Kamis, 08 April 2021

Pengalaman Investasi Rumah di Sari Bumi Indah Tangerang Dekat Mall Karawaci, UPH dan RS SILOAM

 

 
FOTO MALL KARAWACI TANGERANG
 

Oleh WARSITO, SH., M.Kn.

 Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta

Dosen Fakultas Hukum Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta

Alumni Magister Kenotariatan UI

Juara I Test Analis Undang-Undang DPR RI Tahun 2016  

Juara I Lomba Pidato MPR-DPR Tahun 2003



Hidup ini memang kita tidak tahu bakalan yang terjadi, tak heran kita sering mendengar orang bilang seandainya saya tahu kemarin tidak akan jadi begini, atau seandainya saya tahu harga rumah sekarang bakalan membengkak saya akan beli banyak rumah untuk investasi dikemudian hari. Begitu juga kalau saya tahu maka pada tahun 2000 saya akan investasi beli rumah di Sari Bumi Indah lebih dari satu daripada saya membeli mobil jika dijual kembali harganya terjun bebas.
 
INVESTASI RUMAH DI SARI BUMI INDAH DEKAT MALL KARAWACI
Pada  tahun 2000 saya beli  rumah di Perumahan Sari Bumi Indah, Tangerang dengan harga 28juta, idep-idep untuk investasi agar temonjo uang yang saya dapat itu tidak hilang ditelan bumi ada bekasnya. Pada waktu itu rumah harga segitu dibilang tetangga sudah mahal, siapa sangka perkembangan kawasan perumahan Sari Bumi Indah sekarang pesat kemajuannya, perumahan Sari Bumi Indah ikut terdongkrak naik salah satu faktornya perumahan tersebut dikelilingi fasilitas mewah seperti super Mall Karawaci, Rumah Sakit International Siloam Gleneagles dan Kampus Universitas Pelita Harapan. Pada tahun 1997-2002 ketika saya masih menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR saya bertempat tinggal di Komplek BPK IV Kebon Jeruk Jakarta-Barat, saya ngontrak seharga 3.5juta/pertahun. Rumah yang saya beli untuk investasi di Sari Bumi Indah Tangerang selama beberapa tahun itu terbengkalai alias mangkrak tidak saya tempati karena rasanya jauh banget dari tempat saya bekerja di Sekretariat Jenderal MPR-RI Senayan Jakarta.

 

Setelah saya pikir dengan matang mencari duit susah-susah cuma dikasih orang untuk bayar kontrakan, lebih baik investasi rumah di Sari Bumi Indah saya renovasi dan saya tempati untuk keluarga saya. Pada Bulan September tahun 2002 rumah investasi di Sari Bumi Indah saya putuskan untuk ditempati dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahiim mudah-mudahan berkah untuk anak-anak dan istri saya. 

 

Habis Menikah Duit Kondangan Buat Tambahan Ivestasi Rumah di Sari Bumi Indah



Saya menikah pada tahun 2000, sehabis menikah saya langsung investasi beli rumah di Sari Bumi Indah seharga 28juta, uang hasil beli rumah tersebut sebagian dari amplop kondangan resepsi saya di gedung Kusuma Sari Jalan Selamet Riyadi, Solo, saya pikir daripada uang habis tidak ada juntrungnya, lebih baik cepat-cepat saya investasikan beli rumah di Sari Bumi Indah saya pikir investasi rumah di Sari Bumi Indah ini pasti bakalan bermanfaat. Pilihan investasi beli rumah di Sari Bumi Indah itu ternyata tidak salah untuk jangka panjang sangat menguntungkan jika dibandingkan dengan menabung di Bank atau reksadana pasar uang. Rumah investasi di Sari Bumi Indah yang saya beli harga 28juta pada tahun 2000, kini tahun 2021 pada saat saya menulis di Blog Hukum Ketatanegaraan ini harganya sudah meroket menjadi 950juta padahal luas tanahnya cuma 66m2 karena sudah saya naikkan menjadi 2 lantai. Sebaliknya, pengalaman saya membeli beberapa mobil baru atau bekas tidak pernah ada cerita untung pasti setiap kali saya jual mengalami kerugian yang sangat signifikan, sebab semakin ganti tahun harga mobil akan semakin terjun bebas, lagian beli mobil atau barang elektronik bukanlah untuk investasi. Begitu juga beli HP semahal apa pun ketika akan dijual kembali harganya pasti akan rontok. Berdasar dari belajar dari pengalaman itu akhirnya saya tahu bahwa investasi yang paling menggiurkan adalah investasi jual beli tanah atau rumah, makanya saya investasi rumah di Sari Bumi Indah. Saran saya kalau kita punya uang hendaklah berhemat, jangan selalu ditaruh di ATM semuanya karena dapat menggoda kita, dengan banyak punya ATM didompet kita akan mudah untuk gesak-gesek belanja dan menarik uang tunai di ATM. Pengalaman saya punya beberapa ATM mudah terkuras karena fasilitasnya yang mudah maka sekarang saya akali jika punya tabungan tidak semua saya taruh di ATM biar tidak mudah gesak-gesek saya tabung secara manual hanya memegang buku tabungan, untuk menjaga hawa nafsu kecuali memang ada kebutuhan yang sifatnya darurat yang memang harus dicairkan.

