Kamis, 29 April 2021

PENGALAMAN MEWAWANCARAI SUKA DUKA PENGEMUDI GOJEK DI PANGKALAN SARI BUMI INDAH, TANGERANG

 


 

Oleh WARSITO, SH., M.Kn.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta

Dosen Fakultas Hukum Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta

Alumni Magister Kenotariatan UI

Juara I Test Analis Undang-Undang DPR RI Tahun 2016  

Juara I Lomba Pidato MPR-DPR Tahun 2003



 

Pengalaman Mewawancarai suka duka Pengemudi gojek di Pangkalan Sari Bumi Indah Tangerang sangat mengasyikkan. Asyik karena ketika saya lihat dari luar pengemudi gojek atau grab sedang bercengkerama dengan sesama profesi, kelihatan orang paling bahagia di dunia orang yang tidak punya problematika kehidupan seperti onak yang penuh duri merintang ini. Ada falsafah jawa yang buru-buru dapat untuk mengontrol bathin saya yang memposisikan orang lain itu lebih enak ketimbang diri saya, falsafah jawa itu adalah sawang sinawang apakah benar orang yang saya lihat dari luar kelihatan bahagia ini benar-benar tidak ada beban hidupnya?. Seperti biasa setiap pagi saya mengantar istri naik jemputan berangkat bekerja menjadi  PNS di Sekretariat Jenderal DPR RI. Untuk mengantar istri terkadang saya pakai mobil terkadang membawa motor tergantung situasinya kalau kesiangan pengin buru-buru ya naik motor, sedangkan kalau gerimis atau hujan deras saya antar pakai mobil. Selepas mengantar istri saya sempatkan untuk ngobrol diskusi dengan pengemudi gojek di pangkalan gojek Sari Bumi Indah Tangerang, sekaligus untuk penelitian kecil-kecilan sebagai dosen untuk mengetahui lebih dekat mengenai suka duka menjadi pengemudi gojek. Pembicaraan saya awali dengan enak ya pak menjadi sopir gojek? Saya bilang orang yang paling merdeka didunia ini adalah bekerja sebagai pengemudi gojek atau grab kalau capek bisa istirahat sesuka hatinya, waktunya shalat bisa datang di masjid sambil beristirahat untuk sementara aplikasinya dimatikan. Pikir saya seperti itu pengemudi gojek itu bahagia daripada bekerja kantoran memakai dasi belum tentu bahagia, kelihatannya saja yang gagah pakai dasi pengalaman saya meski pakai dasi bisa saja hanya anak buah yang akan dimangsa menjadi suruhan atasan. Tulisan ini saya terbitkan melalui Blog Hukum Ketatanegaraan dan Kajian Konstitusi karena saya sendiri pernah menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR selama 11 tahun tetapi tidak bahagia meski dapat gaji bulanan dan tunjangan yang sudah sangat cukup, hanya satu yang tidak bisa memberikan kepuasan hidup saya ketika menjadi PNS yaitu saya hanya menjadi suruhan belaka tanpa memperhatikan kompetensi yang dimiliki oleh pegawai untuk mengembangkan diri. Maka itu pada tahun 2008 saya menyatakan resign dari PNS.

 

Pengalaman Mewawancarai suka duka Pengemudi gojek di Pangkalan Sari Bumi Indah Tangerang Tidak selamanya yang kita lihat indah itu selalu bahagia

