Ada kalanya investasi tanah prospek
kedepannya lebih cerah asal tahu caranya dan strategi lokasinya. Dalam dunia
investasi, dua aset yang paling populer di Indonesia adalah tanah dan emas.
Keduanya dianggap sebagai aset aman dan tahan inflasi. Namun, jika dilihat dari
potensi jangka panjang, banyak ahli menilai bahwa tanah memiliki prospek
yang lebih besar dibandingkan emas.
Bagi Anda yang sedang
mempertimbangkan pilihan investasi terbaik, berikut 7 alasan tanah lebih
prospektif dibanding emas untuk jangka panjang.
1. Nilai Tanah Terus Naik Seiring Keterbatasan Lahan
Tanah bersifat terbatas—jumlahnya tidak bertambah, sementara
kebutuhan manusia terus meningkat. Setiap tahun:
- Pertumbuhan
penduduk naik
- Kebutuhan
hunian meningkat
- Pusat
ekonomi bertambah
Faktor-faktor ini membuat harga tanah terus melonjak
setiap tahun, bahkan di daerah pinggiran kota sekalipun.
Kesimpulan:
✔ Tanah naik karena permintaan nyata dan ketersediaan
terbatas.
✘ Harga emas naik-turun mengikuti pasar global.
2. Tanah Memiliki Potensi Keuntungan Lebih Besar
Kenaikan harga tanah di lokasi strategis bisa mencapai:
- 10–20%
per tahun
- Bahkan
lebih tinggi jika ada pembangunan infrastruktur (jalan tol, pusat
bisnis, sekolah, dll.)
Sementara emas biasanya naik rata-rata 5–10% per tahun.
Kesimpulan:
✔ Jangka panjang: tanah lebih agresif kenaikannya
dibanding emas.
3. Bisa Dikembangkan Menjadi Properti
Inilah keunggulan terbesar tanah: fleksibilitas
pengembangan.
Anda bisa memanfaatkannya untuk:
- Membangun
rumah
- Membuat
kos-kosan
- Mendirikan
ruko
- Menyewakan
lahan parkir
- Membuat
gudang
- Menjadi
kebun atau lahan usaha
Karena bisa menghasilkan pendapatan tambahan, tanah menjadi
aset yang jauh lebih produktif dibanding emas, yang hanya diam di tempat.
Kesimpulan:
✔ Tanah = bisa berkembang jadi aset bernilai lebih
tinggi
✘ Emas = tidak bisa dikembangkan
4. Memberikan Passive Income Jangka Panjang
Keunggulan tanah yang tidak dimiliki emas adalah kemampuannya
menghasilkan pendapatan pasif.
Contohnya:
- Sewa
tanah kosong (untuk parkir, kebun, atau lapak usaha)
- Sewa
rumah, kontrakan, atau ruko yang dibangun di atas tanah
- Kerjasama
BOT (Build-Operate-Transfer)
Dengan begitu, Anda mendapatkan dua keuntungan
sekaligus:
- Kenaikan
nilai tanah
- Penghasilan
rutin dari sewa
Kesimpulan:
✔ Tanah = aset yang bisa menghasilkan uang setiap
bulan
✘ Emas = hanya mengandalkan kenaikan harga
5. Lebih Stabil Menghadapi Fluktuasi Ekonomi
Harga emas sangat dipengaruhi oleh:
- Pasar
global
- Perang
- Kebijakan
moneter dunia
- Nilai
mata uang dolar AS
Sementara harga tanah dipengaruhi faktor lokal yang lebih
stabil, seperti:
- Perkembangan
kota
- Infrastruktur
- Kebutuhan
hunian
Itulah sebabnya harga tanah hampir tidak pernah turun
drastis.
Kesimpulan:
✔ Tanah = lebih stabil dalam kondisi ekonomi apa pun
✘ Emas = sensitif terhadap isu global
6. Cocok untuk Tujuan Jangka Panjang
Jika tujuan investasi Anda:
- Mempersiapkan
masa pensiun
- Membangun
aset untuk keluarga
- Menyimpan
kekayaan jangka panjang
- Melakukan
diversifikasi aset
Tanah adalah pilihan strategis. Dalam 5–15 tahun, nilai
tanah dapat naik berlipat ganda, terutama jika area tersebut berkembang menjadi
pusat aktivitas.
Kesimpulan:
✔ Tanah = aset masa depan yang sangat menjanjikan
✘ Emas = lebih cocok untuk jangka pendek–menengah
7. Tanah Memiliki Nilai Gengsi dan Aset Warisan
Di Indonesia, memiliki tanah dianggap sebagai simbol
stabilitas finansial. Selain itu, tanah juga sangat cocok sebagai warisan
keluarga karena:
- Nilainya
terus naik
- Tidak
mudah rusak
- Bisa
dimanfaatkan oleh generasi berikutnya
Berbeda dengan emas, yang rentan hilang, dicuri, atau dijual
habis, tanah merupakan aset warisan yang lebih tahan lama.
Kesimpulan:
✔ Tanah = aset yang dapat diwariskan dan terus
berkembang
✘ Emas = mudah hilang dan tidak dapat dimanfaatkan
secara produktif
Kesimpulan Utama
Tanah menawarkan potensi keuntungan jangka panjang yang
lebih besar dibanding emas karena:
- Nilainya
terus meningkat
- Fleksibel
untuk dikembangkan
- Bisa
menghasilkan passive income
- Stabil
menghadapi fluktuasi ekonomi
- Cocok
untuk tujuan jangka panjang
- Menjadi
aset warisan yang kuat
Namun, tanah membutuhkan modal
awal besar dan perawatan tertentu. Jika Anda sudah siap dari sisi
finansial, tanah adalah pilihan investasi yang sangat prospektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika Sobat Ingin Belajar Hukum Yang Baik dan Benar Rajinlah membaca Blog Hukum dan Ketatanegaraan ini dan Tinggalkanlah Komentar Yang Baik.