Kamis, 12 November 2020

Pak Jokowi, Kami Para Dosen Belum Terima Tunjangan Covid-19


 

Oleh WARSITO, SH., M.Kn.

 Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta

Dosen Fakultas Hukum Universitas Satyagama, Jakarta

 

Bapak Presiden Joko Widodo Yth,

Saya sudah menyimak dengan sungguh-sungguh pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bapak Nadiem Makarim, bahwa para dosen akan mendapatkan tambahan tunjangan profesi dalam menghadapi Covid-19 ini, tetapi sejak tulisan ini saya publikasikan, sebagai dosen tetap yang mengajar di Universitas Satyagama, Jakarta, sampai saat ini saya masih belum juga menerima tambahan tunjangan dimaksud.

Jika pemegang Kartu BPJS ketenagakerjaan yang bergaji dibawah 5 juta termasuk dosen sudah  mendapatkan tunjangan dari pemerintah, tentu disambut suka cita, begitu juga pemberian BLT kepada orang-orang yang terdampak Covid-19 khususnya orang-orang yang tidak mampu sangat membantu sekali untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Tetapi, kami para dosen belum memiliki BPJS Ketenagakerjaan, akibatnya para dosen GIGIT JARI MENDAPATKAN TUNJANGAN BPJS KETENAGAKERJAAN. Padahal kami para dosen juga sangat membutuhkan tunjangan dari pemerintah, apalagi kami ini dosen swasta di tempat home base kami mengajar disaat wabah pandemi seperti sekarang ini juga sangat berdampak sekali.

Dosen adalah pendidik profesional yang bertugas utama untuk mentransformasikan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak-anak didik yang bermuara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa PANTASLAH DOSEN JUGA DIBERIKAN PERHATIAN UNTUK MENDAPATKAN TAMBAHAN TUNJANGAN karena juga sangat berdampak akibat wabah COVID-19 ini. Berita gencar dosen akan juga mendapatkan kuota internet untuk mengajar secara daring 3-4 bulan kedepan sampai saat ini belum juga saya terima, sungguh ironis, saya bingung nyangkut kemanakah kuota internet ini?.

Saya sudah membaca dan menyimak dengan saksama bahwa pemerintah akan memberikan tambahan tunjangan profesi bagi dosen dalam situasi Covid-19 ini, dosen disini jelas baik dosen negeri maupun dosen swasta, tetapi sampai sekarang belum juga turun tambahan tunjangan sertifikasi dosen tersebut. Alhamdulillah, masih bersyukur tunjangan sertifikasi dosen selama ini dari pemerintah memang lancar pembayarannya setiap bulan, tetapi jika mendapatkan tambahan tunjangan disaat mengalami kesulitan dalam menghadapi wabah seperti ini, betapa kami seorang dosen akan bertambah bangga dan cinta sebagai bangsa Indonesia.

Pernyataan Menteri Pendidikan yang saya kutip dari (https://ringtimesbanyuwangi.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-17704639/profesi-guru-dan-dosen-juga-akan-dapat-anggaran-tunjangan-sebesar-17-triliun-dari-pemerintah?page=2) Menyatakan secara rinci dari anggaran sekitar Rp9 triliun tersebut alokasinya sebagai berikut: Subsidi pulsa untuk siswa, guru, mahasiswa dan dosen periode September-Desember 2020 total Rp7,2 triliun. Tambahan penerima tunjangan profesi guru dan tenaga kependidikan tunjangan profesi dosen serta tunjangan guru besar total Rp1,7 triliun. Rincian alokasi pulsa dan kuota sebagai berikut: Siswa 35 GB/bulan Guru 42 GB/bulan Mahasiswa dan dosen 50GB/bulan. Perhatikan disitu kata-kata TAMBAHAN PENERIMA TUNJANGAN PROFESI GURU DAN DOSEN, artinya guru dan dosen yang selama ini telah mendapatkan sertifikasi dari pemerintah setiap bulan mendapatkan tunjangan profesi akan mendapatkan tambahan tunjangan akibat wabah covid-19, akan tetapi sampai sekarang kami para dosen yang menunggu tambahan tunjangan ini tidak kunjung tiba, begitu juga kuota internet sampai sekarang belum sampai ke alamat. BINGUNG SAYA DIBUATNYA.