Dengan mewawancai pengemudi gojek saya bisa tahu suka dan dukanya ketika mencari duit di jalanan, sementara yang saya lihat memang enaknya saja dukanya ketika sedang basah kuyub kehujanan terkadang sepi penumpang saya tidak mau tahu. Pengalaman saya juga sering melihat pengemudi gojek tiduran di atas motornya sambil menunggu penumpang yang mau diangkut. Jika saya sedang melihat pengemudi tidur diatas motornya saya membathin ini orang benar-benar merdeka, sementara orang yang bekerja di kantoran berangkat pag-pagi meski di ruangan dilengkapi fasilitas AC sering tertekan bathinnya, karena menjadi pesuruhan atasan disuruh kesana kemari oleh atasannya. Dari hasil wawancara dengan pengemudi Gojek untuk kerja santai tidak ngoyo saja hasilnya bisa membawa pulang uang 200ribu-300ribu, tapi kalau badannya kuat bisa sampai malam bisa mendapatkan lebih dari jumlah tersebut. Kehadiran moda transportasi berbasis online memang sangat menguntungkan semua pihak. Dari sisi pemerintah dengan adanya gojek online dapat mengurangi pengangguran sehingga dapat menciptakan suasana negara dalam kondisi kondusif. Sementara itu dari sisi pengusaha grab atau gojek adanya aplikasi berbasis online ini sangat menguntungkan karena dapat menenggak keuntungan besar dari jasa mempertemukan sopir gojek dengan pelanggan pemakai jasa gojek tsb. Lain lagi bagi pengemudi gojek atau pengemudi grab adanya aplikasi moda transportasi berbasis online sebagai penolong jiwa karena dapat mempekerjakan para pengemudi grab atau gojek untuk mendapatkan penghasilan yang akan dibawa pulang ke rumah untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Bagaimana dengan pengguna grab atau gojek apakah merasa diuntungkan?. Jelas pengguna Gojek atau Grab diuntungkan adanya aplikasi moda transportasi berbasis online karena selain harganya murah dibandingkan ojek konvensional juga praktis cara memesannya. Disini jelas semua pihak sangat diuntungkan dengan adanya banyak pengemudi grab dan gojek maka ekonomi kerakyatan akan semakin tumbuhkembang menggeliat meski pandemi covid-19 belum juga reda di Republik ini.

 

Baca Juga:  ASAS KEMANFAATAN MODA TRANSPORTASI BERBASIS ONLINE

 Pengalaman Mewawancarai suka duka pengemudi driver gojek di Pangkalan Sari Bumi Indah Tangerang Hikmahnya kita jangan meremehkan orang lain

 

Pengalaman mewawancarai pengemudi gojek di pangkalan Sari Bumi Indah Tangerang hikmahnya, dengan jujur saya mengatakan meski saya pernah menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR di ruangan yang megah dan berAC terkadang Nyentrik pakai dasi, sesungguhnya saya tidak lebih baik daripada pengemudi gojek atau grab. Saya katakan demikian karena hidup saya tidak ada kemerdekaan ketika menjadi PNS, hakekatnya lebih bahagia menjadi pengemudi grab atau gojek meski kelihatannya terkadang dilihat orang berpakaian kumel pengemudinya yang mahal adalah jiwa merdekanya, ketika capek kerja bisa beristirahat sesuka hatinya. Hendaklah kita jangan merendahkan orang lain, boleh jadi yang kita rendahkan sesungguhnya lebih tinggi dari kita. Janganlah kita melihat tampilan luarnya saja, pengemudi gojek saya lihat ada orang yang mampu setelah purna bhakti supaya tidak dianggap diam dirumah maka dia berkarya dengan menjadi pengemudi gojek atau grab. Sesungguhnya orang yang paling mulia disi Allah SWT adalah orang yang bertaqwa, soal profesi apa pun bisa menjadi baik atau tidak tergantung orang yang menjalaninya dengan dasar akhlaq yang baik, semua profesi sudah ada aturan dan rambu-rambunya masing-msing untuk ditaati bersama.

