Pilpres Tahun
2024 di ikuti oleh 3 (tiga) pasangan
Calon Presiden dan Wakil Presiden dengan Nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin
Iskandar, berikutnya pasangan Capres Cawapres Nomor Urut 2 Prabowo
Subianto-Gibran Rakabuming Raka selanjutnya pasangan Capres Cawapres Nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Kira-kira satu Putaran Atau Dua Putaran Siapakah
nanti Yang Akan Terpilih?. Prediksi saya hampir mustahil Pemilihan Presiden dan
Wakil Presiden yang akan diselenggarakan
secara langsung oleh rakyat pada 14 Februari 2024 nanti dapat terselesaikan
satu putaran karena masing-masing memiliki pendukung yang sama-sama kuat. Boleh
dikatakan Capres dan Cawapres memiliki pendukung yang rerata maka untuk satu
putaran rasanya sangat berat dan hampir mustahil karena untuk memenangi satu
putaran syaratnya sangat berat antara lain mencapai 50%+1 dan ada ketentuan
lain yang diatur oleh konstitusi. Misalnya daftar pemilih tetap ada 200juta maka
untuk memenangi satu putaran calon Presiden dan Wakil Presiden harus
mengantongi suara 100juta ditambah 1 suara. Dengan ketentuan seperti ini maka
akan mudah diprediksi bahwa pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024
akan terjadi dua putaran. Masing-masing pendukung tentunya berharap pemilihan
umum Presiden dan wakil presiden nanti dapat dilaksanakan satu putaran dan
jagoannya yang akan memenangi pertarungan Pilpres. Pilpres secara langsung oleh
rakyat ini menandakan benar-benar Daulat kuasa berada di tangan rakyat dimana
sebelum reformasi pemilihan presiden dipilih oleh MPR. Pemilihan Presiden dan
Wakil Presiden menandakan Daulat kuasa berada ditangan rakyat jika tidak dikelola
dengan baik dan bijak dapat terjadi benturan konflik horizontal antar
pendukung, sebagai warga negara yang baik jagalah persatuan dan kesatuan
nasional menuju Indonesia maju. Bukankah semua Capres Cawapres bercita-cita ingin
memajukan Indonesia? Mengapa kita sebagai pemilih yang ribut?. Bukankah nanti
pada akhirnya yang tadinya rival bisa berbalik koalisi?. Oleh karena itu ada
beberapa ahli tata negara yang memiliki pendapat perlunya kaji ulang pemilihan
presiden dan wakil presiden secara langsung oleh rakyat agar dikembalikan
kepada pemilihan semula oleh MPR. Pendapat ini beralasan meskipun nampak
kemunduran demokrasi karena Pilpres secara langsung berpotensi terjadinya
konflik horizontal hal lain dapat menelan biaya triliunan rupiah untuk penyelenggaraan
pesta demokrasi lima tahunan sekali ini. Tapi memang demokrasi itu mahal hasilnya
kita menjadi percontohan demokrasi di dunia bahkan kita menembus negara terbesar
ketiga didunia di bidang demokrasi setelah India dan Amerika. Kedudukan Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR) sebelum perubahan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai lembaga
pemegang kekuasaan negara tertinggi. Sebagai pemegang dan pelaksana sepenuhnya
kedaulatan rakyat, MPR merupakan penjelmaan seluruh rakyat Indonesia.
Kewenangan MPR sebagai lembaga tertinggi negara dapat mengangkat dan
memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden. Sejak UUD 1945 dilakukan perubahan
dari tahun 1999 s/d 2002 kedudukan MPR berubah menjadi Lembaga negara yang
memiliki kedudukan sederajat dengan Lembaga-lembaga negara lain agar dapat
melakukan kegiatan fungsi saling mengontrol dan saling mengimbangi (check
and balances).
