Selasa, 27 Februari 2024

Membaca Arah Hak Angket Penyelidikan Penyelenggaran Pemilu 2024 Yang Gaduh di Masyarakat

 

 

Oleh WARSITO, SH., M.Kn                                                                                                                                                                                          

     Dosen Fakultas Hukum Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta

Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta 

Dosen Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi@Binis Universitas Primagraha 

Kampus Tangerang


 

       Sangat mudah untuk membaca Arah Hak Angket Penyelidikan Penyelenggaraan Pemilu pada tahun 2024 akan berakhir seperti apa. Dapat dikatakan sangat mudah karena ujung-ujungnya hak angket bakalan melempem bak kerupuk yang tersiram air dingin, perlahan namun pasti akan hilang bak ditelan bumi. Pandangan ini karena didasari politik kita selama ini sangat transaksional dan pragmatis tidak ada idealisme politik di negeri ini. Ketika sudah dapat jabatan akan berubah Haluan. Pengalaman sebelumnya ketika terjadi kontestasi Capres-Cawapres rakyat dibawah yang gaduh, terkadang kalau tidak paham hukum yang baik pendukung  Capres-Cawapres saling gontok-gontokan, tapi  enak saja begitu yang kalah kontestasi ketika dirayu diberi jabatan Menteri seketika itu juga langsung berubah menjadi koalisi, akhirnya konstituen kecewa berat, sungguh terlalu jika sudah begini sikap elite-elite politik di negeri ini terjadi krisis keteladanan dan kesantunan. Padahal oposisi sama-sama memiliki tujuan yang mulia untuk memastikan bahwa presiden telah bekerja untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat.

Hak Angket Adalah Hak Istimewa DPR

         Berdasarkan Pasal 20A UUD NRI Tahun 1945, DPR RI secara kelembagaan memiliki hak interpelasi, hak angket dan hak menyatakan pendapat. Dari hak-hak yang dimiliki DPR itu saat ini hak yang paling ngetrend di tengah-tengah masyarakat adalah hak angket yang akan digunakan untuk mendorong penyelidikan tentang dugaan penyalahgunaan penyelenggaraan pemilu yang dinilai tidak jujur dan adil. Pro kontra tentang hak angket menjadi hal yang biasa, namun bagi seorang akademisi hak angket keniscayaan untuk mengetahui seberapa besar ada tidaknya pelanggaran undang-undang yang dilakukan oleh penyelenggara negara dalam penyelenggaraan pemilu Februari kemarin. Hak angket juga dapat dilakukan untuk penyelidikan terhadap kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Seandainya tidak ada pelanggaran kenapa harus takut dengan adanya hak angket? Hak angket diajukan bukan soal siapa yang mengusulkan, bukan berarti bagi yang kalah dalam kontestasi Capres-Cawapres tidak berhak mengusung hak angket. Hak angket dilaksanakan perlu tidaknya untuk menjawab hal-hal yang mendasar yang dihadapi oleh rakyat, bangsa dan negara mengenai dugaan pemilu telah terjadi pelanggaran secara terstruktur, sistematis dan massif (TSM). Hak angket yang dilaksanakan harus mempertimbangkan urgensinya untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara tidak boleh ada dendam politik. Jika dalam penyelidikan hak angket tsb hasilnya terjadi pelanggaran katakan saja ada pelanggaran, sebaliknya jika tidak terjadi pelanggaran sampaikan tidak terjadi pelanggaran UU. Jika memang terjadi dugaan penyelenggara negara telah menyalahi aturan undang-undang atau penyelenggara negara kebijakannya bertentangan dengan undang-undang dan norma-norma kepatutan, maka harus ada tindaklanjut dari pembentukan Pansus Hak Angket ini. Wajar jika ada beberapa pihak yang tidak puas dengan hasil pemilihan umum akan menempuh jalur politik, dimana selama ini jalur hukum diragukan dapat menuntaskan persoalan yang mendasar terkait dengan salah satu kewenangan MK yang memutus perselisihan hasil pemilihan umum.

