Kimia. Bea siswa S2 tersebut benar-benar terasa negara hadir kepada rakyatnya berkah banget tentu saya bersyukur kepada Allah SWT atas karuniaNya karena tidak membayar kuliah anak di S2 IPB ini. Dengan negara yang memperhatikan pendidikan kepada warga negaranya tentu kami bertambah bangga menjadi bangsa Indonesia.

 


 


 

BANYAK ORANG BILANG ANAK SAYA LULUS CEPAT

    Banyak orang bilang anak saya cepat lulus kuliah memang bagi yang tidak menjalankan dan hanya melihat terasa cepat lulusnya tetapi bagi yang menjalani seperti anak saya sendiri yang merasakan bagaimana perjuangan pulang pergi ke Bogor setiap minggu sekali naik kereta api terkadang kalau saya ada waktu saya jemput dan saya antar sampai ke Bogor di tempat kostnya dekat kampus Dramaga IPB. Belum perjuangan penelitian kalau gagal diulang perjuangan sangat berat untuk menggapai gelar sarjana di IPB ini. Bagi orang tua proses wisuda yang saya rasakan ini tidak cepat karena memang lulus tepat waktu justru yang saya rasakan malah agak lama karena harus pontang-panting memikirkan membayar uang UKT setiap semester 9 juta semula 11 juta saya berjibaku meminta keringanan alhamdulillah akhirnya membayar 9 juta diberikan keringanan di diskon 2 juta. Untuk  biaya kuliah tidak main-main besarnya pokoknya orang tua punya uang terkuras untuk biaya anak kuliah. Tapi semua itu bisa terobati karena anak bisa kuliah lulus tepat waktu dan lulus dengan IPK 3.90 yang membanggakan dengan mendapat predikat pujian. Semua biaya itu kalau dirinci masih banyak lagi belum membeli buku-bukunya, biaya kostnya operasionalnya setiap hari dll yang memerlukan biaya yang tidak sedikit belum biaya adiknya yang kuliah di Universitas Singaperbangsa (UNSIKA) Karawang semuanya itu adalah berkat Rahmat Allah SWT,  tanpa berkat Rahmat Allah  mustahil anak saya bisa lulus tepat waktu dan bisa mencukupi kebutuhan semuanya. Saya memang mengharapkan anak saya kuliah setinggi-tingginya jangan sampai seperti saya tamatan SMA Ketika saya masuk PNS hanya bergolongan IIA akhirnya saya mengundurkan diri dari PNS dan memilih untuk menjadi dosen saja. Menjadi dosen adalah panggilan jiwa dan hati ketimbang saya bekerja di struktural yang tidak jelas TUPOKSINYA alias tugas pokok dan fungsinya dengan saya menjadi dosen saya bisa mengamalkan keilmuan saya kepada mahasiswa dan bekerja tidak dalam tekanan. Maka harapan saya nanti anak saya bisa menjadi dosen dan mudah-mudahan cepat lulus S2nya. Kalau untuk menjadi guru SMA insya allah sudah ditangan tapi karena tinggal sebentar lagi biarkanlah diselesaikan S2nya dulu karena untuk menjadi dosen minimal harus lulusan S2. Sayangnya jurusan kimia ini tidak banyak berada di PTS. Mamanya bekerja di Sekretariat Jenderal DPR RI 6 tahun lagi sudah pensiun barangkali dapat saja sebelum pensiun memintakan honorer anaknya di DPR tetapi menurut saya sayang karena jurusan kimia itu penelitiannya susah sebab nanti kalau sudah bekerja di pemerintahan itu tidak ada kejelasan mau sarjana bagian apa nanti bisa saja di tempatkan ke admin sehingga tidak sesuai dengan jurusan kuliahnya. Makanya saya suruh sabar untuk menjadi dosen saja tunggu tinggal 6 bulan sudah selesai kuliah S2. Kemarin sempat curhat ke ibunya katanya sudah bosan belajar terus saya bilang nanti kalau sudah bekerja justru banyak tekanan dan untuk kuliah susah waktunya sekarang dinikmati dulu belajar.

 

 

 

ANAK SAYA LULUS DENGAN CUM LAUDE

    Alhamdulillah senang dan bangga rasanya anak saya bisa lulus tepat waktu dan Cum Laude IPK 3.90 dengan predikat pujian. Saya juga baru tahu sekarang anak-anak kalau di wisuda ada bingkisannya, mamanya mengasih bingkisan uang yang dirangkai-rangkai dengan bingkisan bunga. Di zaman saya wisuda tidak ada bingkisan seperti ini lulus ya lulus saja. Siapa yang tidak senang dan bangga anak bisa kuliah di IPB yang sudah memiliki reputasi internasional universitas yang telah diakui dunia dan lulusannya mendapat kepercayaan baik dalam negeri maupun luar negeri. Mahasiswa IPB banyak juga dari WNA, ini membuktikan bahwa reputasi IPB telah di akui internasional, maka saya optimis anak saya bekerja dimana pun akan siap dengan ilmu yang dimiliki karena jebolan dari kuliah di IPB Bogor tidak akan diragukan lagi. 

