Minggu, 21 Februari 2021

RESEP SUAMI ISTRI BISA HIDUP BAHAGIA

 

Oleh WARSITO, SH., M.Kn.

 Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta

Dosen Fakultas Hukum Universitas Satyagama, Jakarta

Alumni Magister Kenotariatan UI

Juara I Test Analis Undang-Undang DPR RI Tahun 2016  

Juara I Lomba Pidato MPR-DPR Tahun 2003



 



Saudaraku-saudaraku yang saya hormati,

Tulisan ini saya niatkan sebagai pesan moral ditujukan kepada yang sudah berkeluarga khususnya, maupun yang masih bujangan umumnya yang ingin mempersiapkan tali perkawinan. Bagi yang mempersiapkan tali pernikahan sebelum menikah kita harus memahami dulu karakter pasangan masing-masing, sebab pada waktu kita pacaran kebanyakan yang ditampilkan hanya baik-baiknya saja sementara watak aslinya disembunyikan, sehingga ketika berumah tangga karakter keasliannya dipertontonkan semua. Makanya bagi yang masih pacaran harus punya intuisi untuk menilai pasangannya masing-masing apakah baik atau tidak, mengidam-idamkankan pasangan yang cantik dan ganteng wajar-wajar saja, mencari orang yang kaya juga boleh, begitu juga mencari jabatan tinggi juga tidak dilarang, tapi kalau boleh saya sarankan pilihlah pasangan yang memiliki Agama yang baik dan akhlaq yang shaleh dan shalehah insya allah Perkawinan saudara akan bahagia, wanita mengidamkan laki-laki yang memiliki pekerjaan tetap atau usaha apa saja yang penting halal itu sudah seharusnya karena laki-laki berkewajiban memberikan nafkah lahir dan bathin kepada istri. Tentu yang dimaksud suami wajib memberikan kewajiban nafkah kepada istri ini adalah sesuai kemampuan sang suami. Jika penghasilan sang suami sedikit istri harus mau menerima dengan sabar untuk makan sederhana, karena makan pun bisa juga relatif, bisa mahal bisa juga murah tergantung menunya. Begitu juga soal sandang dan papan itu relatif, hal pakaian bisa murah bisa juga mahal tergantung merk dan bahannya, pakaian yang penting bisa menutupi aurat, begitu juga soal papan beli rumah itu hendaknya disesuaikan dengan kemampuan penghasilan sang suami.

 

Akibat Perceraian Dalam Perkawinan

Banyak Perceraian dalam Perkawinan disebabkan berbagai faktor, utamanya adalah faktor ekonomi yang mendominasi urutan pertama penyebab berantakan perceraian rumah tangga. Urutan yang kedua adalah faktor perselingkuhan suami atau istri yang bahasa populernya disebut punya WIL (Wanita Idaman Lain) atau PIL (Pria Idaman Lain). Yang terakhir faktor perceraian akibat percekcokan terus-menerus perbedaan prinsip yang sudah tidak dapat didamaikan lagi.

Kesulitan ekonomi sebagai penyebab faktor utama perceraian ini pada umumnya pasangan tidak sabar disaat kondisi keuangan lagi sulit sehingga prahara rumah tangga semakin panas terjadi percekcokan terus menerus yang berakibat putusnya perkawinan. Sang suami harus berusaha sekuat tenaga untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga, namun apa daya jika memang sudah berusaha sekuat tenaga rezeki masih juga seret begitu-begitu saja, maka pasangan harus nerima ing pandum dan sabar yang penting kita harus ikhtiar dan senantiasa berdo’a kepada Allah SWT agar dimudahkan rezekinya.

Permasalahannya, jika memang didalam rumah tangga niatnya sudah tidak baik ingin mengajak ribut pasangannya terus-menerus inilah yang sangat berbahaya sekali. Sebab apa pun yang akan dilakukan oleh pasangannya sekalipun baik pun, dimatanya akan dianggap salah jika salah satu pihak tidak memiliki itikad baik maka akan terjadi keributan rumah tangga terus-menerus. Makanya yang dibutuhkan adalah niat baik dari pasangan, jika sudah punya niat baik, sekali pun kekurangan ekonomi bisa dicarikan solusinya secara baik-baik dengan sifat sabar dan saling menyayangi tersebut antara pasangan, jika muncul persoalan yang kecil-kecil tidak akan diangkat menjadi permasalahan, bahkan permasalahan besar pun jika pasangan suami istri memiliki sifat akhlaq mulia maka mudah untuk mencari solusinya inilah yang dinamai perkawinan yang Sakinah, Mawaddah Warahmah. Aamiin.

