Senin, 08 Mei 2023

Halal Bihalal Keluarga Bani Mawardhi Dengan Suasana Kekeluargaan di Gedung Graha Waris Surakarta

 

 


 

Pada hari Minggu, 23 April 2023 Keluarga Besar Bani Mawardhi mengadakan Halal Bihalal di Gedung Graha Waris Surakarta. Halal Bihalal ini secara rutin diselenggarakan tahunan oleh keluarga besar Bani Mawardhi di Gedung Graha Waris Surakarta. Lebaran atau Idul Fitri 1444H kali ini tidak serempak ada yang sudah shalat Ied pada hari Jumat tanggal 21 April 2023 sebagian besar  lagi melaksanakan shalat Ied pada hari Sabtu tanggal 22 April 2023 mengikuti arahan pemerintah. Itulah indahnya perbedaan, perbedaan adalah Rahmat dari Allah SWT, umat islam harus Bersatu padu meski adanya perbedaan tidak boleh membuat kita menjadi perpecahan dan bercerai berai.

 

Halal Bihalal Keluarga Besar Bani Mawardhi Perlu Dicontoh

Halal bihalal keluarga Besar Bani Mawardhi di Surakarta patut dijadikan contoh yang baik oleh keluarga lain, dimana supaya persatuan dan kesatuan tetap terjaga dengan baik untuk generasi berikutnya setiap tahun  keluarga Besar Bani Mawardhi mengadakan halal bihalal di Gedung Graha Waris Surakarta secara rutin. Jadi kita tidak perlu muter  atau keliling satu persatu mendatangi rumah saudara kita capek rasanya selain akan menguras tenaga juga akan menghabiskan waktu. Pada tahun 2023 Idul Fitri 1444H ini sebagai giliran atau tuan rumah penyelenggara halal bihalal adalah dari keluarga besar Bani Kiswardhi orang tua dari istri saya di Surakarta yang kedua-duanya sudah almarhum. Sejak saya menikah dengan istri saya orang Solo pada tahun 2000 halal bihalal keluarga besar Bani Mawardhi secara rutin dilakukan secara berkesinambungan. Secara pribadi saya merasa kagum kepada keluarga  yang senantiasa menjaga tali persatuan dan kesatuan diantara keluarga besar Bani Mawardhi agar tidak terputus generasi berikutnya caranya dengan mengadakan pertemuan halal bihalal secara rutin seperti ini. Hanya kata luar biasa yang dapat saya sampaikan kepada keluarga ini, karena dengan menjalin talisilaturrahim seperti ini generasi penerus Bani Mawardi senantiasa persaudaraan akan tetap berjalan dengan baik. Ingin rasanya saya mencontoh untuk saya adopsi di keluarga saya di Kayen, Pati Jawa-Tengah, tetapi hal ini sangat sulit dilaksanakan karena kultur dan tingkat pendidikannya yang berbeda, cara berpikir pun juga berbeda, sehingga saya merasa kesulitan untuk menerapkan di keluarga saya. Saya juga menyadari kebiasaan yang baik di suatu tempat belum tentu bisa dipraktekkan di tempat yang lain setiap daerah memiliki keanekaragaman adat istiadat yang berbeda-beda. Di kampung saya daerah Kayen Pati, Jawa-Tengah kebiasaan lebaran atau unjung saling mendatangi dari rumah ke rumah saudara satu persatu sudah harus mulai ditinggalkan, di era modern ini halal bihalal cara seperti itu tidak efektif lagi dan perlu di buang jauh-jauh. Sebab selain menghabiskan waktu juga menguras tenaga dan biaya, kelemahannya halal bihalal seperti ini apabila ada satu saja keluarga yang kelewatan tidak dikunjungi maka kita dicap orang yang sombong atau ladak. Maka cara-cara lama halal bihalal seperti ini perlu ditinggalkan diganti dengan cara modern seperti keluarga Besar Bani Mawardhi di Surakarta yang mengadakan halal bihalal setiap tahun  secara rutin di Gedung Graha Waris Surakarta. Dengan berkumpul di Gedung tsb maka keluarga berjauhan pun bisa bertemu jika tidak ada halangan semuanya bisa melepas kerinduan dalam acara halal bihalal  tsb. Bandingkan jika kita satu persatu mendatangi rumah saudara kita butuh waktu dan tenaga sangat tidak efektif. Di kampung saya hampir semuanya orang kampung itu saudara kita semuanya, sedangkan kita juga punya keperluan lain untuk keluarga kita bagaimana kita bisa mengunjungi satu persatu saudara kita tsb?. Kebiasaan di kampung saya Kayen Pati, Jawa-Tengah kalau pulang juga harus menyiapkan uang pecahan duapuluhan ribu, sepuluh ribu dan lima ribuan untuk bagi-bagi kepada sanak saudara dan mbah-mbah serta bulek-bulek. Mudik meski menghabiskan uang banyak tetapi sungguh sangat senang karena bisa bertemu dengan anggota keluarga.