Pelaksanaan Hak Angket DPR Dapat Berujung Impeacment

Berdasarkan Pasal 79 undang-undang nomor 17 Tahun 2014 Sebagaimana diubah dengan UU. No. 13 Tahun 2019 Tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3) Hak DPR sbb: a. interpelasi; b. angket; dan c. menyatakan pendapat. Hak interpelasi adalah hak DPR untuk meminta keterangan kepada Pemerintah mengenai kebijakan Pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sedangkan Hak angket adalah hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu undang-undang dan/atau kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Hak menyatakan pendapat adalah hak DPR untuk menyatakan pendapat atas: a. kebijakan pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di tanah air atau di dunia internasional; b. tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket c. dugaan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden melakukan pelanggaran hukum baik berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, maupun perbuatan tercela, dan/atau Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden.

Hak Angket Dapat Berujung Hak Menyatakan Pendapat ke Mahkamah Konstitusi

Jadi selama ini jika ada yang menyatakan bahwa hak angket itu tidak dapat berujung ke pemakzulan itu tidak tepat. Logika sederhananya untuk apa DPR diberi hak angket jika hanya dilaksanakan untuk ramai-ramai ajang tetapi tidak memiliki implikasi yuridis?. Untuk apa hak angket diadakan jika hanya akan menghabiskan uang negara saja? Untuk apa  membentuk Pansus hak angket jika akhirnya cuma gertak sambal? Cuma nyapek2in saja. Marilah kita memperhatikan dengan saksama sumpah jabatan presiden didalam pasal 9 UUD NRI Tahun 1945 yang bersumpah atas nama Allah SWT “akan memenuhi kewajiban presiden RI dengan sebaiknya-baiknya dan seadil-adilnya akan memegang teguh UUD NRI tahun 1945 dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbhakti kepada nusa dan bangsa”.

Dengan memperhatikan dengan saksama sumpah Presiden didalam Pasal 9 konstitusi jika ternyata dalam penyelidikan hak angket ditemukan pelanggaran bahwa presiden telah melanggar konstitusi atau UU maka DPR selanjutnya dapat menggunakan hak menyatakan pendapat dugaan bahwa presiden telah melanggar UUD 1945 atau UU ke Mahkamah Konstitusi. Putusan MK dikembalikan kepada DPR selanjutnya DPR mengundang sidang MPR untuk menindaklanjuti putusan MK tsb. Putusan MK akan menjadi permasalahan besar jika ternyata putusan justisil berbeda dengan putusan politik. Jika terjadi pemakzulan presiden misalnya MK telah memutus presiden bersalah melanggar hukum mengingat koalisi yang mendukung pemerintah di parlemen sudah overload dapat saja MPR tidak memberhentikan presiden maka dampaknya akan terjadi kekacauan konstitusi. Bukankan negara Indonesia adalah negara hukum?. Rumusan konstitusi yang tepat jika presiden telah dinyatakan MK bersalah melanggar hukum semestinya ditindaklanjuti oleh MPR wajib memberhentikan Presiden, tentu Presiden terlebih dahulu diberikan kesempatan untuk membela diri di forum majelis, jika ternyata MPR menerima pembelaan diri oleh Presiden, maka MPR tidak akan memberhentikan Presiden.

 

Perlu Berhitung Dengan Cermat Hak Angket Kekuatan Koalisi dan Oposisi di DPR

 

Adalah pasangan nomor urut 3 Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud, MD yang mendorong adanya hak angket di DPR untuk menyelidiki dugaan telah terjadinya pelanggaran UU tentang penyelenggaraan pemilu. Namun sebelum hak angket dilaksanakan harus menghitung dengan cermat kekuatan pengusul hak angket di DPR. Dimana berdasarkan Pasal 199 UU. MD3 Hak angket sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 ayat (1) huruf b UU MD3 diusulkan oleh paling sedikit 25 (dua puluh lima) orang anggota DPR dan lebih dari 1 (satu) fraksi. Pengusulan hak angket disertai dengan dokumen yang memuat paling sedikit: a. materi kebijakan dan/atau pelaksanaan undang undang yang akan diselidiki; dan b. alasan penyelidikan. Usul menjadi hak angket DPR apabila mendapat persetujuan dari rapat paripurna DPR yang dihadiri lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah anggota DPR dan keputusan diambil dengan persetujuan lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah anggota DPR yang hadir.

