Kamis, 21 Maret 2024

ALUN-ALUN PATI YANG BERSIH DAN INDAH YANG MEMILIKI TAGLINE KOTA BUMI MINA TANI

 

 

                                                     Alun-Alun, Pati, Jawa-Tengah

 

Pati Jawa-Tengah kini terus berbenah untuk mewujudkan kota yang bersih, indah dan tertata rapi. Ketika saya berada di Medan, Sumatera-Utara saya kaget ternyata tidak semua orang mengenal kota Pati kalau ditanya kota Pati jawabannya Pati itu dimana?. Tetapi kalau ditanya kota Kudus dan Kota Solo jawabannya pasti tahu dan pernah mendengar. Saya sendiri juga tidak tahu mengapa kota Pati sampai saat ini banyak orang yang belum tahu padahal Kudus yang industrinya sudah maju itu termasuk wilayah Karesidenan Pati. Karesidenan pati mencakup Kudus, Rembang, Jepara dan Blora seharusnya disini secara teori Pati harus lebih maju baik segi pembangunannya dan perekonomiannya, tetapi justru Pati malah kalah agak tertinggal dengan Kudus. Ketika saya pulang kampung di tanah kelahiran saya, tepatnya di dukuh Bukung, Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Jawa-Tengah saya selalu menyempatkan diri untuk jalan-jalan di Kota Pati sambil menikmati nasi gandul kegemaran keluarga saya. Terus terang Pati memang kulinernya tidak begitu banyak seperti halnya di Kudus, Kuliner di Pati yang paling terkenal hanya nasi Gandul dan nasi Tewel Tambakromo sebelah Selatan kota Pati. Ketika saya berada di Alun-Alun Pati saya menyempatkan untuk memotret Alun-alun Pati yang sekarang mulai tertata Indah. Ketika saya menginjakkan kaki di Pati ini saya selalu ingat waktu itu ketika saya ujian SMP yang menggabung di SMP Negeri 4 Kota Pati dimana saya dari SMP PGRI Kayen ujiannya harus menggabung ke ujian SMP negeri salah satu di Pati. Alhamdulillah untungnya saya lulus. Jaman dahulu ujian benar-benar ketat apa adanya jika memang dapat mengerjakan soal dengan baik pasti dapat nilai yang bagus, sebaliknya kalau kita tidak dapat mengerjakan soal ujian pasti NEM kita jeblok. Sayangnya teman-teman sekolah seangkatan waktu SMP saya sudah pada kehilangan jejak semua tidak memiliki group di WA maka seandainya ketemu pun akan lupa dan pangkling dan hampir semua guru-guru saya ketika di SMP sudah pada meninggal semua. Ingat waktu sekolah di SMP PGRI Kayen Pati, dimana saya diasuh oleh ibu tiri ketika mau berangkat sekolah baru nutu jagung, jaman dahulu yang memakan nasi beras itu jarang sekali satu kampung hanya bu lek saya yang makan nasi beras lainnya pada nasi jagung semua. Begitulah penderitaan saya waktu kecil diasuh oleh ibu tiri waktunya berangkat sekolah belum makan siang.  Saya sekolah pun tidak memiliki Sepatu dan jalan kaki sepeda ontel pun tidak punya dan cuma dapat sangu 200 perak dari orang tua. Pada waktu itu uang sangat berharga sekali bakwan cuma 25 perak di depan sekolahan SMP PGRI Kayen namanya dulu warung mbah Radi sebelumnya saya menamatkan Sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Kayen sekolah yang mengusung Islami dan juga ilmu pengetahuan umum. Saya dulu masih ingat guru saya madrasah agak memaksa saya untuk melanjutkan di sekolah Tsanawiyah jika ingin masuk syurga, sekolah Tsanawiyah Kayen (setingkat SMP), karena sekolah Tsnawiyah menurutnya adalah agamanya dapat dan umumnya juga dapat maka dianjurkan masuk Tsanawiyah Kayen. Tetapi takdir berkata lain saya masuk SMP PGRI Kayen waktu itu kepala sekolahnya dijabat oleh pak Sama’un Hadi, B.sc orangnya sangat bijaksana dan baik sekali sekarang beliau sudah meninggal. Sebenarnya saya ingin memberikan seminar tentang ilmu hukum baik di Madrasah maupun SMP PGRI Kayen tempat alumni saya untuk mendarmabhaktikan keilmuan yang telah saya miliki. Rasanya senang jika dapat mendarmabhaktikan keilmuan saya untuk alumni ini.