 

Selasa, 16 Februari 2021

KIAT MENJADI DOSEN AGAR BAHAGIA MESKI HONOR KECIL

 

 

Oleh WARSITO, SH., M.Kn.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Satyagama, Jakarta

Alumni Magister Kenotariatan UI

Juara I Test Analis Undang-Undang DPR RI Tahun 2016  

Juara I Lomba Pidato MPR-DPR Tahun 2003




 

Saudaraku, rekan-rekan dosen di seluruh Indonesia yang saya cintai, berbahagialah kita semua yang saat ini menjadi profesi dosen termasuk diri saya. Mengapa? Karena menjadi dosen itu adalah anugerah selain panggilan hati juga sangat membahagiakan. Sebab, meski honor mengajar itu kecil profesi ini mulia tugas utama dosen adalah mentransformasikan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni kepada anak-anak didik yang amalannya tiada putus-putusnya sampai kita meninggal nanti pahalanya akan terus mengalir.

Namun sayangnya, selama ini tidak banyak yang tahu honor dosen di beberapa PTS itu sangat memprihatinkan sekali, sangat menyedihkan boleh dibilang tidak manusiawi, bahkan ada PTS yang tega tidak menggaji dosen tetapnya serupiah pun sebulan.

 

Bukalah Mata Pemerintah dan Stake Holder

Ada adagium di kalangan dosen jika ingin menjadi orang kaya janganlah bercita-cita menjadi dosen, tetapi jadilah pengusaha. Namun jika kita ingin hidup bermanfaat untuk orang banyak jadilah seorang dosen yang pahalanya besar sekali, selain kaya hati keilmuan kita akan senantiasa bertambah terus. Sayang seribu sayang, tidak banyak yang tahu termasuk pemerintah sendiri sebagai pelaksana UU, bahwa keberadaan dosen swasta selama ini SUNGGUH MEMPRIHATINKAN, ada PTS nakal  dan sadis tidak memberikan gaji bulanan kepada dosen tetapnya, dapatnya cuma honor ngajar saja, jika liburan ngajar maka gigit jari tidak mendapatkan apa-apa. Dosen yang mengajar di PTS dholim seperti ini bak seperti kuli bangunan kalau tidak bekerja ya tidak mendapatkan uang. Bersyukur dan tertolong jika dosen sudah bersertifikasi setiap bulan akan mendapatkan tunjangan dari pemerintah. Saya tidak mau menyebutkan PTS yang nakal ini, tetapi jika suatu saat saya dimintai keterangan oleh pihak yang berwenang akan saya jelaskan PTS mana yang sadis tersebut. PTS nakal ini hanya memanfaatkan ijasah S2 atau S3 dosen untuk memperkuat institusinya, untuk memenuhi rasio nisbah antara dosen dengan mahasiswa, lebih sadisnya lagi lebaran setahun sekali saja PTS tersebut tidak memberikan THR kepada dosen tetapnya, bahkan syrup 1 botol pun tidak ada (demi Allah saya tidak bohong ada PTS nakal seperti ini). Sudah ada beberapa dosen yang mengajukan pindah home base ke PTS lain untuk mengajukan lolos butuh tetapi tidak segera diteken alias didiamkan, sebab kalau kurang dosen malapateka bagi PTS tersebut pasti akan ditutup oleh pemerintah. Saya sering berseloroh dengan teman-teman di ruangan dosen, bekerja di Israel yang mempekerjakan orang-orang muslim yang bosnya orang Yahudi saja ngasih THR.