 

Rukun dan Guyub Keluarga Bani Mawardhi Perlu Dicontoh

Rukun dan Guyub Keluarga Besar Bani Mawardhi yang baik ini  Perlu Dicontoh oleh keluarga-keluarga lain. Untuk mengadakan kegiatan halal bihalal secara rutin tentunya juga dibutuhkan biaya agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar dan berkesinambungan dengan baik, hal ini juga telah dikoordinasikan dengan baik mengenai besaran iuran bulanannya.
 
Halal Bihalal Idul Fitri 1444H Di Graha Waris Dimeriahkan Dengan Campur Sari 
 
Agar acara halal bihalal keluarga besar Bani Mawardi tidak monoton maka perlu diselingi organ tunggal campur sari untuk menambah semarak acara tsb. Lumayan ada organ tunggal campur Sari ketika halal bihalal belum dimulai bisa diselingi dengan organ tunggal untuk hiburan, sambil menikmati hidangan para hadirin juga disuguhi "artis-artis dadakan" dari keluarga Besar Bani Mawardi yang menyumbangkan lagu dengan suara  merdunya. 
Semoga halal bihalal ini menjadi kenangan yang baik.

Kamis, 04 Mei 2023

PENGALAMAN BERKUNJUNG KE MASJID SYEIKH ZAYED SURAKARTA SANGAT INDAH DAN MEGAH

 

 

 



Hanya kata luar biasa yang bisa terucap di mulut saya Ketika menyaksikan secara langsung keindahan masjid Syeikh Zayed  Kota Surakarta. Pada hari jum’at, tanggal 21 April 2023 saya Bersama keluarga terdiri dari istri dan anak-anak berkesempatan berkunjung ke masjid Syeikh Zayed Surakarta, tepatnya di Jln. Ahmad Yani No. 128 Gilingan Kecamatan Banjar Sari, Surakarta.  Pada hari Jum’at, tanggal 21 April 2023  warga Surakarta Sebagian sudah melaksanakan shalat Idul Fitri, sedangkan saya beserta keluarga lebaran atau idul Fitri pada esok harinya Sabtu, 22 April 2023 meski idul Fitri 1444H kali ini tidak seragam umat islam tetap harus menjaga persatuan dan kesatuan, perbedaan itu adalah Rahmat dari Allah SWT. Begitu memasuki area masjid Syeikh Zayed hanya kata takjub dengan mengucap Subhanallah melihat kemegahan masjid tersebut. Pengunjung masjid tsb sangat membludak sekaligus dapat dijadikan sebagai wisata religi. Hanya saja sayangnya, masjid tsb kurang dilengkapi dengan area parkir yang memadai kebetulan pada waktu saya berkunjung hari Jumat itu saya mendapati informasi dari petugas bahwa esok harinya Presiden RI Joko Widodo akan melaksanakan shalat ied di masjid Syeikh Zayed kebanggaan warga kota Solo ini, sehingga menjelang sore hari pengamanan sudah mulai diperketat. Warga Solo dan sekitarnya harus bangga memiliki masjid yang arsitekturnya menyerupai masjid Madinah dan Mekah maka ada benarnya banyak orang yang mengatakan bahwa Ketika kita berkunjung ke masjid Syeikh Zayed ini terasa kita berada di masjid Madinah atau Mekah.

 