 

Waktu Sekolah SMP Jual Kursi Buat Bayar SPP SMP

Orang susah dan miskin memang tidak enak alias pahit rasanya, saya masih ingat sekali ketika sekolah saya harus memanggul kursi untuk dijual membayar SPP yang berbulan-bulan nunggak sampai dipanggilin di depan kelas murid-murid yang nunggak SPP dipanggilin satu persatu rasanya mau sekali kepada teman-teman waktu itu ketika menunggak sekolah rahasia dibuka guru di depan kelas. Barangkali jaman dahulu belum mengenal kode etik sehingga main diumumkan saja nama-nama yang menunggak bayaran. Begitulah susahnya kalau kita orang tidak punya. Jual kursi untuk membayar SPP SMP ini benar-benar saya alami sedihnya dan menderitanya ketika saya sekolah menjadi orang yang tidak punya ingin membayar kuliah tetapi tidak memiliki uang. Bahkan saya sampai memanggul kursi segala untuk dijual karena disuruh bapak sampai saya kepergok guru saya Bahasa Inggris namanya pak Fatkur. Pak guru itu bertanya eh itu kursi mau dibawa kemana?. Saya bilang mau dijual pak ada yang mau beli. Saya waktu itu ingat banget ketika SMP jika pak Fatkur mengajar Bahasa Inggris kami disuruh maju tetapi jika tidak bisa maka tak segan-segan penggaris melayang di badan murid-murid jaman dahulu belum ada yang namanya pelanggaran HAM guru menyiksa murid murid hanya menerima saja sabetan guru itu, mau nggak mau kita pasrah dan menerimanya. Tapi sebenarnya jaman dahulu memang kualitas guru itu bagus-bagus dan mendidik murid dengan setulus hati jika ada waktu guru tak segan-segan untuk memberikan les tambahan kepada muridnya tanpa meminta uang tambahan dari murid-murid.

 

Agar Pati Bisa Menjadi Kota Maju dan Terserap Tenaga Kerja

Agar Pati bisa menjadi kota yang maju tidak ketinggalan jauh dengan kota-kota lain, maka harus diperbanyak pabrik-pabrik yang dapat menyerap tenaga kerja, dengan syarat mutlak suasana negara harus dalam keadaan kondusif khususnya di daerah Pati dan memberikan kemudahan dalam ijin-ijin perusahan-perusahaan yang akan beroperasi di kota Pati, maka jika hal ini dilakukan  oleh Pemda Pati, maka Pati akan menjadi kota maju dan modern. Namun jika Pemda Pati tidak mau berbenah baik infrastruktur maupun menghidupkan ekonomi kerakyatan maka selamanya Pati akan menjadi kota yang tertinggal dari kota yang lain dan kota Pati yang disematkan sebagai kota Pensiun ternyata ada benarnya juga. Tak kalah pentingnya obyek wisatanya di kota pati harus dikelola dengan baik dan professional dengan cara memberikan pelayanan yang baik kepada turis menyediakan tempat penginapan dengan cara mengijinkan pendirian hotel-hotel baik yang bersifat konvensional maupun syariah.

Semoga Bermanfaat

 

Senin, 18 Maret 2024

PENGALAMAN MENGINAP DI HOTEL SAFIN PATI KAMPUNG HALAMAN SAYA DENGAN MENIKMATI CIRI KHAS MAKANAN PATI NASI GANDUL

 


                         HOTEL SAFIN PATI
 

 

Senang rasanya bisa pulang kampung apalagi bisa menginap di Hotel Safin Pati, hotel tersebut sudah termasuk cukup lumayan bagus. Pati adalah daerah yang memiliki tagline Pati Bumi Mina Tani yang artinya masyarakat penduduknya mayoritas bekerja sebagai petani dan nelayan, Pati juga disebut kota pensiunan di daerah ini 2 pabrik yang terkenal yaitu kacang Garuda dan Kelinci sehingga dapat mengurangi pengangguran di wilayah Pati dan sekitarnya.