 

Harap Pemerintah Turun Tangan

Saya mohon agar pemerintah turun tangan jangan tutup mata yang terkait membidangi Perguruan tinggi jangan pelihara PTS nakal tersebut, kalau memang tidak memenuhi syarat berdirinya sebuah PTS lebih baik ditutup saja. Dalam pengisian Borang pun juga sering membohongi jika ada asesor datang untuk melakukan penilaian terhadap PTS tersebut dosen dilaporkan digaji padahal tidak ada gaji sama sekali setiap bulannya, harusnya asesor menanyakan bukti transfer gaji kepada dosen. Pembohongan publik ini tidak hanya merugikan dosen juga kasihan kepada mahasiswa yang menjadi korban ketika masuk kuliah didalamnya hanya akan menemui kekecewaan yang didapat karena ternyata PTS tersebut jauh dari nilai-nilai akademis. Boro-boro PTS tersebut ngasih biaya penelitian dosen, tetapi aneh bin ajaibnya di Borang instrument PTS tersebut dilaporkan ada biaya penelitian dan hibah untuk dosen, lebih aneh bin ajaib lagi asesornya juga manggut-manggut percaya saja.

Tutup saja PTS yang nakal seperti ini!.

 

Senin, 15 Februari 2021

PENGALAMAN DISANTET TIDAK MEMPAN ADA YANG MEMBANGUNKAN DITENGAH MALAM

 

Oleh WARSITO, SH., M.Kn.

 Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta

Dosen Fakultas Hukum Universitas Satyagama, Jakarta

Alumni Magister Kenotariatan UI

Juara I Test Analis Undang-Undang DPR RI Tahun 2016  

Juara I Lomba Pidato MPR-DPR Tahun 2003



Pengalaman saya disantet tahun 2013 tidak mempan ditengah malam ada yang membangunkan, entahlah siapa itu yang membangunkan dan menggertak saya dari tidur sungguh ini merupakan keajaiban nyata sulit diterima dengan nalar sehat hanya dengan kaca mata iman kita mempercainya bahwa ghoib itu memang benar-benar ada.  Pengalaman saya disantet Tahun 2013 yang kembali kepada pengirimnya agar kita semua bisa terhindar dari santet bukan banyaknya hafalan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang harus kita miliki, bukan pula karena kita seorang kyai, ningrat atau raja, tetapi yang paling efektif agar kita semua tidak bisa ditembus santet yang ingin mencelakai diri kita, maka jadilah kita orang-orang yang berbudi pekerti baik. Orang yang baik disini adalah orang yang tidak memiliki rasa iri hati, dengki dan jahat kepada orang lain apalagi berbuat dholim kepada sesama. Selain itu tentu kita harus menjadi orang yang bertaqwa kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.

 

Pengalaman Disantet Tahun 2013 Tidak Mempan Karena Amalan Baik Akan Menemani Kita.

Pengalaman Penulis ketika disantet pada tahun 2013 mbendal (kembali kepada yang menyantet), Allahu Akbar atas kebesaran Allah SWT sebelum santet itu masuk di tubuh saya, ditengah malam “ada yang membangunkan dan menggertak tubuh saya dari tidur”. Sebelumnya, pada tahun 1995 saya telah merasakan bagaimana sakitnya dan kejamnya santet itu dan penyantet itu sudah memastikan bahwa saya pasti mati. Pengalaman saya disantet pada Tahun 2013 ada yang menggertak dan membangunkan saya ditengah malam karena saya awam akan hal ini saya selalu mencari tahu dan menanyakan terus menerus kepada orang-orang yang ahli dalam hal ini seperti waliyullah atau aulia kekasih Allah SWT, saya tanyakan apa maksudnya saya dibangunkan dan digertak oleh makhluk ghaib tersebut. Air mata saya berlinang tak terbendung merenungi memikirkan bagaimana mungkin orang tidur “bisa ada yang membangunkan” semua ini tentu atas kuasa Allah SWT, jika tidak mustahil, mana mungkin bisa ada makhluk lain yang membangunkan saya sehingga santet yang bertujuan untuk mencelakai diri saya tidak bisa masuk. Oleh kyai atau kekasih Allah SWT tersebut saya diberitahu bahwa jika saya senantiasa menjalankan dawuhe Gusti Allah (menjalankan segala perintah Allah SWT) dan menjauhi segala laranganNya insya Allah akan dilindungi oleh Allah SWT. Yang heran saya dan saya tanyakan terus itu siapa gerangan yang membangunkan saya ditengah malam?. Aulia yang bijaksana di daerah pedalaman Pati Jawa-Tengah itu tidak mau menjawab beliau saya tanya malah menjawab dengan tersenyum, senyumannya itu secara filosofi barangkali biar saya yang akan mikir sendiri, tentu saja saya bertambah penasaran siapakah gerangan makhluk yang membangunkan saya di tengah malam tersebut?. Pengalaman saya disantet Tahun 2013 membuat tak henti-hentinya saya bertanya sana-sini akhirnya saya mendapati jawaban bahwa kasus ini saya diminta untuk berhenti menggunakan logika semata, saya diminta untuk mengimani dan mempercayai saja bahwa ini semua atas kuasa Allah SWT, sebab kalau saya menanyakan terus akan peristiwa ini otak saya tidak bakalan mampu.  

