Oleh WARSITO, SH., M.Kn.
Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta
Dosen Fakultas Hukum Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta
Alumni Magister Kenotariatan UI
Juara I Test Analis Undang-Undang DPR RI Tahun 2016
Juara I Lomba Pidato MPR-DPR Tahun 2003
Pengalaman 11 tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR RI tidak terasa kini sudah 13 tahun saya tinggalkan penuh dengan kenangan manis, pahit dan getir, meski sudah tidak jadi abdi negara lagi, sampai saat ini saya masih bisa hidup. Pengalaman 11 Tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR saya lalui dengan suka dan duka tetapi lebih banyak dukanya, ternyata manusia itu tidak hanya membutuhkan materi tetapi juga perlu aktualisasi diri. Bagaimana saya bisa beraktualisasi diri jika masuk PNS Sekretariat Jenderal MPR selama 11 tahun hanya bermodalkan ijasah SMA?. Saya berhenti menjadi ASN sebutan sekarang karena masih punya prinsip dan ingat pepatah yang mengatakan bahwa lebih baik menjadi kepala ikan teri ketimbang menjadi ekor ikan kakap. Peribahasa ini memiliki makna yang sangat dalam dan sangat mengilhami saya untuk berani berhenti menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR orang bilang saya ini “gila”. Dianggap gila karena disaat tunjangan pegawai sedang tajir, saya malah berhenti, terbukti meski saya sudah tidak menjadi Abdi Negara lagi sampai sekarang saya masih bisa hidup. Pengalaman 11 tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR, dari gedung Majelis dan dewan pula saya berjodoh dengan istri yang sekarang menghasilkan 2 orang anak. Ketika saya mau berhenti PNS yang sudah berpengalaman mengabdi kepada negara selama 11 tahun tentu saya pamitan dan mohon doa restu kepada orang tua, Bapak saya melarang untuk berhenti PNS beliau sempat menitikkan air mata kenapa saya mau berhenti sudah enak bukankah disana ada AC spoi-spoi basa mengalirinya, saya tidak menyalahkan bapak saya yang punya pikiran bahwa jadi PNS Sekretariat Jenderal MPR itu enak, maklum orang kampung melihat gedung MPR/DPR yang megah dari luar sangat bergembira anaknya bisa bekerja disana, sayangnya orang tua tidak tahu bahwa anaknya di gedung bulat itu hanya suruhan alias kacung atau pegawai rendahan, pengalaman 11 tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR itu seperti masuk kawah candradimuka, hawanya panas karena kerjanya serampangan dan sesama teman bekerja secara team sering uring-uringan saya pikir lebih baik angon bebek bisa berpikir bebas dan merdeka. Pengalaman 11 Tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR tentu saya yang lebih paham karena yang menjalani dan merasakan pahit getir enak atau tidaknya, ibarat saya ini seperti barang yang bisa ditaruh kemana saja dan disuruh-suruh sesukanya oleh atasan, dalam hati saya membatin apakah saya ini mengabdi kepada negara atau mengabdi kepada atasan?. Pengalaman 11 Tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR memang saya rasakan apes kalau masuk PNS cuma bekal ijasah SMA pasti akan jadi kacung belaka tidak mungkin bisa promosi jabatan kecuali kuliah lagi dan itu pun memerlukan waktu yang berpuluh-puluh tahun.
Baca juga: PENGALAMAN BERHENTI PNS KARENA CUMA JADI KACUNG
Pengalaman 11 Tahun Menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR Hanya Menjadi Kacung
Pengalaman 11 Tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR yang saya rasakan hanya menjadi kacung belaka. Allah SWT memang maha pemberi rezeki kepada hambaNya, meski saya sudah tidak jadi PNS lagi saya sampai saat ini masih bisa hidup, puji syukur kepada Allah SWT. Pengalaman 11 Tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR itu bukan waktu yang singkat saya berhenti PNS bukan berarti saya tidak bersyukur bukan berarti saya nafsu atau emosi tetapi ada konflik bathin jika pekerjaan ini saya teruskan. Sepanjang pengetahuan saya selama pengalaman 11 tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR tidak ada kejelasan ukuran untuk orang pintar atau dedel yang penting pangkat dan golongan tinggi pasti cepat promosi apalagi kalau dekat dengan atasan. Urusan kesejahteraan pegawai Sekretariat Jenderal MPR jangan ditanya lagi sudah sangat sejahtera, sebelum PNS yang lain ada remunerasi di Sekretariat Jenderal MPR sudah ada uang sidang, uang paket, dll. Hanya satu yang tidak bisa membuat hati saya bahagia pembagian tugas kerja yang tidak jelas tidak sesuai dengan kompetensi pegawai menaruh orang atas dasar suka tidak suka bukan karena keahlian tetapi lebih ke faktor kedekatan untuk ditempatkan bagian-bagian yang strategis. Untuk memutuskan keluar PNS Sekretariat Jenderal MPR tentu sudah melalui perenungan dan kajian yang mendalam, banyak teman-teman yang ketika itu tidak percaya ketika saya nekat pamitan keluar, sejak saya tulis Blog ini tidak terasa sudah 13 tahun saya berhenti dari PNS Sekretariat Jenderal MPR dan Alhamdulillah, sampai saat ini saya tetap masih bisa hidup tak kurang sesuatu apapun. Untuk berani keluar PNS memang dibutuhkan mental dan nyali yang besar dan jiwa berani saya pantang untuk jadi orang cengeng, saya percaya firman Allah SWT yang menyatakan: Barang siapa yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT akan diberikan jalan keluar dari kesulitan hidup dan akan diberikan rezeki yang tidak disangka-sangka jalan keluarnya. Firman Allah SWT sangat terbukti, hidup tidak harus jadi PNS buat apa dilakoni kalau hidup tidak bahagia meski kesejahteraan pegawai sudah sangat bagus di MPR. Akhirnya meski saya sudah pengalaman 11 Tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR saya putuskan Pada bulan Februari tahun 2008 saya berhenti menjadi PNS. Waktu itu anak-anak saya masih kecil sebelum saya berhenti saya memandangi mereka seraya sambil berdoa: Ya Allah berilah aku rezeki gantinya aku keluar dari PNS saya nggak bahagia jadi PNS lebih baik saya angon kambing atau angon bebek bisa berpikir merdeka ketimbang jadi PNS sekretariat Jenderal MPR. Pengalaman saya menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR selama 11 tahun kepala saya disetir dan dipegang orang disuruh kesana kemari tidak jelas seperti barang saja yang mudah dilempar sesukanya.
Pengalaman 11 tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR saya jalani dengan penuh onak duri merintang, bathin sering menangis sedih karena hanya bermodalkan ijasah SMA sekedar menjadi kacung, kini tidak terasa sudah 13 tahun saya berhenti meninggalkan gedung megah itu tetapi masih bisa hidup semua karena anugerah Allah SWT.
Karena Pengalaman 11 Tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR tidak bahagia, dan hidup cuma sekali rasanya rugi jika saya paksakan bertahan, kenapa harus takut keluar menjadi abdi negara kalau hidup tertekan bathin?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika Sobat Ingin Belajar Hukum Yang Baik dan Benar Rajinlah membaca Blog Hukum dan Ketatanegaraan ini dan Tinggalkanlah Komentar Yang Baik.