Pada hari Jum’at, tanggal 8 Maret 2024 saya bersama istri menginap di Hote Safin Pati Jawa-Tengah, sebelumnya menginap di FaveHotel Karawang dan dilanjutkan Hotel Syariah Solo Lor In. Lain hotel lain fasilitas tentunya, jika harga 350ribu di FaveHotel sudah mendapatkan sarapan pagi, begitu juga saya menginap di Hotel Syariah Solo Lor In selama 3 hari sejak tanggal 5 s/d 8 Maret 2024 juga diberikan sarapan pagi yang menunya lumayan komplit. Tapi ketika saya menginap di hotel Safin Pati tarif harga 389ribu tanpa sarapan pagi kata istri saya yang pesan hotel kalau mau ada sarapan pagi harganya sekitar 500ribuan. Baik hotel Safin, Fave Hotel maupun hotel syariah Solo Lor In, semua kamarnya tergolong bagus meski dengan harga yang relatif murah. Saya check out di Hotel Safin Pati tanggal 9 Maret 2024 sedianya saya menuju Jakarta tidak berniat mampir ke Kayen Pati ke tempat adik saya tapi karena ada urusan yang harus diselesaikan secara darurat soal pembagian warisan akhirnya saya harus ketemu adik saya. Akhirnya saya putuskan untuk menuju Jakarta melewati daerah Cengkalsewu Sukolilo Pati untuk bertemu adik saya membicarakan masalah warisan.

 

Pembagian Warisan Keluarga Saya Yang Berputar-Putar

Saya bertempat tinggal di Sari Bumi Indah, Kelurahan Binong Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang, saya ibaratkan sebagai dukun Kok bisa? Banyak Masyarakat yang meminta pendapat hukum khususnya terkait mengenai pertanahan dan kewarisan, tetapi kenyataannya saudara saya sendiri susah diatur dalam pembagian warisan mereka berhukum sendiri-sendiri hal inilah yang orang jawa itu  bilang judeg dan kesel sekali. Pembagian warisan itu kuncinya adalah itikad baik, jika ahli waris memiliki itikad baik pasti pembagian warisan akan berjalan dengan lancar dan baik. Kita semua harus sadar bahwa tidak ada orang yang kaya karena warisan, jika kita sudah diberikan oleh orang tua maka terima apa yang sudah diberikan jangan kemaruk istilahnya ingin menambah haknya orang lain. Didalam pembagian warisan yang berputar-putar dan berbelit-belit itu saya meminta paklek saya untuk menjembatani permasalahan yang buntu, kasihan selama ini paklek saya itu mondar-madir untuk memberitahu dan mengingatkan saudara lain ibu saya yang mau nakal dengan pembagian warisan itu. Saya rela putus tidak memiliki saudara yang nakal itu tidak apa-apa, sungguh mending tidak memiliki saudara lagi yang rakus dengan warisan. Kenakalan itu bisa saya baca sudah diberikan bagian orang tua bahkan sudah disertipikatkan tetapi masih ingin memiliki yang sebelahnya dengan cara mengulur-ulur tanda tangan dan mengatur-atur bagian di belakang yang bukan bagian dia, tanah belakang yang tidak memiliki jalan saja dia tidak mau memberikan akses jalan bagian tanah saya siap untuk dipotong 1.5m untuk akses jalan itu pun dia yang mengatur-atur akses jalan yang saya berikan untuk ditempatkan sesuai kehendaknya. Niatan tidak baik terlihat semua dari ucapan dan tindakannya. Padahal sudah pernah ikut saya dilapangan tenis Sekretariat Jenderal MPR di Widya Chandra, Gatot Subroto, Jakarta-Selatan dan ikut berkerja di kantor hukum saya harusnya kan jangan memiliki sikap yang tidak baik bukannya saya mengungkit-ungkit tapi anak ini memang kebangetan dan kurang ajar sekali kelihatan sekali rakusnya. Saya berdo'a mudah-mudahan anak istri saya jangan ada yang rakus seperti dia, harusnya kan dia sadar dia sudah mendapatkan bagian bahkan bagian tanahnya sudah sertipikat dibuat pinjam uang di bank untuk jaminan hutang, sementara saudaranya baik secara fisik dan yuridis belum menikmati. Bagian kakak saya yang almarhum dibelakang rumahnya untuk anak-anaknya juga belum secara resmi diberikan masih ditongkrongi, kalau ditanya itu bagiannya masih utuh belum di apa-apain ini bukan soal masih utuh atau tidaknya tetapi harusnya malu itu haknya orang harus segera diberikan baik secara fisik maupun secara yuridis. Apa tidak takut dosa memakan hak orang lain?. Hasil panen jambu setiap tahun 3 kali juga hasilnya nggak pernah diberikan keponakan saya yang ada di Medan tetapi dinikmati sendiri inikan perbuatan yang tidak baik dan haram dalam hukum agama islam. Terus yang sangat buruk sekali orang tidak berilmu tentang pertanahan malah mau mengajari orang yang sekolah khusus mengenai pertanahan, saya pernah menyampaikan ke dia orang buta kok mau ngajari orang melek. Cara menghambatnya dengan cara setiap saya tanya berkas-berkas untuk balik nama waris selalu dijawab sudah-sudah dan sudah beres ternyata sama sekali tidak diurusnya. Kalau saya tanya berkas-berkasnya katanya itu sudah menjadi pekerjaan kesehariannya tidak perlu di dikte lagi padahal itu untuk menutupi kebohongannya karena kelengkapan balik nama sama sekali belum diurus. Saya tegaskan ke dia presiden saja harus mengurusi surat-suratnya tidak mungkin hanya sertipikat saja bisa diproses dibalik nama waris tanpa ada pendukung surat-surat yang lain. Yang paling sulit dan ruwet adalah surat-surat dari almarhum kakak saya di Medan sudah saya bantu urus dan sudah kelar, anehnya sebelumnya kalau saya tanya bagaimana keluarga yang di Medan sudah diurus belum surat-suratnya jawabannya selalu sudah-sudah dan beres, padahal ketika saya tanya dan konfirmasi yang di Medan sama sekali belum pernah dimintai surat-suratnya. Bohongnya ketahuan banget, makanya wajar saudara saya di Medan bilang dia tipu-tipu besar. Bagaimana saya tidak kesal duit sudah saya kasih untuk keperluan ngurus surat-surat tetapi yang di depan matanya saja keterangan kematian dan keterangan waris bapak tidak diurus.  Bagaimana proses balik nama waris bisa berjalan tanpa adanya surat-surat pendukung?. Bahasa jawanya sok keminter tetapi tidak pinter orang pinter saja itu lebih baik merendah daripada tidak berilmu tapi sok tahu itu lebih hina. Pengalaman saya jika kita berjalan dimuka bumi ini dengan rendah hati meskipun terdapat permasalahan  yang sulit dalam hidup ini maka kita akan dapat menemukan solusi yang baik, ini karena orang yang rendah hati itu banyak orang yang akan simpati untuk membantunya. Dan Allah SWT mencintai orang-orang yang rendah hati dan tidak menyombongkan dirinya. Mudah-mudahan tulisan saya melalui blog ini dapat menginspirasi kita semua untuk menjadi orang yang baik jangan berebut warisan dan berjalanlah dengan rendah hati dimuka bumi ini insya allah kita akan dilancarkan oleh Allah SWT segala urusan kita.

