Minggu, 25 April 2021

PENGALAMAN BERBELANJA KEBUTUHAN POKOK MENEMANI ISTRI KE PASAR MALABAR TANGERANG

 


 

SUASANA PASAR MALABAR PERUM TANGERANG

 

 

 

Oleh WARSITO, SH., M.Kn.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta

Dosen Fakultas Hukum Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta

Alumni Magister Kenotariatan UI

Juara I Test Analis Undang-Undang DPR RI Tahun 2016  

Juara I Lomba Pidato MPR-DPR Tahun 2003


 

Pengalaman berbelanja kebutuhan pokok menemani istri ke Pasar Malabar Kota Tangerang sangat berkesan dan menyenangkan sekali, sekarang pasar Malabar Tangerang terlihat rapi dan bersih sehingga enak dipandang mata. Selain rapi dan bersih yang membuat ketagihan saya hampir setiap minggu sekali menemani istri saya ke pasar Malabar Tangerang karena harga sayur-sayuran dan daging serta kebutuhan dapur lainnya agak lebih murah dibandingkan dengan pasar kaget di perumahan saya tinggal di Sari Bumi Indah Tangerang. Tujuan saya mau menemani istri berbelanja kebutuhan pokok ke pasar Malabar Tangerang seminggu sekali, sebagai seorang dosen sekaligus untuk penelitian kecil-kecilan guna melihat secara dekat ekonomi kerakyatan yang sekarang ini sudah mulai menggeliat meski masih dalam suasana Pandemi Covid-19. Di Masa Pandemi Covid-19 ini ketika saya berkunjung ke Pasar Malabar Tangerang masih banyak saya jumpai pedagang dan pengunjung yang abai terhadap protokol kesehatan. Saya lihat masih banyak yang tidak memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan padahal pengelola pasar sudah menyediakan tempat cuci tangan. Harapan saya harus ada pengawasan untuk mendisiplinkan para pedagang dan pengunjung agar memakai masker karena jika sudah terkena wabah Covid hanya ada dua pilihan selamat atau wassalam alias meninggal dunia. Pengalaman menemani istri ke Pasar Malabar Kota Tangerang mengingatkan saya ketika masih kecil diajak berdagang oleh bapak saya di Pasar Kayen Pati untuk menunggui barang dagangannya, sekira tahun 1980 saya berjualan menunggui barang dagangan kelapa jika tidak ada yang membeli saya hanya ngelangut alias melamun sedih.


 

 

 

Pengalaman menemani istri Berbelanja Kebutuhan Pokok ke Pasar Malabar Kota Tangerang Ingat Saya Berdagang di Pasar Kayen, Pati.

Ketika saya berbelanja ke Pasar Malabar Tangerang mengingatkan saya tatkala waktu masih kecil berdagang krambil (kelapa) di Pasar Kayen, Pati Jawa-Tengah, saya berdagang bersama bapak saya yang sudah almarhum sekarang, saat ini Pasar Kayen sudah dipindahkan di Pecangaan arah jalan raya kayen-Pati. Saya yang terlahir dan asli dari kampung ingat betul merasakan susahnya pada tahun 1980an satu kampung yang memakan nasi beras hanya bu lek saja, lainnya makan nasi jagung betapa susahnya waktu itu, tapi sekarang meski jumlah populasi penduduk semakin bertambah banyak tidak ada kata kesulitan untuk mencari beras asalkan memiliki uang maka segala kebutuhan bisa tercukupi dengan baik. Oleh karena itu sebagai orang yang gemi yang bahasa Indonesianya hemat ketika ada selisih perbedaan harga antara di Pasar Malabar Tangerang dengan pasar lainnya, maka saya akan mencari selisih harga yang lebih murah. Selisih harga itu jika dikumpulin sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi bukit alias bertambah banyak. Oleh karena itu menurut saya, baik pemerintah pusat ataupun daerah maupun swasta yang mengelola menajemen pasar harus  menata Pasar dengan cara profesional, jika pasarnya sudah rapi dan bersih dengan sendirinya pengunjung akan semakin bertambah banyak itu artinya pundi-pundi rupiah pemasukan kas pasar akan semakin bertambah banyak pula.

