Rabu, 01 Maret 2023

Pengalaman Pertama Kali Menjadi Dosen di Universitas Satyagama

 

 

Pengalaman Pertama Kali menjadi  Dosen di Universitas Satyagama sangatlah menyenangkan dan membahagiakan. Hati saya berlabuh menjadi dosen Universitas Satyagama karena ini adalah almamater saya dalam menempuh studi S1 Ilmu Hukum pada tahun 1998 yang lulus tahun 2002. Berikutnya pada tahun 2004 saya baru dapat meneruskan kuliah S2 Mengambil jurusan hukum di Universitas Indonesia dan lulus tahun 2006. Selang waktu lulus S1 tahun 2002 dan tahun 2004 baru bisa meneruskan kuliah S2 UI karena saya harus mengumpulkan uang terlebih dahulu maklum saya orang perantauan harus berjuang keras untuk menaklukkan ibu kota negara. Setelah lulus pada tahun 2006 saya ditawari ngajar oleh pak Azis pada waktu itu TU Fakultas hukum yang sekarang beliau sudah almarhum alhamdulillah ketemu orang yang sangat baik. Ditawari mengajar S1 Fakultas hukum tentunya saya menyambut dengan baik dan sangat senang.

 

Pengalaman Pertama Kali saya menjadi dosen di Universitas Satyagama saya tidak memikirkan honorarium, jujur mula-mula saya kaget menerima honorarium mengajar kagetnya bukan honornya yang gede tapi kagetnya tidak sesuai dengan nama besar dosen sebagai professional yang  bertugas untuk mentransformasikan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada mahasiswa  dan mahasiswi. Sebelum saya mengajar memang di ruangan dosen Ketika saya ngobrol-ngobrol dengan dosen banyak yang mengatakan untuk menjadi dosen jangan mengharap mencari uang tetapi niatkanlah ibadah. Kalimat ini ada benarnya dan juga ada salahnya yang tepat memang pihak Yayasan Universitas Satyagama wajib memberikan kesejahteraan yang baik kepada dosen dan karyawannya. Pihak Yayasan juga harus memikirkan perut dosen jangan berdalih untuk ibadah tetapi dosen menjerit karena terlilit kebutuhan hidupnya. Sudah tahu mengajar itu pasti ibadah tentunya pihak Yayasan harus memikirkan kesejahteraan dosen dan karyawan. Sebab dosen dan karyawan adalah pilar dari Universitas jika pilar ini kokoh maka tentu Universitas akan menjadi kuat dan akan unggul dalam akademis dan dampaknya pasti mahasiswa akan membludak. Sewaktu saya mengajar di Universitas Satyagama saya masih sambil bekerja di Sekretariat Jenderal MPR dengan bergolongan ruang IIc golongan ruang IIc ini adalah pegawai rendahan karena saya start masuk pegawai MPR hanya bermodalkan ijazah SMA. Tentu saja pertama kali saya ngajar senang sekali sampai-sampai saya dari Kantor MPR ke Universitas Satyagama Cengkareng sering naik taksi karuan saja temen-temen saya sesama dosen geleng-geleng kepala dan heran. Beliau bertanya memang gaji dosen berapa sampai mengajar naik taksi tapi karena saya menjalani dengan senang hati ya tidak ada masalah. Tapi setelah puluhan tahun kampus tempat saya mengabdi ini tidak ada kemajuan dan tidak memikirkan kesejahteraan untuk pegawai dan dosen jadinya saya berpikir ulang untuk meneruskan menjadi dosen Universitas Satyagama ditambah tidak ada aturan yang jelas mengenai tata Kelola manajemen universitas yang baik. Jujur saja saya mengatakan kampus home base saya di Universitas Satyagama sama sekali tidak ada niat untuk memberikan kesejahteraan kepada dosen tidak ada gaji tetap jadi kalau tidak ngajar atau sedang liburan semester tidak mendapatkan apa-apa persis seperti buruh pabrik bangunan. Beginilah nasib dosen yang tidak banyak orang tahu tahunya orang-orang bahwa dosen itu gajinya besar dan tunjangannya gede. Padahal tidak, terkecuali memang kampus yang sudah baik tata Kelola manajemennya dan berniat mensejahterakan dosen pasti dosen betah tinggal disana karena kesejahteraannya baik.