Prediksi Presiden dan Wakil
Presiden terpilih Tahun 2024
Saya masih ingat betul ketika
kuliah Tahun 2014 Program S3 kebetulan akan diselenggarakan pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden secara langsung oleh rakyat antara pasangan Calon Presiden Joko
Widodo-Jusuf Kalla berhadapan dengan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Sebelum
Joko Widodo akan memilih pendampingnya Wakil Presiden, Prof. Musa Hubeis guru
besar dari IPB yang mengajar ilmu pemerintahan di kelas menanyakan kepada
mahasiswa siapa nanti kira-kira yang akan dipilih oleh Joko Widodo untuk mendampinginya
sebagai Wakil Presiden?. Waktu itu profesor Musa Hubeis memprediksi Joko Widodo
akan memilih Abraham Samad Mantan Ketua KPK untuk mendampingi Wakil Presiden,
alasannya karena beliau sudah doktor giliran saya ditanya profesor saya
menjawab bahwa analisis saya Joko Widodo akan memilih Jusuf Kalla untuk mendampinginya
sebagai Wakil Presiden, waktu itu saya banyak pertimbangan mengapa saya
memprediksi Joko Widodo akan memilih Jusuf Kalla untuk mendampinginya sebagai
Wapres. Ternyata benar pilihan Joko Widodo jatuh kepada Jusuf Kalla untuk
mendampingi sebagai calon wakil presiden didalam ruangan kelas itu sambil
guyonan antara mahasiswa dan profesor yang mengajar siapa nanti yang kalah
prediksi yang akan mentraktir. Pengalaman saya sangat mudah untuk memprediksi
Pilpres yang akan terpilih tapi untuk tahun 2024 ini jujur saya agak sedikit
kabur siapa yang akan terpilih karena masing-masing pasangan Capres dan
Cawapres memiliki pendukung yang sama-sama banyak. Tahun 2014 dan tahun 2019 misalnya,
mudah saya prediksi akan dimenangkan oleh Joko Widodo, begitu juga tahun 2004 dan tahun 2009 mudah diprediksi akan dimenangkan Susilo Bambang Yudhoyono. Namun untuk Pilpres
tahun 2024 sejujurnya saya agak kesulitan memprediksi siapa yang akan terpilih
sebagai Presiden dan Wakil Presiden nanti karena masing-masing kandidat hampir
memiliki konstituen yang rerata. Namun saya dapat memprediksi bahwa Pilpres
tahun 2024 nanti besar kemungkinan terjadi dua putaran (second round) untuk
satu putaran (first round) sangat kecil kemungkinannya mengingat masing-masing
kandidat memiliki jumlah pemilih yang rerata banyak.
Mekanisme Presiden dan Wakil
Presiden Terpilih Satu Putaran
Jika salah satu pasangan
berhasil mendominasi perolehan suara dari dua pasangan lainnya, maka pasangan
itu dapat mengakhiri pertarungan dengan satu kali putaran saja. Dengan catatan
harus memenuhi sejumlah persyaratan sesuai perundang-undangan yang berlaku. Syarat
dan tatacara Pilpres dapat terjadi 1 Putaran Pada Pilpres 2024, aturan pokok
perhitungan suara berdasarkan Undang-Undang Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2017.
Pasal 416 ayat 1 menyatakan pasangan capres-cawapres bisa dinyatakan menang
satu putaran jika memenuhi sejumlah persyaratan berikut: “Pasangan Calon
terpilih adalah Pasangan Calon yang memperoleh suara lebih dari 50% (lima puluh
persen) dari jumlah suara dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dengan
sedikitnya 20% (dua puluh persen) suara di setiap provinsi yang tersebar di
lebih dari 1/2 (setengah) jumlah provinsi di Indonesia.” Sebagaimana tertuang
dalam Pasal 416 ayat 2 UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017, yang berbunyi: “Dalam hal
tidak ada Pasangan Calon terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1), 2 (dua)
Pasangan Calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dipilih
kembali oleh rakyat secara langsung dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden”. Ketentuan yang mengatur presiden terpilih tsb
dapat dijumpai di UUD 1945 Pasal 6A ayat (3) dan (4) selengkapnya berbunyi
sebagai berikut: “Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan
suara lebih dari lima puluh persen dari jumlah suara dalam pemilihan umum
dengan sedikitnya dua puluh persen suara di setiap provinsi yang tersebar di
lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia, dilantik menjadi Presiden dan
Wakil Presiden. Dalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden
terpilih, dua pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua
dalam pemilihan umum dipilih oleh rakyat secara langsung dan pasangan yang
memperoleh suara rakyat terbanyak dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Kesimpulannya
jika sudah mendapatkan suara 50%+1 hampir dipastikan memenangi pertarungan
Calon Presiden dan Wakil Presiden.
Bagaimana
jika putaran kedua nanti yang maju Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar Dengan
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka?.
Kedua
pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden sama-sama memiliki pendukung yang
kuat. Disini pemilih dari Ganjar Pranowo-Mahfud MD seandainya tereliminasi saya
prediksi akan kebanyakan beralih ke Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka karena
dianggap memiliki kesamaan linier dan sevisi untuk meneruskan kebijakan Presiden
Joko Widodo yang baik. Selain itu Prabowo Subianto dianggap memiliki jiwa
kenegarawanan meskipun sempat menjadi rival Pemilihan Presiden dengan Jokowi pada
tahun 2019 tetapi untuk kepentingan bangsa dan negara Prabowo bersedia
bergabung di dalam koalisi pemerintahan Joko Widodo. Saya menilai juga tidak
sedikit limpahan suara dari Ganjar Pranowo-Mahfud MD jika tereliminasi akan diberikan
kepada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan pertimbangan Anies Baswedan
adalah Capres yang potensial, intelektual dan akademis pertimbangan lain selama
ini banyak pemilih dari Prabowo yang kecewa berat karena pernah dijagokan
menjadi Calon Presiden tahun 2019 ternyata masuk gerbong koalisi pemerintahan
Joko Widodo. Lalu siapa yang akan terpilih jika putaran kedua menyisakan Anies
Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka?.