Selasa, 27 April 2021

PENGALAMAN KREDIT MOBIL MELALUI LEASING ACC PEMBAYARAN BAGUS DAPAT BONUS GRATIS CICILAN SATU BULAN


 

Oleh WARSITO, SH., M.Kn.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta

Dosen Fakultas Hukum Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta

Alumni Magister Kenotariatan UI

Juara I Test Analis Undang-Undang DPR RI Tahun 2016  

Juara I Lomba Pidato MPR-DPR Tahun 2003



 

PENGALAMAN KREDIT MOBIL MELALUI  LEASING ACC PEMBAYARAN BAGUS DAPAT BONUS GRATIS CICILAN SATU BULAN. Kredit mobil Xenia tahun 2008  sempat dag-dig-dug apakah bisa bayar cicilan bulanan atau tidak, pada waktu itu nggak kebayang bayar cicilan bulanannya darimana, ternyata akhirnya bisa lunas juga, bahkan kecanduan sering ngutang melalui leasing ACC tersebut. Peneliti internasional pernah mengatakan bahwa perekonomian Indonesia itu ajaib meski masyarakatnya banyak yang bergaji kecil, tetapi bisa beli rumah, mobil atau peralatan lainnya. Tapi sebaiknya jangan buru-buru berprasangka negatif didapat darimana kebendaan tsb. Tak heran jika punya kebendaan baik benda bergerak maupun tak bergerak saat ini mudah  didapat dari hasil ngutang sebab untuk beli secara kontan pada umumnya susah ngumpulin duitnya, meski nekat ngutang akhirnya kebayar juga. Pengalaman pertama kali kredit mobil Xenia tahun 2008 melalui leasing ACC yang terpikir pada waktu itu saya bisa membayar cicilannya setiap bulan atau tidak, oleh istri saya diberikan semangat pasti bisa bayar jangan takut nyatanya memang benar bisa membayar cicilan dengan lancar setiap bulan bahkan sampai berulang 4 kali tercatat ngutang di leasing ACC begitu lunas karena pembayarannya bagus langsung ditawari lagi, bahkan pernah dapat bonus bebas cicilan satu bulan bayar karena pembayarannya bagus.

PENGALAMAN KREDIT MOBIL MELALUI  LEASING ACC PEMBAYARAN BAGUS DAPAT BONUS GRATIS CICILAN SATU BULAN


 

Sebelum saya punya mobil baru xenia tahun 2008 saya sudah bergonta ganti mobil tetapi mobil bekas dari mulai Daihatsu Clasy Tahun 2002, Honda grand civic tahun 1992 dan terakhir mobil Mazda Interplay tahun 1994. Saya berganti mobil baru pertimbangannya karena mobil bekas sudah banyak merongrong dan banyak jajannya. Maka itu saya memberanikan diri kredit mobil baru meski dengan cara kredit di leasing ACC. Pengalaman  kredit mobil ke leasing ACC nyatanya juga bisa bayar bahkan termasuk nasabah yang berprestasi rajin bayar sehingga dapat bonus sebulan gratis cicilan, padahal semula ketar-ketir jika tidak bisa membayar khawatir mobil akan ditarik oleh leasing. Selama ini untuk beli secara kontan ngumpulin duit itu susahnya bukan main apalagi kalau duit sudah ditaruh di ATM sebentar-sebentar akan mudah digesek cepat ludes. Hidup ini tidak bisa dicerna dengan nalar semata ada hal-hal lain yang diluar jangkauan kita yang harus di imani, bahwa ada kekuatan lain untuk hidup kita ini agar diberi kecukupan. Dalam hidup ini yang penting kita sudah berikhtiar dan berdoa hasilnya sepenuhnya kita serahkan kepada Allah SWT.

 

Pengalaman pertama kali Kredit mobil Xenia tahun 2008 sama leasing ACC Jangan sampai telat bayar karena PEMBAYARAN BAGUS DAPAT BONUS GRATIS CICILAN SATU BULAN

 

Pengalaman pertama kali Kredit mobil Xenia tahun 2008 sama leasing ACC usahakan kita jangan sampai terlambat bayar,  usahakan bagaimana bisa bayar tepat waktu, sebab jika kita lupa atau terlambat bayar sehari saja, sudah pasti kita akan dihubungi oleh pihak leasing ACC yang tentu bikin tidak nyaman hati. Dalam perjanjian hutang piutang dengan pihak leasing ACC memang saya tidak ada niatan sedikitpun untuk ngemplang atau tidak membayar, prinsip saya hutang itu wajib dibayar di akhirat nanti akan dipertanggungjawabkan, jadi saya takut ngutang maka saya harus membayar hutang yang telah menjadi kesepakatan saya dengan pihak leasing tersebut.