Jika hak angket dikomandoi partai PDIP sebagai fraksi terbesar di DPR dengan dibantu Partai Nasdem, PKB dan PKS, besar kemungkinan hak angket akan bergulir dan berjalan mulus. Namun jika pada akhirnya PDIP tidak enak hati untuk menggalang hak angket karena bagaimana pun Joko Widodo menjadi presiden RI selama dua periode utamanya adalah melalui kendaraan partai politik PDIP, maka kalau sudah begitu wacana hak angket yang selama ini gaduh di masyarakat perlahan, namun pasti akan hilang bak ditelan bumi. Apalagi sudah ada pertemuan khusus antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh meski khabarnya cuma sekedar membahas hal-hal yang ringan isu perpolitikan terkini di negeri ini, tetapi publik tidak begitu saja percaya, bagi akademisi akan mudah membaca arah pertemuan Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Yang paling dikhawatirkan dan ditakuti oleh konstituen yang telah memilih Pasangan Calon Urut Nomor 1 Capres-Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang diusung oleh Nasdem, PKS dan PKB, adalah ketika ada janji-janji atau iming-iming kepada kepada Partai Nasdem, dan PKB jika bersedia menjadi koalisi pemerintah akan mendapat jatah sekian Menteri, tentu hal ini akan menyakiti hati konstituen, wajar jika konstituen akan kecewa dan marah besar. Sebab, selama ini Capres-Cawapres dengan nomor urut 1 telah menyihir konstituen dengan mengusung tagline perubahan. Jika karena jabatan Menteri terus merapat menjadi koalisi, maka kita kehilangan identitas politik yang baik dan juga melanggar TAP MPR No. VI/MPR/2001 Tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

 

Minggu, 25 Februari 2024

PENGALAMAN MENGHADIRI RAPAT FAKULTAS HUKUM UIC MENJELANG SEMESTER GENAP TAHUN 2024/2025 DENGAN SUASANA KEAKRABAN@KEKELUARGAAN

 

 

SEBELUM RAPAT FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS IBNU CHALDUN, JAKARTA

 

 

Pada hari, Jum’at 23 Februari 2024 saya mengikuti rapat Fakultas Hukum Universitas Ibnu Chaldun menjelang semester genap tahun 2024/2025 dengan suasana keakraban dan kekeluargaan serta tali persaudaraan. Rapat bertempat di lantai II Pasca Magister Hukum. Rapat dibuka Dekan Fakultas Hukum Asti Wastika, SH., MH dan dihadiri oleh Rektor Universitas Ibnu Chaldun Dr. Rahmah Marsinah, SH., MH.,MM, Warek III Dr. Murtiman, Wakil Dekan Zaenal Muttaqin, Kaprodi Fakultas Hukum Ahmad Faisal dan Sekjen Lembaga Muhajirin Thohir. Dekan memberikan kesempatan kepada Rektor untuk memberikan pengarahan yang isinya menyerukan kepada seluruh dosen untuk terus menggalakkan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya di bidang Penelitian. Rektor sangat mewanti-wanti agar dosen dapat mengejar karir sampai ke titik puncak jabatan menjadi seorang profesor atau guru besar. Jabatan profesor sangat mempengaruhi penguatan institusi kelembagaan, jika ada beberapa jabatan lektor kepala dan profesor maka ketika akreditasi institusi atau akreditasi fakultas maka dipastikan akreditasinya minimal mendapatkan nilai B bahkan bisa unggul. Selain itu jabatan fungsional dosen juga untuk keperluan dosen itu sendiri dalam rangka menunjang karir dosen. Oleh karena itu, kuncinya untuk mendapatkan jabatan yang tertinggi sebagai profesor dengan cara rajin meneliti atau menulis, jika dosen rajin meneliti dan menulis maka akan cepat mencapai jabatan profesor tapi syaratnya mutlak harus berijasah doktor.