 

 


 

Pengalaman Berbelanja Kebutuhan Pokok Ke Pasar Malabar Tangerang Selain Untuk Hiburan Juga Cuci Mata

Pengalaman yang saya rasakan ketika berbelanja kebutuhan pokok ke Pasar Malabar Tangerang hati rasanya adem, hikmahnya kita tidak akan selalu melihat keatas, kita senantiasa akan bersyukur kepada Allah SWT melihat keadaan di Pasar masih banyak orang yang susah tidak semua dagangannya laku terjual, sedangkan dirumah ditunggu kebutuhan keluarga selain juga untuk menyekolahkan dan mengkuliahkan anak-anaknya. Selain itu Pengalaman saya berbelanja kebutuhan pokok ke Pasar Malabar Tangerang menemani istri juga untuk hiburan setelah mengalami kepenatan dalam menjalani tugas keseharian idep-idep juga untuk cuci mata memperhatikan perilaku para pedagang di Pasar Malabar meski pedagang ayam potong ada pedagang yang tetap bisa merawat wajahnya dengan baik dan kinclong tetapi banyak juga pedagang yang masih awut-awutan wajahnya tidak di mark up dengan baik.

Pengalaman Berbelanja bahan pokok ke Pasar Malabar Kota Tangerang sangat mengesankan sekali terpetik pelajaran yang sangat berharga bagi saya agar tidak meremehkan para pedagang sayur atau orang-orang yang kelihatannya berprofesi sepele, karena boleh jadi yang kita remehkan itu sesungguhnya lebih hebat dari kita. Fakta nyata di kampung saya, saudara saya yang berjualan sayur-sayuran dapat membangun rumah bermilyar-milyar sedangkan saya yang di Jakarta puluhan tahun boro-boro megang milyaran, ratusan juta saja tidak pernah sudah terkuras untuk kebutuhan keluarga semua. Begitulah selayang pandang pengalaman saya berbelanja kebutuhan pokok ke Pasar Malabar Tangerang menemani istri yang didalamnya penuh hikmah dan pelajaran yang bisa saya petik agar senantiasa kita bisa hidup berhemat dan tidak mengecilkan orang lain karena boleh jadi orang yang kita kecilkan sesungguhnya lebih besar daripada kita.

Semoga Bermanfaat.


Senin, 19 April 2021

PENGALAMAN 11 TAHUN MENJADI PNS SEKRETARIAT JENDERAL MPR HANYA MENJADI KACUNG


 

Oleh WARSITO, SH., M.Kn.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta

Dosen Fakultas Hukum Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta

Alumni Magister Kenotariatan UI

Juara I Test Analis Undang-Undang DPR RI Tahun 2016  

Juara I Lomba Pidato MPR-DPR Tahun 2003



 