Gambar mobil Toyota Rush tsb diatas tahun 2011 sering dihubungi pihak Leasing ACC ditawari hutang sebesar 75juta selama dua tahun nyicilnya 4.460.000/bulan saya masih pikir-pikir dulu untuk mengambilnya sebab kalau sudah hutang harus membayar dan terlambat sedikit saja sering ditelponin kurang nyaman. Maka kalau nggak kepepet banget saya tidak akan mengambil kredit lagi.

Pengalaman pertama kali kredit mobil Xenia tahun 2008 dengan leasing ACC menurut saya saling menguntungkan kedua belah pihak, kita yang diutangi bisa untung karena belum mampu membeli mobil secara kontan sudah bisa memiliki kendaraan, sementara pihak leasing juga diuntungkan dengan adanya tanda terima kasih berupa bunga dari yang berhutang tersebut.

Minggu, 25 April 2021

PENGALAMAN BERBELANJA KEBUTUHAN POKOK MENEMANI ISTRI KE PASAR MALABAR TANGERANG

 


 

SUASANA PASAR MALABAR PERUM TANGERANG

 

 

 

Oleh WARSITO, SH., M.Kn.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta

Dosen Fakultas Hukum Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta

Alumni Magister Kenotariatan UI

Juara I Test Analis Undang-Undang DPR RI Tahun 2016  

Juara I Lomba Pidato MPR-DPR Tahun 2003


 

Pengalaman berbelanja kebutuhan pokok menemani istri ke Pasar Malabar Kota Tangerang sangat berkesan dan menyenangkan sekali, sekarang pasar Malabar Tangerang terlihat rapi dan bersih sehingga enak dipandang mata. Selain rapi dan bersih yang membuat ketagihan saya hampir setiap minggu sekali menemani istri saya ke pasar Malabar Tangerang karena harga sayur-sayuran dan daging serta kebutuhan dapur lainnya agak lebih murah dibandingkan dengan pasar kaget di perumahan saya tinggal di Sari Bumi Indah Tangerang. Tujuan saya mau menemani istri berbelanja kebutuhan pokok ke pasar Malabar Tangerang seminggu sekali, sebagai seorang dosen sekaligus untuk penelitian kecil-kecilan guna melihat secara dekat ekonomi kerakyatan yang sekarang ini sudah mulai menggeliat meski masih dalam suasana Pandemi Covid-19. Di Masa Pandemi Covid-19 ini ketika saya berkunjung ke Pasar Malabar Tangerang masih banyak saya jumpai pedagang dan pengunjung yang abai terhadap protokol kesehatan. Saya lihat masih banyak yang tidak memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan padahal pengelola pasar sudah menyediakan tempat cuci tangan. Harapan saya harus ada pengawasan untuk mendisiplinkan para pedagang dan pengunjung agar memakai masker karena jika sudah terkena wabah Covid hanya ada dua pilihan selamat atau wassalam alias meninggal dunia. Pengalaman menemani istri ke Pasar Malabar Kota Tangerang mengingatkan saya ketika masih kecil diajak berdagang oleh bapak saya di Pasar Kayen Pati untuk menunggui barang dagangannya, sekira tahun 1980 saya berjualan menunggui barang dagangan kelapa jika tidak ada yang membeli saya hanya ngelangut alias melamun sedih.


 

 

 

Pengalaman menemani istri Berbelanja Kebutuhan Pokok ke Pasar Malabar Kota Tangerang Ingat Saya Berdagang di Pasar Kayen, Pati.