 

Tinggal dan Investasi di Sari Bumi Indah Masyarakatnya Enak dan Gotong Royong


 

Di daerah Tangerang siapa orang yang tidak tahu Perum Sari Bumi Indah?. Tahun 2000an perumahan Sari Bumi Indah ini masih sepi yang punya mobil bisa dihitung dengan jari, itupun mobil bekas. Sekarang perkembangannya sudah sangat pesat hampir rata-rata setiap rumah sudah memiliki mobil bahkan untuk keluar komplek perumahan Sari Bumi Indah sudah ada pak ogah untuk membantu melancarkan jalannya lalu lintas. Pengalaman saya tinggal dan investasi rmah di Sari Bumi Indah, Tangerang meski masyarakatnya majemuk terdiri dari berbagai suku, ras, golongan dan agama tetapi orang-orangnya sangat kompak dan bersatu-padu kalau ada kerepotan saling membantu satu sama lain. Faktor pertimbangan inilah yang menjadikan keluarga saya betah tidak mau pindah dari Sari Bumi Indah karena takut menyesuaikan diri atau adaptasi dengan masyarakat  baru. 

Inti dari tulisan ini siapa sangka investasi rumah di Sari Bumi Indah harganya bakalan membengkak seperti sekarang ini, kalau tahu tentu saya sudah beli rumah lebih dari satu pasti hasilnya akan gurih.

Rabu, 07 April 2021

PENGALAMAN MENGAJAR DI UNIVERSITAS ISLAM SYKEH YUSUF, TANGERANG YANG BERNUANSA ISLAMI

 

Oleh warsito, SH., M.Kn. 




Saya mulai mengajar di Fakultas Hukum Universitas Islam Syekh Yusuf  Tangerang sekira tahun 2012. Menginjakkan kaki pertama kali bisa mengajar di Universitas ini tentu bergembira, pasalnya Universitas yang sehari-hari dikenal dengan sebutan UNIS ini bukan sekedar merknya saja tetapi  didalamnya benar-benar bernuansa Islami. 

 

BUDAYA UNIS BERNUANSA ISLAMI MAHASISWA CIUM TANGAN

Budaya Unis bernuansa islami dapat ditemui salah satunya ditandai adanya mahasiswa yang cium tangan kepada dosennya,  PTS lain juga ada mahasiswa yang cium tangan kepada dosennya tetapi tidak menjadi aturan melembaga seperti di UNIS ini, saya sendiri belum pernah membaca tata tertib yang mengatur etika mahasiswa cium tangan kepada dosennya tetapi etika yang baik ini sudah menjadi pemandangan keseharian di Universitas Islam ini. Saya mengharapkan budaya Unis yang bernuansa islami  ini terus dipupuk, dipertahankan dan dilestarikan. Unis bernuansa islami juga dapat dilihat setiap Jumat para dosen dianjurkan untuk  memakai baju koko putih, masjid kampus perawatannya juga dirawat dengan bersih sehingga ketika shalat magrib, isya atau shalat Jum’at jamaah penuh sesak karena selain mahasiswa, dosen  dan karyawannya banyak setiap Jumat masjid ini juga didatangi jamaah dari luar.

