Nasi Gandul Ciri Khas Pati Uenaknya
Siapa yang tidak kesal dan sakit hati ketika sedang makan kena getok harga yang tidak wajar?. Jika jawabannya marah dan kesal maka sama dengan yang saya rasakan, karena kita punya perasaan dan nurani yang sama begitu juga yang saya rasakan ketika kena korban Getok ketika makan nasi gandul gondoknya bukan main. Nasi Gandul adalah ciri khas makanan kota Pati yang terkenal dengan tagline kota Bumi Mina Tani. Makan nasi gandul ini bagi orang yang sehat tidak ada kolesterol dan darah tinggi sangat enak sekali rasanya. Makan nasi Gandul yang lauknya daging di iris-iris ditaruh di daun pisang diberi kuah bersantan menambah lezatnya cita rasa makanan ciri khas Pati. Nasi gandul adalah makanan andalan keluarga saya jika saya pulang kampung ke Kayen Pati, maklum kampung saya jarang ada kuliner kalau pun ada makanan banyak yang tidak cocok sesuai selera di lidah anak saya.
Pengalaman Saya Pernah di Getok Makan Nasi Gandul di Terminal Pati Penjualnya Ibu-Ibu orangnya Gemuk
Pada tahun 1998 ketika saya masih bekerja di PNS Sekretariat Jenderal MPR saya pernah di getok sama-sama ibu-ibu yang penjualnya gemuk di Terminal Pati. Pada waktu itu saya makan nasi gandul sama satu iris daging mosok harganya 60ribu pada waktu itu harga segitu sangat tidak wajar dan tidak masuk akal. Walaupun sehari-hari saya tidak tinggal di Pati tapi di tahun 1998 makan nasi gandul dengan 1 iris daging 60ribu sangat tidak masuk akal, itu namanya penggetokan alias pemerasan mentang-mentang tahu saya dari Jakarta dikira duit saya banyak. Saya ngobrol dengan orang-orang di terminal Pati ternyata ibu-ibu yang gemuk itu sudah menjadi bahan pembicaraan terkenal di lingkungan terminal Pati penjual nasi gandul yang suka menggetok pembeli terutama dari manca daerah. Pastilah orang yang digetok tidak bakalan mau balik lagi, hanya orang bodoh dan tidak ingat yang mau balik lagi. Berarti saya sudah dapat jawaban yang benar apa yang saya rasakan bahwa harga segitu pada tahun 1998 adalah kemahalan dan dapat digolongkan menggetok, sekali lagi ini namanya pemerasan terselubung dengan dalih penjualan.
Lain kali Saya Tidak Mau Beli Lagi
Ibu-ibu yang gemuk menggetok ketika saya makan nasi gandul itu ternyata lupa dengan wajah saya, dimana ketika saya dari Jakarta turun dari bus di Terminal Pati ibu-ibu itu menawari saya kembali untuk makan nasi gandul di warungnya karuan saja saya tidak mau saya justru belok ke tempat warung nasi gandul lain. Dengan ramahnya ibu-ibu gemuk penjual nasi gandul itu jemput bola menawarkan kembali makan di warungnya tidak ada perasaan bersalah dan berdosa telah banyak menggetok dan menipu orang lain. Incarannya ibu-ibu gemuk penjual nasi gandul itu kepada orang-orang yang baru datang dari Jakarta modusnya menawarkan kepada orang yang baru turun bus dari Jakarta. Pikiran syaitannya pasti dikira dari Jakarta pasti uangnya banyak maka satu kata yang ada di benaknya yaitu harus digetok biar cepat kaya padahal di Jakarta mencari uang tidak mudah harus banting tulang baru mendapatkan uang. Penjual nasi gandul ini tidak tahu bahwa Jakarta itu adalah lebih kejam dari ibu tiri dimana kalau kita nggak punya uang dan tidak punya kerjaan maka akan susah sendiri. Tentu saja saya masih ingat dan gondok tidak akan beli ditempatnya lagi saya pindah ke tempat lain yang lebih murah. Ternyata ada beberapa orang yang selesai makan karena merasa digetok tidak mau membayar pembeli menantang silahkan kalau mau lapor polisi dia siap untuk dilaporkan. Akibatnya penjual nasi gandul yang sukanya menggetok orang tsb kena tulahnya sendiri kalau mencari uang tidak halal dan tidak berkah pasti akan kena batunya dunianya saja sudah kena karma apalagi akhiratnya. Tetapi orang model begini yang suka menggetok harga pasti tidak takut dosa pokoknya yang dipikirkan bagaimana caranya mencari korban menggetok orang sebanyak-banyaknya tidak peduli apakah itu uang haram atau tidak yang penting modus operandinya berhasil.
Nasi Gandul Ibu-Ibu Gemuk di Terminal Pati yang Suka Menggetok Akhirnya Tutup dan Bangkrut.
Selang beberapa tahun saya pulang kampung lagi ke Kayen Pati saya mendapati informasi bahwa ibu-ibu yang menggetok ketika saya makan nasi gandul di terminal Pati itu sudah tutup dan bangkrut. Saya mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT karena akhirnya penjual nasi gandul ibu-ibu yang gemuk tadi tidak buka alias bangkrut. Jujur saja saya juga ikut nyumpahin agar penjual ini bangkrut dan saya juga berdoa semoga penjual nasi gandul ibu-ibu yang gemuk di terminal Pati yang suka menggetok pembeli ini mendapatkan hidayah kepada Allah SWT kembali kepada jalan yang benar mencari rezeki untuk keluarga yang halal dan barakah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika Sobat Ingin Belajar Hukum Yang Baik dan Benar Rajinlah membaca Blog Hukum dan Ketatanegaraan ini dan Tinggalkanlah Komentar Yang Baik.