 

Kamis, 05 November 2020

Pak Jokowi, Saya Siap Membantu Pemerintah Agar Covid-19 di Negeri Ini Bisa Musnah

 

 

SAYA PEMAKALAH DI UNIVERSITAS JAYABAYA, JAKARTA

 Bapak  Presiden Joko widodo yth dan yang saya banggakan, 

 Sebagai Pemimpin Negara dan Sekaligus Pemimpin Pemerintahan, tugas pak Jokowi sangatlah berat untuk mengemban tugas-tugas konstitusional Negara-Bangsa, apalagi sekarang sedang dihadapkan wabah Covid-19 yang melanda secara global dan kemudian masuk ke Indonesia tentu saja berdampak kepada perekonomian Indonesia. Akibat Wabah Covid-19 ini banyak warga negara kita yang terkena PHK, dan pendapatan menjadi berkurang karena banyak perkerjaan yang harus dikerjakan di rumah (Work From Home/WFH).

Pemerintah telah melakukan upaya-upaya stabilisasi ekonomi dengan memberikan bantuan warga yang terdampak Covid-19, hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah untuk menangani wabah Covid-19 ini, secara pribadi saya mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan oleh pemerintah.

Pak Jokowi yth,

Tapi dibalik itu, hati saya menangis tatkala membaca berita bahwa organ-organ penting BUMN  sebagian besar diserahkan kepada tim Sukses Projo (Pro Jokowi) yang telah memenangkan Pilpres 2019 lalu (https://nasional.kontan.co.id/news/daftar-lengkap-relawan-dan-tim-sukses-jokowi-di-jajaran-komisaris-bumn). Kita sekarang lebih baik bicara masa depan bangsa Indonesia, urusan Pilpres sudah selesai siapa pun yang berkompeten, jujur, kapabel dan amanah  untuk memimpin BUMN secara profesional, maka pantas orang itu diserahkan tongkat jabatan tidak memandang berasal dari mana, apakah dari kalangan akademisi, praktisi maupun dari kalangan partai politik sendiri, ukurannya adalah profesional. Sebenarnya yang mendukung pak Jokowi jadi presiden itu banyaknya tidak terhitung jumlahnya baik secara terang-terangan maupun gerilya tanpa dibayar sepersepun, karena pak Jokowi selain orangnya rendah hati, terlihat sederhana penampilannya, tidak neko-neko juga tidak terikat sejarah masa lalu yang kelam. Tetapi sayangnya, dukungan yang dilakukan diam-diam kepada pak Jokowi tersebut banyak  yang tidak terdengar dan terdeteksi oleh media, baik cetak maupun elektronik.

Beberapa tahun lalu sebelum Pilpres 2019 ketika saya menjadi narasumber di Universitas Jayabaya dengan tema Refleksi 4 Tahun Pemerintahan Jokowi, ada narasumber yang seolah menyudutkan pemerintah dengan membahas hutang pemerintah sekarang ini semakin bertambah banyak, saya adalah seorang akademisi yang boleh saja salah, tetapi tidak boleh berbohong, meski saya bukan corong pemerintah dan saya juga  tidak kenal  pak Jokowi secara langsung, saya harus mengatakan dengan jujur ketika giliran saya memberikan pamaparan narasumber tentang refleksi 4 tahun Pemerintahan Jokowi tersebut saya katakan tegas meski hutang pemerintah saat ini bertambah banyak tetapi hasilnya terbukti dirasakan dan dinikmati oleh rakyat. Itu fakta tak terbantahkan!. Saya kasih contoh satu saja, lihat infrastruktur jalan tol Jakarta-Semarang-Surabaya, takjub saya dibuatnya  ketika pulkam  ke Semarang cuma 5 jam ditambah 2 jam ke kampung saya di Pati.

