Jumat, 15 Oktober 2021

Kesan dan Pesan Pengalaman Ketika Mengantar Istri Ke Bandara Soekarno-Hatta Menuju Bali Dengan Perasaan Dag-Dig-Dug

PARKIR BANDARA SOEKARNO HATTA TEMPAT KEDATANGAN


 

Barangkali didunia ini hanya saya orang  yang ketakutan naik pesawat terbang. Saya sudah beberapa kali naik pesawat terbang dari mulai Mandala, Garuda sampai dengan Malaysia Air Lines, naik pesawat secanggih apa pun tidak bisa menjamin ketenangan hidup saya ketika mengudara, entahlah saya juga tidak tahu mengapa saya harus ketakutan ketika naik pesawat terbang. Ketika dalam pesawat saya terus berdoa kepada Allah SWT agar diberikan keselamatan karena hanya Dialah yang bisa memberikan keselamatan ketika siapa pun sudah tidak bisa lagi memberikan pertolongan dan keselamatan. Kesan dan Pesan Pengalaman Ketika Mengantar Istri Ke Bandara Soekarno-Hatta Menuju Bali Dengan Perasaan Dag-Dig-Dug sampai-sampai saya belum mau sarapan pagi jika istri belum sampai ke Bali atau belum mengabarkan jika sudah sampai ke Bali. Lebih aneh bin ajaibnya lagi ketika istri saya yang naik pesawat mengapa justru saya yang ketakutan, padahal istri sendiri naik pesawat senang-senang saja perasaan ini saya sendiri juga heran saya tidak tahu mengapa saya harus cemas. Sebagai dosen sekaligus sebagai peneliti yang melakukan penelitian berbagai hal untuk mengkaji mengapa saya ketakutan jika naik pesawat atau mengapa saya terlalu khawatir jika keluarga saya naik pesawat sampai saat ini saya sendiri belum bisa menjawabnya. Jadi intinya teman-teman jangan suka menyalahkan orang lain mengapa naik pesawat yang indah ada beberapa orang yang nggak nyaman dan merasa ketakutan perlu diketahui masing-masing orang memiliki perasaan yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Sejujurnya saya juga kepengin naik pesawat tidak punya perasaan takut bisa bergembira ria, ketika membayangkan banyak pesawat yang mengalami kecelakaan di udara jadinya saya naik pesawat kurang nyaman alias resah.

 

Pertama Kali Naik Pesawat Garuda Nadzar Diterima PNS Setjen MPR-RI


 

Saya pertama kali naik pesawat terbang  Garuda Pada Tahun 1998 nadzar karena diterima PNS Setjen MPR RI sebelum subuh saya dianterin bapak saya ke Bandara Ahmad Yani Semarang menuju Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Jujur saja pada waktu pertama kali saya naik pesawat rasanya senang sekali karena masih polosnya tidak mikir apa-apa bisanya cuma senang banget naik pesawat terbang garuda. Saya ingat banget saya sempat ditertawakan oleh pramugari karena wajah saya pucat ketika pesawat terjadi goncangan saya ketakutan sekali pramugrari senyum-senyum dengan saya bagi mereka barangkali hal ini sudah terbiasa tetapi bagi saya goncangan ini sangat luar biasa ketakutannya. Dalam perkembangannya karena mendengar berita sering terjadi kecelakaan pesawat saya mulai tidak nyaman naik pesawat terbang, sekarang saya lebih nyaman memilih naik kereta atau naik bus, kecuali umrah atau naik haji insya allah saya memberanikan diri untuk naik pesawat sebab kalau sudah naik haji atau umrah jiwa raga sudah diprasahkan kepada Allah SWT jiwa dan raga ini hanya milik Allah SWT. Kesan dan Pesan Pengalaman Ketika Mengantar Istri Ke Bandara Soekarno-Hatta Menuju Bali Dengan Perasaan Dag-Dig-Dug meski sudah berdoa terus tetap saja ada rasa khawatir dan was-was begitulah sifat manusia yang sangat lemah ini, saya selalu berdoa ketika naik pesawat jika Allah SWT memberikan keselamatan saya akan bertambah taqwa kepada Allah SWT dan senantisa berbuat baik kepada sesama. Begitulah jika manusia sudah terdesak selalu berdoa kepada Tuhannya jika nanti sudah enak dan lepas dari ketakutan dan kecemasan akan melupakan kepada Tuhannya, mudah-mudahan saya tidak termasuk orang yang demikian tetapi menjadi hamba yang selalu bersyukur dan berdoa dalam keadaan suka maupun duka. Kesan dan Pesan Pengalaman Ketika Mengantar Istri Ke Bandara Soekarno-Hatta Menuju Bali Dengan Perasaan Dag-Dig-Dug itu menurut saya adalah hal biasa karena manusia itu lemah sifatnya, maka itu kita harus selalu senantisa memohon perlindungan kepada Allah SWT baik dikala suka maupun duka, baik dikala kaya atau miskin, baik dikala bahagia atau susah jangan mendekat kepada Allah SWT hanya ketika kita sudah terdesak dan kepepet habis baru mendekat kepada Allah SWT. Tetapi Allah SWT tidak merasa dendam kepada hambaNya, Allah SWT yang memiliki sifat arrahman dan arrahim akan senantiasa mendengar hamba-hambanya yang berdoa dengan sungguh-sungguh pasti Allah SWT akan mengabulkannya. Aamiin.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika Sobat Ingin Belajar Hukum Yang Baik dan Benar Rajinlah membaca Blog Hukum dan Ketatanegaraan ini dan Tinggalkanlah Komentar Yang Baik.

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

ALHAMDULILLAH ANAK SAYA LULUS SKD TEST ASN di KEMENTERIAN ESDM SUMBER DAYA MINERAL UJIAN BERTEMPAT DI PPK KEMAYORAN

    Foto Anak Saya Test ASN di Gedung PPK Kemayoran Pada hari Minggu, Tanggal 27 Oktober 2024   Pada hari Minggu, tanggal 27 Oktober 2024 sa...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19