Oleh WARSITO, SH.., M.Kn.
Umumnya manusia itu baru benar-benar dekat kepada Allah SWT menangis-nangis memohon pertolonganNya, jika sedang kepepet hidupnya begitu juga dengan saya ketika ada masalah, ada kesulitan hidup yang sulit terpecahkan, ada penyakit yang diderita, baru benar-benar dekat
kepada Allah SWT.
Pada hari Kamis tanggal
31 Januari 2019 istri saya masuk RS Hermina untuk persiapan menjalani operasi.
Operasi sendiri dilakukan pada hari Jumat tanggal 1 Februari 2019 dari mulai
jam 09.00-10.30 WIB sesudahnya baru dipindahkan ke ruang isolasi sampai dengan
pukul 16.00 baru kemudian dipindah lagi ke ruang perawatan.
Istri saya penderita
penyakit miom harus segera diangkat, karena sudah berbulan-bulan mengalami
pendarahan bahkan pada perkembangannya petunjuk dokter bukan hanya miomnya saja
yang harus diangkat tetapi juga harus siap kehilangan rahimnya untuk ikut dipotong,
sebab antara miom dengan rahim sudah menempel di dindingnya keduanya sulit
untuk dipisahkan.
Untuk
memantapkan langkah operasi, saya berobat ke RS Harapan Kita bagian kandungan
(obgyn) mengingat kedua anak saya lahir cesar di RS tersebut yang saya anggap
sudah berpengalaman dengan peralatan medisnya yang menunjang. Semula ingin
menggunakan BPJS yang menjadi hak kami mengingat setiap bulan kami sudah
dipotong untuk iuran BPJS. Namun sayangnya, BPJS ini pasien tidak bisa memilih
RS yang dikehendaki harus melalui tahapan-tahapan ke rumah sakit type c
terlebih dahulu yang menurut saya sengaja dibuat merepotkan peserta BPJS.
Melalui faskes tingkat 1 kami mendapatkan rujukan jatah rumah sakit Qadr
Tangerang dan RS Hermina Bitung Kabupaten Tangerang di benak saya kurang mantap
untuk melakukan operasi, sebab ini masalah nyawa, harus ditangani dengan penunjang
medis yang cukup. Bahkan dokter Obgyn di RS Qodr (untuk menjaga kode etik tidak
saya sebutkan namanya) dengan jujur dan terus terang mengatakan bahwa alat
penunjang medisnya disini tidak lengkap dan menyarankan untuk di operasi di RS
Harapan kita saja. Saya sudah berketetapan hati menghubungi dan
mendatangi langsung ke RS Harapan Kita Jakarta untuk melakukan operasi dengan
meminta informasi prakiraan biayanya.
BNI Life LUAR BIASA
Istri
saya adalah pemegang Polis BNI Life No Kartu :8000103005559625, No
Polis:2769/PK-KES/0617 dan Nomor Peserta: SJI-KES00415, atas Nama Peserta:
Gardina Kurniawati, SE, dengan PLAN: IP500.
Puji Syukur kahadhirat
Allah SWT operasi pengangkatan miom dan rahim berjalan lancar. Dokter visit
pada tanggal 3 Februari sudah membolehkan istri saya pulang. Saya diminta ke
tata rekening oleh suster untuk mengurusi administrasinya dan berapa yang harus
saya bayar selisihnya. Tak berapa lama saya mendapatkan panggilan menuju ke
kasir untuk memberesi biaya operasinya. Alangkah kagetnya dan puji syukur
kepada Allah SWT dari total biaya rumah sakit Rp. 19.922.972,- di cover oleh
BNI Life 19.265,404 saya cuma membayar dari kantong saya Rp.
657.568,-. Alhamdulillah ya Allah.. Engkau permudah urusanku, terima kasih BNI
Life, ternyata klaim asuransi tidak seseram dan sesusah apa yang pernah saya
dengar selama ini. Semoga BNI Life tetap jaya untuk melayani umat ketika sedang
membutuhkan.
