Foto Anak Saya Muhammaad Mirza Kurniawan Ulang Tahun Ke-20.
Pada hari Jum’at tanggal 19 Juli 2024 anak saya yang laki-laki bernama Muhammad Mirza Kurniawan berulang tahun yang ke-20. Anak saya terlahir pada tanggal 19 Juli 2004 ketika saya masih mengabdi menjadi PNS di Sekretariat Jenderal MPR RI dan menjadi ketua RT 06 dan penasehat RW 017 Sari Bumi Indah, Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten pTangerang. Pada ulang tahun tsb kami tidak seperti kebanyakan orang meramaikan dengan membuat acara mengundang anak-anak untuk menghadiri acara ulang tahun. Karena ulang tahun pada hakekatnya bukan umur yang bertambah justru umur yang terkurangi, mengapa justru harus dirayakan dengan berpesta pora?. Acara ulang tahun anak saya tersebut saya rayakan dengan sangat sederhana dengan memotong kue tar dirumah sembari saya berdoa memohon kepada Allah SWT semoga ke depan anak saya diberikan kesehatan, kemudahan, keselamatan dan perlindungan oleh Allah SWT. Saya berharap setelah selesai menamatkan Pendidikan S1 jurusan informatika di Universitas Singaperbangsa Karawang nanti dapat mendapatkan pekerjaan yang mapan serta mendapatkan jodoh seorang wanita yang shalehah dapat membentuk keluarga yang bahagia kekal berdasarkan Ketuhan Yang Maha Esa, Sakinan, Mawaddah, Warahmah dalam naunganpp
ridho Allah SWT. Cuma itu harapan orang tua kepada anaknya, sedangkan anak saya yang perempuan sulung sekarang sedang melanjutkan kuliah S2 jurusan Kimia di IPB Bogor, saya selalu berpesan agar hidup sederhana mudah-mudahan ditemukan jodoh yang baik, bekerja yang mapan swasta atau PNS sama saja yang terpenting suaminya sayang, tanggung jawab tidak KDRT, tidak melakukan perjudian dalam bentuk apa pun serta tidak memakai narkoba apalagi pengedar narkoba. Anak saya yang ulang tahun saat ini sedang kuliah di Universitas Singaperbangsa Karawang pada semester V perkuliahan ini dilakukan secara mandiri baik ditempat Perusahaan swasta atau negeri sehingga saat ini banyak melakukan kegiatan perkuliahan lewat zoom.
Alhamdulillah Anak Saya Mau Hidup Sederhana
Anak saya sudah saya wanti-wanti agar tidak cengeng dalam menghadapi kehidupan ini mau hidup sederhana, kesederhanaan benar-benar saya latih agar suatu saat jika orang tuanya sudah tidak ada lagi tidak pada kaget. Dengan didikan saya tsb anak saya mau makan di warteg depan kampus UNSIKA Karawang saya lihat anak saya tidak neko-neko sebab jika melakukan hal yang aneh-aneh maka pasti akan suka tipu-tipu kepada orang tuanya. Dalam memanjatkan doa kepada Allah SWT saya sempat meneteskan air mata karena tidak terasa anak saya yang bontot sudah menginjak usia yang ke 20 tahun. Saya masih teringat dan sangat teringiang ketika saya shalat tahajud malam hari pada tahun 2008 pada waktu itu anak saya masih kecil-kecil sebelum saya memutuskan berhenti PNS saya memandangi anak saya yang masih kecil-kecil dengan penuh tetesan air mata apakah nanti setelah saya berhenti PNS ada gantinya rezeki untuk anak-anak saya?. Bisa dibilang pada waktu itu saya nekat berhenti PNS MPR karena situasi dan kondisinya PNS Sekretariat Jenderal MPR sangat tidak memungkinkan untuk saya teruskan maka lebih baik saya berhenti saja, sebab jika saya paksakan dapat berakibat tidak baik untuk Kesehatan jiwa saya, karena memang sudah tidak mungkin saya teruskan. Hal-hal negatif kesekretariatan jenderal MPR tsb tidak akan saya buka melalui tulisan saya di blog hukum ini. Tetapi Allah SWT ternyata maha baik berhenti PNS golongan IIC saya digantikan oleh Allah SWT dengan golongan IIIC karena inpassing menjadi dosen swasta dan telah diberikan sertipikat oleh negara sebagai dosen profesional. Puji Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT ternyata Allah SWT menukargantikan rezeki saya dan bisa menghidupi keluarga saya.
Kebahagian Orang Tua Ketika Anak-Anaknya Menjadi Anak Shaleh dan Shalehah
Ternyata kebahagiaan orang tua itu terletak kepada ketika anak-anaknya menjadi anak yang shaleh dan shalehah. Jadi kebahagiaan orang tua itu bukan semata-mata karena berharta banyak, hidup tanpa harta tentu akan membuat hidup kita sengsara tetapi ternyata harta tidak dapat membuat kita bisa segala-galanya hal inilah yang harus dipahami, sesungguhnya kebahagiaan orang tua itu terletak kepada keshalehan anak. Jika ingin sekolah setinggi-tingginya anak saya, saya persilahkan karena saya tahu ilmu itu lebih berharga daripada harta, harta bisa habis sedangkan ilmu abadi tidak pernah akan habis. Rasulullah menyatakan bahwa ketika anak adam meninggal dunia maka semua amalannya putus kecuali 3 perkara yakni, amal jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang mendoakan kepada orang tuanya. Ilmu yang bermanfaat inilah yang akan dibawa kita sampai akhirat asalkan kita mengajar dengan baik dan Ikhlas kalau kita jadi dosen atau guru tidak jual beli nilai insya allah amalan kita akan abadi dapat pahala yang mengalir. Maka orang tua jangan ragu-ragu untuk memberikan Pendidikan kepada anak-anaknya setinggi-tingginya dengan harapan semoga menjadi anak yang baik dan sukses dunia akhirat. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika Sobat Ingin Belajar Hukum Yang Baik dan Benar Rajinlah membaca Blog Hukum dan Ketatanegaraan ini dan Tinggalkanlah Komentar Yang Baik.