KEMBALI KE LAPTOP KETIKA SAYA PULANG MENGINAP DARI HOTEL KE HOTEL

Ketika saya pulang ke kampung baik ke Solo kampung istri saya, maupun kampung saya sendiri di Kayen, Pati Jawa Tengah selalu menginap di hotel karena kedua mertua saya sudah meninggal, bapak saya juga sudah meninggal tinggal ibu saya sekarang ikut saya di Tangerang, Propinsi Banten. Sewaktu bapak saya masih hidup ketika saya pulang pasti ingin ketemu bapak saya dulu, kalau saya pulang kampung bapak saya pasti senangnya bukan main karena saya tahu maunya orang tua untuk diantarkan ke tempat mengaji tarikoh dan minta di dibawa berobat ke dokter. Berbeda dengan adik saya ketika pulang  kampung mungkin dianggap tidak perhatian sama orang tua sampai bapak menanya ke saya le, itu tadi adikmu pulang mau nengokin siapa?. Saya cuma menjawab setiap orang itu berbeda-beda sifatnya nggak bisa disamakan pak. Kasihan bapak saya di akhir hayatnya ada penyakit glukoma yang tidak dapat disembuhkan, melek tetapi tidak bisa melihat. Kini bapak saya sudah tiada terasa sekali ketika sudah kehilangan orang tua tapi yang penting saya sudah berbhakti sama orang tua semasa hidupnya, baik sakitnya saya sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, dan biaya tahlilan juga tidak sedikit. Anehnya ada beberapa anak yang ketika sakitnya orang tua tidak pernah iuran patungan untuk berobat, meninggalnya saja tega nggak datang apalagi membantu biaya pemakaman, tetapi anehnya warisannya mau dan berebut. Naudzu billahi mindzalik. Ini kenyataan dalam hidup tidak saya tambah dan tidak kurangi, jika apa yang saya sampaikan ini tidak benar maka saya sangat berdosa sekali, saya cuma bisa berdo’a semoga saya dan keluarga saya dimudahkan rezeki, diberikan Kesehatan, keselamatan dan perlindungan oleh Allah SWT,  dan anak-anak saya menjadi anak yang shaleh dan shalehah serta semuanya pada sukses baik untuk dunia maupun akhirat. Aamiin Ya Allah.

