Minggu, 04 September 2022

Berharap Ospek Tidak Semimiliter Pra Kuliah Anak Saya di Universitas Singaperbangsa Karawang



MENEMANI ISTRI SAYA BELANJA KE SUPERINDO PERUM TANGERANG





Berharap Ospek sebelum masuk kuliah dilakukan Tidak Semimiliter dan menyeramkan sehingga akan dapat membuat orang tua siapa pun deg-degan dibuatnya. Ospek pada umumnya dilakukan untuk Pra Kuliah tak terkecuali di Universitas Singaperbangsa Karawang agar mahasiswa/mahasiswi memiliki wawasan tentang lingkungan kampus akademiknya dan kegiatan olahraga kecil agar badan sehat segar bugar. Anak Saya diterima di Universitas Singaperbangsa Karawang jurusan Teknik Informatika juga melakukan Ospek sebelum memasuki kuliah. Untuk Persiapan masuk kuliah anak saya di Universitas Singaperbangsa Karawang harus mengikuti dua Ospek baik tingkat Universitas maupun tingkat fakultas. Sebagai orang tua tentu banyak bekal yang harus dipersiapkan untuk anak mengikuti Ospek atau persiapan memasuki kuliah secara rutin. Makanya saya sering menemani istri saya berbelanja ke Superindo Perum Tangerang untuk membeli kebutuhan pokok sehari-hari apalagi menjelang anak saya masuk kuliah  di Universitas Singaperbangsa banyak yang harus dibeli dari mulai isi kost maupun pakaian untuk masuk kuliah. Pokoknya banyak banget yang harus dipersiapkan, sudah disiapkan secara teliti pirantinya tetap saja ada yang masih  kurang. Sebelumnya saya mencari kost yang cocok untuk anak saya, sebelum masuk tempat kost sebagai orang tua banyak bekal yang harus dipersiapkan pernak-perniknya, akhirnya saya menemukan kost untuk anak saya sebulan 900rb sudah ada Kasur dan lemarinya supaya steril karena bekas dipakai orang maka saya membelikan bantal dan guling sendiri saya berbelanja bantal dan guling untuk anak saya di Pasar Malabar Tangerang. Pokoknya punya anak kuliah keluar kota ribetnya bukan main piranti yang harus dipersiapkan dari mulai mencari lokasi kost yang strategis dengan jarak kampus juga berkeliling dari satu kost ke tempat kost lainnya untuk memilih kost mana yang lebih cocok dan nyaman serta tenang sehingga membuat betah anak saya untuk tinggal di kost yang jauh dari orang tua. Pokoknya anak mau kuliah keluar kota persiapannya seperti mau nikahin anak saja. Saking takut kehabisan tempat kost jauh-jauh hari saya sudah booking tempat kost untuk anak saya dengan memberi uang muka 350rb, tetapi ternyata ada kost yang lebih baik lagi kondisinya maka saya putuskan untuk pindah, dan konsekuensinya uang DP itu hilang bagi saya yang penting anak nyaman dan suasananya enak di sekitar lingkungan soal mahal sedikit uang bisa dicari. Menurut saya OSPEK sekarang sebelum memasuki kuliah lebih baik dipermudah saja tidak usah mengadakan Ospek yang seperti dulu yang pernah saya alami, selain semimiliter dimana sebelum saya kuliah disuruh mencari butir jagung sebanyak 999 biji setelah saya kuliah kegiatan ini saya rasakan sangat tidak rasional. Mending mahasiswa baru sebelum masuk kuliah dibekali ilmu pengetahuan atau pengenalan kampus sekitaran agar mahasiswa baru nantinya bisa beradaptasi dengan baik. Kiranya bagi Universitas mana pun untuk tidak menerapkan Ospek Semimiliter yang sangat tidak relevan dengan dunia akademis dan sangat merugikan mahasiswa dan orang tuanya. Mudah-mudahan Ospek di Universitas Singaperbangsa Karawang tidak Semimiliter sebelum memasuki Kuliah  di Universitas Singaperbangsa. Semoga!.

 

Mudah-Mudahan Ospek Universitas Singaperbangsa Tidak Menerapkan Semimiliter.