 

Saya Pindahan dari Universitas Satyagama, Jakarta

Setiap perguruan tinggi memiliki corak dan karakteristik yang berbeda-beda di lingkungannya, begitu juga dengan suasana kampus UIC pasti suasananya berbeda dengan Universitas Satyagama. ada plus-minusnya. Ketika saya pindah dari Universitas Satyagama ke Universitas Ibnu Chaldun bagaikan memasuki hutan belantara bagaimana tidak saya tidak memiliki satu orang pun saudara atau rekan disana, biasanya di almamater saya di Satyagama seperti rumah sendiri karena saya alumni Universitas Satyagama. Dari mulai cleaning service sampai rektor kenal baik dengan saya apalagi kalau sedang menunggu ngajar di ruang tunggu dosen selalu akrab dengan sesama dosen untuk saling bercengkerama. Setiap jumat saya diberikan tugas mengajar dari pagi hingga malam sehingga saya rutin jumatan di Masjid Universitas Satyagama rutin menjadi muadzin shalat jumat. Terkadang saya juga diberikan tugas sebagai chatib Jum’at pokoknya kenangan indah ketika saya mengajar di Universitas Satyagama dari tahun 2006 s/d 2021. Saya memutuskan pindah home base dari Satyagama ke Universitas Ibnu Chaldun bukan saya tidak mencintai almamater saya kini Universitas Satyagama telah dialihkan ke pihak lain.

 

Pindah di Universitas Ibnu Chaldun Tidak Memiliki Siapa-Siapa

Ketika saya pindah ke Universitas Ibnu Chaldun, jujur saja saya seperti memasuki hutan belantara, kenapa saya bilang seperti memasuki hutan belantara?. Karena saya tidak memiliki siapa-siapa di Universitas Ibnu Chaldun. Tapi saya memiliki prinsip bismillahirrahmanirrahiim, kalau niat saya baik dimana pun pasti akan ketemu orang-orang baik pula, niat ingsun mengabdikan keilmuan ke Universitas Ibnu Chaldun, itu prinsip yang saya pakai. Apa yang saya pikirkan ternyata terbukti tidak perlu waktu lama menjadi kenyataan, saya bisa beradaptasi dengan baik di lingkungan UIC dan subhanallah saya dipertemukan orang-orang baik disini, dari mulai Rektor ibu Dr. Rahmah Marsinah sangat baik sekali cara memimpinnya halus dan keibuan sampai jajaran bawahnya. Semua karyawan dari mulai cleaning service sampai yang berjabatan sangat bersahabat merasa satu keluarga. Tetapi namanya manusia tentu saja tidak semuanya baik, pasti ada 1, 2 orang yang tidak baik, bahkan ada yang mukanya manyun ditekuk alias cemberut kalau ketemu orang, kalau saya prosentasikan 98% alhamdulillah saya ketemu orang-orang baik di UIC. Begitulah kehidupan ini jangan kita mencari orang baik semuanya, rasanya mustahil akan bisa kita temukan di dunia mana pun, dilembaga manapun di perkumpulan manapun dan di lingkungan mana pun.  Imposible. Inilah ujian bagi saya kata Allah SWT kalian sudah baik tentu akan diuji lagi.

Kepindahan saya Yang terakhir di UIC

      Mudah-mudahan di UIC ini tempat saya terakhir untuk mengabdikan diri saya sebagai dosen, saya tidak ingin pindah home base lagi karena pindah home base sangat melelahkan dan berliku-liku persyaratannya. Terbukti pernah ada yang mengajak saya pindah ke Universitas Krisnadwipayana justru saya tidak bersedia meski konon khabarnya kesejahteraan lebih bagus, saya itu termasuk orang yang tidak enakan dan tahu rasa terima kasih kepada orang lain. Saya termasuk orang yang bersyukur pindah home base ke Universitas Ibnu Chaldun karena prosesnya super cepat oleh mbak Ina di LLDIKTI wilayah III Jakarta bahwa ini adalah tangan Tuhan karena umumnya pindah home memerlukan waktu kurang lebih 3 bulan, tapi saya tidak ada 1 bulan oleh Kemenristekdikti resmi nama saya sudah pindah ke Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta. Banyak temen-temen dosen yang bingung ketika tahu rumah saya di Tangerang, wajar karena pikirnya Tangerang menuju Rawamangun Kampus UIC itu jauh sekali, anggapan itu tidak salah karena ketika saya mengontrak rumah di Jakarta mendengar daerah Tangerang itu amat jauh sekali. Tetapi meski jauh bagi saya itu sudah biasa dan yang saya rasakan justru dekat kalau cuma ke kampus UIC Rawamangun.  Universitas Ibnu Chaldun yang mengusung label Islami selain mendidik insan yang berintelektual juga mendidik manusia yang memiliki budi pekerti yang luhur.

