Kamis, 14 Oktober 2021

Kesan dan Pesan Pengalaman Wisata Ke Cirebon Makan Empal Gentong dan Oleh-Oleh Tape BAKUNG Serta ke Banyu Panas Palimanan

 


 

Meski saya tinggal di Tangerang Propinsi Banten tetapi jujur  saya belum pernah wisata ke Cirebon Jawa-Barat kalau pun ke Cirebon cuma sebatas lewat saja kalau pas lagi  pulang ke kampung halaman Pati Jawa Tengah. Kesan dan Pesan Pengalaman saya Wisata Ke Cirebon Makan Empal Gentong dan Oleh-Oleh Tape BAKUNG Serta ke Banyu Panas Palimanan, enak sekali rasanya makan empal gentong  saya merasa takjub dengan KOTA Cirebon daerahnya bersih dan pemandangannya masih Asri banyak makanan omah-omah sunda. Saya ke Cirebon dua hari lalu sejak saya tulis blog ini karena ada urusan dengan klien dan Alhamdulillah urusannya sudah selesai dan lancar. Saya ke Cirebon tidak menyia-nyiakan makan empal gentong yang sudah kondang di seantero nusantara saya juga beli oleh-oleh untuk keluarga berupa tape Bakung dan dodol Cirebon yang akan saya bagi-bagi kepada keluarga masakan di Cirebon rasanya enak-enak cuma ketika saya diajak makan oleh klien di empal gentong saya tidak mau makan satenya khawatir terkena darah tinggi. Lebih baik saya menjaga tidak makan sate daripada saya makan sate terkena serangan darah tinggi yang dapat mengakibatkan  stroke dan serangan jantung lebih baik saya menghindari tidak makan sate sama sekali ikhtiar untuk tetap sehat.

Baca Juga: Kesan dan Pesan Kehidupan di Dusun Pelosok Jawa-Tengah Satu Kampung Hanya Satu Punya TV Hitam Putih dan Makan Nasi Jagung

Kesan dan Pesan Pengalaman Wisata Ke Cirebon ke Banyu Panas Palimanan

Obyek Wisata Banyu Panas Palimanan saya datangi ke Cirebon saya mengajak teman kebetulan orang Cirebon oleh teman saya dibilang jika sudah sampai di Cirebon tidak mandi air panas maka sangat rugi tadinya saya tidak mau karena sudah jam 4 sore takut kemalaman saya pulan ke Jakarta maklum kalau saya bawa kendaraan malam-malam mata saya sudah kabur akhirnya saya mau juga untuk wisata ke pemandian Banyu Panas Alami yang airnya memancar langsung dari Gunung. Pemandian tsb rasanya sangat segar sekali di badan saya ketika mau pulang ke Jakarta rasanya benar-benar segar bugar sehingga tidak mengantuk ketika menyupir kendaraan. Wisata di Cirebon meski tidak ada lalu lintas macet dan jalanan bersih sayangnya sepanjang jalanan yang bersih itu tidak ada pedagang lesehan, sayang itu kotanya yang bersih dan Asri tidak ada lesehan untuk makan dan berkongko-kongko dengan teman. Ini pengalaman saya pertama kali pergi ke Cirebon melakukan tugas untuk kepentingan klien dengan diliputi suasana senang hati dan rasa gembira. Lain waktu saya berkeinginan untuk pergi bersama keluarga menikmati kota Cirebon yang indah dan agamis suasana masyarakatnya. Penginapan hotel di Cirebon juga sangat murah sekali hotel semalam cuma 200ribu lumayan jika bisa menginap bersama keluarga selama seminggu biar puas menikmati kota Cirebon dengan keindahannya di tengah malam dan makan empal gentongnya. Begitu Kesan dan Pesan saya ketika Pengalaman Wisata Ke Cirebon Makan Empal Gentong dan Oleh-Oleh Tape BAKUNG Serta ke Banyu Panas Palimanan semoga kita juga bisa berwisata ke Cirebon dengan menikmati empal gentong dan berbagai macam keindahan kota Cirebon.