Pikir
saya akan menggunakan asuransi BNI Life untuk operasi di RS harapan Kita
soal nambah-nambah biaya sedikit nggak ada masalah yang penting
pelayanannya bagus dan mengutamakan safety pasien, tetapi jawaban petugas di RS
Harapan Kita ini untuk operasi miom dan pengangkatan rahim biayanya belum
ketahuan harus tindakan terlebih dahulu baru ketahuan biayanya. Jawaban yang
tidak memuaskan itu saya menanyakan petugas yang satunya lagi, jawabannya sama
saja harus tindakan terlebih dahulu baru ketahuan berapa biayanya yang harus di
cover oleh asuransi, menurutnya tindakan operasi sendiri bisa berkembang 3, 4
bahkan lima tindakan, makanya belum ketahuan nominal biayanya. Masih tidak puas
atas jawaban itu, saya mendatangi tata rekening menanyakan kisaran biaya
operasi pengangkatan miom dan rahim, jawabannya setali tiga uang alias sami
mawon bahwa harus tindakan terlebih dahulu baru ketahuan berapa biayanya yang
di cover oleh BNI Life. Akhirnya saya simpulkan bahwa ini memang kebijakan RS
Harapan kita jadi bukan salah memberikan informasi petugasnya meski menurut
saya ini agak aneh, bagaimana jika sewaktu-waktu operasi biayanya membengkak
dan kita tidak siap biayanya yang ditanggung asuransi cuma satu juta dari
seratus juta misalnya?.
Sedangkan
di RS Qadr Tangerang dan RS Hermina Kota Tangerang, Jln KS Tubun Pasar Baru
tidak demikian biaya prakiraan operasi besar miom dan pengangkatan rahim sudah
ketahuan untuk RS Hermina kota Tangerang biaya tindakan operasi besar maksimal
27 juta belum termasuk kamar dan obat-obatan. Akhirnya, saya putuskan istri
saya menjalani operasi pengangkatan miom dan Rahim di RS Hermina Pasar Baru
kota Tangerang. Sebelum tindakan operasi istri saya menjalani test
laboratorium, EKG, penyakit dalam, rontgen, anestesi, puasa dll. Sebelum
tindakan operasi, pihak RS Hermina mengirimkan berkas-berkas hasil opname
dokter ke BNI life, kira-kira 2 hari kami sudah mendapatkan jawaban pasti dari
asuransi BNI life bahwa biaya tindakan operasi pengangkatan miom dan Rahim di
Cover 15juta dari 27 juta belum termasuk kamar dan obat-obatan akan ditanggung.
Mengapa RS Harapan kita tidak mau melakukan hal yang sama seperti RS Hermina
mengirimkan ke BNI Life dengan melampirkan data-data pendukung perlunya
tindakan dokter?. Demikian itu untuk memastikan berapa yang di cover oleh BNI
Life agar pasien bisa menyiapkan biayanya. Bukannya malah RS Harapan kita
menunggu tindakan operasi terlebih dahulu baru mengirimkan berkas-berkasnya ke
BNI Life. Ya kalau di cover kalau tidak, berpikir seperti ini sungguh
menjungkirbalikkan logika sehat.
Selama operasi itu saya belum bisa sarapan pagi dan makan
siang, sambil menunggu jalannya operasi saya duduk dilesehan. Saya ditemani mak
saya (ibu saya) dan kedua anak saya, saya terus komat-kamit berdzikir kepada
Allah SWT. Saya sempat marah sekali ketika anak-anak saya pada buka HP, setelah
saya tanya buka apa?. Nggak tahunya ikut ngaji baca al-quran jadi saya yang
salah.
Saya pun mengabarkan
keluarga istri yang di Solo ketika saya bilang sedang berdzikir untuk keselamatan
operasi malah bilang: “Tenang saja om! (manggilin anaknya) sekarang sudah
canggih alat kedokteran itu termasuk operasi kecil. Dalam hati saya kok ada
rasa mendahului kehendak Allah SWT secanggih apapun alat kedokteran Allah SWT
yang menentukan segalanya.
Tapi paling tidak
membesarkan hati saya untuk tidak terlalu panik. Begitulah manusia jika sedang
kepepet dekat dengan Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika Sobat Ingin Belajar Hukum Yang Baik dan Benar Rajinlah membaca Blog Hukum dan Ketatanegaraan ini dan Tinggalkanlah Komentar Yang Baik.