Minggu, 14 Juli 2024

PENGALAMAN MAKAN DI RUMAH MAKAN KAMPUNG KECIL KEBAYORAN BARU ANTREAN PANJANG MEMBLUDAK

 

 

Makan di Rumah Makan Kampung Kecil Kebayoran Baru
                                                                                                        

Bulan Puasa tahun kemarin saya diajak makan anak-anak dan istri di rumah makan kampung kecil Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, berangkat dari rumah saya Binong Tangerang melewati Serpong, Alam Sutra, Cipulir dan Pondok Indah, saya pikir rumah makan Kampung kecil Kebayoran Baru itu letaknya berdekatan dengan pondok Indah nggak tahunya masih jauh dari yang saya pikirkan. Setelah muter-muter nggak nemu-nemu, eh begitu sudah ketemu saya kaget sekali nggak tahunya rumah makan Kampung Kecil itu berdekatan  sekali dengan Gedung MPR/DPR RI tempat saya pernah mengabdikan diri menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR sejak 1997 s/d 2008. Makan di rumah makan kampung kecil kebayoran baru benar-benar mengingatkan saya ketika masih bekerja di Sekretariat Jenderal MPR RI berangkat pagi-pagi dan pulang malam hari semua tinggal kenangan belaka. Tentu bekerja menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR banyak suka dan dukanya, sukanya selain mendapatkan gaji tetap, banyak tunjangan yang saya terima untuk ukuran orang kampung sudah sangat cukup. Dukanya bekerja di Sekretariat Jenderal MPR tidak  ada kejelasan tugas yang saya kerjakan banyak capek hati sehingga akhirnya pada tahun 2008 saya berani memutuskan untuk berhenti menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR RI, saya orangnya nekad tetap berhenti menjadi PNS meskipun bapak saya melarang dan sempat berlinang air mata karena sudah bertentangan dengan bathin pekerjaan di PNS saya memutuskan harus berhenti. Saya percaya hidup ini memang sudah ada yang mengatur yaitu Allah SWT.

 

Jika Rumah Makan Kampung Kecil Dekat Dengan MPR/DPR

Kalau tahu rumah makan kampung kecil letaknya berdekatan dengan Gedung MPR/DPR saya akan lewat tol arah tomang jadi tidak berputar-putar menghabiskan waktu untuk mencarinya, begitu ketemu alangkah kagetnya karena dekat dengan Gedung parlemen. Sampai di tempat tujuan apa yang terjadi? Masya Allah… antriannya sangat mengular dan  berjubel, padahal cuma ingin makan saja, nggak mungkinlah saya balik ke Tangerang lagi karena untuk mencapai ke rumah makan kampung kecil memerlukan perjuangan yang sangat melelahkan.

 

Rumah Makan Kampung Kecil Banyak menu ikannya

Suatu kebahagiaan tersendiri dapat makan bersama keluarga saya ber4 terdiri dari istri dan dua anak habisnya sekitar 500ribu rupiah tapi puasnya bukan main makanan dan ikannya besar-besar orang bilang ada barang ada harga jadi meski harga agak mahal sedikit tetapi pelanggan puas. Rumah makan kampung kecil sudah bagus dengan menyediakan tempat mushalla untuk umat muslim melakukan ibadah shalat 5 waktu. Kebetulan bulan puasa kemarin anak-anak juga sedang liburan kuliah kapan lagi bisa makan bersama anak-anak di kampung kecil kalau tidak liburan seperti ini. Selama ini kuliner yang saya singgahi jujur justru dari anak saya yang memberi tahu anak-anak zaman sekarang ini gaul dan cepat mendapatkan informasi dari berbagai media sosial seperti Instagram dan TikTok apalagi kalau ada menu makanan yang lagi viral pasti anak-anak sekarang lebih tahu duluan. Selama ini jika saya ingin makan bersama keluarga berusaha mencari tempat makanan yang ada ikannya, baik ikan bakar atau ikan goreng baik ikan gurame atau ikan nila, maklum karena sudah usia menjaga agar tidak hipertensi. Kalau saya pulang di Kayen Pati kebingungan untuk mencarikan makan anak-anak saya, karena anak saya tidak bisa makan sembarangan, paling-paling kalau ke Pati makan nasi gandul tetapi saya tidak berani makan nasi gandul takut darah tinggi dan kolesterol, apalagi makan nasi gandul yang ada jeroannya katanya berbahaya sekali. Ada tetangga kampung bulan puasa beberapa tahun lalu karena makan nasi gandul dan jeroan menjelang sahur masuk rumah sakit dan nyawanya tidak tertolong lagi. Buka puasa tahun kemarin saya manfaatkan untuk berbuka puasa bersama keluarga dan rasanya ada suasana kebhatinan yang mendalam. Berbeda lagi kalau pulang kampung ke Solo tempat istri saya tidak ada masalah soal makanan karena Solo itu rajanya makanan dan gudangnya kuliner enak-enak dan harganya sangat murah. Di Solo ada tengkleng, Nasi gimbal, capcay, nasi liwet, burung dara goreng dll pokoknya kalau lagi pulang ke Solo puas akan kuliner dan tidak menguras kantong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika Sobat Ingin Belajar Hukum Yang Baik dan Benar Rajinlah membaca Blog Hukum dan Ketatanegaraan ini dan Tinggalkanlah Komentar Yang Baik.

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

Penggalian Got Di RT 06 RW 017 Sari Bumi Indah Kabupaten Tangerang Benarkah Bertujuan Air Lancar?

                                                             Gambar Got Rumah di Bongkar     Penggalian Got Di RT 06 RW 017 Sari Bumi In...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19