Pak Jokowi yang berhormat,

Pak Jokowi pemimpin, saya juga pemimpin tapi lingkupnya pemimpin saya cuma tingkat RW beda dengan pak Jokowi yang lingkupnya meliputi negara bangsa. Tetapi Pada hakekatnya adalah sama-sama pemimpin untuk rakyat/warga negara. Alhamdulillah sebagai Wakil Ketua RW di perumahan daerah Tangerang, saya telah menjalankan tugas dengan baik didalam menangani wabah Covid-19 ini. Jika saya diberi kesempatan pak Jokowi untuk bertemu, akan saya sampaikan reasoning bagaimana agar  Covid 19 di negeri ini bisa musnah paling tidak berkurang secara signifikan, harus diatasi dengan multidisiplin ilmu, bagaimana cara penanganan multidisiplin ilmu inilah yang nanti akan saya sampaikan kepada pak Jokowi secara langsung  jika pak Presiden berkenan memanggil saya.

Sesungguhnya Pak Jokowi menjadi Presiden Republik Indonesia ini adalah atas kehendak Allah SWT marilah kita simak dengan saksama dan sungguh-sungguh Firman Allah SWT didalam Al Qur'an Surat Ali Imran ayat 26 yang artinya:

"Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Semoga pak Jokowi terus amanah untuk menjalankan tugas konstitusional negara-bangsa yang telah diberikan kepercayaan oleh rakyat agar Indonesia menjadi lebih baik, untuk mewujudkan negara INDONESIA adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Aamiin..3x Ya Robbal 'alamiin.

Atas Perhatian bapak Presiden Joko Widodo  saya sampaikan ucapan terima kasih.

 

Selasa, 21 Juli 2020

Langkah-Langkah Konkret Akan Saya Lakukan Jika Saya Menjadi Menterinya Pak Jokowi


Oleh WARSITO, SH., M.Kn.
Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta,
Dosen Fakultas Hukum Universitas Satyagama, Jakarta


Bismillahirrahmaanirrahiim.
       Langkah-Langkah konkret akan saya lakukan jika saya menjadi menterinya pak Jokowi akan bekerja dengan baik dan profesional untuk kemajuan dan kemakmuran masyarakat. Berkomitmen bekerja dengan baik karena menjadi seorang menteri tidak bisa bekerja sendirian harus baik-baik dengan mitra kerja maksudnya harus menjaga hubungan baik dengan siapa saja mitra kerja agar urusan dan tugas tanggungjawab dari negara dapat terselesaikan dengan baik. Kalau menteri tidak dapat membangun hubungan dengan baik kepada mitranya maka hubungan yang inharmonis tsb pada akhirnya dapat menyumpat daripada tugas kementerian.
Ketika hingar bingar pemilihan Pilpres sudah selesai digelar, berikutnya Presiden terpilih diberikan mandat oleh konstitusi untuk memilih pembantu-pembantunya (menteri-menterinya) yang cakap dan profesional serta jujur untuk menduduki pos pemerintahan yang sesuai dengan kompetensinya masing-masing.
       Langkah-Langkah konkret akan saya lakukan jika saya menjadi menterinya pak Jokowi akan bekerja secara profesional sungguh-sungguh dan penuh rsa tanggungjawab dalam melaksanakan amanat yang telah diberikan presiden kepada saya. Menjelang atau ketika pengumuman menteri-menteri banyak kalangan yang dibuat dag-dig-dug menunggu harap-harap cemas dirinya dapat terpilih menjadi menteri. Harap-harap cemas ini terutama dirasakan oleh kalangan parpol pengusung Pilpres, harapan ini wajar, karena mereka merasa berkeringat untuk mengegolkan capres menjadi presiden berharap adanya imbal balik. 
 