Pengalaman 11 tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR RI tidak terasa kini sudah 13 tahun saya tinggalkan penuh dengan kenangan manis, pahit dan getir, meski sudah tidak jadi abdi negara lagi, sampai saat ini saya masih bisa hidup. Pengalaman 11 Tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR saya lalui dengan suka dan duka tetapi lebih banyak dukanya, ternyata manusia itu tidak hanya membutuhkan materi tetapi juga perlu aktualisasi diri. Bagaimana saya bisa beraktualisasi diri jika masuk PNS Sekretariat Jenderal MPR selama 11 tahun hanya bermodalkan ijasah SMA?. Saya berhenti menjadi ASN sebutan sekarang karena masih punya prinsip dan ingat pepatah yang mengatakan bahwa lebih baik menjadi kepala ikan teri ketimbang menjadi ekor ikan kakap. Peribahasa ini memiliki makna yang sangat dalam dan sangat mengilhami saya untuk berani berhenti menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR orang bilang saya ini “gila”. Dianggap gila karena disaat tunjangan pegawai sedang tajir,  saya malah berhenti, terbukti meski saya sudah tidak menjadi Abdi Negara lagi sampai sekarang saya masih bisa hidup. Pengalaman 11 tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR, dari gedung Majelis dan dewan pula saya berjodoh dengan istri yang sekarang menghasilkan 2 orang anak. Ketika saya mau berhenti PNS yang sudah berpengalaman mengabdi kepada negara selama 11 tahun tentu saya pamitan dan mohon doa restu kepada orang tua, Bapak saya melarang untuk berhenti PNS beliau sempat menitikkan air mata kenapa saya mau berhenti sudah enak bukankah disana ada AC spoi-spoi basa mengalirinya, saya tidak menyalahkan bapak saya yang punya pikiran bahwa jadi PNS Sekretariat Jenderal MPR itu enak, maklum orang kampung melihat gedung MPR/DPR yang megah dari luar sangat bergembira anaknya bisa bekerja disana, sayangnya orang tua tidak tahu bahwa anaknya di gedung bulat itu hanya suruhan alias kacung atau pegawai rendahan, pengalaman 11 tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR itu seperti masuk kawah candradimuka, hawanya panas karena kerjanya serampangan dan sesama teman bekerja secara team sering uring-uringan saya pikir lebih baik angon bebek bisa berpikir bebas dan merdeka. Pengalaman 11 Tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR tentu saya yang lebih paham karena yang menjalani dan merasakan pahit getir enak atau tidaknya, ibarat saya ini seperti barang yang bisa ditaruh kemana saja dan disuruh-suruh sesukanya oleh atasan, dalam hati saya membatin apakah saya ini mengabdi kepada negara atau mengabdi kepada atasan?. Pengalaman 11 Tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR memang saya rasakan apes kalau masuk PNS cuma bekal ijasah SMA pasti akan jadi kacung belaka tidak mungkin bisa promosi jabatan kecuali kuliah lagi dan itu pun memerlukan waktu yang berpuluh-puluh tahun.

 

Baca juga: PENGALAMAN BERHENTI PNS KARENA CUMA JADI KACUNG

 

 


 

Pengalaman 11 Tahun Menjadi  PNS Sekretariat Jenderal MPR Hanya Menjadi Kacung

Pengalaman 11 Tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR yang saya rasakan hanya menjadi kacung belaka. Allah SWT memang maha pemberi rezeki kepada hambaNya, meski saya sudah tidak jadi PNS lagi saya sampai saat ini masih bisa hidup, puji syukur kepada Allah SWT. Pengalaman 11 Tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR itu bukan waktu yang singkat saya berhenti PNS bukan berarti saya tidak bersyukur bukan berarti saya nafsu atau emosi tetapi ada konflik bathin jika pekerjaan ini saya teruskan. Sepanjang pengetahuan saya selama pengalaman 11 tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR tidak ada kejelasan ukuran untuk orang pintar atau dedel yang penting pangkat dan golongan tinggi pasti cepat promosi apalagi kalau dekat dengan atasan. Urusan kesejahteraan pegawai Sekretariat Jenderal MPR jangan ditanya lagi sudah sangat sejahtera, sebelum PNS yang lain ada remunerasi di Sekretariat Jenderal MPR sudah ada uang sidang, uang paket, dll. Hanya satu yang tidak bisa membuat hati saya bahagia pembagian tugas kerja yang tidak jelas tidak sesuai dengan kompetensi pegawai menaruh orang atas dasar suka tidak suka bukan karena keahlian tetapi lebih ke faktor kedekatan untuk ditempatkan bagian-bagian yang strategis. Untuk memutuskan keluar PNS Sekretariat Jenderal MPR tentu sudah melalui perenungan dan kajian yang mendalam, banyak teman-teman yang ketika itu tidak percaya ketika saya nekat pamitan keluar, sejak saya tulis Blog ini tidak terasa sudah 13 tahun saya berhenti dari PNS Sekretariat Jenderal MPR dan Alhamdulillah, sampai saat ini saya tetap masih bisa hidup tak kurang sesuatu apapun. Untuk berani keluar PNS memang dibutuhkan mental dan nyali yang besar dan jiwa berani saya pantang untuk jadi orang cengeng, saya percaya firman Allah SWT yang menyatakan: Barang siapa yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT akan diberikan jalan keluar dari kesulitan hidup dan akan diberikan rezeki yang tidak disangka-sangka jalan keluarnya. Firman Allah SWT sangat terbukti, hidup tidak harus jadi PNS buat apa dilakoni kalau hidup tidak bahagia meski kesejahteraan pegawai sudah sangat bagus di MPR. Akhirnya meski saya sudah pengalaman 11 Tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR saya putuskan Pada bulan Februari tahun 2008 saya berhenti menjadi PNS. Waktu itu anak-anak saya masih kecil sebelum saya berhenti saya memandangi mereka seraya sambil berdoa: Ya Allah berilah aku rezeki gantinya aku keluar dari PNS saya nggak bahagia jadi PNS lebih baik saya angon kambing atau angon bebek bisa berpikir merdeka ketimbang jadi PNS sekretariat Jenderal MPR. Pengalaman saya menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR selama 11 tahun kepala saya disetir dan dipegang orang disuruh kesana kemari tidak jelas seperti barang saja yang mudah dilempar sesukanya.