Mengajar diberbagai Perguruan Tinggi

Selain wajib mengajar di Universitas Ibnu Chaldun sebagai home base saya, saya juga mengajar di berbagai perguruan tinggi seperti Universitas Jayabaya, dan Universitas Primagraha Kampus Tangerang. Prinsip saya mengajar tidak mau jual beli nilai kepada mahasiswa, saya ingin mengajar dengan setulus hati saya mengajar selain mendapatkan honor juga ingin mendapatkan pahala dari Allah SWT. Saya teringat sabda Rasulullah SAW yang artinya: “Setiap anak adam yang meninggal putus semua amalannya kecuali tiga perkara yang pertama adalah: amal jariah, yang kedua ilmu yang bermanfaat dan yang ketiga adalah anak shaleh yang mendoakan orang tua. Dalam konteks ilmu yang bermanfaat inilah saya ingin mengejar pahala dari Allah SWT yang insya allah amalannya tidak ada putus2nya meskipun kita telah tiada nanti. Maka jika kita jadi dosen niatkanlah agar kita bisa tulus Ikhlas untuk mendidik mahasiswa agar kita mendapatkan pahala yang tiada putus-putusnya. Jika ingin menjadi orang kaya janganlah kita bercita-cita menjadi seorang dosen tetapi buatlah perusahaan, dosen itu sudah terkenal tugas sak duz tetapi penghasilannya sak sen, dosen tentu berharap sertifikasi dari pemerintah, jika sudah bersertifikasi maka dosen akan mendapatkan tunjangan setiap bulannya dosen yang sudah memiliki sertifikasi berarti dosen tsb telah diakui oleh negara sebagai dosen yang professional. Untuk lulus sertifikasi dosen akan saya bahas tersendiri dalam waktu dan tulisan lain. Tulisan ini adalah untuk mengeluarkan uneg-uneg ketika saya masuk menjadi keluarga besar Universitas Ibnu Chaldun Jakarta yang menemukan orang-orang baik kalaupun ada 1 atau 2 wajah yang manyun muka ditekuk itu hal yang biasa bagi saya, karena mustahil kita akan menemukan semua orang baik di dunia ini.

 

Semoga UIC Tetap Jaya

Di akhir tulisan ini saya berharap semoga Universitas Ibnu Chaldun tetap jaya dan bertambah maju sebagaimana tujuan Pendidikan nasional kita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang berakhlakul karimah. Aamiin.

Jumat, 23 Februari 2024

INSPIRASI MENULIS UNTUK KONTEN KREATOR BLOG SAMBIL MINUM KOPI DI JANJI JIWA

 

 


                                                JANJI JIWA di TAMAN UBUD TANGERANG


 