Lebaran 2023 Saya Mudik ke SOLO-PATI

Lebaran tahun 2023 saya mudik ke Solo dan Pati. Ke Solo tempat kelahiran istri saya dan ke Pati ketempat saudara-saudara saya. Rasanya lebaran jika tidak mudik kurang afdol padahal istri saya rencananya tidak mudik lebaran 2023 ini mengingat beberapa minggu sebelum lebaran sudah pulang ke Solo karena ada keperluan keponakannya menikah. Istri saya sudah bilang dan niat lebaran tahun 2023 ini tidak akan mudik mengingat habis pulang ke Solo selain itu mempertimbangkan biaya daripada pulang sekitar uang habis 15an juta, lebih baik digunakan untuk biaya anak-anak kuliah begitulah kata istri saya yang menurut saya masuk akal. Tetapi niat itu saya tepis dengan menjelaskan bahwa jangan berpikir untuk 2 bulan mendatang satu hari saja kita bisa berubah pikiran mudah-mudahan ada keajaiban kita bisa pulang. Ternyata apa yang saya sampaikan terbukti menjelang lebaran istri dapat gaji, THR dll begitu juga saya mau lebaran juga ada-ada saja klien yang meminta jasa bantuan hukum dengan demikian ini adalah rezeki. Karena memiliki rezeki yang tidak diduga-duga sesuai janji Allah SWT barang siapa yang bertaqwa kepada Allah SWT maka akan diberikan jalan dari kesulitan dan akan diberikan rezeki yang tidak disangka-sangka darimana arah datangnya. Istri saya kedua orang tuanya telah tiada sehingga kalau saya pulang ke Solo saya wajibkan istri saya untuk berkunjung ke tempat saudara-saudaranya, semua saudara-saudaranya baik  menawari untuk menginap dirumahnya maka biar netral setiap saya pulang ke Solo selalu menginap di Hotel dari Hotel ke Hotel di Solo saya jelajahi.

 

Pulang Ke Kayen, Pati Kampung Halaman

Sesampai di Kayen, Pati saya langsung menuju di Makam bapak saya di pemakaman desa Bukung bapak saya telah meninggal dunia pada Hari Selasa, 5 Februari 2016. Setelah itu saya menuju rumah ibu tiri saya yang telah membesarkan saya waktu kecil. Selesai dari rumah ibu tiri kemudian saya mengajak rapat keluarga agar tidak ribut mengenai warisan yang telah diberikan oleh bapak masing-masing. Maklum sudah menjadi jargon kebanyakan warisan itu menjadi keributan jika manusia-manusianya tidak baik saya sudah berpesan kepada adik-adik saya jangan ribut soal warisan ingat tidak ada orang kaya karena warisan. Orang Jawa bilang warisan itu tidak kerasan.

 

Takjub, Ingin Berkunjung lagi masjid Syeikh Zayed Surakarta

Begitulah pengalaman saya pertama kali berkunjung ke masjid Syeikh Zayed Surakarta yang sangat menakjubkan rasanya saya ingin berkunjung kesana kembali Bersama keluarga, harapan saya kiranya al quran dan masjid bisa menjadi nur cahaya Ilahi untuk keluarga saya. Aamiin.

 

Muadzin dan Imam Masjid Syeikh Zayed Surakarta harus yang bagus

Imam di Masjid Syekh Zayed ini hendaknya dicari yang hafidz al quran dan bersuara merdu yang menguasai bacaan tajwid dengan baik, begitu pula muadzin di masjid Syekh Zayed haruslah orang yang bisa mengumandangkan adzan yang baik dan bersuara merdu. Jangan sampai imam masjid dan muadzin di Masjid besar ini asal-asalan apalagi hanya karena faktor kedekatan dengan pengurus masjid lalu dijadikan imam dan muadzin. Sekali lagi carilah imam yang hafidz al quran dan bersuara merdu insya allah kalau orang sudah hafidz al quran penguasaan tajwidnya pasti baik. Masjid-masjid besar di Jakarta dan Tangerang imamnya sudah dijadwal dengan baik tentu dengan diberikan honorarium yang layak sebagai tanda terima kasih pengurus masjid kepada imam dan muadzin. Apalagi saya mendengar pemberitaan bahwa masjid Syekh Zayed ini akan dibiayai oleh APBD Surakarta maka saya berharap imam dan muadzinnya diperhatikan mengenai kesejahteraannya agar mereka lebih berkonsentrasi untuk memakmurkan masjid dengan tanggung jawab menjadi imam dan muadzin.

 

Rabu, 01 Maret 2023

Pengalaman Pertama Kali Menjadi Dosen di Universitas Satyagama

 

 

Pengalaman Pertama Kali menjadi  Dosen di Universitas Satyagama sangatlah menyenangkan dan membahagiakan. Hati saya berlabuh menjadi dosen Universitas Satyagama karena ini adalah almamater saya dalam menempuh studi S1 Ilmu Hukum pada tahun 1998 yang lulus tahun 2002. Berikutnya pada tahun 2004 saya baru dapat meneruskan kuliah S2 Mengambil jurusan hukum di Universitas Indonesia dan lulus tahun 2006. Selang waktu lulus S1 tahun 2002 dan tahun 2004 baru bisa meneruskan kuliah S2 UI karena saya harus mengumpulkan uang terlebih dahulu maklum saya orang perantauan harus berjuang keras untuk menaklukkan ibu kota negara. Setelah lulus pada tahun 2006 saya ditawari ngajar oleh pak Azis pada waktu itu TU Fakultas hukum yang sekarang beliau sudah almarhum alhamdulillah ketemu orang yang sangat baik. Ditawari mengajar S1 Fakultas hukum tentunya saya menyambut dengan baik dan sangat senang.