Pengalaman 11 tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR saya jalani dengan penuh onak duri merintang, bathin sering menangis sedih karena hanya bermodalkan ijasah SMA sekedar menjadi kacung, kini tidak terasa sudah 13 tahun saya berhenti meninggalkan gedung megah itu tetapi masih bisa hidup semua karena anugerah Allah SWT.

Karena Pengalaman 11 Tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR tidak bahagia, dan hidup cuma sekali rasanya rugi jika saya paksakan bertahan, kenapa harus takut keluar menjadi abdi negara kalau hidup tertekan bathin?.

 

Kamis, 15 April 2021

BACAAN MERDU DAN INDAH IMAM MASJID RAYA AL-AZHOM KOTA TANGERANG PADA SHALAT TARAWIH RAMADHAN 1442

 


 

 

Oleh WARSITO, SH., M.Kn.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta

Dosen Fakultas Hukum Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta

Alumni Magister Kenotariatan UI

Juara I Test Analis Undang-Undang DPR RI Tahun 2016  

Juara I Lomba Pidato MPR-DPR Tahun 2003



Sungguh hati terasa damai dan bergetar ketika mendengarkan lantunan al qur'an dibacakan dengan indah oleh imam di Masjid Raya Al-Azhom, kota Tangerang. Bacaan Merdu nan indah al qur'an tentu didambakan oleh makmum yang sedang shalat berjamaah, baik ketika shalat wajib maupun shalat sunah seperti tarawih. Di Propinsi Banten siapakah orang yang tidak tahu Masjid Raya Al-Azhom di Pusat pemerintahan Kota Tangerang?. Bahkan Masjid Raya Al-Azhom Kota Tangerang ini sudah terkenal di seantero negeri masjid yang berasitektur indah ini kondang dengan bacaan imamnya yang merdu sesuai tajwid, makhorijul huruf. Bacaan Merdu nan Indah Imam Tarawih di Masjid Raya Al Azhom Kota Tangerang membuat Shalat tarawih hari pertama bulan Ramadhan 1442 menjadi khusu’ dan ingat dosa-dosa di masa lalu. Meski masjid Raya Al Azhom Kota Tangerang berjauhan dari rumah saya, jika imamnya bacaannya enak di dengar, indah dan merdu sesuai tajwid, makhorijul huruf, sifatul huruf dan akhamul huruf maka tidak segan-segan saya mendatangi masjid itu meski terkadang hujan deras. Hoby saya suka keliling ke masjid-masjid untuk mendengarkan bacaan imam-imam yang merdu dan indah seperti Masjid Raya Al-Azhom Kota Tangerang. Masjid Istiqlal pun setiap tahun saya datangi untuk melaksanakan shalat tarawih untuk mendengarkan bacaan imam-imam yang merdu dan indah yang bisa menggetarkan jiwa saya. Bacaan Imam yang merdu dan indah juga saya luruk seperti: Masjid Ar Royan di Kota Tangerang, Masjid Islamic di Karawaci Kelapa Dua Kabupaten Tangerang, sedangkan untuk masjid istiqlal sudah 2 tahun ini saya tidak mendatangi karena masih suasana wabah covid-19. Jika saya mendengarkan imam shalat bacaannya merdu dan indah seperti ini, maka shalat saya tidak terasa capek justru yang ada kenikmatan luar biasa mendengarkan indahnya bacaan al quran yang meresep di kalbu.