 

Sabtu, 09 Maret 2024

Pengalaman Menginap Hotel Syariah Lor In Solo Sangat Murah Fasilitas Bagus dan Sarapan Pagi Memuaskan

 

 

 


 

Pada hari Selasa, tanggal 5 s/d 8 Maret 2024 saya menginap bersama istri di Hotel Syariah Solo Lor In Pengalaman Menginap di Hotel Syariah Solo Lor In sangat terkesan sekali karena selain Murah Fasilitasnya sangat Bagus ditambah Sarapan Pagi menunya komplit bermacam-macam pilihan lauk, kue sampai ada bubur sungsum yang rasanya lezat. Hotel ini harganya sangat Murah sekali cuma 355ribu tapi Fasilitasnya sangat Bagus dan Bersih penginapan yang mengusung label Islami ini sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang ingin berkunjung ke kota Solo kota dengan khas nasi liwetnya menginap di hotel ini tidak akan menguras kantong. Untuk ukuran hotel yang sangat murah ini tergolong fasiltasnya sudah sangat bagus sekali maka wajar jika hotel ini terlihat ramai terus meski bukan waktu liburan. Tulisan yang saya buat ini murni dari pengalaman saya ketika menginap di Hotel Syariah Solo Lor In tidak ada pesanan dari manajemen hotel untuk mempromosikannya agar laris manis, tetapi jika tulisan saya di Blog ini ternyata membantu pemasaran Hotel Syariah Solo Lor In maka jika saya diberikan voucher penginapan tidak akan menolak, dengan senang hati akan saya terima untuk menginap bersama keluarga.

Check Out Tanggal 8 Maret 2024

Saya Check out menginap dari hotel Syariah Lor In Solo pada hari Jum’at tanggal 8 Maret 2024 terus menuju ke Kayen, Pati Jawa-Tengah kampung halaman saya. Sebenarnya saya tidak ingin ke Kayen, Pati karena bapak saya sudah meninggal dan ibu saya sudah ikut saya di Tangerang tinggal satu-satunya adik kandung saya yang masih tersisa di jawa lainnya ada di Jakarta ada yang bekerja di PNS Sekretariat Jederal DPR RI ada yang bekerja di Giant Supermarket kini yang bekerja di Giant sekarang posisinya sudah dirumahkan dengan mendapatkan uang pesangon ratusan juta rupiah untuk membeli kontrakan. Sebagaimana yang saya tulis sebelumnya di Blog ini saya menginap di hotel Syariah Solo Lor In karena saudara ipar saya menikahkan anaknya yang bertempat di hotel Multazam kompleks Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kali ini saya tidak bisa pulang bersama anak-anak rasanya ada sesuatu yang kurang karena semuanya pada masuk kuliah. Anak Wedok dalam proses penyusunan tesis mengambil jurusan kimia di Institut Pertanian Bogor (IPB), lain lagi anak lanang pernah saya rekomendasikan untuk masuk di Fakultas Hukum tetapi tidak mau, sesuai dengan jiwanya mengambil jurusan informatika sekarang semester IV di Universitas Singaperbangsa (UNSIKA) Karawang, Jawa-Barat. Saya menyadari setiap anak memiliki talenta masing-masing orang tua sebaiknya tidak memaksakan diri memilihkan  jurusan anaknya kuliah yang tidak dikehendakinya. Sebelum melanjutkan perjalanan menuju ke Solo saya bersama istri menyempatkan mampir anak saya yang kuliah di UNSIKA Karawang sembari membersihkan kamar kostnya yang kotor.