Jawabannya sama-sama kuat akan selisih suara tipis siapa pun yang terpilih di Pilpres
nanti. Menurut anda siapa yang akan terpilih?.
Bagaimana
jika putaran kedua nanti yang maju Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan
Ganjar Pranowo-Mahfud MD?. Jawabannya akan bersaing ketat Capres siapa yang
dapat merebut hati rakyat dengan konsep ekonomi yang jelas dan penegakan
supremasi hukum dialah yang akan terpilih sebagai pemenangnya. Disini berarti
ada pengandaian Capres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tereliminasi,
suara yang semula diberikan ke Prabowo-Gibran Rakabuming Raka akan banyak
beralih ke Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Pertimbangannya akan banyak beralih ke
Ganjar Pranowo-mahfud Md karena Ganjar
Pranowo terlihat merakyat, bicaranya simple dan tidak bertele-tele apalagi
didampingi Mahfud MD seorang pendekar hukum, ahli tata negara yang berani
membuka kasus yang besar-besar untuk kepentingan Masyarakat, bangsa dan negara.
Meski demikian, tentu saja limpahan suara dari pemilih Prabowo Subianto jika nanti
tereliminasi tidak sedikit akan diberikan kepada Anies Baswedan-Muhaimin
Iskandar seperti yang saya sebutkan diatas, pertimbangannya intelektual dan
akademis terlihat Bahasa inggrisnya juga bagus. Terus siapa yang akan memenangi
pertarungan Capres Cawapres jika tinggal menyisakan Anies Baswedan-Ganjar
Pranowo-Mahfud MD?. Silahkan prediksi sendiri.
Bagaimana
jika putaran kedua nanti yang maju Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
Dengan Ganjar Pranowo-Mahfud MD?. Jika putaran kedua pasangan Capres Cawapres
ini yang maju tentu akan bertambah seru karena akan semakin sulit diprediksi
siapa yang akan terpilih, baik pakar hukum maupun politik akan kesulitan memprediksi
siapa yang akan memenangi pertarungan Pilpres ini karena kedua-duanya dipandang
dapat meneruskan kebijakan Presiden Joko Widodo tentu kebijakan yang baik untuk
rakyat, bangsa dan negara. Yang menjadi pertanyaan suara dari Anies
Baswedan-Muhaimin Iskandar akan berpindah kemana jika nanti tereliminasi?.
Prediksi saya Pasangan Capres Cawapres dengan Nomor urut 3 Ganjar
Pranowo-Mahfud Md diperkirakan akan mendapat durian runtuh banyak mendapatkan
suara limpahan dari Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Mengapa? Jawabannya, tentu
banyak pendukung Prabowo Subianto yang kecewa karena Rival Joko Widodo Capres
Tahun 2019 akhirnya Prabowo Subianto bergabung ke koalisi pemerintahan Joko
Widodo. Tapi tentu saja juga tidak sedikit suara dari Anies Baswedan jika
tereliminasi akan diberikan kepada Prabowo Subianto-Gibran. Alasannya?. Banyak
juga yang menilai Prabowo ini memiliki jiwa kenegarawanan meskipun kalah
Pilpres 2019 tetapi untuk kepentingan bangsa dan negara Prabowo bersedia
menjadi Menteri Pertahanan bergabung di Koalisi Pemerintahan Joko Widodo.
Padahal oposisi juga sama-sama mulianya dimana tugas parlemen baik oposisi
maupun koalisi memiliki tujuan kemuliaan untuk mengawasi pemerintah memastikan
bahwa pemerintah telah bekerja untuk kepentingan rakyat. Jika pemerintah sudah
bekerja dengan baik dan benar maka baik koalisi maupun oposisi harus
mendukungnya. Sebaliknya jika pemerintah tidak berpihak untuk rakyat maka baik
koalisi maupun oposisi untuk senantiasa mengingatkan agar pemerintah kembali
kepada jalan yang benar.
Terus siapa yang akan terpilih? Diatas
sudah saya berikan kisi-kisi Capres siapa yang akan terpilih nanti. Silahkan
menganalisis sendiri jika putaran kedua nanti menyisakan Pasangan Capres
Cawapres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto-Gibran dengan Pasangan Capres Cawapres
Nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD siapa yang akan terpilih?.