 

Akhirnya saya pindah home di Universitas Ibnu Chaldun Jakarta

Saya percaya bahwa rezeki, jodoh dan  maut adalah Allah SWT yang menentukan begitu pula kepindahan saya dari universitas Satyagama ke Universitas Ibnu Chaldun ini adalah takdir dari Allah SWT. Alhamdulillah sistem tata Kelola manajemen Universitas Ibnu Chaldun lebih baik dan bisa menghargai profesi dosen dengan setiap bulannya memberikan gaji tetap dosen yang sudah memiliki NIDN. Lingkungan silaturrahim di Universitas Ibnu Chaldun juga sangat mendukung rektor Universitas Ibnu Chaldun ibu Dr. Rahmah Marsinah, SH., MH sangat baik sekali dengan sentuhan kepemimpinan beliau yang baik dan memiliki kapabilitas serta integritas yang tinggi insya allah Universitas Ibnu Chaldun akan maju dan jaya.

Senin, 06 Februari 2023

Selamat HUT Ke- 43 IPSI KERA SAKTI

 

 


 

  

Pada hari Minggu tanggal 15 Januari kemarin saya diundang untuk menghadiri HUT ke-43 Perguruan Pencak silat Kera Sakti bertempat di Balai Millenium RT.06, RW 017 Sari Bumi Indah Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang Propinsi Banten. Dalam acar tsb secara mendadak saya diminta untuk memberikan sambutan mewakili tokoh masyarakat setempat, tentu saja karena sambutan yang mendadak jadinya kurang maksimal dalam Menyusun diksi kata sambutan yang runut agar terdengar enak dan mudah dipahami. Dalam sambutan tsb saya menyatakan mendukung adanya kegiatan olah raga pencak silat ini karena sangat bermanfaat untuk menjaga Kesehatan selain itu bagi yang muda dapat meningkatkan prestasinya ketingkat yang lebih tinggi baik di tingkat nasional maupun internasional.

       

Kegiatan IPSI Kera Sakti positif harus kita dukung

Sebagai pengurus RW 017 Sari Bumi Indah yang sudah bertahun tahun dipercaya oleh masyarakat posisi saya sekarang menjadi penasehat RW, Penasehat Ketua DKM dan Pembina Perkumpulan Kematian Paguyuban Sosial Melati dalam sambutan tsb saya menyampaikan bahwa kegiatan IPSI ini harus didukung karena bersifat positif daripada anak-anak muda kumpul-kumpul yang tidak baik yang dapat menjerumus ke arah Narkoba lebih baik mengikuti kegiatan yang bersifat positip masih ingat Bahasa laten mensana in  corpore sano yang artinya didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula menjaga Kesehatan adalah sangat penting untuk dipelihara dengan baik sebab kalau sudah sakit, harta benda dan jabatan tidak ada artinya lagi. Bagi saya Kesehatan adalah sangat penting jika kita sudah sakit maka sehebat apa pun jabatan kita sekaya apa pun harta kita sudah tidak ada artinya lagi kita tidak akan bisa menikmati lagi maka sangat penting dianjurkan untuk menjaga Kesehatan agar senantiasa tetap sehat dan segar bugar. Kesehatan adalah segala-galanya. Soal usia itu tergantung Allah SWT tetapi sebagai manusia kita harus berusaha untuk senantiasa tetap menjaga Kesehatan agar kita bisa Panjang umur, hindari merokok, minum alkohol dan Narkoba, karena Narkoba dapat menghancurkan generasi bangsa. Selain narkoba dapat menghancurkan generasi bangsa juga dapat menyiksa penderitanya sendiri maka jauhilah Narkoba Jika kita sudah berusaha sekuat tenaga dengan ikhtiar menjaga Kesehatan ternyata takdir berkata lain Allah SWT memanggil kita sampai disitulah usia kita memang sudah ditetapkan oleh Allah SWT maka selama masih hidup berbuatlah baik kepada sesama dan bertambah taqwa kepada Allah SWT. Dengan adanya kegiatan IPSI Kera Sakti di Balai Millenium perumahan saya tsb saya merasa bangga bahkan anak saya, saya minta untuk mengikuti pendaftaran kegiatan pencak silat ini agar kelak bisa menjaga dirinya sendiri jika sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak di inginkan pada dirinya sendiri. Saya menyarankan agar anak saya mengikuti kegiatan IPSI Kera Sakti ini karena selain menyehatkan juga dapat meningkatkan prestasi jika ditekuni secara serius akan dapat mengantarkan prestasi ke tingkat nasional maupun tingkat internasional.