Ketika saya berbelanja ke Pasar Malabar Tangerang mengingatkan saya tatkala waktu masih kecil berdagang krambil (kelapa) di Pasar Kayen, Pati Jawa-Tengah, saya berdagang bersama bapak saya yang sudah almarhum sekarang, saat ini Pasar Kayen sudah dipindahkan di Pecangaan arah jalan raya kayen-Pati. Saya yang terlahir dan asli dari kampung ingat betul merasakan susahnya pada tahun 1980an satu kampung yang memakan nasi beras hanya bu lek saja, lainnya makan nasi jagung betapa susahnya waktu itu, tapi sekarang meski jumlah populasi penduduk semakin bertambah banyak tidak ada kata kesulitan untuk mencari beras asalkan memiliki uang maka segala kebutuhan bisa tercukupi dengan baik. Oleh karena itu sebagai orang yang gemi yang bahasa Indonesianya hemat ketika ada selisih perbedaan harga antara di Pasar Malabar Tangerang dengan pasar lainnya, maka saya akan mencari selisih harga yang lebih murah. Selisih harga itu jika dikumpulin sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi bukit alias bertambah banyak. Oleh karena itu menurut saya, baik pemerintah pusat ataupun daerah maupun swasta yang mengelola menajemen pasar harus  menata Pasar dengan cara profesional, jika pasarnya sudah rapi dan bersih dengan sendirinya pengunjung akan semakin bertambah banyak itu artinya pundi-pundi rupiah pemasukan kas pasar akan semakin bertambah banyak pula.

 

 


 

Pengalaman Berbelanja Kebutuhan Pokok Ke Pasar Malabar Tangerang Selain Untuk Hiburan Juga Cuci Mata

Pengalaman yang saya rasakan ketika berbelanja kebutuhan pokok ke Pasar Malabar Tangerang hati rasanya adem, hikmahnya kita tidak akan selalu melihat keatas, kita senantiasa akan bersyukur kepada Allah SWT melihat keadaan di Pasar masih banyak orang yang susah tidak semua dagangannya laku terjual, sedangkan dirumah ditunggu kebutuhan keluarga selain juga untuk menyekolahkan dan mengkuliahkan anak-anaknya. Selain itu Pengalaman saya berbelanja kebutuhan pokok ke Pasar Malabar Tangerang menemani istri juga untuk hiburan setelah mengalami kepenatan dalam menjalani tugas keseharian idep-idep juga untuk cuci mata memperhatikan perilaku para pedagang di Pasar Malabar meski pedagang ayam potong ada pedagang yang tetap bisa merawat wajahnya dengan baik dan kinclong tetapi banyak juga pedagang yang masih awut-awutan wajahnya tidak di mark up dengan baik.

Pengalaman Berbelanja bahan pokok ke Pasar Malabar Kota Tangerang sangat mengesankan sekali terpetik pelajaran yang sangat berharga bagi saya agar tidak meremehkan para pedagang sayur atau orang-orang yang kelihatannya berprofesi sepele, karena boleh jadi yang kita remehkan itu sesungguhnya lebih hebat dari kita. Fakta nyata di kampung saya, saudara saya yang berjualan sayur-sayuran dapat membangun rumah bermilyar-milyar sedangkan saya yang di Jakarta puluhan tahun boro-boro megang milyaran, ratusan juta saja tidak pernah sudah terkuras untuk kebutuhan keluarga semua. Begitulah selayang pandang pengalaman saya berbelanja kebutuhan pokok ke Pasar Malabar Tangerang menemani istri yang didalamnya penuh hikmah dan pelajaran yang bisa saya petik agar senantiasa kita bisa hidup berhemat dan tidak mengecilkan orang lain karena boleh jadi orang yang kita kecilkan sesungguhnya lebih besar daripada kita.

