Sabtu, 09 Maret 2024

Pengalaman Menginap Hotel Syariah Lor In Solo Sangat Murah Fasilitas Bagus dan Sarapan Pagi Memuaskan

 

 

 


 

Pada hari Selasa, tanggal 5 s/d 8 Maret 2024 saya menginap bersama istri di Hotel Syariah Solo Lor In Pengalaman Menginap di Hotel Syariah Solo Lor In sangat terkesan sekali karena selain Murah Fasilitasnya sangat Bagus ditambah Sarapan Pagi menunya komplit bermacam-macam pilihan lauk, kue sampai ada bubur sungsum yang rasanya lezat. Hotel ini harganya sangat Murah sekali cuma 355ribu tapi Fasilitasnya sangat Bagus dan Bersih penginapan yang mengusung label Islami ini sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang ingin berkunjung ke kota Solo kota dengan khas nasi liwetnya menginap di hotel ini tidak akan menguras kantong. Untuk ukuran hotel yang sangat murah ini tergolong fasiltasnya sudah sangat bagus sekali maka wajar jika hotel ini terlihat ramai terus meski bukan waktu liburan. Tulisan yang saya buat ini murni dari pengalaman saya ketika menginap di Hotel Syariah Solo Lor In tidak ada pesanan dari manajemen hotel untuk mempromosikannya agar laris manis, tetapi jika tulisan saya di Blog ini ternyata membantu pemasaran Hotel Syariah Solo Lor In maka jika saya diberikan voucher penginapan tidak akan menolak, dengan senang hati akan saya terima untuk menginap bersama keluarga.

Check Out Tanggal 8 Maret 2024

Saya Check out menginap dari hotel Syariah Lor In Solo pada hari Jum’at tanggal 8 Maret 2024 terus menuju ke Kayen, Pati Jawa-Tengah kampung halaman saya. Sebenarnya saya tidak ingin ke Kayen, Pati karena bapak saya sudah meninggal dan ibu saya sudah ikut saya di Tangerang tinggal satu-satunya adik kandung saya yang masih tersisa di jawa lainnya ada di Jakarta ada yang bekerja di PNS Sekretariat Jederal DPR RI ada yang bekerja di Giant Supermarket kini yang bekerja di Giant sekarang posisinya sudah dirumahkan dengan mendapatkan uang pesangon ratusan juta rupiah untuk membeli kontrakan. Sebagaimana yang saya tulis sebelumnya di Blog ini saya menginap di hotel Syariah Solo Lor In karena saudara ipar saya menikahkan anaknya yang bertempat di hotel Multazam kompleks Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kali ini saya tidak bisa pulang bersama anak-anak rasanya ada sesuatu yang kurang karena semuanya pada masuk kuliah. Anak Wedok dalam proses penyusunan tesis mengambil jurusan kimia di Institut Pertanian Bogor (IPB), lain lagi anak lanang pernah saya rekomendasikan untuk masuk di Fakultas Hukum tetapi tidak mau, sesuai dengan jiwanya mengambil jurusan informatika sekarang semester IV di Universitas Singaperbangsa (UNSIKA) Karawang, Jawa-Barat. Saya menyadari setiap anak memiliki talenta masing-masing orang tua sebaiknya tidak memaksakan diri memilihkan  jurusan anaknya kuliah yang tidak dikehendakinya. Sebelum melanjutkan perjalanan menuju ke Solo saya bersama istri menyempatkan mampir anak saya yang kuliah di UNSIKA Karawang sembari membersihkan kamar kostnya yang kotor.

 