Nuansa islami Universitas Islam Syekh Yusuf, Tangerang juga dapat dilihat setiap menjelang bulan puasa Ramadhan dosen selalu diberikan uang untuk sangu puasa saya lupa uang apa itu namanya dan setiap tahun juga ada THR yang diberikan rutin kepada dosen. Ada lho..hari gini Universitas yang kejam dan dholim tidak memberikan gaji tetap dan THR kepada dosennya. Kampus Unis  ini bisa maju pesat karena dibarokahi oleh Allah SWT, kalau Allah SWT sudah ridho maka Allah SWT akan menurunkan berkah dari langit dan bumi. Melihat pesatnya perkembangan kampus Unis Tangerang, dapat dipetik pelajaran kepada semua pengelola perguruan tinggi agar memperlakukan  dosen dan karyawannya dengan baik jangan berbuat semena-mena karena keduanya hakekatnya adalah pilar universitas. Dilihat dari sejarahnya, kampus Unis ini sebenarnya merangkak dari bawah dalam membangun universitasnya, tetapi karena dikelola dengan pendekatan humanis dan profesional maka dapat berkembang pesat seperti sekarang ini.

 


 

UNIS YANG BERNUANSA ISLAMI KESEJAHTERAAN KARYAWAN DAN DOSEN MENINGKAT

Jangan kaget kalau kita masuk kampus Unis yang bernuansa islami baik gedung A atau B disana WCnya sangat bersih sekali, jangan anggap remeh meski kelihatannya kampus ndeso tetapi didalamnya sudah serba modern absen dosennya pun sudah digital memakai absen wajah. Berbahagialah dosen dan karyawan yang dapat bergabung  di Unis yang bernuansa islami selain suasana belajar-mengajar kondusif pihak Yayasan melalui Rektornya juga sudah memberikan kesejahteraan para dosen dan karyawannya dengan baik seperti gaji pokok bulanan dan tunjangan fungsional, ada beberapa PTS yang tidak memberikan gaji tetap dosennya bahkan lebaran setahun sekali tidak memberikan THR (Demi Allah,,PTS nakal ini ada). Jika Allah SWT berkehendak saya pun ingin bergabung di Universitas islam yang bernuansa islami ini, dimana selama ini saya mengajar di Unis  hanya sebagai dosen tidak tetap (dosen luar biasa) yang biasa diplesetkan menjadi dosen biasa diluar, saya mengamen disana-sini karena tempat home base saya tidak ada gaji tetap dan tidak ada THR. PTS tempat Home base saya yang tidak memberikan gaji tetap dan THR untuk menjaga kode etik tidak akan saya sebutkan disini.

Oleh karenanya, saya mohon kepada pemerintah melalui Dikti yang telah diberikan otoritas agar lebih ketat lagi untuk supervisi kepada  PTS-PTS yang nakal tidak memberikan gaji tetap dan THR kepada karyawan, kalau sekiranya tidak memenuhi persyaratan berdirinya sebuah PTS maka Dikti harus lebih tegas dan berani menutup PTS tersebut karena dapat membahayakan pelayanan masyarakat termasuk didalamnya mahasiswa, karyawan dan dosen. PTS kelas menengah-bawah perlu mencontoh manajemen Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang yang bernuansa islami ini.

Teriring doa semoga Universitas Islam yang bernuansa islami ini bertambah maju dan jaya dapat masuk jajaran universitas terbesar di Indonesia

Aamiin..3x Ya Robbal ‘alamiin.

Jumat, 02 April 2021

KESAN DAN PESAN SELAMA MENGAJAR DI UNIVERSITAS SATYAGAMA SAYA PAMIT PINDAH HOME BASE DI PTS LAIN


 


Oleh WARSITO, SH., M.Kn.

 Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta

Dosen Fakultas Hukum Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta

Alumni Magister Kenotariatan UI

Juara I Test Analis Undang-Undang DPR RI Tahun 2016  

Juara I Lomba Pidato MPR-DPR Tahun 2003



Mengawali Surat ini pertama-tama saya panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan beberapa kenikmatan kepada kita semua, yakni antara lain, nikmat sehat sehingga pada kesempatan ini kita semua dapat beraktivitas dengan baik tak kurang suatu apapun.