Kamis, 07 Oktober 2021

Kesan dan Pesan Kehidupan di Dusun Pelosok Jawa-Tengah Satu Kampung Hanya Satu Punya TV Hitam Putih dan Makan Nasi Jagung

 


 
Tahun 1970an saya masih ingat kehidupan di kampung saya dusun Bukung, Desa Kayen, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah sangat memprihatinkan sekali, yang punya televisi satu kampung cuma satu orang itu pun pak Inggi (Pak Lurah Sebutan di Kota) untuk Desa sebutan kepala desa, TVnya itu hitam putih. Jaman dahulu belum ada televisi berwarna dan tahun 1990an yang punya sepeda motor Honda Supra itu juga cuma satu orang waktu itu harganya Honda Supra tahun 1990 sekitar 2.5 juta sekarang luar biasa setiap rumah semua punya kendaraan bermotor bahkan ada yang punya 3 bahkan lebih itu tandanya sekarang masyarakat sudah pada sejahtera. Waktu itu susahnya hidup di kampung makan saja dengan nasi jagung yang ditumbuk dulu dan waktu saya sekolah SD dan SMP masih nyeker alias belum mampu beli sepatu orang tua saya. Sekarang sudah jaman kemajuan teknologi televisi sudah  berbagai merk tinggal tergantung ada atau tidak uangnya untuk  membelinya. Begitu juga sekarang beras sudah gemah ripah loh jinawe tinggal ada atau tidak duitnya untuk membelinya. Tahun 1970 satu kampung yang makan nasi padi hanya satu orang bu lek saya karena jualan di pasar dan anaknya cuma semata wayang sedangkan bapak saya jumlah anaknya 9 orang terkadang makan ketela dicacah dicampur dengan nasi jagung sungguh sangat memprihatinkan sekali kehidupan saya di dusun. Saya diasuh oleh ibu tiri karena ibu kandung saya sudah bercerai dengan bapak saya sejak saya masih duduk di kelas 3 SD sedih rasanya diasuh oleh ibu tiri meski demikian saya juga tidak melupakan kebaikan ibu tiri yang telah memelihara saya waktu saya kecil. Yang saya ingat sampai sekarang perlakuan ibu tiri yang tidak adil ketika membagi makan nasi botok lauk anaknya kandung yang satu dipendam di nasi yang satu ditaruh dipermukaan, anaknya diberikan dua botok seolah-olah sama dengan saya diberikan satu botok daging yang ditaruh dipermukaan nasi saya. Waktu melihat perlakuan ibu tiri saya yang tidak adil itu saya menangis bathin, namanya anak kecil, anak kandungnya itu ngomong sendiri menunjukkan ke saya kalau diberikan 2 botok. Meski demikian kalau saya pulang bersama istri saya pasti tidak lupa dengan ibu tiri saya untuk memberikan uang dan oleh-oleh itu tanda bahwa saya masih ingat kepada ibu tiri saya yang telah membesarkannya. Kesan dan Pesan Lahir di Dusun Pelosok Jawa-Tengah Satu Kampung Hanya Satu Yang Punya TV Hitam Putih dan Makan Nasi Jagung itu bukan mitos tetapi benar-benar saya alami. Tetapi hikmahnya bagi saya bisa hidup prihatin dan tidak foya-foya selagi kita diberikan kesempatan rezeki oleh Allah SWT. Memang dilahirkan dari keluarga tidak mampu satu sisi menderita tapi sisi lain sangat bermanfaat agar kita bisa hidup kuat dan tidak cengeng alias kita bisa tahan banting. Hidup di dusun juga enak nggak enak, enaknya gotong royongnya sangat kuat jangan ditanya kalau soal gotong royong belajarlah orang kota dengan masyarakat pedesaan, kalau ada apa-apa misalnya kesusahan orang kampung ringan tangan untuk segera membantunya itu salah satu kelebihan hidup di kampung. Kelemahannya orang kampung karena jarang yang bekerja kantoran maka banyak yang merumpi alias suka gibah kepada orang lain, kelemahannya lagi yaitu hidup di kampung serba salah jika kita miskin umumnya kita akan dijauhi namun jika kita menjadi orang kaya atau punya kalau hutang mereka nggak kita pinjami kita akan di geting alias dimusuhi serba salah memang miskin susah, kaya juga repot inilah kehidupan di kampung. Budaya di Kampung halaman saya sangat buruk kalau hutang piutang sama saudara susah membayarnya mungkin pikirnya sama saudara nggak membayar nggak apa-apa padahal tidak demikian hutang itu wajib membayar dunia akhirat hutang akan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT. Begitulah selayang pandang kehidupan saya di Kampung  hal-hal yang buruk jangan ditiru karena perbuatan karena tidak baik hal yang baik perlu diadopsi. Umumnya kalau kita pulang kampung dari Jakarta dikiranya uang kita itu banyak padahal nyarinya setengah mati dikira uangnya banyak inilah mereka menggunakan segala cara untuk mendekati kita terkadang kita ditawari makan dulu dicarikan lauk pauk nanti sesudah makan nasi kita baru jurus niat aslinya yang hutang disampaikan ke kita disini kita sudah serba nggak enak sudah makan nasinya kalau menolak nggak ngasih hutangan. Disini akal kelicikan diperagakan oleh masyarakat kampung jangan sekali-kali ditiru karena ini perbuatan sangat tidak baik.