Menanti Dapat Gajian Dari Adsense Yang Tak Kunjung Tiba tidak menyurutkan Langkah saya untuk tetap menulis di Blog. MENULIS adalah gampang-gampang susah, dibilang gampang jika orang yang punya hobi menulis makai ide-ide menulis bagaikan air mengalir di telaga sumber air di pegunungan yang tak pernah akan berhenti. Namun bagi orang yang tidak hobi menulis, atau orang yang tidak suka menggoreskan pena maka menulis adalah hal yang sangat sulit. Jangankan bisa menulis kalimat yang dapat terangkai kata dengan baik, terstruktur dan sistemastis, menulis satu kata untuk dilanjutkan menjadi kalimat saja sudah kehabisan ide. Kelemahan Masyarakat Indonesia adalah dalam bidang menulis, bahkan dosen dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi salah satunya di bidang penelitian (menulis) amat sangat rendah dalam menulis atau meneliti. Padahal untuk mendapatkan jabatan fungsional dosen dari mulai asisten ahli sampai dengan profesor atau guru besar kuncinya adalah menulis atau meneliti. Jika ditanyakan siapa orang yang tidak dapat menulis?. Tentu jawabannya hampir semua orang bisa menulis dari mulai anak TK s/d Perguruan Tinggi pasti bisa menulis tapi yang dimaksud bukanlah asal menulis tetapi menulis yang sistematis dan terstruktur dan renyah untuk dibaca oleh orang banyak, syukur-syukur dapat memberikan jalan keluar dari jalan kesulitan yang dicari oleh pembaca. Seorang penulis haruslah memiliki ide dan gagasan yang banyak, seorang penulis haruslah bisa menulis secara mengalir mengenai tema yang akan diangkat untuk disajikan kepada publik. Seorang penulis sejati haruslah Ikhlas menulis apakah tulisannya dibaca oleh orang lain atau tidak, tetaplah menulis dan menulis itulah namanya seorang penulis sejati.

Menulis di Blog Berbeda Dengan Tulisan di Jurnal atau Karya Ilmiah

Menanti Dapat Gajian Dari Adsense Yang Tak Kunjung Tiba tidak menyurutkan Langkah saya untuk tetap menulis Blog. Meski ada rasa jenuh, karena menulis adalah hobi maka saya tetap menulis dan menulis. Menulis di Blog harus dibedakan dengan menulis jurnal ilmiah, skripsi, tesis dan disertasi. Menulis di Blog Bahasanya harus dipahami oleh masyarakat awam sekalipun oleh karenanya tulisan di blog haruslah renyah dengan bahasa yang tidak bertele-tele sehingga tulisan dapat tersampaikan dengan baik kepada pembacanya. Dengan menulis yang mudah dibaca dan dicerna oleh pembaca disitulah indikatornya bahwa penulis telah berhasil menyampaikan gagasan yang baik kepada pembaca. Selain tulisan yang renyah tulisan juga harus dapat menjawab hal-hal yang dibutuhkan oleh pembaca.

 

Janji Jiwa Tempat Inpirasi Saya Menulis

Seorang penulis yang baik tidak pernah akan kekurangan akal untuk mendapatkan ide-ide menulis. Namun, jujur namanya manusia kadang ada kejenuhan untuk menulis, bagi penulis yang kreatif ide-ide menulis akan senantias didapatkan secara mengalir baik dirumah, ketika berkendara, bekerja di kantor, di masyarakat, seorang ibu yang sedang memasak, berkebun atau dimana pun berada seorang penulis tidak pernah akan kering kerontang akan ide-ide segar untuk diangkatnya ke publik. Pengalaman saya ketika ngopi di janji jiwa justru mendapatkan ide-ide segar yang terus mengalir saya tuangkan didalam tulisan lewat jari-jemari saya yang bergerak lincah bak seperti berjoget musik dangdut. Apalagi di Janji Jiwa di setiap tempat duduk difasilitasi dengan colokan laptop atau HP sehingga kita dapat  menulis berlama-lama untuk menuntaskan judul satu topik yang mau kita angkat, bahkan saya bisa menulis 2 judul artikel. Disini saya melihat kecerdasan management Janji Jiwa untuk menggaet pelanggannya agar terus berdatangan ke tempatnya dengan memberikan fasilitas yang baik seperti Wifi colokan charger HP maupun laptop dan pelayanan yang ramah. Memang menjadi seorang blogger itu susah-susah gampang, dibilang susah karena seorang blogger haruslah konsisten mengisi blognya secara rutin agar tidak sepi konten kreatornya. Konten blog dapat di ibaratkan nyawanya sebuah blog, blog juga dapat di ibaratkan sebuah mall yang menjajakan barang dagangan selain harus banyak dagangan yang berwarna-warni agar pengunjung banyak dan tertarik, mall juga harus di isi dagangan yang bervariasi selain itu harus terus update barang. Hal ini agar tokonya tidak ditinggalkan oleh pelanggan, begitu juga seorang blogger haruslah aktif dan kreatif banyak menulis untuk  di posting di blognya jika tidak, besar kemungkinan trafik blognya akan sepi seperti kuburan.  Kasihan jika kita sudah menulis capek-capek, dan sudah memposting hampir 400 artikel tetapi setiap hari yang mengunjungi hanya sekitar 5-10 orang saja, sedih kalau kita melihat trafik seperti ini. Untungnya bagi blogger yang hobi menulis tidak bertujuan utama untuk mencari uang di internet tetap Ikhlas menuangkan ide untuk dibaca khalayak ramai. Jadi kalau belum mendapatkan penghasilan tidak akan kecewa berat. Inilah yang membedakan blogger yang sekedar hobi menulis dan blogger yang professional yang hobi menulis sekaligus mendapatkan penghasilan dari menulis setiap bulannya.