Semoga Bermanfaat.


Senin, 19 April 2021

PENGALAMAN 11 TAHUN MENJADI PNS SEKRETARIAT JENDERAL MPR HANYA MENJADI KACUNG


 

Oleh WARSITO, SH., M.Kn.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta

Dosen Fakultas Hukum Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta

Alumni Magister Kenotariatan UI

Juara I Test Analis Undang-Undang DPR RI Tahun 2016  

Juara I Lomba Pidato MPR-DPR Tahun 2003



 

Pengalaman 11 tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR RI tidak terasa kini sudah 13 tahun saya tinggalkan penuh dengan kenangan manis, pahit dan getir, meski sudah tidak jadi abdi negara lagi, sampai saat ini saya masih bisa hidup. Pengalaman 11 Tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR saya lalui dengan suka dan duka tetapi lebih banyak dukanya, ternyata manusia itu tidak hanya membutuhkan materi tetapi juga perlu aktualisasi diri. Bagaimana saya bisa beraktualisasi diri jika masuk PNS Sekretariat Jenderal MPR selama 11 tahun hanya bermodalkan ijasah SMA?. Saya berhenti menjadi ASN sebutan sekarang karena masih punya prinsip dan ingat pepatah yang mengatakan bahwa lebih baik menjadi kepala ikan teri ketimbang menjadi ekor ikan kakap. Peribahasa ini memiliki makna yang sangat dalam dan sangat mengilhami saya untuk berani berhenti menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR orang bilang saya ini “gila”. Dianggap gila karena disaat tunjangan pegawai sedang tajir,  saya malah berhenti, terbukti meski saya sudah tidak menjadi Abdi Negara lagi sampai sekarang saya masih bisa hidup. Pengalaman 11 tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR, dari gedung Majelis dan dewan pula saya berjodoh dengan istri yang sekarang menghasilkan 2 orang anak. Ketika saya mau berhenti PNS yang sudah berpengalaman mengabdi kepada negara selama 11 tahun tentu saya pamitan dan mohon doa restu kepada orang tua, Bapak saya melarang untuk berhenti PNS beliau sempat menitikkan air mata kenapa saya mau berhenti sudah enak bukankah disana ada AC spoi-spoi basa mengalirinya, saya tidak menyalahkan bapak saya yang punya pikiran bahwa jadi PNS Sekretariat Jenderal MPR itu enak, maklum orang kampung melihat gedung MPR/DPR yang megah dari luar sangat bergembira anaknya bisa bekerja disana, sayangnya orang tua tidak tahu bahwa anaknya di gedung bulat itu hanya suruhan alias kacung atau pegawai rendahan, pengalaman 11 tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR itu seperti masuk kawah candradimuka, hawanya panas karena kerjanya serampangan dan sesama teman bekerja secara team sering uring-uringan saya pikir lebih baik angon bebek bisa berpikir bebas dan merdeka. Pengalaman 11 Tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR tentu saya yang lebih paham karena yang menjalani dan merasakan pahit getir enak atau tidaknya, ibarat saya ini seperti barang yang bisa ditaruh kemana saja dan disuruh-suruh sesukanya oleh atasan, dalam hati saya membatin apakah saya ini mengabdi kepada negara atau mengabdi kepada atasan?. Pengalaman 11 Tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR memang saya rasakan apes kalau masuk PNS cuma bekal ijasah SMA pasti akan jadi kacung belaka tidak mungkin bisa promosi jabatan kecuali kuliah lagi dan itu pun memerlukan waktu yang berpuluh-puluh tahun.