 

 


MENITIKKAN AIR MATA DAN TERHARU ADA WISUDAWAN YANG MENINGGAL DUNIA

    Dalam pelaksanaan wisuda tersebut saya sempat menitikkan airmata ada wisudawan yang meninggal dunia sehingga ibunya yang harus mewakili untuk di Wisuda. Masya allah.. saya sempat berpikir bagaimana kalau hal itu terjadi pada keluarga saya melihat peristiwa itu saya benar-benar bisa menitikkan airmata dan terharu akan kejadian tersebut. Sempat saya mencari informasi itu anak belum di wisuda sudah meninggal karena sakit, tetapi sudah lulus ujian proposal, ujian Seminar Hasil Penelitian dan ujian Sidang Komprehensif sehingga sudah keluar SKL (Surat Keterangan Lulus) dengan tertera IPKnya dengan demikian orang tuanya berhak untuk mewakili wisudanya. Berbahagialah anak-anak yang di wisuda kedua orang tuanya masih hidup dan dapat menyaksikan kebahagiaan anak tersebut ketika prosesi wisuda dilaksanakan. Aamiin.

Selasa, 04 Juli 2023

Pengalaman Mengantar istri Naik Pesawat City Link ke Medan Dari Bandara Halim Perdana Kusuma

  

 

                              BANDARA HALIM PERDANA KUSUMA, JAKARTA-TIMUR

 

Pada hari Jum’at Tanggal 16 Juni 2023 lalu saya mengantarkan istri naik pesawat City Link dari Bandara Halim Perdana Kusuma menuju ke Medan dalam rangka melaksanakan tugas Dinas luar ke Sekeratriatan Jenderal DPR RI. Dalam kunjungan kerja tsb meliputi DPRD Kabupaten Tapanuli Utara dan DPRD I Propinsi Sumatera Utara. Kunjungan istri ke Medan mengingatkan tatkala saya pernah tinggal di Medan selama 5 tahun memiliki kekasih pujaan hati, saya tinggal jalan Gunung Krakatau Medan dekat Sekolah Polisi Negara (SPN) Sampali. Medan adalah kota besar ketiga di Indonesia setelah Jakarta, dan Surabaya, kota Medan adalah kota yang memberikan kenangan terindah bagi hidup saya, semuanya itu hanyalah kenangan yang tidak boleh terlalu dihayati semakin dihayati justru akan membuat rumah tangga menjadi awal dari perpecahan. Kenangan hidup yang indah itu ibarat kaca spion mobil belakang yang boleh sekali kali ditengok tetapi tidak boleh dilihat terus menerus jangan mengenang sesuatu berlebihan dengan melupakan realitas kehidupan yang ada, rancangan kita tentu berbeda dengan rancangan Allah SWT yang maha segala-galanya. Kita harus percaya dan yakin betul bahwa hidup mati dan rezeki itu Allah SWT yang menentukannya kita tinggal menjalaninya saja banyak orang bilang hidup itu mengalir saja seperti air ada benarnya adagium yang sudah berkembang di masyarakat seperti itu artinya hidup itu jangan memaksakan diri jalani saja apa adanya sesuai dengan kemampuan insya allah Allah SWT akan mencukupinya. Yang penting kita sudah ikhtiar dan bekerja keras serta tak lupa berdoa kepada Allah SWT. Jika kita pasrah total kepada Allah SWT, dengan bekerja sesuai kemampuan bidang kita  pasti kita akan diberikan kecukupan oleh Allah SWT. Kita harus yakin dan pasrah bahwa jodoh dan maut itu adalah Allah SWT yang menentukan contohnya saya meski pernah punya calon seorang putri Medan yang cantik jelita menyayangi dengan setulus hati, tetapi Allah SWT berkehendak lain memilihkan jodoh saya yang terbaik kepada putri Solo. Dengan menjadi PNS Sekretariat Jenderal DPR-RI tsb Istri saya memang sering tugas luar kota kebetulan istri saya ditugaskan di bagian Yankes DPR RI untuk melayani bagian kesehatan untuk anggota Dewan, pegawai dan keluarga pegawai serta tenaga ahli anggota DPR RI. Bagian Yankes DPR RI akan membutuhkan akreditasi institusi untuk pelayanan yang lebih baik maka perlu studi banding di Puskesmas atau di Rumah Sakit agar mendapatkan pengetahuan dan wawasan baru dalam pelayanan Kesehatan tsb.