Roda kehidupan ini sunatullah sudah diatur oleh Allah SWT ada siang ada malam, ada orang kaya ada orang miskin, ada suka dan duka, ada sukses ada pula kegagalan, begitu juga ada pertemuan ada pula perpisahan. Perpisahan tidak perlu kita tangisi karena suatu ketika kita akan dapat dipertemukan kembali karena “dunia ini sangat sempit”, tema pertemuan-perpisahan inilah yang akan saya bahas dalam tulisan  blog berikut ini, oleh karenanya jangan beranjak untuk terus membaca karena didalamnya ada kisah-kisah menarik tentang realita kehidupan.

Pertama kali saya menjadi dosen sejak tahun 2006 di Fakultas Hukum Universitas Satyagama selepas tamat S2 Magister Kenotariatan Universitas Indonesia. Menjadi dosen pertama kali senangnya bukan main meski honor mengajar kecil sekali dan tidak ada gaji tetap apalagi THR.  Senang dan bergembira karena dapat mengabdikan diri mengajar di almamater kebanggaan saya Universitas Satyagama, Jakarta.

Namun seriring dengan perjalanan waktu kebanggaan saya mengajar di alumni saya menjadi sirna, karena selain kampus saya tidak ada gaji bulanan, THR yang setiap tahun sekali wajib diberikan oleh dosen pun tidak ada. Ditambah diperparah di fakultas hukum tempat home base saya sebagai dosen tetap mengajar aturan yang sudah ditetapkan oleh Dikti tentang Persyaratan membimbing dan menguji mahasiswa pimpinan fakultas hukum sak karepe dewe suka-suka dia mau menunjuk pembimbing tanpa melihat kompetensi seseorang. Padahal sesuai aturan Dikti saya sudah memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan oleh Permenristekdikti No. 17 Tahun 2013 jo. Permenristekdikti No. 46 Tahun 2013 tentang syarat membimbing skripsi dan menguji itu minimal jabatan fungsional asisten ahli. Sedangkan kepangkatan saya sudah Lektor dan memiliki sertifikasi dosen yang diakui oleh negara sebagai dosen profesional. Pelanggaran berat ini secara internal sudah saya tempuh saya sampaikan kepada bapak Rektor dengan harapan untuk segera ditindaklanjuti untuk menegur orang yang diberi kewenangan agar tidak berbuat sewenang-wenang. Saya meminta kepada pak Rektor untuk menegakkan aturan dan untuk meluruskan orang yang berbuat sewenang-wenang sekehendak hatinya ini. MUDAH-MUDAHAN BLOG HUKUM SAYA INI JUGA DIBACA OLEH BAPAK/IBU PEJABAT KEMENDIKBUD DAN LLDIKTI WILAYAH III UNTUK MEMBERI TEGURAN DAN SANKSI KERAS KEPADA UNIVERSITAS SATYAGAMA YANG TELAH MELAKUKAN PELANGGARAN BERAT DI BIDANG PENDIDIKAN. Sebenarnya masih banyak pelanggaran super berat yang dilakukan oleh Universitas Satyagama, namun demi menjaga kode etik tidak akan saya buka melalui blog hukum ini. Tapi saya yakin dan pasti Dikti sendiri sudah mengendus pelanggaran berat yang dilakukan oleh Satyagama dan suatu saat pasti akan terbongkar.

