Kesan dan pesan pengalaman saya naik pesawat selalu ketakutan padahal maskapai penerbangan Malaysia Airlines sungguh saya alami ketika saya berangkat ke Malaysia pada tahun 2006 mendampingi anggota Dewan Perwakilan Daerah melakukan kunjungan kerja ke Malaysia. Kunjungan ke Malaysia antara lain ke Departemen pengajaran, parlemen Malaysia, Genting High Landas, dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia. Sampai sekarang saya juga tidak tahu mengapa kalau naik pesawat selalu panik dan ketakutan, di dalam pesawat tersebut saya selalu berdoa dengan khusu’ memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar kiranya diberikan keselamatan. Untuk menghilangkan stress penumpang di dalam pesawat tersebut caranya bermacam-macam ada yang membaca koran, ada yang nyetel radio, dan ada pula yang wirid seperti saya, saya yakin semua yang ada di pesawat pasti ada rasa cemas dan ketakutan cuma barangkali takutnya tidak seperti saya secara berlebihan, padahal pesawat Malaysia airlines adalah termasuk pesawat yang super canggih kenapa saya harus takut?.
Pertama kali naik pesawat Garuda
Saya pertama kali naik pesawat Garuda pada tahun 1997 saya punya Nadzar jika saya diterima menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR RI maka saya akan naik pesawat, dan Nazar itu saya laksanakan pada tahun 1997 saya naik pesawat dari Bandara Ahmad Yani Semarang-Bandara Soekarno Hatta Cengkareng. Pada waktu saya berangkat naik pesawat dari Bandara Ahmad Yani Semarang diantar oleh Bapak saya sebelum subuh untuk mengantisipasi jangan sampai terlambat naik pesawat sebab rumah saya jaraknya jauh dari Kayen, Pati -Semarang sekitar dua setengah jam jika ditempuh dengan kendaraan pribadi, kalau naik umum lebih lama lagi maka saya harus lebih awal datang supaya tidak ketinggalan pesawat. Pertama kali naik pesawat Garuda pada waktu itu rasanya sangat senang sekali tidak ada rasa sedikit pun takut senangnya bukan main cuma di dalam pesawat tersebut ketika ada gonjangan muka saya yang terasa pucat beberapa pramugari senyum-senyum pada saya, mereka tersenyum melihat keanehan saya mengapa saya ketakutan dan pucat dan mengapa saya panik karena pesawat kena goncangan jadi pesawatnya berguncang-guncang siap yang tidak takut. Itulah pengalaman saya pertama kali naik pesawat Garuda dari Bandara Ahmad Yani Semarang menuju soekarno-hatta Jakarta.
Sekarang kalau naik pesawat selalu cemas dan ketakutan
Saya juga tidak tahu mengapa sekarang ini jika saya naik pesawat selalu panik dan ketakutan saya sendiri tidak tahu padahal kalau istri saya sangat senang dan menikmati naik pesawat tidak ada rasa takut sama sekali katanya justru malah keindahan Allah subhanahuwata'ala. Sebaliknya saya pasti selalu rasa cemas dan ketakutan bahkan saya pernah diberikan tiket gratis Jakarta-Bali tetapi saya tidak mau menerima karena ada rasa panik dan ketakutan barangkali kalau sedang naik haji saya berani naik pesawat. Sampai kapan kepanikan Ini tidak ada lagi saya juga nggak tahu. Sebenarnya ada penyebabnya kenapa akhir-akhir ini saya panik dan takut jika naik pesawat disebabkan karena sering ada berita terjadinya kecelakaan pesawat yang meledak di udara yang pesawatnya mencebur ke laut inilah yang bikin saya panik dan takut naik pesawat. Makanya saya menyarankan kepada keluarga kalau naik pesawat lebih baik Garuda saya punya keyakinan Garuda adalah menjaga ketat SOP, meski hidup mati di tangan Allah kita harus berusaha. Padahal saya juga tahu bahwa hidup mati ada ditangan Allah subhanahuwata'ala kenapa mesti saya ketakutan sedangkan banyak teman-teman saya tidak takut karena ia yakin bahwa hidup mati ditangan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Di dalam pesawat tersebut saya selalu berdoa kepada Allah subhanahuwata'ala diberi keselamatan sampai tujuan dengan saya berjanji kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala jika diberi keselamatan akan berbuat baik akan selalu mengabdi kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala tapi kenyataannya begitu sampai di darat terkadang saya lupa terkadang saya melupakan Allah Subhanahu Wa Ta'ala inilah kelemahan saya, Astaghfirullahaladzim ketika kesulitan dalam ancaman marabahaya berdoa pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala ketika sudah selamat sering melupakan Allah saya malu kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Begitulah pesan dan kesan pengalaman saya ketika naik pesawat Malaysia Airlines, Garuda dan semua penerbangan selalu trauma dan ketakutan mudah-mudahan saya tidak akan takut lagi untuk naik pesawat karena hidup mati Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang menentukan. Saya berharap semua maskapai penerbangan di seluruh dunia khususnya Indonesia harus memperhatikan SOP memperhatikan keselamatan penumpang harus dijaga benar-benar meski hidup dan mati adalah Allah yang menentukan kita sebagai manusia harus berusaha dan berupaya keras untuk memperoleh keselamatan tersebut dengan cara memelihara maskapai dengan dengan baik agar tidak ada jatuh korban lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika Sobat Ingin Belajar Hukum Yang Baik dan Benar Rajinlah membaca Blog Hukum dan Ketatanegaraan ini dan Tinggalkanlah Komentar Yang Baik.