Ke Kayen Pati Ada Urusan Pembagian Warisan

Sebenarnya saya malas pulang ke Kayen, Pati tetapi seperti tulisan saya diatas karena masih ada adik saya, tentunya lebih afdhol jika pulang ke Solo mampir ke Kayen Pati ketemu adik saya. Saya pulang ke Kayen Pati ada urusan pembagian warisan dari bapak saya yang belum terselesaikan sampai saat ini. Sudah menjadi adagium umum pembagian warisan hampir dimana-mana menjadi keributan, apalagi jika ada ahli waris yang tidak baik hatinya ada pikiran rakus sudah dikasih bagian oleh orang tua masih saja serakah pengin nambah lagi. Dia tidak sadar bahwa tidak ada orang kaya karena warisan. Pembagian warisan ini sudah diatur baik secara hukum adat, agama maupun perundang-undangan yang berlaku. Sebelum pembagian warisan dianjurkan untuk bermusyawarah terlebih dahulu, tetapi masalahnya ini orang-orangnya nggak paham hukum dan susah diatur, masalah beratnya juga diajak bermusyawarah tetapi tidak mau dengan menggunakan aturannya masing-masing bagaimana pembagian warisan dapat terselesaikan dengan baik?. Disini saya membuktikan sendiri ada gelagat yang tidak baik dari salah satu ahli waris mengenai warisan ini padahal bagiannya sudah jelas dan sudah bersertifikat, di benaknya ada keinginan memiliki lagi dengan cara berputar-putar tidak segera diproses balik nama waris.  Balik nama waris ini perlu tandatangan dari saudara-saudaranya yaitu saudara sebapak dan lain ibu jadi tidak mudah dan sesederhana itu karena ada yang jauh-jauh berada di Medan. Dimana pada tahun 2012 sewaktu bapak masih hidup sebenarnya niatnya sudah baik tanah sudah dipecah menjadi 2 sertipikat dari kelompok dua ibu yang berbeda. Yang jadi masalah besar adalah hibah ke kelompok ibu saya tidak dijalankan, sedangkan kelompok dari saudara saya lain ibu hibah jalan, ini dapat dikategorikan perbuatan melawan hukum. Kelompok saudara saya lain ibu hibah sudah dijalankan atas nama 4 orang kemudian ada pembagian harta bersama dijual ke salah satu ahli waris dengan luas 612m sedangkan luas tanah yang untuk saudara kandung saya berempat luasnya 881m. Bapak saya sudah meninggal pada tahu 2016, karena yang luas 881m ini masih atas nama bapak maka secara hukum saudara saya lain ibu yang sudah diberikan bagian tadi masih punya hak untuk memiliki, maka selama ini berputar-putar untuk memproses balik nama waris ke 4 saudara kandung. Berkas-berkas surat untuk balik nama waris yang dibutuhkan sudah saya berikan semua, anehnya ketika saya beritahu surat-surat yang dibutuhkan malah bilangnya saya mendikte padahal itu mengingatkan untuk meng-list apa saja persyaratannya yang kurang dan apa saja yang sudah dilengkapi. Kalau saya tanya berkas-berkasnya untuk proses balik nama waris pasti jawabannya selalu sudah-sudah mas, kalau saya tanya surat-surat dari almarhum kakak saya yang di Medan jawabannya selalu sudah-sudah, tetapi nyatanya apa? Sama sekali surat-surat itu tidak diurus padahal sudah saya kasih uang, ketika yang di Medan saya konfirmasi ternyata sama sekali belum pernah meminta surat-surat yang ada di Medan. Kakak ipar saya di Medan sampai bilang tipu-tipu padahal sudah saya jelaskan berulang kali presiden pun kalau mau balik nama waris atau peralihan apa pun pasti diminta BPN surat-surat lengkap. BPN juga tidak mau bunuh diri bagaimana jika tidak ada surat-surat lengkap berkas bisa diproses?. Jangankan di Medan surat-surat yang sudah diurus di depan matanya saja rumah bapak yang sekarang di tempati, surat keterangan kematian dan surat keterangan waris bapak tidak urus. Kebohongannya terbongkar ditunjukkan telanjang bulat, tetapi sayangnya ada adik saya yang diberi hiburan dan diputar-putar ini tidak menyadarinya dan tidak tahu. Aneh bin Ajaib yang saya dan saudara butuhkan saat ini adalah balik nama waris yang pada akhirnya ke saya dan saudara-saudara kandung malah saya diberi hiburan dengan melakukan pengukuran terlebih dahulu, padahal pengukuran itu nanti setelah ada pemecahan sertipikat ada untungnya saya kuliah khusus mengenai pertanahan jadi saya tidak bisa dibohongi. Yang dibutuhkan saat ini adalah balik nama waris dan kemudian dilanjutkan dengan pembagian harta bersama ke saudara kandung saya sebab mereka dari ibu yang berlainan sudah diberikan warisan dengan diberikan hibah pada tahun 2016 sedangkan hibah dari group ibu saya tidak dijalankan.

Begitulah Pengalaman Menginap Hotel Syariah Lor In Solo, Jawa-Tengah Sangat Murah Fasilitas Bagus dan Sarapan Pagi yang komplit sambil pulang ke kampung halaman saya Kayen Pati untuk menyelesaikan pembagian warisan. Semoga kiranya Allah SWT memberikan kemudahan untuk kelancaran pembagian warisan ini. Saya percaya jika kita memiliki niat baik dan bersih hati pasti Allah SWT akan bersama orang-orang yang benar. Aamiin.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika Sobat Ingin Belajar Hukum Yang Baik dan Benar Rajinlah membaca Blog Hukum dan Ketatanegaraan ini dan Tinggalkanlah Komentar Yang Baik.

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

ALUN-ALUN PATI YANG BERSIH DAN INDAH YANG MEMILIKI TAGLINE KOTA BUMI MINA TANI

                                                         Alun-Alun, Pati, Jawa-Tengah   Pati Jawa-Tengah kini terus berbenah untuk mewujudka...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19