 

Baca juga: PENGALAMAN BERHENTI PNS KARENA CUMA JADI KACUNG

 

 


 

Pengalaman 11 Tahun Menjadi  PNS Sekretariat Jenderal MPR Hanya Menjadi Kacung

Pengalaman 11 Tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR yang saya rasakan hanya menjadi kacung belaka. Allah SWT memang maha pemberi rezeki kepada hambaNya, meski saya sudah tidak jadi PNS lagi saya sampai saat ini masih bisa hidup, puji syukur kepada Allah SWT. Pengalaman 11 Tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR itu bukan waktu yang singkat saya berhenti PNS bukan berarti saya tidak bersyukur bukan berarti saya nafsu atau emosi tetapi ada konflik bathin jika pekerjaan ini saya teruskan. Sepanjang pengetahuan saya selama pengalaman 11 tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR tidak ada kejelasan ukuran untuk orang pintar atau dedel yang penting pangkat dan golongan tinggi pasti cepat promosi apalagi kalau dekat dengan atasan. Urusan kesejahteraan pegawai Sekretariat Jenderal MPR jangan ditanya lagi sudah sangat sejahtera, sebelum PNS yang lain ada remunerasi di Sekretariat Jenderal MPR sudah ada uang sidang, uang paket, dll. Hanya satu yang tidak bisa membuat hati saya bahagia pembagian tugas kerja yang tidak jelas tidak sesuai dengan kompetensi pegawai menaruh orang atas dasar suka tidak suka bukan karena keahlian tetapi lebih ke faktor kedekatan untuk ditempatkan bagian-bagian yang strategis. Untuk memutuskan keluar PNS Sekretariat Jenderal MPR tentu sudah melalui perenungan dan kajian yang mendalam, banyak teman-teman yang ketika itu tidak percaya ketika saya nekat pamitan keluar, sejak saya tulis Blog ini tidak terasa sudah 13 tahun saya berhenti dari PNS Sekretariat Jenderal MPR dan Alhamdulillah, sampai saat ini saya tetap masih bisa hidup tak kurang sesuatu apapun. Untuk berani keluar PNS memang dibutuhkan mental dan nyali yang besar dan jiwa berani saya pantang untuk jadi orang cengeng, saya percaya firman Allah SWT yang menyatakan: Barang siapa yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT akan diberikan jalan keluar dari kesulitan hidup dan akan diberikan rezeki yang tidak disangka-sangka jalan keluarnya. Firman Allah SWT sangat terbukti, hidup tidak harus jadi PNS buat apa dilakoni kalau hidup tidak bahagia meski kesejahteraan pegawai sudah sangat bagus di MPR. Akhirnya meski saya sudah pengalaman 11 Tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR saya putuskan Pada bulan Februari tahun 2008 saya berhenti menjadi PNS. Waktu itu anak-anak saya masih kecil sebelum saya berhenti saya memandangi mereka seraya sambil berdoa: Ya Allah berilah aku rezeki gantinya aku keluar dari PNS saya nggak bahagia jadi PNS lebih baik saya angon kambing atau angon bebek bisa berpikir merdeka ketimbang jadi PNS sekretariat Jenderal MPR. Pengalaman saya menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR selama 11 tahun kepala saya disetir dan dipegang orang disuruh kesana kemari tidak jelas seperti barang saja yang mudah dilempar sesukanya.

Pengalaman 11 tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR saya jalani dengan penuh onak duri merintang, bathin sering menangis sedih karena hanya bermodalkan ijasah SMA sekedar menjadi kacung, kini tidak terasa sudah 13 tahun saya berhenti meninggalkan gedung megah itu tetapi masih bisa hidup semua karena anugerah Allah SWT.

Karena Pengalaman 11 Tahun menjadi PNS Sekretariat Jenderal MPR tidak bahagia, dan hidup cuma sekali rasanya rugi jika saya paksakan bertahan, kenapa harus takut keluar menjadi abdi negara kalau hidup tertekan bathin?.

 

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

ALUN-ALUN PATI YANG BERSIH DAN INDAH YANG MEMILIKI TAGLINE KOTA BUMI MINA TANI

                                                         Alun-Alun, Pati, Jawa-Tengah   Pati Jawa-Tengah kini terus berbenah untuk mewujudka...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19