 

ASURANSI BUMIPUTERA BANGKRUT

 

Asuransi Bumi Putera tak mau disebut Bangkrut atau gagal bayar padahal kenyataannya sampai sekarang tidak mampu membayar polis para nasabah. Sudah 3 tahun ini istri saya berniat mencairkan uang polis Asuransi Bumi Putera sampai sekarang tak kunjung dibayar. Kejamnya, kejamnya Asuransi Bumi Putera tak mau disebut Bangkrut atau gagal bayar tapi tidak bisa membayar polis asuransi nasabah. Sejak tahun 2019 saya bersama istri sudah mendatangi Cabang Asuransi Bumi Putera di Jalan Biak Roxy untuk melakukan pencairan sampai sekarang belum juga cair juga. Selama ini yang dikerjakan oleh Bumi Putera bukan menyentuh urgensi kepentingan nasabah bagaimana caranya uang nasabah bisa segera cair malah berputar-putar tidak karuan yang dilakukan. Intinya Asuransi Bumi Putera harus bisa membayar polis nasabah yang telah jatuh tempo saya harapkan OJK sebagai pengawas yang telah diberikan kewenangan oleh undang-undang harus bisa memberikan jalan keluar bagaimana agar dana nasabah ini bisa dicairkan. Sebenarnya kalau pemerintah ikut peduli dengan adanya Bumi Putera ini permasalahannya akan selesai tetapi disini Bumi Putera sayangnya tidak disentuh atau tidak dibantu oleh pemerintah dengan di ball out karena bukan perusahaan BUMN. Pemerintah yang bertugas melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia sudah seharusnya membantu memberikan jalan keluar kepada asuransi Bumi Putera ini agar tidak dikuyo-kuyo oleh nasabah menuntut pencairan uangnya. Perlu diketahui bahwa nasabah tsb menabung bertahun-tahun ada yang diperlukan untuk membiayai anak sekolah dan kuliah tetapi setelah jatuh tempo uang itu tidak bisa dicairkan ini namanya sadis, dholim dan kejam.  Petaka Polis Asuransi Bumi Putera Tak Kunjung Dibayar Padahal Untuk Biaya Anak Kuliah ini Sangat Kejam dan Dholim. Kalau memang sudah pailit dan bangkrut tutup saja itu kantornya, tapi ini Bumi Putera masih berjalan masih bisa membayari pegawai tiap bulannya tetapi membayar polis nasabah tidak mau karena tidak ada niat, lebih anehnya lagi Bumi Putera masih menjual produk memangnya siapa yang akan membeli produk asuransi Bumi Putera yang bakalan nanti tidak bisa membayar polis?. Hanya orang bodoh yang masih mau ikut asuransi Bumi Putera karena tidak ada kepastian hukum bakalan bisa membayar polis yang telah jatuh tempo. Saya sendiri juga nggak menyangka asuransi Bumi Putera sebesar kala itu bisa bangkrut seperti ini padahal waktu saya kecil asuransi Bumi Putera itu adalah asuransi yang terbesar di Indonesia. Pada waktu tahun 1990an saya pun pernah ditawari oleh teman saya untuk masuk pegawai asuransi untuk untuk menjadi agen, pakaian seragamnya mantab hitam putih menurut saya sangat gagah maka itu saya tidak menyangka asuransi ini bisa tepar, ini semua karena tidak dikelola dengan cara profesional.
 