 

IPSI Sakti Latihan Seminggu Sekali di Balai Millenium

Setiap Minggu IPSI Kera Sakti ini Latihan di Balai Millenium, sebagai pembina Yayasan Balai Millenium saya sudah menyarankan agar jangan mengenakan biaya mahal-mahal kepada yang menyewa apalagi untuk kegiatan yang bersifat positif ini. Saya sudah mendapatkan informasi bahwa kegiatan IPSI Kera Sakti ini tidak dipungut biaya alias gratis paling-paling hanya iuran minum untuk rame-rame saja. Prinsipnya saya sebagai pembina yang sekaligus dianggap tokoh masyarakat saya mendukung dengan adanya kegiatan positif IPSI Kera Sakti hadir di perumahan saya ini semoga di HUT yang ke-43 IPSI Kera Sakti ini dapat terus berkibar, berkembang dan tetap maju untuk nusa dan bangsa. Pada acara tsb juga diselingi dengan organ tunggal dangdut yang menambah semarak suasana acara HUT Eka Kera Sakti banyak peserta dan ibu-ibu perumahan saya yang berjoget ria. Ternyata pesertanya sangat banyak sekali saya berpikir bagaimana jika seluruh Jabodetabek hadir di acara ini tentunya tempat tidak akan memuat peserta  oleh karenanya saya juga menyarankan agar Balai Millenium juga diperlebar agar dapat memuat peserta lebih banyak lagi selain itu dapat menarik pengunjung yang lain akan lebih banyak yang menyewa. Dengan banyak yang menyewa maka Balai Millenium perumahan saya akan memiliki penghasilan atau uang kas dari hasil sewa Gedung tsb. Balai Millennium ini adalah milik warga saya berencana untuk mendirikan toko di tempat ini dengan bagi hasil. Selain ada bagi hasil kepada pengurus, penjaga toko juga akan kita berikan gaji sesuai dengan kemampuan Yayasan namun ide ini terhenti karena belum ada kesepakatan. Sebenarnya kalau direalisasikan sangat bagus sekali karena Balai Millenium ada sumber pendapatan yang rutin namun ide yang baik terkadang tidak selamanya dapat berjalan mulus karena banyak orang banyak pemikiran yang harus disinergikan. Yang penting jangan kita merasa lebih pintar dan merasa lebih benar dari orang lain ini yang tidak boleh kita harus saling menghormati pendapat orang lain.

 

Punya Ilmu Pencak Silat Harus Bisa Membantu orang lain

Pendekar-pendekar pencak silat yang sudah terlatih jika dimana pun berada menemui ada orang yang berantem atau orang yang dipukuli orang lain hukumnya wajib memisah. Dengan catatan kita mampu untuk memisah dan tidak membahayakan diri sendiri kecuali yang berantem memakai pistol dan membahayakan diri kita sendiri maka tidak ada kewajiban kita untuk memisah. Sekali lagi kita memiliki ilmu pendekar pencak silat jika meihat orang lain di dholimi atau dipukuli kita hanya menonton saja hukumnya berdosa besar kecuali sebagaimana yang saya sebutkan diatas dapat membahayakan diri kita sendiri misalnya membawa pistol maka kita tidak wajib memisah.

Selamat HUT ke-43 Kera Sakti Semoga tambah maju dan Jaya.

 

Selasa, 10 Januari 2023

Siapakah Orang Yang Sesungguhnya Menyandang Hidup Bahagia Itu?.

 

 

Siapakah Orang Yang Sesungguhnya Menyandang Hidup Bahagia Itu?. Dalam tulisan ini saya akan Membongkar Siapa Sesungguhnya Orang Yang Berhak dikatakan Hidup Bahagia itu. Banyak diantara kita yang memandang dan melihat orang  yang berharta, rumahnya megah dan memiliki mobil mewah dianggap hidupnya Bahagia hal itu tidak sepenuhnya salah, tetapi marilah kita uji apakah anggapan demikian benar?. Orang jawa bilang sawang sinawang melihat orang lain lebih Bahagia ketimbang dirinya disebabkan orang lain gajinya lebih tinggi, rumahnya mewah dan mobilnya bergonta-ganti. Anggapan kebanyakan orang seperti ini tidaklah sepenuhnya keliru juga tidak sepenuhnya benar. Pada bagian anggapan yang benar dan salah akan saya kupas secara tuntas melalui tulisan ini, oleh karenanya teruslah untuk membaca artikel ini sampai selesai agar tidak gagal paham.