 

Di Kampung Saya Imam Tarawih Bacaannya Ngaco

Bacaan al quran yang merdu nan indah bisa membuat jama'ah terharu dan khusu' shalatnya. Ketika saya pulang kampung dibuat kaget, pasalnya, imam shalat tarawih di Mushalla bapak saya bacaannya berantakan dan kebut-kebutan baik membaca suratul fatihah sebagai rukun shalat atau bacaan ayat-ayat bebas tidak memakai aturan  tajwid, Makhorijul huruf, atau sifatul huruf, disini shalat tarawih seolah-olah hanya untuk menggugurkan sudah melakukan shalat tarawih saja. Melihat sendiri dan mendengar secara langsung bacaan yang ngaco itu saya sangat kaget dan tentu saya nasehati imamnya bahwa melakukan shalat itu bukan seperti itu tujuannya. Kebetulan itu terjadi di mushola bapak saya di Desa Bukung, Kecamatan Kayen Kabupaten Pati, Jawa-Tengah. Jika kita melihat dan mendengar bacaan imam-imam yang merdu misalnya di Mekah, Masjid Istiqlal, Masjid  Al-Azhom Kota Tangerang, Masjid Islamic Karawaci Kelapa Dua dan Masjid Arroyan Kota Tangerang, maka kita akan senantiasa bertambah taqwa kepada Allah SWT. Buat apa shalat kebut-kebutan hanya akan mendapatkan capek belaka tetapi tidak mendapat pahala rugi waktu dan tenaga.

 

Bulan Ramadhan, Bulan Penuh Kemuliaan dan Keagungan

Bulan suci Ramadhan adalah bulan yang penuh keistimewaan bulan yang penuh keagungan, pada bulan ini pula segala amal ibadah akan dilipatgandakan. Bacaan Imam yang indah dan merdu sangat didambakan oleh jama'ah. Bulan Ramadhan adalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat islam sedunia untuk lebih meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT sebab kita tidak tahu apakah di Bulan Ramadhan berikutnya kita masih dapat diperjumpakan kembali atau tidak. Maka memasuki bulan Ramadhan 1442 H ini, momentum ini harus kita gunakan sebaik-baiknya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT agar kita termasuk orang-orang yang beruntung yaitu orang-orang yang bertaqwa dan hamba yang pandai bersyukur.

 

Mencari Bacaan Imam Yang Merdu dan Indah Menambah Khusu'nya shalat

Bagi saya shalat bukan untuk menggugurkan kewajiban tetapi sebagai kebutuhan manusia itu sendiri yang perlu senantiasa mendekatkan diri kepada TuhanNya. Kembali kepada topik diatas bahwa saya selalu mencari masjid-masjid yang bacaan imamnya bagus dan merdu agar supaya menambah ketaqwaan saya kepada Allah SWT. Masjid Ar royan Malabar Kota Tangerang baru selesai direnovasi yang megah tidak salah sudah memilih imam yang memiliki kriteria baik mudah-mudahan masjid ARROYAN Malabar kota Tangerang bertambah maju dalam syiar agamanya. Ini juga perlu ditiru oleh masjid-masjid lain agar mencari imam-imam masjid itu yang bacaannya indah dan merdu tentu harus sesuai dengan hukum-hukum bacaan al quran yang baik seperti tajwid, makhorijul huruf dll seperti yang saya sebutkan diatas. Selain memiliki bacaan yang baik imam masjid haruslah orang yang memiliki akhlak dan berbudi pekerti yang luhur. Beberapa kasus di Masjid saya jumpai ada kelompok-kelompok atau group-group jamaah meski bacaan fatihahnya tidak fasih karena kelompoknya atau groupnya didorong-dorong untuk maju menjadi imam, sementara ada orang yang bacaannya bagus tetapi bukan groupnya dihalang-halangi untuk menjadi imam, fenomena seperti ini banyak saya jumpai sangat memalukan sekali. Kalau memang tidak mampu atau tidak bagus bacaan al qurannya harus tahu diri jangan memaksakan kehendak untuk menjadi imam lebih baik jadi makmum yang baik saja. Jika kita sudah memasuki masjid harus dihilangkan iri  dan dengki kepada orang lain itu perbuatan yang tidak baik itu godaan syaithan yang membisiki hati kita.