Harapan saya sebagai orang tua kiranya Universitas Singaperbangsa Karawang dapat menerapkan Ospek yang mendidik dengan cara seminar nasional dan pengenalan profile Kampus dengan cara mengajak para mahasiswa untuk berkeliling kampus agar mengetahui setiap ruangan dan fakultasnya dengan demikian anak tsb akan mudah beradaptasi. Cara-cara itu lebih baik dan lebih bijak ketimbang Prospek yang diterapkan dengan ala militer, tetapi kalau hanya untuk olahraga ringan baris-berbaris dan jalan santai itu bagus justru dapat menambah kebugaran tubuh mahasiswa baru sebelum memasuki kuliah.

Pindah Home Base Dari Universitas Satyagama Ke Universitas Ibnu Chaldun Berjalan Lancar

 

 

 

MENDAMPINGI MAHASISWA UNIVERSITAS IBNU CHALDUN KE DIRJEN HKI DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM

 

 

 

Alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT saya pindah home base ke Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta dari Universitas Satyagama Jakarta dapat berjalan dengan baik dan lancar. Kita tidak tahu takdir apa yang bakalan terjadi pada diri kita, termasuk kita juga tidak tahu akan dilahirkan dari ibu dan bapak siapa, kita tidak tahu akan bertempat tinggal dimana, kita juga tidak tahu akan berjodoh dengan siapa bahkan kita juga tidak tahu dimana kematian akan menjemput kita. Begitu pun saya tidak tahu saya yang alumni Universitas Satyagama sekaligus menjadi dosen tetap sejak 2006 ternyata takdir berkata lain saya harus pindah home base di Universitas Ibnu Chaldun Jakarta. Terima kasih saya ucapkan kepada bapak Dr. Edy Haryanto, SH., MH sebagai ketua Umum Yayasan Ibnu Chaldun beserta jajaran rektorat dan operator Universitas Ibnu Chaldun yang telah banyak membantu kepindahan saya di Universitas Ibnu Chaldun sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar. Saya terpaksa pindah ke Universitas Ibnu Chaldun karena almamater saya sekaligus sebagai home base saya sebagai dosen tetap di Universitas Satyagama tidak menghormati hak-hak sebagai dosen dan banyak aturan yang dilangar tidak etis kiranya jika saya tulis didalam blog ini mengenai berbagai bentuk pelanggaran yang dilakukan. Semula saya pindah home base ke Universitas Ibnu Chaldun yang saya khawatirkan adalah keraguan apakah nantinya saya bisa beradaptasi atau tidak di tempat yang baru. Setelah saya jalani apa yang saya khawatirkan dan saya takutkan itu sama sekali tidak terjadi justru yang ada rekan-rekan sejawat sesama dosen dan pegawainya ramah-ramah bahkan mengajak makan bersama secara kekeluargaan. Secara umum lingkungan Universitas Ibnu Chaldun lebih baik dari home base saya sebelumnya Universitas satyagama bahkan di Universitas Ibnu Chaldun ada upacara bendera dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI yang ke 77. Senang saya bisa upacara di Universitas Ibnu Chaldun mengingatkan saya ketika masih menjadi PNS di Sekretariat Jenderal MPR saya sering menjadi petugas upacara, baik sebagai pengibar bendera, pembacaan teks Pancasila, dan pembukaan UUD 1945. Hati siapa yang tidak sedih sudah bertahun-tahun menjadi dosen tetap di Universitas Satyagama sekaligus almamater yang saya cintai dan saya banggakan tetapi apa boleh buat saya terpaksa harus hijrah ke tempat yang lebih baik karena banyak hal-hal yang tidak pantas saya jelaskan disini mengenai Universitas Satyagama. Saya menyadari dimana-mana kita mengajar sebagai dosen tetap, pasti ada kelemahan dan kelebihannya yang tentunya tidak saya sebutkan satu persatu didalam blog ini. Tetapi kalau kekurangannya kelewat parah buat apa saya bertahan di home base sebagai dosen tetap justru akan makan hati. Ini menjadi catatan penting seharusnya pengelola Universitas memperhatikan dosen dan pegawai sebagai pilar Universitas, jika dosen dan pegawai dipelihara dengan baik diberikan kesejahteraan dan karir yang pasti bagi yang berprestasi, tentu Universitas tsb bakalan maju akan dibarokahi oleh Allah SWT. Kalau Universitas sudah dibarokahi oleh Allah SWT maka akan turun berkah dari langit dan bumi.