 

Tidak Salah menilai orang lain yang kaya hidupnya Bahagia.

Anggapan dan penilaian melihat orang lain berkecukupan hidupnya Bahagia itu tidaklah salah, karena kita hidup di alam nyata segala sesuatunya memang hampir semua urusan memakai duit orang Medan bilang ini SUMUT bung! artinya semua urusan memakai uang tunai jangankan SUMUT yang diplesetkan semua urusan memakai uang tunai mustahil kita bisa hidup Bahagia dimana pun juga jika tidak memiliki uang untuk menopang kehidupan sehari-hari. Namun Anggapan bahwa orang yang gemerlapan harta tsb hidupnya pasti Bahagia, itu juga tidak sepenuhnya benar, sssttt…, jangan buru-buru kita melabeli orang yang berjibun harta tsb pasti hidupnya Bahagia, jawabannya belum tentu. Karena kita tidak tahu dibalik gemerlapan harta tsb justru banyak masalah yang dihadapi cuma mereka tidak teriak-teriak kepada kita. Sebab banyak orang yang gemerlapan harta terlihat diluarnya saja sesungguhnya dalam dirinya sendiri merasakan penderitaan yang amat dahsyat sangat tidak Bahagia karena hidupnya banyak masalah atau harta yang didapat berurusan dengan hukum sehingga tidak bisa hidup nyaman, jangankan bisa hidup Bahagia untuk hidup nyaman saja tidak bisa karena hidupnya dauber-diuber oleh perasaan bersalah dan dosa misalnya takut ditangkap oleh KPK. Orang yang dianggap kaya tetapi hidupnya banyak masalah justru melihat orang lain hidupnya Bahagia meski beralaskan sandal jepit, bahkan Ketika melihat pak Petani di sawah yang sedang memanen padi penuh suka cita mereka iri menganggap pak petani lebih Bahagia ketimbang dirinya. Anehnya pak Petani yang melihat orang yang berdasi dan bergemerlap harta dan naik mobil mewah mengganggap orang itu hidupnya sudah sukses dan bahagia. Inilah falsafah orang jawa bilang sawang sinawang saling melihat orang lain enak ketimbang dirinya. Lantas timbul pertanyaan siapakah sesungguhnya orang yang berhak menyandang hidup Bahagia itu?.

 

Orang Yang Sesungguhnya hidupnya Bahagia.

Lantas siapakah sesungguhnya orang yang hidupnya Bahagia?. Orang yang hidupnya Bahagia kalau disuruh pilih adalah orang yang berharta banyak dan keluarganya rukun damai dan adem  tenteram damai sentausa tidak ada masalah dengan hukum. Orang Bahagia itu kehidupannya cukup anak-anaknya sudah sukses menjadi anak yang saleh dan shalehah berguna bagi bangsa dan negara serta agama. Jika tidak bisa punya harta banyak tapi layak menyandang gelar hidup Bahagia adalah orang yang hidupnya cukup tidak terlalu banyak masalah keluarganya rukun dan damai. Bagaimana jika orang berduit tetapi keluarganya berantakan apakah berhak menyandang gelar hidup Bahagia?. Jawabannya tidak!. Inilah sesungguhnya orang yang dapat disebut Bahagia bisa dari golongan apa saja, strata apa saja bisa pak petani, pemulung, buruh pabrik dan pejabat negara asal hidupnya cukup tidak banyak masalah keluarga rukun dan damai dialah yang sesungguhnya berhak menyandang gelar hidup Bahagia.

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

ALUN-ALUN PATI YANG BERSIH DAN INDAH YANG MEMILIKI TAGLINE KOTA BUMI MINA TANI

                                                         Alun-Alun, Pati, Jawa-Tengah   Pati Jawa-Tengah kini terus berbenah untuk mewujudka...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19