 

Jadi Imam Suara Buruk Tidak Paham Tajwid Tapi Ada Yang Lebih Baik Malah Dihalangi Jadi Imam

 

Aneh bin ajaib ada orang yang dirinya sendiri baca al quran blepotan jauh dari tajwid, makhorijul huruf tetapi orang yang bagus bacaanya sudah sesuai hukum-hukum baca al quran dihalangi tidak boleh jadi imam bahkan dia mundur jadi makmum ketika orang yang merdu dan indah bacaannya itu jadi imam. Ini semua karena pernah ada konflik pribadi. Saudaraku, ini semua adalah penyakit hati, jika hati manusia itu sudah tidak baik, akan mudah  dihinggapi kotoran akibatnya dengki dan hasut muncul, sedangkan orang yang berilmu itu pasti tidak akan seperti itu tidak gampang menyalahkan orang lain, ini semua karena kedalaman ilmunya. Jamaah ingin shalat dengan khusu' dan hati bergetar ketika imam membacakan ayat-ayat al quran?, maka carilah masjid yang imamnya merdu dan indah bacaannya sesuai dengan tajwid, makhorijul huruf, akhamul huruf dan sifatul huruf.



Jumat, 09 April 2021

PENGALAMAN SAYA DISUNTIK VAKSIN COVID SINOVAC DI DPR RI SEMULA MENAKUTKAN TERNYATA MENYEHATKAN

 



 


 

Oleh WARSITO, SH., M.Kn.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta

Dosen Fakultas Hukum Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta

Alumni Magister Kenotariatan UI

Juara I Test Analis Undang-Undang DPR RI Tahun 2016  

Juara I Lomba Pidato MPR-DPR Tahun 2003


 

Semula saya takut disuntik Vaksin Covid Sinovac di DPR RI, maklum beritanya di media heboh sangat menyeramkan, sudah lama saya ditawari  istri saya untuk ikut suntik vaksin Covid Sinovac di DPR RI tempat istri saya mengabdi menjadi PNS, tetapi saya selalu menghindar dengan alasan biarlah orang lain lebih dahulu  yang disuntik. Sebab, saya tidak mau dijadikan kelinci percobaan, ini soal nyawa manusia sekali melayang tidak bisa dicari dan tidak bisa dibeli di pasaran. Apalagi vaksin Sinovac yang disuntikkan ke tubuh manusia, semula direaksi negatif masyarakat akibat pemberitaan simpang-siur yang meragukan keakuratan medisnya.

 

Suntik Vaksin Sinovac di DPR RI Tidak Sakit, Tidak Mual dan Tidak Pusing

Ternyata berita yang beredar luas di media itu tidak benar sehingga membuat orang ketakutan untuk disuntik vaksin Sinovac. Terbukti kemarin pada Kamis tanggal 8 April 2021 saya disuntik vaksin Sinovac di DPR RI bertempat di ruang KK DPR tidak sedikit pun terjadi gejala apa-apa bahkan yang saya rasakan malah terasa sehat dan segar bugar setelah disuntik vaksin Sinovac. Padahal sebelumnya saya ketakutan luar biasa disuntik Vaksin Sinovac, setelah selesai disuntik  vaksin Sinovac saya disuruh istirahat untuk observasi selama 30 menit untuk menjaga hal-hal yang tidak di inginkan apabila tidak terjadi apa-apa dalam waktu tersebut baru disuruh pulang yang berarti vaksin Sinovac yang disuntikkan ke tubuh saya tersebut memang terbukti secara klinis sudah diuji kesehatannya dan tidak membahayakan tubuh manusia.