Pengalaman saya disantet Pada Tahun 2013, saran saya setelah kita berusaha menjadi orang baik sebagaimana yang saya sebutkan diatas maka sebagai benteng atau pertahanan diri agar santet tidak bisa masuk kedalam tubuh kita harus bertaqwa kepada Allah SWT perbanyak amalan membaca shalawat nabi saya juga diberi amalan oleh waliyullah tersebut untuk memperbanyak membaca amalan shalawat dan membaca Syahadat yaitu Asyhadu alla ilaaha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhhamadarrasulullah yang artinya, aku bersaksi tiada tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah. Semoga pengalaman saya disantet Pada Tahun 2013 yang memiliki kesan religius ini kiranya dapat bermanfaat bagi pembaca agar kita semua terhindar dari santet yang sakitnya luar biasa dahsyat jika sudah masuk. Semoga kita semua dilindungi oleh Allah SWT dari orang-orang yang berniat jahat kepada diri kita.

Pengalaman saya disantet pada tahun 2013 memang menyeramkan. 


Senin, 08 Februari 2021

PENGALAMAN KETIKA UJIAN SKRIPSI, TESIS ATAU DISERTASI AGAR MEMAKSA SIDANG PENGUJI MEMBERIKAN NILAI A

 

Oleh WARSITO, SH., M.Kn.

 Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta

Dosen Fakultas Hukum Universitas Satyagama, Jakarta

Alumni Magister Kenotariatan UI

Juara I Test Analis Undang-Undang DPR RI Tahun 2016  

Juara I Lomba Pidato MPR-DPR Tahun 2003





 

Pengalaman saya Sidang Skripsi, Tesis dan Kualifasi Disertasi agar mendapatkan nilai A akan saya bongkar melalui blog hukum ini, untuk itu jangan beranjak kemana-mana untuk meneruskan membaca tulisan saya ini sampai tuntas agar kita mendapatkan pemahaman secara komprehensif. Untuk memperoleh gelar Sarjana, Master atau doktor sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi maka harus menempuh ujian sidang skripsi, tesis atau disertasi dihadapan dewan penguji. Dalam tulisan di Blog Hukum ini saya akan memberitahu bagaimana caranya agar memaksa sidang penguji memberikan nilai A. Dalam tulisan ini saya akan membahas bagaimana caranya agar mahasiswa bisa menjawab dengan lancar dan meyakinkan kepada sidang penguji sehingga hasilnya akan memuaskan dan mendapatkan nilai A seperti yang kita harapkan bersama. Pengalaman saya ketika sidang skripsi, tesis atau kualifikasi disertasi mendapatkan nilai A saya mempersiapkan dengan sebaik-baiknya termasuk saya usahakan membuat sendiri karya ilmiah tersebut. Sudah menjadi rahasia umum banyak yang menawarkan jasa pembuatan skripsi, tesis atau disertasi tetapi buat apa kita membohongi diri kita sendiri, lagian kalau kita diuji tidak bakalan tahu titik komanya karena orang lain yang membuatnya. Lebih berbahayanya lagi ini adalah karya ilmiah plagiasi yang berakibat dapat digugurkan gelar kita. Jasa penawaran pembuatan skripsi yang pernah saya dengar sendiri 8juta, untuk tesis 11juta sedangkan untuk disertasi 15juta. Pengalaman saya mendapatkan nilai A dalam ujian sidang skripsi, tesis dan sidang kualifikasi disertasi sekaligus sebagai penguji sidang skripsi mahasiswa saya sering menemukan mahasiswa yang sedang diuji ada yang lancar mempresentasikan skripsinya, ada yang datar-datar saja dan ada pula yang terbata-bata gelagapan bahkan ada yang gemetaran untuk presentasi dan menjawabnya, ini semua akan saya bongkar rahasianya agar mahasiswa mendapatkan nilai A.