 

 Baca Juga: PENGALAMAN MENGAJAR DI UNIVERSITAS ISLAM SYKEH YUSUF, TANGERANG YANG BERNUANSA ISLAMI

 Saya Alumni Universitas Satyagama

Saya adalah alumni S1 Fakultas Hukum Universitas Satyagama sekaligus sebagai dosen tetap di Universitas ini. Untuk urusan mengajar jika tidak ada halangan darurat saya usahakan untuk selalu hadir, kalau hanya sekedar flu, badan meriang atau batuk-batuk saya tetap usahakan hadir, kecuali ada urusan keluarga yang sifatnya darurat misalnya, sedang sakit saya bawa ke dokter, barulah saya tidak datang mengajar. Saking kerajinan mengajar tersebut sampai-sampai pernah uang jasa 10juta dari klien yang seharusnya masuk saku melayang tertukar hanya 46ribu hasil mengajar satu mata kuliah karena saya memberati memilih mengajar, sebab klien yang saya tunda pertemuan ke esok harinya ternyata berpindah ke lain hati. Bukan rezeki. Bahkan beberapa tahun lalu ketika terjadi banjir besar menggenangi Universitas Satyagama saya tetap hadir padahal jalanan macet parah berjam-jam, mencari jalan alternatif pun kesulitan, akhirnya tiba juga sampai di kampus, Alhamdulillah ternyata ada 1 mahasiswa FTI yang datang pada waktu itu, kebetulan saya diperbantukan mengajar di FTI.

 


 

Penelitian Tidak Dibiayai Kampus Tetapi Jurnal Ilmiah Dipinjam

Sekali lagi untuk urusan cinta dan sayang saya kepada almamater  Satyagama jangan ditanya lagi. Salah satu bukti kecintaan saya kepada Universitas Satyagama, ditempat ruangan dosen tempat berkumpul dosen dan bercanda ria, sebagai saksi bisu yang di akhirat nanti bisa bicara, dimana saya pernah di DIGOBLOK-GOBLOKIN OLEH SESAMA DOSEN di ruangan itu. Saksi hidup pak David dan pak Kasiyat. Saya tidak sebut nama dosen itu, mudah-mudahan dosen itu apabila masih bergabung di group KADO (Karyawan dan Dosen) Universiats Satyagama masih ingat dan sadar. Berawal dari fakultas hukum Universitas Satyagama tahun 2015 yang mau di akreditasi saya pinjami buku-buku berduz-duz dan prosiding dan jurnal ilmiah yang diambil oleh mahasiswa ke rumah saya yang sekarang mahasiswa saya itu juga saat ini sudah menjadi dosen di Universitas Satyagama mudah-mudahan masih ingat. Saya di Goblok-goblokin oleh dosen itu karena kampus saya pinjami buku-buku dan jurnal untuk keperluan kampus akreditasi sementara penelitian saya tidak dibiayai oleh kampus. Pak Tua itu marah besar bilang ke saya itu namanya Goblok!, karuan saja saya reflek tiba-tiba berdiri saya tunjuk muka pak tua itu saya bilang: KAMU YANG GOBLOK!. Barusan kamu tadi ceramah jadi orang itu yang ikhlas!, kok antara mulutmu dengan perbuatanmu berbeda?. Kenapa saya bilang kamu yang Goblok?. Karena saya menanggalkan kepentingan pribadi untuk kepentingan yang jauh lebih besar, jika akreditasinya dapat bagus maka mahasiswanya banyak diharapkan karyawan dan dosen bisa meningkat kesejahteraannya. Pak Tua itu diam seribu bahasa.

Terkait hal-hal untuk perbaikan dan pelanggaran-pelanggaran berat kampus terutama yang dilakukan oleh fakultas hukum yang mengakibatkan suasana belajar mengajar dosen menjadi tidak kondusif sudah saya laporkan secara tertulis kepada pimpinan Satyagama Yth alrm. Rektor Universitas Satyagama bpk. Prof. Dr. Ir Soenardjo Wirjoprawiro, beliau sangat bijak sudah menindaklanjuti aspirasi saya tersebut dengan memanggil orang-orang yang diberi kewenangan tetapi berbuat sewenang-wenang. SEMOGA ALMARHUM HUSNUL KHATIMAH. AAMIIN…3X YA ROBBAL ‘ALAMIIN.