 

Ke Kayen Pati Ada Urusan Pembagian Warisan

Sebenarnya saya malas pulang ke Kayen, Pati tetapi seperti tulisan saya diatas karena masih ada adik saya, tentunya lebih afdhol jika pulang ke Solo mampir ke Kayen Pati ketemu adik saya. Saya pulang ke Kayen Pati ada urusan pembagian warisan dari bapak saya yang belum terselesaikan sampai saat ini. Sudah menjadi adagium umum pembagian warisan hampir dimana-mana menjadi keributan, apalagi jika ada ahli waris yang tidak baik hatinya ada pikiran rakus sudah dikasih bagian oleh orang tua masih saja serakah pengin nambah lagi. Dia tidak sadar bahwa tidak ada orang kaya karena warisan. Pembagian warisan ini sudah diatur baik secara hukum adat, agama maupun perundang-undangan yang berlaku. Sebelum pembagian warisan dianjurkan untuk bermusyawarah terlebih dahulu, tetapi masalahnya ini orang-orangnya nggak paham hukum dan susah diatur, masalah beratnya juga diajak bermusyawarah tetapi tidak mau dengan menggunakan aturannya masing-masing bagaimana pembagian warisan dapat terselesaikan dengan baik?. Disini saya membuktikan sendiri ada gelagat yang tidak baik dari salah satu ahli waris mengenai warisan ini padahal bagiannya sudah jelas dan sudah bersertifikat, di benaknya ada keinginan memiliki lagi dengan cara berputar-putar tidak segera diproses balik nama waris.  Balik nama waris ini perlu tandatangan dari saudara-saudaranya yaitu saudara sebapak dan lain ibu jadi tidak mudah dan sesederhana itu karena ada yang jauh-jauh berada di Medan. Dimana pada tahun 2012 sewaktu bapak masih hidup sebenarnya niatnya sudah baik tanah sudah dipecah menjadi 2 sertipikat dari kelompok dua ibu yang berbeda. Yang jadi masalah besar adalah hibah ke kelompok ibu saya tidak dijalankan, sedangkan kelompok dari saudara saya lain ibu hibah jalan, ini dapat dikategorikan perbuatan melawan hukum. Kelompok saudara saya lain ibu hibah sudah dijalankan atas nama 4 orang kemudian ada pembagian harta bersama dijual ke salah satu ahli waris dengan luas 612m sedangkan luas tanah yang untuk saudara kandung saya berempat luasnya 881m. Bapak saya sudah meninggal pada tahu 2016, karena yang luas 881m ini masih atas nama bapak maka secara hukum saudara saya lain ibu yang sudah diberikan bagian tadi masih punya hak untuk memiliki, maka selama ini berputar-putar untuk memproses balik nama waris ke 4 saudara kandung. Berkas-berkas surat untuk balik nama waris yang dibutuhkan sudah saya berikan semua, anehnya ketika saya beritahu surat-surat yang dibutuhkan malah bilangnya saya mendikte padahal itu mengingatkan untuk meng-list apa saja persyaratannya yang kurang dan apa saja yang sudah dilengkapi. Kalau saya tanya berkas-berkasnya untuk proses balik nama waris pasti jawabannya selalu sudah-sudah mas, kalau saya tanya surat-surat dari almarhum kakak saya yang di Medan jawabannya selalu sudah-sudah, tetapi nyatanya apa? Sama sekali surat-surat itu tidak diurus padahal sudah saya kasih uang, ketika yang di Medan saya konfirmasi ternyata sama sekali belum pernah meminta surat-surat yang ada di Medan. Kakak ipar saya di Medan sampai bilang tipu-tipu padahal sudah saya jelaskan berulang kali presiden pun kalau mau balik nama waris atau peralihan apa pun pasti diminta BPN surat-surat lengkap. BPN juga tidak mau bunuh diri bagaimana jika tidak ada surat-surat lengkap berkas bisa diproses?. Jangankan di Medan surat-surat yang sudah diurus di depan matanya saja rumah bapak yang sekarang di tempati, surat keterangan kematian dan surat keterangan waris bapak tidak urus. Kebohongannya terbongkar ditunjukkan telanjang bulat, tetapi sayangnya ada adik saya yang diberi hiburan dan diputar-putar ini tidak menyadarinya dan tidak tahu. Aneh bin Ajaib yang saya dan saudara butuhkan saat ini adalah balik nama waris yang pada akhirnya ke saya dan saudara-saudara kandung malah saya diberi hiburan dengan melakukan pengukuran terlebih dahulu, padahal pengukuran itu nanti setelah ada pemecahan sertipikat ada untungnya saya kuliah khusus mengenai pertanahan jadi saya tidak bisa dibohongi. Yang dibutuhkan saat ini adalah balik nama waris dan kemudian dilanjutkan dengan pembagian harta bersama ke saudara kandung saya sebab mereka dari ibu yang berlainan sudah diberikan warisan dengan diberikan hibah pada tahun 2016 sedangkan hibah dari group ibu saya tidak dijalankan.