 

Pengalaman Pertama Kali saya menjadi dosen di Universitas Satyagama saya tidak memikirkan honorarium, jujur mula-mula saya kaget menerima honorarium mengajar kagetnya bukan honornya yang gede tapi kagetnya tidak sesuai dengan nama besar dosen sebagai professional yang  bertugas untuk mentransformasikan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada mahasiswa  dan mahasiswi. Sebelum saya mengajar memang di ruangan dosen Ketika saya ngobrol-ngobrol dengan dosen banyak yang mengatakan untuk menjadi dosen jangan mengharap mencari uang tetapi niatkanlah ibadah. Kalimat ini ada benarnya dan juga ada salahnya yang tepat memang pihak Yayasan Universitas Satyagama wajib memberikan kesejahteraan yang baik kepada dosen dan karyawannya. Pihak Yayasan juga harus memikirkan perut dosen jangan berdalih untuk ibadah tetapi dosen menjerit karena terlilit kebutuhan hidupnya. Sudah tahu mengajar itu pasti ibadah tentunya pihak Yayasan harus memikirkan kesejahteraan dosen dan karyawan. Sebab dosen dan karyawan adalah pilar dari Universitas jika pilar ini kokoh maka tentu Universitas akan menjadi kuat dan akan unggul dalam akademis dan dampaknya pasti mahasiswa akan membludak. Sewaktu saya mengajar di Universitas Satyagama saya masih sambil bekerja di Sekretariat Jenderal MPR dengan bergolongan ruang IIc golongan ruang IIc ini adalah pegawai rendahan karena saya start masuk pegawai MPR hanya bermodalkan ijazah SMA. Tentu saja pertama kali saya ngajar senang sekali sampai-sampai saya dari Kantor MPR ke Universitas Satyagama Cengkareng sering naik taksi karuan saja temen-temen saya sesama dosen geleng-geleng kepala dan heran. Beliau bertanya memang gaji dosen berapa sampai mengajar naik taksi tapi karena saya menjalani dengan senang hati ya tidak ada masalah. Tapi setelah puluhan tahun kampus tempat saya mengabdi ini tidak ada kemajuan dan tidak memikirkan kesejahteraan untuk pegawai dan dosen jadinya saya berpikir ulang untuk meneruskan menjadi dosen Universitas Satyagama ditambah tidak ada aturan yang jelas mengenai tata Kelola manajemen universitas yang baik. Jujur saja saya mengatakan kampus home base saya di Universitas Satyagama sama sekali tidak ada niat untuk memberikan kesejahteraan kepada dosen tidak ada gaji tetap jadi kalau tidak ngajar atau sedang liburan semester tidak mendapatkan apa-apa persis seperti buruh pabrik bangunan. Beginilah nasib dosen yang tidak banyak orang tahu tahunya orang-orang bahwa dosen itu gajinya besar dan tunjangannya gede. Padahal tidak, terkecuali memang kampus yang sudah baik tata Kelola manajemennya dan berniat mensejahterakan dosen pasti dosen betah tinggal disana karena kesejahteraannya baik.

 

Akhirnya saya pindah home di Universitas Ibnu Chaldun Jakarta

Saya percaya bahwa rezeki, jodoh dan  maut adalah Allah SWT yang menentukan begitu pula kepindahan saya dari universitas Satyagama ke Universitas Ibnu Chaldun ini adalah takdir dari Allah SWT. Alhamdulillah sistem tata Kelola manajemen Universitas Ibnu Chaldun lebih baik dan bisa menghargai profesi dosen dengan setiap bulannya memberikan gaji tetap dosen yang sudah memiliki NIDN. Lingkungan silaturrahim di Universitas Ibnu Chaldun juga sangat mendukung rektor Universitas Ibnu Chaldun ibu Dr. Rahmah Marsinah, SH., MH sangat baik sekali dengan sentuhan kepemimpinan beliau yang baik dan memiliki kapabilitas serta integritas yang tinggi insya allah Universitas Ibnu Chaldun akan maju dan jaya.

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

ALUN-ALUN PATI YANG BERSIH DAN INDAH YANG MEMILIKI TAGLINE KOTA BUMI MINA TANI

                                                         Alun-Alun, Pati, Jawa-Tengah   Pati Jawa-Tengah kini terus berbenah untuk mewujudka...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19