 

Penyelesaian Asuransi Bumi Putera Berlarut-Larut

Masalah besar Asuransi Bumi Putera berputar-putar dan berlarut-larut tidak karuan juntrungnya tinggal ada atau tidak niat untuk menyelesaikan pembayaran Asuransi nasabah. Jika masih ada niat untuk menyelesaikan kemelut Bumi Putera pasti ada jalan keluarnya, cari saja investor untuk menanamkan modalnya atau minta bantuan pemerintah untuk membantu Asuransi Bumi Putera ini dengan imbal balik yang sangat menguntungkan. Asuransi Bumi Putera tak mau disebut Bangkrut atau gagal bayar tapi nyatanya tidak bisa membayar ini polis orang sudah bertahun-tahun tidak dibayar tetapi para direksi dan karyawan masih adem ayem menikmati gaji bulanan, saya rela lebih baik Asuransi ini ditutup saja daripada nanti akan menambah korbannya. Karena saya lihat sampai saat ini tidak ada niat baik untuk menyelesaikannya lebih baik ditutup saja perusahaan yang menyesatkan ini, jika ternyata ditutup, duit polis istri saya pun saya relakan hilang. Saya kesal dan jengkel melihat penanganan penyelesaian asuransi Bumi Putera ini sungguh sangat menjengkelkan semua, direksi kalau ditanya kapan bisa membayar jawabannya berputar-putar tidak karuan. Sudah jelas permasalahannya kasus Bumi Putera ini karena tidak menjalankan perusahaan dengan profesional akibatnya perusahaan menjadi ambruk. Terus cara apa yang baik untuk kesinambungan perusahaan tsb? Pilihannya tinggal ditutup atau dipertahankan kalau ingin dipertahankan tinggal minta bantuan pemerintah dan hubungi investor untuk menanamkan modalnya, tetapi kalau nggak mau dengan cara-cara seperti itu ya lebih baik secepatnya dibubarkan saja. Meski keadaan gonjang ganjing seperti ini masih ada yang menikmati dari hasil Asuransi Bumi Putera tapi masa bodoh tidak peduli urusan Bumi Putera ini terlihat tidak ada niat segera untuk menyelesaikan klaim asuransi Polis Nasabah. Banyak nasabah yang sudah ngamuk datang ke kantor pusat Bumi Putera itu hal yang wajar karena kesal dengan cara-cara yang diperagakan oleh manajemen Bumi Putera cara menangani Pembayaran Klaim Polis Nasabah yang tidak ada kejelasan. Nasabah dibuatkan nomor urut pembayaran tapi bohong-bohongan tujuannya cuma untuk mengulur-ulur waktu. Licik memang. Kalian harus punya akal dan nurani untuk menyelesaikannya bagaimana jika pemegang polis menimpa keluarga anda sedangkan untuk biaya kuliah anak-anak? Perbuatanmu tidak membayar polis adalah sadis dan biadab. Segera cari solusi untuk membayar polis asuransi nasabah mereka sudah menunggu bertahun-tahun pencairan polis ini akan menunggu sampai berapa puluh tahun lagi?. Kacau memang Asuransi Bumi Putera ini gunakan akal sehatmu wahai manajemen untuk menyelesaikan permasalahan ini. Wahai manajemen Bumi Putera takutlah kepada Allah SWT bayarlah segera polis asuransi nasabah dosamu besar jika haknya pemegang polis tidak kau bayar apakah kau tidak takut kepada adzab Allah SWT?. Kau akan dimintai pertanggungjawaban  di akhirat kelak. Saya tahu meski kenyataannya sudah tidak bisa membayar polis nasabah tapi Bumi Putera tidak mau dipailitkan ini semua karena orang-orang dalam Bumi Putera masih punya kepentingan menikmati kesemrawutan managemen Bumi Putera ini. Pilihannya hanya ada dua opsi bayar polis nasabah atau perusahaan Asuransi Bumi Putera ini ditutup.

 

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

ALUN-ALUN PATI YANG BERSIH DAN INDAH YANG MEMILIKI TAGLINE KOTA BUMI MINA TANI

                                                         Alun-Alun, Pati, Jawa-Tengah   Pati Jawa-Tengah kini terus berbenah untuk mewujudka...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19