Masih banyaknya persoalan tumpang tindih di Universitas Satyagama yang tidak saya kuliti satu persatu tersebut setelah saya pelajari, dan kaji dengan saksama dan sungguh-sungguh ternyata masukan-masukan yang saya berikan tersebut tidak dapat memberikan perubahan yang berarti, maka bersama ini saya mohon pamit untuk undur diri menjadi dosen tetap di Universitas Satyagama kepada teman-teman yang tergabung dalam KADO (Karyawan dan Dosen). Ada sesuatu hal yang mengharuskan saya hijrah dari PTS ini yang sekaligus almamater yang saya cintai. Meski saya sudah hijrah, Satyagama adalah tetap bagian dari diri saya yang telah membentuk pola pikir saya secara matang, saya mendoakan agar Satyagama tetap jaya dan terus berkibar. Satyagama saya ibaratkan adalah istri saya, dimana suami istri meski didalam rumah sering cekcok dan ribut terjadi perbedaan pendapat, tetapi jika istri atau suami dihinakan oleh orang luar tentu tidak akan rela dan tidak terima. Begitu juga hubungan saya dengan Satyagama, meski saya sering memberikan masukan atau dianggap kritis untuk kemajuan Satyagama, maka ketika saya sudah berada diluar Satyagama insya allah saya akan tetap bisa mikul dhuwur mendem jero kepada Universitas Satyagama.

Pengganti Rektor Universitas Satyagama sekarang harus orang yang cerdas, kapabel, dan bijaksana jangan karena nepotisme dijadikan rektor tetapi tidak memiliki kemampuan di bidang akademis, dipastikan akan terjadi kekacauan, Pimpinan harus baik, bijak dan pintar serta adil dan bersikap tegas jika ingin Universitas Satyagama maju dan tetap berkibar. Mengapa Rektor harus memiliki kriteria seperti itu?. Karena rektor akan memimpin kepada seluruh pegawai dan dosen yang keduanya adalah pilarnya sebuah perguruan tinggi yang harus dipelihara dan dijaga dengan baik.

 


 

Kampus Harus Punya Aturan Yang Jelas

Perlu direnungkan sebelum saya akhiri pamitan ini, terkait dengan Universitas Satyagama, korelasinya dengan filsuf kondang CICERO yang menyatakan: JIKA SUATU KOMUNITAS, ORGANISASI, MASYARAKAT, NEGARA-BANGSA TIDAK ADA ATURANNYA PASTI AKAN TERJADI KEKACAUAN, KARENA MASING-MASING AKAN MENGGUNAKAN ATURANNYA SENDIRI-SENDIRI.

Begitulah kondisi Universitas Satyagama sekarang yang mengenaskan, yang sudah dijadikan Rektor/Wakil Rektor masih juga merangkap menjadi dekan, padahal seharusnya Rektor/wakil rektor itu mengawasi kinerja dekan dan wakil dekan. Jadinya kalau begitu jeruk makan jeruk yang lebih mengenaskan lagi tidak ada wakil-wakil dekan lazimnya sebuah perguruan tinggi. Tragis memang kampus Universitas Satyagama ini, jurnal saja tidak punya kalaupun ada jurnal dari dosen yang melakukan penelitian diluar dipinjam kampus untuk modal akreditasi padahal tidak dibiayai. Oleh karenanya Dikti perlu mengevaluasi keberadaan kampus seperti ini kalau kampus sudah tidak memenuhi persyaratan berdirinya sebuah universitas yang baik, sebaiknya  harus ditutup karena akan memakan korban dan membahayakan status keberlangsungan mahasiswa, dosen dan karyawan. Kampus yang keputusannya bukan tersistem tetapi digantungkan oleh sekehendak hati seseorang yang memiliki peran sentral itu sangat berbahaya sekali dalam dunia pendidikan karena akan berlaku suka-suka gue. Sudah sepatutnya dan seharusnya kampus ini sekarang dalam status PEMBINAAN oleh pemerintah, bahkan apabila setelah ditemukan pelanggaran-pelanggaran berat didalamnya kampus ini wajib ditutup.

Terakhir kalinya saya mohon maaf kepada teman-teman Karyawan dan dosen apabila saya ada kesalahan baik sengaja maupun tidak disengaja mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.

Billahi taufik wal hidayah

Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabaraktuh.

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

ALUN-ALUN PATI YANG BERSIH DAN INDAH YANG MEMILIKI TAGLINE KOTA BUMI MINA TANI

                                                         Alun-Alun, Pati, Jawa-Tengah   Pati Jawa-Tengah kini terus berbenah untuk mewujudka...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19