 

Pindah Home Base Langsung Dikasih Membimbing dan Menguji

Alhamdulillah Pindah Home Base Saya Sebagai Dosen tetap di Ibnu Chaldun Dapat Berjalan Lancar selain dibantu oleh Ketua Umum Yayasan, rektorat dan operator kampus. Saya juga tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada mbak Ina pegawai LLDIKTI Wilayah III Jakarta bagian perpindahan home base yang telah banyak membantu kepindahan saya ke Universitas Ibnu Chaldun sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar. Mbak Ina Pegawai LLDIKTI Wilayah III Jakarta sampai heran kepindahan saya begitu lancar dan cepat dari Universitas satyagama ke Universitas Ibnu Chaldun langsung di Acc oleh LLDIKTI Wilayah III Jakarta dan Kemenristekdikti ini semua kata mbak Ina Allah SWT yang bekerja tanpa bantuan Allah SWT mustahil kepindahan saya di Universitas Ibnu Chaldun dapat berjalan dengan baik dan lancar. Dekan Fakultas Hukum Universitas Satyagama telah melakukan pelanggaran berat, status saya yang sudah dosen tetap sudah punya NIDN dan sudah sertifikasi dosen tetapi saya tidak dibolehkan dan dirintangi untuk menguji dan membimbing skripsi mahasiswa hal ini sudah saya laporkan kepada pak Rektor Satyagama beliau sangat bijaksana dan sudah memanggil dan menegur dekan tsb. Tetapi begitu saya pindah ke Universitas Ibnu Chaldun selain langsung diberikan mata kuliah saya juga langsung diberikan kepercayaan untuk menguji dan membimbing skripsi mahasiswa. Ibu Dekan Fakultas Hukum Universitas Ibnu Chaldun sangat bijaksana beliau paham saya sudah dosen tetap dan sudah punya jabatan fungsional Lektor memiliki wewenang untuk menguji dan membimbing mahasiswa. Pada waktu di Fakultas Hukum Universitas Satyagama saya tidak dibolehkan menguji karena iri dan dengki, padahal saya sebagai dosen bukan saya menyanjung diri saya sendiri sayalah dosen di fakultas hukum yang paling rajin untuk mengajar jika tidak ada halangan yang sifatnya darurat saya tetap mengajar mahasiswa. Kalau hanya meriang dan nggak enak badan sedikit saja saya tetap mengajar bahkan ketika terjadi banjir besar di Jakarta saya tetap menjalankan tugas untuk mengajar mahasiswa sampai di kampus Satyagama pada waktu itu terendam banjir dan hanya satu mahasiswa yang datang tetapi puas hati rasanya masih tetap bisa datang mengajar. Begitulah tanggungjawab saya sebagai dosen untuk mengajar mahasiswa makanya ketika melihat dan merasakan kepemimpinan dekan fakultas hukum Universitas Satyagama yang bertentangan dengan UU dan agama saya tidak bisa berdiam diri harus saya suarakan saya punya komitmen harus hijrah sebab kalau saya tidak hijrah maka saya termasuk orang yang merugi dan mendholimi diri saya sendiri. Lebih anehnya lagi pada waktu itu ada mahasiswa fakultas hukum yang meminta dibimbing oleh saya secara dibawah tangan padahal saya bukan pembimbingnya, mahasiswa itu tahu karena materi skripsi yang diangkat adalah kompetensi saya, lebih aneh dan ajaibnya lagi dosen pembimbingnya juga konsultasi dengan saya tentang materi yang diangkat oleh mahasiswa tsb hal ini sudah saya laporkan juga kepada pak Rektor Universitas Satyagama untuk ditindaklanjuti agar pelanggaran berat yang dilakukan dekan ini dapat ditindak dengan tegas. Saya yang sudah punya NIDN, dosen tetap dan sudah sertifikasi tidak dibolehkan menguji saya belum mau melaporkan ke LLDIKTI Wilayah III Jakarta saya harus laporkan dulu ke bapak rektor dengan harapan bapak rektor orang yang memiliki kewenangan tertinggi di Universitas dapat menegur orang yang diberikan kewenangan tetapi berbuat sewenang-wenang tsb. Mengapa saya tidak mau langsung melapor ke LDIKTI Wilayah III?. Sebab saya masih menghormati almamater saya sendiri, coba kalau saya langsung lapor ke LLDIKTI Wilayah III Jakarta terus almamater saya diberikan sanksi bagaimana nasibnya?.