Pramoedya Ananta Toer pernah mengatakan bahwa “orang boleh pintar setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis maka ia akan hilang di dalam Masyarakat dan dari Sejarah menulis adalah bekerja untuk keabadian”

 

Kelebihan dan Kelemahan Seorang Blogger

Kelebihan seorang blogger dapat menulis kapanpun dan dimana pun berada kemana ia suka. Enaknya penulis blogger tidak punya atasan yang akan menyuruh-nyuruh kita se enaknya, orang yang pernah menjadi bawahan tentunya sudah tahu dan merasakan bagaimana sakit hati ini jika kita punya atasan asal main suruh saja kadang tidak bisa membedakan apakah soal dinas atau tidak tapi karena mentang-mentang atasan main suruh se enaknya. Blogger juga tidak harus punya kantor, bisa menulis dirumah, disela-sela kita bekerja bahkan di kebun dengan membawa laptop yang ada kuota internetnya kita bisa menulis dan bisa memposting konten kreator kita. Kebahagiaan seorang penulis jika tulisannya banyak dibaca oleh orang lain dan bermanfaat untuk orang banyak itulah salah satu kebahagiaan seorang blogger. Namun jika blogger menulis mendapatkan penghasilan dari adsense itu adalah bonus yang harus di syukuri. Kelebihan blogger juga jika blognya sudah dialiri oleh google adsense maka akan mendapatkan penghasilan, tapi syaratnya trafiknya sudah banyak dan stabil maka akan mendapatkan penghasilan setiap bulan. Tetapi untuk pengahasilan ini seorang blogger harus sabar tidak serta merta kita membuat blog hari ini lantas besok kita gajian dari google adsense. Itu imposible. Jika kita hobi menulis jangan mengharapkan penghasilan instan seperti itu nantinya kita akan dibuat kecewa berat karena kenyataannya penghasilan dari adsense jika trafik masih rendah kadang sehari cuma dapat 100 perak memelas sekali. Jika kita menulis blog orientasinya sudah uang justru akan frustasi berat jika tidak kunjung mendapatkan penghasilan. Untuk mendapatkan uang dari adsense memang harus sabar, jangan terjebak dengan kisah-kisah testimoni yang mengatakan mendapatkan bulanan gajian dari adsense itu mudah, dalam praktek yang saya alami mendapatkan uang dari adsense sangat sulit utamanya disebabkan trafik sangat rendah. Contohnya saya sejak 3 tahun yang lalu blog saya yang dialiri google adsene sampai sekarang belum pernah menerima gajian, konon untuk payout harus mencapai minimal 1.3 juta baru ditransfer oleh google adsense dari Singapura ke rekening saya. Itulah yang saya sampaikan diatas kalau kita ingin instan mendapatkan dari penghasilan dari adsense yang ada justru kita dibuat kecewa dan kecewa. Maka kita menulis mengalir saja, saya menulis dengan hati kelemahan saya menulis di blog tidak paham soal SEO  atau optimasi dan saya juga tidak menggunakan apa itu keyword yang penting saya menulis soal dicari orang atau tidak, tidak saya pikirin yang penting saya menulis dan menulis. Barangkali inilah salah satu kelemahan saya menulis di blog yang tidak memahami panduan SEO dan menggunakan keyword sehingga blog saya dihukum oleh google pengunjungnya sepi mirip seperti kuburan. Akankah saya frustasi?. Buktinya blog yang saudara baca ini masih eksis ini berarti saya tidak kecewa untuk menulis meski sampai saat ini belum gajian dari adsense. Saya sudah banyak kehilangan kuota untuk posting tulisan di blog tetapi sampai saat ini penghasilan masih memble, tetapi saya masih tetap menulis dan menulis. Harapannya ke depan semoga Allah SWT yang maha Rahman dan Rahim membukakan pintu rezeki saya dari menulis blog ini untuk menambah kebutuhan keluarga. Saya yakin siapa yang sungguh-sungguh pasti akan mendapatkannya.

