Minggu, 08 Mei 2022

Mudik Lebaran 2022 Shalat Ied 1443 H di Stadion Manahan Solo

SAYA KE STADION MANAHAN SOLO

 

Sudah 3 tahun saya bersama keluarga tidak mudik ke kampung halaman. Disebabkan berbagai hal antara lain karena adanya covid-19 selama dua tahun dan bapak saya sudah meninggal sementara ibu saya ikut saya di Jakarta jadi kalau pulang kampung atau mudik lebaran kurang gairah lagi. Kampung Saya Kayen Pati Jawa Tengah, sementara istri saya putri Solo rumahnya reksoniten dekat pasar Klewer Solo. Ketidakmudikan saya salama 3 tahun banyak disebabkan berbagai hal yang pertama karena bapak saya sudah meninggal dunia dan kedua mertua saya juga sudah meninggal sedangkan ibu saya ikut saya di Jakarta. Jadi kalau tidak ada keperluan mendesak atau darurat maka saya tidak akan pulang kampung karena sudah pasti mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Satu kampung di desa saya itu hampir saudara semua jadi kalau pulang harus menyiapkan uang lima ribuan, sepuluh ribuan dan dua puluh ribuan untuk anak-anak. Sedangkan untuk orang-orang tua sudah saya siapkan lima puluh ribuan dan seratus ribuan. Meski pulang menghabiskan uang banyak dan jalanan pasti macet tapi senangnya bukan main bisa menengok kampung halaman dan bisa bertemu dengan saudara-saudara saya semua.

 

Shalat Ied di Stadion Manahan Kota Solo

Selama liburan lebaran di Kota Solo saya menginap di hotel Fave selama 3 hari berhubung kamar hotel agak terasa sempit maka saya pindah hotel yang kamarnya agak luas di hotel Pop sebelahan dengan hotel Harris. Saya Bersama keluarga shalat Ied di Stadion Manahan Solo ramai sekali jamaahnya berjubel hingga di jalanan saya menyimak dan memperhatikan dengan saksama dan sungguh-sungguh apa yang disampaikan oleh Chotib ada beberapa poin penting yang saya catat dalam khutbah tsb. Yang pertama jika Indonesia ingin dibarokahi Allah SWT maka surat al a’raf ayat 96 harus dijalankan yang artinya: Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri ini beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT maka akan Kami turunkan berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Kami maka siksa Kami sangat pedih dikarenakan perbuatannya. Hal lain yang tidak kalah penting dalam khutbah tsb jika sekiranya bangsa Indonesia memiliki moral dan akhlaq yang baik maka Indonesia akan menjadi negara yang jauh dari korupsi bahkan akan hilang korupsi di negeri ini. Selain itu chotib juga memesankan agar memilih pemimpin di negeri ini yang sesuai dengan bidangnya serahkanlah urusan ini kepada ahlinya. Dalam mendengarkan isi chotib tsb sangat menyentuh sekali karena umumnya chotib di kota-kota besar tidak teks book tetapi ilmu yang dimilikinya dipadukan antara ilmu agama, hukum ketatanegaraan dan hukum yang berlaku di Indonesia. Tidak seperti chotib-chotib di kampung yang berkhutbah di hari Jumat atau di hari raya selalu membaca buku tidak mau belajar dan melihat perkembangan kekinian yang dihadapi oleh masyarakat bangsa dan negara. Jadi untuk menjadi chotib memang harus banyak mempelajari berbagai disiplin ilmu jangan cuma satu sisi dengan demikian yang mendengarkan akan mendapatkan penyegaran dan bertambah ilmu.

 

 

 

Kuliner di Solo masakan enak dan harga murah

Kota Solo memang memiliki kelebihan dalam bidang kuliner jangan ditanya soal kuliner di Solo adalah rajanya atau gudangnya. Dari mulai Soto seger mbok Giyem sudah saya cicipi, Dapur Solo, Tengkleng, Soto Trisakti, Susu jack dan nasi liwet sudah saya rasakan semuanya. Yang lebih aneh dan mengherankan saya Ketika saya makan nasi liwet di Tangerang meski katanya orang Solo yang masak tetapi rasanya bisa beda dengan yang saya makan di Solo nggak tahulah penyebabnya tetapi itu fakta yang ada dan yang saya rasakan. Sebenarnya kampung halaman saya juga ada kuliner di Pati namanya sego gandul, tetapi kemarin saya tidak makan karena saya masih ingat saudara saya makan nasi gandul di Pati malamnya langsung geletak dirawat di rumah sakit dan langsung meninggal saya nggak tahu apakah karena nasi gandulnya atau memang sudah memiliki penyakit bawaan sejak peristiwa itu saya tidak lagi berani untuk memakan nasi gandul. Saya juga tidak berani memakan sate dan jerohan takut darah tinggi bertambah lagi.

 

Mudik Juga Nengok Adik Yang Sakit

Ketika saya di Kayen Pati tidak lama cuma sekitar 30 menit menengok ibu tiri saya, adik saya yang sakit dan lebaran ketempat bulek-bulek tentunya dengan salam tempel kepada bulek-bulek tsb alias memberikan uang. Saya juga bisa nengok ibu tiri saya yang masih sehat segar bugar yang waktu kecil bagaimana pun telah membesarkan dan memelihara saya. Karena adik saya sakit katanya sakit jantung makanya saya pulang saya kasih uang untuk berobat dan oleh-oleh. Meski kadang kalau dinasehati bandal namanya adik kalau lagi sakit sebagai kakak saya juga tidak tega apa pun yang saya punya saya bantu untuk meringankan bebannnya meski terkadang kalau saya sakit juga belum tentu saudara-saudara akan peduli seperti kepedulian saya terhadap saudara-saudara saya semua. Begitulah serba-serbi mudik 2022 senangnya bukan main bisa menengok kampung halaman meski konsekuensinya mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dan jalanan macet tetapi senangnya bukan main bisa berlebaran di kampung halaman.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika Sobat Ingin Belajar Hukum Yang Baik dan Benar Rajinlah membaca Blog Hukum dan Ketatanegaraan ini dan Tinggalkanlah Komentar Yang Baik.

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

ALUN-ALUN PATI YANG BERSIH DAN INDAH YANG MEMILIKI TAGLINE KOTA BUMI MINA TANI

                                                         Alun-Alun, Pati, Jawa-Tengah   Pati Jawa-Tengah kini terus berbenah untuk mewujudka...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19