 
       Langkah-Langkah konkret yang saya lakukan jika saya menjadi menterinya pak Jokowi akan bekerja dan mau hidup sederhana  
 
Banyak masyarakat yang hidupnya masih dalam garis kemiskinan, menyadari akan hal itu jika saya dipercaya menjadi menterinya pak Jokowi saya akan bersedia hidup sederhana. Terkait menteri yang profesional diluaran sana banyak sekali orang-orang yang profesional mengharapkan menjadi menteri, tetapi sayangnya secara kasat mata tidak terlihat oleh pak Presiden karena ybs tidak masuk partai politik. Sebenarnya syarat untuk dipilih menjadi Menteri itu mudah sekali, yang sulit itu adalah mencari orang yang jujur, profesional, cakap dan berintegritas, dan diantara yang paling tersulit itu adalah dikenal oleh pak Jokowi selanjutnya akan dipilih menjadi menteri.
 
Langkah-Langkah konkret yang saya lakukan jika saya menjadi menterinya pak Jokowi akan bekerja dengan Tulus
 
       Jika saya terpilih menjadi menteri pak Jokowi, saya akan mendidik anak-anak saya untuk hidup sederhana, saya akan tetap tinggal di perumahan yang berukuran 66 M2 di daerah Tangerang, perumahan Sari Bumi Indah, biarlah listrik saya tetap 1300 Watt, jika Voltagenya turun naik tidak akan saya tambah daya, biar lah anak-anak saya merasakan prihatin, tidur pakai kipas angin sudah cukup, sebab diluaran banyak orang yang hidup susah. Selain itu, jika saya menjadi menterinya pak Jokowi menyatakan tidak akan bersedia untuk tinggal di komplek perumahan Menteri Jalan Widya Chandra Gatot Subroto, Jakarta-Selatan. Biarlah saya tetap tinggal merakyat di perumahan Sari Bumi Indah, RT06/RW 017, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang. Dimana saya tinggal di perumahan ini saya sudah diberikan SK oleh DKM Masjid Al-Falah untuk setiap pagi menjelang subuh melakukan tarhim untuk membangunkan orang-orang yang masih tidur untuk persiapan shalat dan rutin menjadi muadzin subuh, selain itu menjadi imam masjid setiap hari Sabtu shalat subuh.

       
Langkah-Langkah konkret akan saya lakukan jika saya menjadi menterinya pak Jokowi akan bekerja dengan penuh rasa tanggungjawab. Pak Jokowi adalah pribadi yang fenomenal, beliau terpilih presiden bukan karena jabatan ketua umum di partai politik, tetapi karena kinerja dan prestasinya yang gemilang untuk bangsa dan negara, sehingga pribadinya memiliki magnet keterpilihannya di mata rakyat. Sesungguhnya keterpilihan pak Jokowi menjadi presiden itu atas kehendak Allah SWT melalui Pilpres secara langsung oleh rakyat. Untuk itu pak Jokowi orang yang baik ini harus dibantu oleh menteri-menteri orang-orang yang baik pula.

Rabu, 15 Juli 2020

Lembaga-Lembaga Negara Pasca Amandemen UUD 1945


Oleh Warsito, SH., M.Kn
Dosen Fakultas Hukum Universitas Satyagama, Jakarta
Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta



          Setelah perubahan UUD 1945 sejak 1999 s/d 2002 tidak ada lagi istilah penyebutan lembaga tertinggi dan tinggi negara lagi, tetapi penyebutannya sekarang  sudah berubah menjadi lembaga-lembaga negara.
          Dahulu di jaman orde baru, MPR berkedudukan sebagai lembaga tertinggi negara tetapi sekarang kedudukannya sudah berubah menjadi lembaga negara yang sederajat dengan lembaga-lembaga negara lain seperti: DPR, DPD, MK, Presiden, BPK, MA, KPU dan Komisi Yudisial.

