Kesukaan Saya Indomie
Siapa orang Indonesia yang tidak kenal dan tahu akan Indomie yang rasanya gurih dan enak?. Indomie terdiri dari berbagai rasa baik rebus maupun goreng tinggal kita pilih mana kesukaan kita. Pertanyaan saya diatas tentunya bergaya bahasa retoris sebab penanya dan kita semua tentu sudah tahu akan jawabannya, semua orang Indonesia pastilah sudah mengetahui dan bahkan merasakan gurih dan lezatnya Indomie yang terdiri dari berbagai rasa ini.
Informasi yang saya kutip dari TEMPO tanggal 9 September 2023 melalu link (https://bisnis.tempo.co/read/1770108/sejarah-indomie-mie-instan-nomor-satu-di-indonesia)
Bahwa Penamaan Indomie sudah menjadi mafhum sebagai rujukan semua merek mie instan dalam penyebutan lidah masyarakat di Indonesia dari Sabang Sampai Merauke. Apapun mereknya, jika kita beli mie instan maka Indomie adalah nama yang diucapkan. Hal ini dapat dimaklumi mengingat mie instan eksistensi keberadaannya sudah sejak tahun 70 an dan titik kulminasi ketenarannya pada tahun 80 an ketika varian Indomie Kari Ayam pertama kali diluncurkan. Untuk menjadi merek yang terkenal sampai sekarang ini, tentunya Indomie memiliki debut sejarah yang Panjang dan tentu saja ada jalan berliku dan terjal yang harus dilalui untuk mempertahankan merek yang sangat terkenal bahkan sudah berkiprah sampai ke manca negara ini. Setiap perusahaan yang sudah berhasil dalam mempertahankan produknya tak lepas dari sejarah panjang berliku perjuangan yang dilaluinya untuk menggapai kesuksesan tsb, begitu juga Indomie. Berikut adalah sejarah Indomie yang telah dirangkum dari berbagai sumber:
Masih dari Sumber TEMPO yang saya kutip tsb bahwa Indomie pertama kali dirintis oleh Djajadi Djaja melalui pendirian Perseroan Terbatas (PT) Djangkar Djati, bersama kawan-kawannya Wahyu Tjuandi, Ulong Senjaya, dan Pandi Kusuma yang kemudian berubah nama menjadi PT Wicaksana Overseas International Tbk, salah satu distributor produk-produk consumer goods terbesar di Indonesia.
Lebih lanjut berita TEMPO mengatakan bahwa pada bulan April tahun 1970, sebagai anak perusahaan dari Djangkar Djati, Djajadi mendirikan PT Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd dan memperkenalkan ke publik merek baru Indomie pada tahun 1972 dan menjadi produk mi instan kedua yang ada di Indonesia, setelah Supermi yang dirintis oleh Sjarif Adil Sagala dan Eka Widjaja Moeis. Beberapa sumber yang dapat dipercaya menyebutkan bahwa tanggal 9 September tahun 1970 adalah sebagai hari peluncuran perdana Indomie. Sedangkan Produk Indomie yang pertama kali diperkenalkan adalah Indomie Kuah Rasa Kaldu Ayam yang rasanya pada waktu itu sesuai banget dengan selera lidah masyarakat Indonesia.
Berita dari TEMPO tsb mengurai secara komprehensif bahwa pada tahun 1982, kerajaan bisnis Salim Group memasuki bisnis mi instan dengan memperkenalkan merek lain bernama Sarimi. Pada saat itu, Salim Group mengajak Indomie untuk bekerja sama, namun Djajadi sayangnya menolak. Menanggapi penolakan itu, Salim Group makin gencar dalam mengiklankan Sarimi hingga meraih pasar sebesar 40 persen.
Melihat hal itu, Djajadi pun melunak dengan tawaran baru dari Salim. Pada 1984, keduanya sepakat untuk membentuk perusahaan patungan bernama PT Indofood Interna Corporation.
Dijelaskan dalam berita TEMPO tsb bahwa pasca 1992, Djajadi sudah tidak lagi memiliki saham di pabrik Indomie. Dan pada 1994, PT Indofood Interna dan PT Sanmaru merger dalam perusahaan baru: PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Di bawah kekuasaan Indofood inilah, maka Indomie saat ini semakin meluas dan memproduksi banyak sekali varian, dari varian biasa, varian daerah, varian khusus seperti mi keriting dan mi siram, dan lain-lain.
Indomie menjadi mie instan nomor 1 di Indonesia bahkan berhasil berkembang menjadi merek internasional, dengan produk ekspor seperti ke Nigeria dan Arab Saudi. Begitulah selayang pandang sejarah singkat keberadaan mie instan Indomie hingga menjadi merek mie instan terkenal sampai sekarang ini.
DIRUMAH SAYA SELALU SEDIA INDOMIE DARI BEBAGAI RASA
Kebiasaan makan Indomie ini sudah saya gandrungi sejak saya remaja tinggal bersama orang tua saya di daerah Kayen, Pati, Jawa Tengah, pada waktu itu Indomie harganya masih seribu rupiah 1 biji, mengapa saya menyukai Indomie karena rasanya yang lezat dan gurih dan dapat menjadi pengganti makan siang atau makan malam. Indomie dapat juga sebagai pengganti makan siang atau malam, kadang kalau lagi malas makan nasi maka saya merebus mi Instan Indomie saja. Ada orang yang bilang kalau keseringan makan Indomie di perut rasanya mulek, tapi yang saya rasakan dan sudah mengkonsumsi Indomie ini sejak remaja sampai umur 58 tahun sekarang ini, justru makan Indomie badan saya malah sehat karena rasanya enak, lezat dan gurih justru kalau dirumah sehari saja stock Indomie sudah habis rasanya ada sesuatu yang kurang lantas saya buru-buru beli indomie eceran di toko kecuali kalau saya lagi belanja ke Superindo atau Grosir maka langsung beli 1 kardus.
Semoga indomie tetap jaya dan terus berkembang bahkan berkibar ke manca negara. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika Sobat Ingin Belajar Hukum Yang Baik dan Benar Rajinlah membaca Blog Hukum dan Ketatanegaraan ini dan Tinggalkanlah Komentar Yang Baik.