 

Baca Juga:  DUKUNG VAKSIN AGAR COVID BISA MUSNAH

 

 


Ayo Dukung Program Pemerintah Sukseskan Vaksin Sinovac

Jangan takut ikut vaksin Covid Sinovac, ayo! dukung program pemerintah untuk mensukseskan vaksin Sinovac, vaksin ini bertujuan  untuk menyehatkan warga Negaranya, tidak ada alasan kita untuk tidak mendukungnya, kita harus mendukung sepenuhnya program pemerintah yang baik ini. Bukankah negara kita ingin segera keluar dari wabah yang sangat mengerikan agar kehidupan menjadi normal kembali?. Sudah dua tahun wabah ini belum ada tanda-tanda akan berakhir, sejak saya tulis melalui blog hukum ini bulan Puasa tinggal 4 hari lagi yang berarti sudah akan ketemu dua tahun hari Raya Idul Fitri, tapi wabah Covid-19 masih belum juga pergi dari Indonesia. Harapan kita semua semoga wabah ini akan segera diangkat oleh Allah SWT.

 

 


Semula saya Ketakutan Luar Biasa Untuk Divaksin Sinovac Sekarang Tidak

Jujur saja tadinya saya ketakutan untuk disuntik vaksin Sinovac ini, mengingat anak-anak saya masih kecil-kecil kalau terjadi  apa-apa bagaimana dengan nasib anak saya nanti. Istri saya yang sudah vaksin Sinoavac duluan saya mengiringi doa agar selamat tidak terjadi apa-apa,  doa keselamatan yang tulus untuk istri saya justru dikira saya orangnya paranoid alias ketakutan yang berlebihan. Bukankah setiap ikhtiar yang kita lakukan harus selalu ingat kepada Allah SWT?. Saya berpesan kepada semua anak-anak bangsa jangan takut divaksin Sinovac untuk pencegahan covid-19, dalam penalaran logis tidak nungkin suntik vaksin Sinovac bertujuan untuk mencelakakan kita yang ada justru memiliki tujuan mulia untuk menyehatkan anak-anak bangsa agar terhindar dari wabah yang sangat menghebohkan dunia ini.

 

 


Manfaat Sertifikat Vaksin Covid Sinovac

Saran saya kepada pemerintah bagi warga negara yang sudah memiliki sertifikat vaksin covid Sinovac, agar dapat bepergian kemana saja dengan syarat tetap harus menjaga jarak, cuci tangan dan memakai masker. Dengan demikian biar ada pembedaan antara warga negara yang sudah melakukan vaksin sebagai tanda taat aturan pemerintah dan yang belum melakukannya demi asas kemanfaatan hukum.

Pesan terakhir dari tulisan saya ini, kita harus akhiri perdebatan mengenai suntik vaksin Sinovac untuk pencegahan covid. Sebab, masyarakat kita begitu gampangnya menelan mentah-mentah informasi dari media tanpa terlebih dahulu tahu dan menguji informasi yang benar uji klinis vaksin covid Sinovac dari ahlinya. Justru yang ada setelah saya di vaksin Sinovac yang tadinya ketakutan luar biasa kini justru saya menunggu kapan segera untuk di vaksin Sinovac kedua kalinya yang akan dilaksanakan tanggal 5 Mei 2021.

Saudaraku sebangsa dan setanah air, vaksin saja tidak usah takut tidak ada efek apa-apa justru setelah saya di vaksin Sinovac untuk pencegahan covid, pagi harinya setelah saya bangun tidur badan saya terasa sehat dan segar bugar.

Salam Sehat Untuk Indonesia.





HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

ALUN-ALUN PATI YANG BERSIH DAN INDAH YANG MEMILIKI TAGLINE KOTA BUMI MINA TANI

                                                         Alun-Alun, Pati, Jawa-Tengah   Pati Jawa-Tengah kini terus berbenah untuk mewujudka...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19