Begitulah Pengalaman Menginap Hotel Syariah Lor In Solo, Jawa-Tengah Sangat Murah Fasilitas Bagus dan Sarapan Pagi yang komplit sambil pulang ke kampung halaman saya Kayen Pati untuk menyelesaikan pembagian warisan. Semoga kiranya Allah SWT memberikan kemudahan untuk kelancaran pembagian warisan ini. Saya percaya jika kita memiliki niat baik dan bersih hati pasti Allah SWT akan bersama orang-orang yang benar. Aamiin.

 

Selasa, 05 Maret 2024

Pengalaman Menginap di FaveHotel Karawang Murah Meriah Fasilitas Bagus dan Bersih

 


 

Pada hari Senin, 4 Maret 2024 saya menginap bersama istri di FaveHotel Karawang, Jawa-Barat. Pengalaman Menginap di FaveHotel Karawang harganya sangat Murah Meriah cuma 350ribu tapi jangan ditanya soal Fasilitasnya pastilah Bagus dan Bersih ditambah mendapatkan sarapan pagi yang menunya lumayan sarapan bertempat di lantai UG. Saya menginap di Fave Hotel Karawang tsb karena menyempatkan mampir ke tempat anak kuliah di UNSIKA Karawang untuk melanjutkan pulang ke Solo saudara ipar saya akan menikahkan anaknya yang laki-laki, kali ini saya tidak bisa pulang bersama anak-anak karena semuanya masih pada kuliah. Anak yang pertama Perempuan sudah tinggal penyusunan tesis di Institut Pertanian Bogor (IPB) jurusan kimia, sedangkan anak laki-laki semester IV jurusan informatika di Universitas Singaperbangsa (UNSIKA) Karawang, Jawa-Barat, ada yang bilang masing-masing memiliki dunianya sendiri-sendiri. Sebelum saya bersama istri melanjutkan perjalanan menuju ke Solo biar marem saya sempatkan ketemu anak saya yang kuliah di UNSIKA tsb begitulah kedalaman hati orang tua siapa pun juga ketika meninggalkan anak tidak glanggang colong playu.

Menghadiri Saudara Nikahan di Solo

Jauh-jauh hari rencana saudara mau menikahkan anaknya di Solo, saya bersama istri sudah diberitahu, oleh karena itu, tidak enak jika saya bersama istri tidak menyempatkan pulang ke Solo besok saya juga akan menikahkan anak. Kali ini istri yang bekerja di Sekretariat Jenderal DPR-RI mengajukan cuti beberapa hari sedangkan saya yang menjadi dosen bisa kelas hybrid maksudnya bisa online bisa offline bisa saya atur waktunya. Kadang saya mengajar di jalanan jika waktunya sudah ngajar sering saya mencari rumah makan yang ada fasilitas tempat duduknya rencananya nanti kalau ada waktu saya juga mau pulang ke Kayen Pati kampung halaman rasanya tidak enak atau kurang afdhol jika pulang ke Solo tidak mampir ke Kayen Pati tempat kelahiran saya. Dimana Kayen Pati ini adalah tempat kelahiran saya kita merantau dimana pun berada pastilah tidak akan melupakan kampung halaman yang memiliki kesan nostalgia. Kembali ke Laptop Pengalaman Menginap di FaveHotel Karawang Murah Meriah Fasilitas Bagus dan Bersih cuma seharga 350 ribu harga murah ini barangkali tidak musim liburan. Jika musim liburan harga hotel bisa dua kali lipat mencapai 750ribuan. FaveHotel ini juga langganan saya ketika saya mudik ke Solo, ketika saya mudik ke Solo dan ke Kayen saya menginap dari hotel ke hotel karena metua saya dua-duanya sudah tidak ada lagi sehingga kalau menginap di tempat salah satu saudaranya tidak enak. Sehingga biar lebih enak dan adil saya menginap di hotel saja tapi dengan tetap menjaga talisilaturrahim diantara saudara dengan mendatangi satu persatu, atau jika tidak ada waktu atau pas lagi liburan keluarga yang sifatnya mendesak saya mengajak ketemuan di rumah makan dengan demikian lebih mudah ngumpulnya untuk bersilaturrahmi.