Rasa Cemas, Khawatir dan Takut Jika Istri Naik Pesawat

Jujur saja jika istri naik pesawat saya selalu resah, khawatir, takut dan cemas saya sendiri juga tidak tahu mengapa sampai sekarang saya harus takut, kalau tidak terpaksa saya tidak mau naik pesawat. Empat kali saya sudah mengalami naik pesawat yang pertama tahun 1997 naik pesawat Garuda dari Bandara Ahmad Yani, Semarang menuju Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, kedua, Naik Pesawat Mandala dari Soekarno-Hatta menuju Yogyakarta, yang ketiga, dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta menuju Kuala Lumpur, Malaysia dalam rangka studi banding dengan anggota DPD-RI yang terakhir dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta menuju Makassar, Ujung Pandang untuk menjadi saksi ahli konflik pertanahan antara pemerintah dengan warga setempat.

Biasanya kalau PNS kunjungan dinas pesawatnya hampir selalu Garuda tetapi kali ini istri saya dapat pesawat City Link karena katanya turun di Bandara Silangit Kecamatan si Borong-borong, Kabupaten Tapanuli-Utara tidak dilalui pesawat Garuda baru pulangnya dari Medan di Bandara Kualanamu naik pesawat Garuda. Anehnya kalau istri naik pesawat justru saya yang merasa Ketakutan namun istri saya justru malah senang dan menikmati perjalanan saya didakwai istri bahwa mati hidup tergantung Allah SWT soal mati dimana saja nggak usah takut, begitu katanya. Luar biasa iman dan keyakinannya yang sudah mengakar di hati yang paling dalam sehingga tidak ada kekhawatiran lagi kapan dan dimana mati tidak masalah. Saya agak tenang sedikit jika istri saya naik pesawat Garuda karena selama ini reputasi pesawat Garuda sangat bagus, ketika saya diberitahu kali ini naik pesawat City Link masih satu group dengan garuda maka hati saya menjadi agak tenang. Soal ketakutan naik pesawat ini saya pikir sudah dari sananya saya sendiri juga tidak tahu padahal saya sudah banyak berdoa saya tahu hidup mati itu ada ditangan Allah SWT tetapi saya tidak tahu mengapa saya tetap ada rasa takut menghantui diri saya jika saya naik pesawat. Anehnya pada tahun 1997 pertama kali saya naik pesawat garuda sangat senang dan menikmati sama sekali tidak ada rasa ketakutan. Namun setelah mendengar ada beberapa pesawat yang mengalami kecelakaan bahkan ada yang nyungsep ke laut hal itulah yang menjadikan saya mulai resah dan khawatir naik pesawat. Tetapi saya bertekad bulat tidak akan takut jika nanti bersama keluarga naik haji atau umrah saya bulatkan tidak akan takut untuk naik pesawat. Ternyata ketakutan naik pesawat juga digantungkan tujuannya kalau tujuannya untuk pelesiran maka ada rasa khawatir tetapi untuk ibadah umrah atau naik haji maka saya insya allah tidak akan takut apalagi cemas, akan pasrah total kepada Allah SWT.

 

 


 

Bandara Halim Perdana Kusuma Sangat Bagus, Bersih dan rapi.

 

Untuk pertama kalinya saya dapat melihat Bandara Halim Perdana Kusuma secara langsung, jujur saja saya merasa takjub akan keindahan Bandara Halim Perdana Kusuma yang terletak di Wilayah Jakarta Timur tsb, biasanya istri saya kalau kunjungan kerja dinas luar menggunakan maskapai garuda ke berangkatannya melalui Bandara Soekarno-Hatta, sering saya sampaikan kepada istri yang asli orang Solo, kita justru belum pernah naik pesawat garuda ke Solo sekali-kali saya ajak naik pesawat ke Solo tujuan Bandara Adi Sumarmo. Begitu juga Bali saya juga belum pernah ke sana padahal orang luar negeri banyak yang sudah mengunjungi keindahan Bali, saya baru tersadar usia saya yang sudah setengah abad lebih ternyata belum banyak mengunjungi kota-kota besar di Tanah air. Selama ini kota-kota di Indonesia yang sudah saya kunjungi antara lain: kota Medan, Pelembang, Pematang Siantar, Jambi, Malang, Semarang, Kudus, Yogya, Rembang, Surabaya, Gresik, Jakarta, Tangerang, Lampung, Purwodari,Nganjuk, Madiun dan Pati tempat kelahiran saya sendiri. Banyak kota-kota di negaraku yang belum banyak saya kunjungi rasanya saya ingin berkeliling seluruh Indonesia yang merupakan bagian integral satu kesatuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

ALUN-ALUN PATI YANG BERSIH DAN INDAH YANG MEMILIKI TAGLINE KOTA BUMI MINA TANI

                                                         Alun-Alun, Pati, Jawa-Tengah   Pati Jawa-Tengah kini terus berbenah untuk mewujudka...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19