 

Carilah Pemimpin yang bijak dan Cerdas

Saya berharap kepada pimpinan perguruan tinggi tidak hanya di Universitas Satyagama saja, jika kampus ingin maju carilah rektor, wakil rektor, dekan dan kaprodi serta pegawai-pegawai yang memiliki kompetensi, bijak, baik dan jujur. Jangan mencari pemimpin karena kedekatan semata tetapi tidak memperhatikan kualitas kinerjanya dijamin bakalan hancur kampus yang memelihara manajemen seperti ini. Harus ditanamkan dengan kuat menjadi pemimpin atau dosen di Universitas harus memiliki rasa bangga untuk membesarkan kampus dan bekerja dengan hati insya allah rezeki pasti akan mengikutinya. Jangan memiliki sifat iri dan dengki kepada orang lain tidak ada artinya penyakit hati ini dipelihara harus dibuang jauh-jauh jika kita ingin maju, tidak ada untungnya kita merintangi orang lain, kalau kita membuat susah orang lain diri kita juga pasti akan dibuat susah oleh orang lain.

 

Mendampingi Mahasiswa Universitas Ibnu Chaldun Di Kementerian Hukum dan HAM

Menjadi dosen tetap Universitas Ibnu Chaldun baru beberapa bulan selain sudah diberikan kepercayaan mengajar, membimbing dan menguji skripsi saya juga mendampingi Fakultas Hukum Universitas Ibnu Chaldun ke Kementerian Hukum dan HAM Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual agar mahasiswa lebih dekat dan tahu tentang Hak Kekayaan Atas Intelektual. Selama puluhan tahun saya mengajar di Universitas Satyagama belum pernah mendampingi mahasiswa seperti ini bisa dikatakan kosong kegiatan fakultas hukum Universitas Satyagama. Layaknya pada umumnya Universitas sebelum mahasiswa sidang skripsi terlebih dahulu mengadakan Kuliah kerja kemasyarakatan, atau kuliah kerja nyata, ini fakultas hukum Universitas Satyagama sama sekali tidak ada kegiatan benar-benar mati bak kuburan tidak ada kegiatan untuk menyemarakkan mahasiswa. Sempat dalam hati saya berpikir coba saya yang jadi dekan Fakultas Hukum Universitas Satyagama insya allah akan saya besarkan dan majukan fakultas hukum sebagai almamater saya karena memang saya suka kemajuan. Tetapi kondisi zona nyaman kampus seperti ini memang ada yang suka justru kalau saya ingin memajukan fakultas hukum ada yang tidak suka karena takut kepentingannya terganggu. Inilah orang-orang yang pikirannya cetek dan sempit hanya memikirkan kepentingan pribadinya tidak ingin membesarkan universitas tempatnya mengabdi. Maka pimpinan Yayasan harus tanggap jangan memilih pimpinan yang tidak memiliki kualitas, pilihlah pemimpin yang punya kompetensi dan bijak dalam memimpin fakultas atau Universitas. Ingat jangan asal bapak senang atau ibu senang mendapatkan laporan sepihak dari orang-orang seperti ini.

Alhamdulillah Pindah Home Base Saya Sebagai Dosen tetap di Universitas Ibnu Chaldun Dapat Berjalan dengan baik dan Lancar saya berkomitmen dengan sungguh-sungguh, cukup sekali saja saya pindah home base dan akan selamanya berkarya di Universitas Ibnu Chaldun tempat saya mengabdi, Universitas Ibnu Chaldun kategori baik karena bisa menghormati hak-hak dosen dengan memberikan gaji tetap, tunjangan dan lain-lain. Selamat tinggal Universitas Satyagama saya doakan semoga almamater saya tetap jaya.

 

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

Proses Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan Berbagai Permasalahannya

  Proses Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan Berbagai Permasalahannya Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19