 

PENGALAMAN SIDANG SKRIPSI, TESIS DAN KUALIFIKASI DISERTASI MENDAPATKAN NILAI A

Langsung memasuki pokok permasalahan, saya akan membongkar rahasia agar sidang ujian skripsi, tesis dan disertasi mahasiswa mendapatkan nilai A. Yang pertama, harus menguasai materi dan bisa mempresentasikan dengan baik serta meyakinkan sidang penguji bahwa kita memang paham soal materi yang diangkat. Yang kedua, ketepatan menjawab dengan argumentasi yang runut dan reasonable (masuk akal). Oleh karena itu sebelum sidang skripsi, tesis atau disertasi dilakukan, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh peserta sidang usahakan menguasai pokok permasalahan ketika presentasi menjelaskan secara singkat tentang pendahuluan, rumusan masalah, kajian pustaka, hasil analisa, pembahasan dan kesimpulan serta saran. Usahakan pula bagian pokok-pokok penting yang harus dipresentasikan sudah kita hafal jangan membaca tapi sekali-kali boleh lihat di layar presentasi dengan demikian dewan penguji yakin anda menguasai pokok permasalahannya. Pengalaman saya sidang skripsi, tesis dan kualifikasi disertasi mendapatkan nilai A oleh dewan penguji, saran saya buatlah daftar inventarisasi pertanyaan kira-kira apa saja yang akan ditanyakan oleh dewan penguji dengan demikian kita tidak akan gelagapan ketika penguji bertanya yang diluar dugaan kita. Meski sudah kita siapkan daftar pertanyaan terkadang sering meleset apa yang ditanyakan oleh sidang penguji.

Pengalaman saya sidang skripsi, tesis dan kualifikasi disertasi mendapatkan nilai A jika hal-hal tersebut sudah kita kuasai, saya yakin  hampir pasti peserta sidang skripsi, tesis atau disertasi akan mendapatkan nilai A, soal revisi hasil karya ilmiah tersebut selalu ada dari dewan penguji untuk memperbaiki hasil karya ilmiah kita  menjadi lebih baik lagi.

 

Pengalaman saya sidang skripsi, tesis, dan kualifikasi disertasi mendapatkan nilai A ada hal-hal lain yang mesti diperhatikan  tak kalah pentingnya juga akan saya bongkar untuk memuluskan mendapatkan nilai A, ini semua diluar kajian akademis, tetapi penting  harus kita perhatikan. Yaitu, kita harus tahu suasana kebatinan dewan penguji, meski terkadang ada dewan penguji yang salah menyampaikan suatu pertanyaan atau bahkan belum memahami materinya sendiri, sebagai orang timur peserta sidang jangan ngotot atau ngeyel, lihat situasinya jika suasana enak dan memungkinkan kita jelaskan dengan baik-baik, bagaimanapun juga penguji tidak mau dipermalukan didepan sidang penguji yang lain. Lebih baik kita mengalah sedikit untuk mencapai kemenangan. Nah sekarang saya sudah membongkar sidang skripsi, tesis dan disertasi agar mendapatkan nilai A kalau kita bisa menerapkan insya allah hasil sidang skripsi, tesis atau disertasi kita akan mendapatkan Nilai A. 

Begitulah pengalaman saya sidang skripsi, tesis dan kualifikasi disertasi yang telah mendapatkan nilai A selain belajar sungguh-sungguh secara akademis juga mengetahui suasana kebathinan dewan penguji sehingga memaksa dewan penguji untuk tidak menolak memberikan nilai A kepada saya.

Semoga bermanfaat.

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

ALUN-ALUN PATI YANG BERSIH DAN INDAH YANG MEMILIKI TAGLINE KOTA BUMI MINA TANI

                                                         Alun-Alun, Pati, Jawa-Tengah   Pati Jawa-Tengah kini terus berbenah untuk mewujudka...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19