          Kesejajaran lembaga-lembaga negara ini dimaksudkan agar terjadi saling mengimbangi dan saling mengontrol antar hubungan lembaga-lembaga Negara. Berikut diatas bagan lembaga-lembaga negara pasca amandemen UUD 1945.

Minggu, 12 Juli 2020

Pak Jokowi Pilihlah Menteri Yang Profesional Jangan Tersandera Oleh Partai Politik Anda Dipilih Oleh Rakyat


Oleh WARSITO, SH., M.Kn
Dosen Fakultas Hukum Universitas Satyagama, Jakarta,
Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta




        Pak Jokowi jika ada reshuffle Kabinet utamakan urutan pertama carilah orang yang jujur, kedua profesional (kompetensi) di bidangnya, ketiga, berintegritas, ke empat cakap, dan kelima, pandai.
        Orang yang Pandai saya tempatkan kelima sebab, jika cuma pandai saja kalau tidak jujur tidak ada artinya apa-apa. Jika hanya kurang pintar sedikit saja, sembari menjalankan tugas kementerian masih bisa sambil belajar hal-hal yang baru yang masih belum diketahuinya. Yang penting ada rasa cinta kepada negara-bangsa dan sungguh-sungguh menjalankan tugas.
        Pak Jokowi,
        Jangan tersandera oleh partai-partai politik, usahakan jangan membagi-bagi porsi pos terbanyak kementerian dari orang-orang partai politik meski ini susah untuk dihindari. Publik pun sangat paham  karena pak Jokowi Pencapresannya diusung oleh partai politik dan/atau gabungan partai-partai politik. Tetapi, seharusnya ketika pak Joko widodo sudah menjadi Presiden Republik Indonesia, pengabdian kepada partai politik sudah harus berakhir berubah menjadi pengabdian kepada masyarakat, bangsa-negara, bersebab, atas kuasa daulat rakyatlah pak Jokowi menjadi presiden RI.
        Namun demikian, setiap orang memiliki hak konstitusional untuk dipilih menjadi menteri oleh pak Presiden dengan hak preogratifnya, termasuk dari kalangan partai politik dan di kalangan profesi saya sebagai dosen dengan ketentuan dan syarat-syarat yang saya sebutkan diatas antara lain harus jujur, profesional, cakap, dan cerdas.
         Ketika ada pemilihan menteri atau reshuffle Kabinet, bukan hanya di kalangan partai politik yang berdebar-debar, di kalangan dosen pun menunggu dengan harap-harap cemas jangan-jangan ada akademisi tempat saya mengajar yang dijadikan menteri oleh pak Jokowi (mereka berharap sambil guyon mana mungkin pak Jokowi milih saya kan beliau tidak kenal)
        Jadi intinya, di kalangan partai politik pun memiliki hak untuk dipilih menjadi menteri jika memenuhi syarat-syarat tersebut diatas. Begitu juga, ternyata ada disana-sini beberapa organisasi atau komunitas yang sampai saat ini nampaknya tidak terlihat oleh pak Jokowi yang pernah memiliki peran penting dan andil cukup besar untuk mengkampanyekan pak Jokowi menjadi Presiden pada tahun 2019 tetapi sampai sekarang tidak mendapatkan jatah apa-apa. Penting pemilihan menteri atau reshuffle kementerian jangan hanya gaduh belaka, tetapi harus mengedepankan profesionalisme, kejujuran, cakap dan berintegritas, siapa pun orangnya yang dipilih harus mengedepankan itu.

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

ALUN-ALUN PATI YANG BERSIH DAN INDAH YANG MEMILIKI TAGLINE KOTA BUMI MINA TANI

                                                         Alun-Alun, Pati, Jawa-Tengah   Pati Jawa-Tengah kini terus berbenah untuk mewujudka...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19