 

Hambatan dan Rintangan Seorang  Blogger

Sebagai manusia tentunya ada jenuhnya untuk menulis, apalagi selama ini menulis belum menghasilkan apa-apa yang ada hanya menghasilkan capek dan selalu menjinjing laptop kesana-kemari tetapi pendapatan masih nihil. Rasa jenuh pasti ada, Seorang blogger pastilah kadang dihantui malas untuk menulis, seorang blogger pastilah terkadang digoda syaitan buat apa nulis capek-capek jika tidak sebanding dengan apa yang  didapatkan pastilah sebagai manusia biasa perasaan itu ada di benak para blogger. Dalam kesempatan ini saya pribadi salut dan kagum kepada para blogger yang telah berjuang sekuat tenaga akhirnya dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah. Saya apresiasi blogger yang memiliki jiwa militansi seperti ini karena untuk menjadi blogger yang profesinal  tidak semudah itu harus jatuh bangun dengan perjuangan yang tidak pernah mengenal lelah. Ketika saya mendengar ada blogger yang semula bekerja di Perusahaan gajiannya puluhan  juta kemudian berani resign untuk menjadi full timer blogger adalah orang yang luar biasa. Saya membayangkan betapa beraninya blogger seperti ini padahal penghasilan blogger belum jelas, apa tidak uring-uringan dengan istrinya jika kekurangan ekonomi?. Jika pada akhirnya blogger tsb bisa mendapatkan penghasilan secara rutin dari google adsense sebagai pengganti pekerjaan yang telah ditingggalkan maka blogger tsb dapat dikatakan sukses karena memilih profesi blogger meski banyak tantangannya ternyata perjuangannya dapat menembus keberhasilan.

Menanti Dapat Gajian Dari Adsense Yang Tak Kunjung Tiba

Kapan Saya Gajian Adsense? Sampai saat ini Menanti Dapat Gajian Dari Adsense Yang Tak Kunjung Tiba dalam hati saya selalu bertanya-tanya kapan saya gajian google adsense?. Sebab saat saya menulis blog ini penghasilan baru 221ribu rupiah berapa tahun lagi saya harus gajian dari adsense untuk mencapai minimal 1.3juta?. Yang tahu hanya Allah SWT apalagi nilai klik iklan Indonesia sangatlah kecil sekali klik iklan kadang ada yang cuma 200 perak ada yang 500perak konon blog bule alias blog Bahasa inggris sangat tinggi klik iklannya, sayangnya saya tidak bisa membuat blog Bahasa inggris karena keterbatasan saya dalam Bahasa inggris.

Mudah-mudahan setahun lagi saya bisa menerima gajian dari google adsense. Insya allah jika saya bisa gajian dari google adsense sebagian dari penghasilan tsb akan saya donasikan untuk kepentingan sosial, keagamaan dan kemanusiaan.

 

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

ALUN-ALUN PATI YANG BERSIH DAN INDAH YANG MEMILIKI TAGLINE KOTA BUMI MINA TANI

                                                         Alun-Alun, Pati, Jawa-Tengah   Pati Jawa-Tengah kini terus berbenah untuk mewujudka...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19