 

FaveHotel Bisa Untuk Rekomendasi Penginapan

Saya menulis tentang menginap di Hotel Fave ini bukan pesenan atau istilahnya di indorse oleh Favehotel tetapi saya menggoreskan pena ini murni atas inisiatif saya sendiri tentang kesan dan pesan yang saya rasakan sendiri tatkala menginap di Favehotel Karawang.  Namun dengan tulisan saya yang mengangkat mengenai bagusnya fasilitas FaveHotel ini jika manajemen Favehotel merasa terpromosikan dengan adanya blog saya ini lantas memberikan  voucher penginapan gratis saya juga tidak menolak, justru mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya akan saya pergunakan menginap untuk keluarga. Saya mengamati dengan saksama meski hotel setara dan kualitasnya sama tetapi harganya bisa berbeda-beda letak daerahnya mempengaruhi juga mahal tidaknya. Misalnya ketika saya meginap di Yogya dan di Solo maka hotel di Yogya dua kalilipat dari harga di Solo padahal kualitas hotelnya sama dan setara. Pengalaman dari hotel ke hotel anak-anak saya juga senang dan merasa puas ketika liburan atau hari raya karena dapat bersilaturrahim bersama keluarga. Apalagi di Kampung halaman bapak saya sudah tiada dan ibu sudah ikut saya di Tangerang sehingga kalau saya pulang cuma saudara satu-satunya yang ada di kampung yang lain tinggal di Jakarta.

 

Kangen Nasi Liwet Solo

Jika saya pulang ke Solo pasti tidak melewatkan untuk makan nasi liwet Solo, tidak tanggung-tanggung saya meminta 2 kepala ayam sekaligus. Yang menjadi heran saya makan nasi liwet meski sama-sama nasi liwet ketika saya makan di Tangerang dan di Solo rasanya sangat berbeda jauh, sungguh jauh berbeda pastilah enakan nasi liwet di kota Solo. Padahal saya tanya ketika makan nasi liwet di Tangerang yang jual nasi liwet itu orang Solo, tetapi kenapa rasanya berbeda jauh. Begitu juga ketika saya maka nasi gandul ciri khas orang Pati ketika saya makan nasi gandul di Jakarta dengan makan di Pati rasanya sungguh berbeda ketika makan nasi gandul di Jakarta saya tanya kepada yang jualan adalah orang Pati, tetapi kenapa rasa masakannya sangat berbeda di lidah?. Saya juga tidak tahu apakah ini perasaan saja atau memang betul-betul rasanya yang berbeda. Kembali lagi ke Laptop begitulah selama ini yang saya lakukan jika mudik ke Solo atau ke Pati dari hotel ke Hotel saya lalui tentu saja ketika pulang harus memiliki persiapan biaya yang tidak sedikit selain untuk bia ini ini iniya penginapan juga untuk memberikan bulek2 sedikit uang karena di kampung halaman saya ketika mudik kalau nggak ngasih uang rasanya ada yang kurang. Sebab tahunya orang kampung itu ketika merantau ke Jakarta kita dianggap punya uang banyak padahal belum tentu kalau kita tidak bisa mengatur keuangan dengan baik yang ada justru gali lubang tutup lubang. Jadi belum tentu kita yang ke Jakarta itu sukses harus kerja keras banting tulang dengan kondisi Jakarta harga-harga yang serba mahal ini. Rencana saya balik dari Solo ke Jakarta hari Jum’at tanggal 8 Maret 2024 dengan mudik ke Solo ini saya tidak bisa menjadi imam shalat sub iniuh hari Selasa dan hari Sabtu, sebagai orang yang diberi tanggung jawab untuk menjadi imam ketika saya berhalangan untuk menjadi imam saya pasti menyampaikan pemberitahuan kepada ketua DKM masjid jami’ Al-Falah Perumahan Sari Bumi Indah RW.017 Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang. Pemberitahuan tidak bisa menjadi imam karena berhalangan ini sebagai bentuk etika moral karena saya sebagai dosen mengajarkan kepada mahasiswa untuk menjunjung tinggi dan menempatkan moral diatas segalanya.

 

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

ALUN-ALUN PATI YANG BERSIH DAN INDAH YANG MEMILIKI TAGLINE KOTA BUMI MINA TANI

                                                         Alun-Alun, Pati, Jawa-Tengah   Pati Jawa-Tengah kini terus berbenah untuk mewujudka...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19