Gambar Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan |
Kuliah mengelilingi 3 Propinsi ternyata bukan saya saja yang mengalaminya ketika kuliah di UI dimana rumah saya Tangerang, kerja di Jakarta lalu sore harinya berangkat kuliah di UI Depok Jawa-Barat. Kuliah saya di UI yang diwisuda pada 5 September 2006 diliput harian nasional Pos Kota dengan judul: Warsito Kuliah Mengelilingi 3 Propinsi. Sudah menjadi tanggungjawab orang tua untuk memberikan Pendidikan kepada anak-anaknya dengan baik dengan harapan anak-anaknya nanti bisa hidup bahagia dan sukses di masa depannya, termasuk pula berkewajiban untuk mengantarkan anak kuliah baik melalui moda transportasi kereta api, kendaraan pribadi maupun naik bus. Ternyata buah jatuh tidak jauh dari pohonnya sebagaimana peribahasa itu benar anak saya pun kuliah di IPB Bogor jurusan kimia juga mengikuti jejak bapaknya berkuliah mengelilingi 3 propinsi, yaitu Tangerang propinsi Banten, melewati propinsi DKI Jakarta dan kuliah di IPB Bogor Propinsi Jawa-Barat. Terkadang saya antarkan berangkat naik kereta api dari Tebet atau stasiun Manggarai, kalau dari stasiun Manggarai bisa dapat tempat duduk, sekarang menurut anak saya ada perubahan rute dari Bogor tidak bisa turun langsung ke stasiun Duri harus transit dulu ke stasiun Manggarai, baru dari stasiun Manggarai turun ke stasiun Duri setelah ke Duri Baru mencari Kereta api jurusan Tangerang menuju pulang ke rumah. Saya bilang kepada anak saya bahwa kuliahmu itu mengelilingi 3 propinsi dari Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat apalagi ini semester VII materi kuliah tidak terlalu padat tinggal nyusun skripsi dan ikut teori S2 karena di IPB ada program fast track. Soal biaya Pendidikan anak jangan ditanya pastilah mengeluarkan dana yang tidak sedikit jumlahnya, tetapi untuk Pendidikan anak saya tidak sayang, saya menyadari dan tahu persis bahwa Pendidikan itu adalah termasuk investasi yang luar biasa. Buat apa kita punya harta tetapi anak kita tidak memiliki ilmu maka sekejap harta tsb bakalan ludes. Kenapa saya bilang Pendidikan itu investasi?, Jika kita investasi beli rumah atau tanah, mobil atau logam mulia jika sewaktu-waktu membutuhkan dana bisa kita jual tetapi jika kita investasi untuk Pendidikan maka selamanya akan melekat kepada anak kita dan Pendidikan tidak bakalan tergerus habis. Bapak saya di kampung dahulu sering ngomong bahwa tidak bisa memberikan harta benda kepada anak-anaknya bisanya cuma memberikan ilmu meski sangup cuma nyekolahin SMP, dengan ilmu maka insya allah akan menyelamatkan diri kita dan ilmu tidak bakalan habis sementara harta kalau salah urus bisa ludes.
Saya ke IPB Terkadang Sering Lewat Parung Panjang Bogor
Untuk menuju kuliah di IPB ternyata pepatah yang menyatakan banyak jalan menuju Roma itu sangat benar sekali. Begitu juga kuliah di IPB Bogor itu dapat ditempuh dari berbagai macam arah istilahnya banyak jalan alternatif. Ketika saya mengantarkan anak kuliah di IPB Bogor harus berangkat pagi-pagi dari rumah, sebab kalau tidak pagi-pagi saya tidak ingin terjebak oleh kemacetan yang luar biasa parah, saya sangat heran di era Jokowi sudah banyak infrastruktur jalan tol masih saja jalan macet ada yang bilang karena volume kendaraan semakin banyak pula sehingga jalanan macet. Untuk menghindari kemacetan itu sehabis shalat subuh tanpa wiridan langsung saya keluar dari masjid untuk segera mengantarkan anak saya kuliah di IPB Bogor. Banyak sekali jalan alternatif yang bisa saya tempuh seperti tol Jagorawi, tol pondok indah, bisa juga tidak lewat tol lewat Puspitek Serpong, terakhir bisa juga lewat Parung Panjang Bogor meski jauh tetapi tidak ada kemacetan sama sekali. Jika saya ke Bogor seringnya lewat tol Jakarta kelihatannya agak cepat dibandingkan lewat lingkar luar kelihatannya muter-muter lama sekali sampainya. Saya keluar tol Sentul Selatan menuju Dramaga IPB Bogor, sesampainya di jalan Dramaga IPB masya allah macetnya selalu langganan, saya berpikir mengapa pemerintah Kabupaten Bogor tidak punya inisiatif untuk membenahi jalan yang macet parah luar biasa ini. Apakah tidak punya PAD untuk membangun jalan layang atau untuk melebarkan jalan?. Saya yakin jika Pemda memiliki niat pasti bisa dan akan terwujud jalan layang atau pelebaran jalan untuk mengurai kemacetan tsb. Yang jadi masalah adakah niat Pemda untuk mengurai kemacetan tsb?.
Dari Bogor Selalu Membawa Oleh-Oleh Untuk Keluarga
Sehabis saya ngantar anak dari Bogor saya selalu membeli kue untuk oleh-oleh keluarga saya seperti misalnya talas, pisang mollen dll. Ketika di Bogor saya juga tidak menyia-nyiakan waktu untuk memakan sop janda yang banyak dagingnya, secara umum makanan di Bogor lebih murah ketimbang beli makan di Tangerang misalnya saya makan mie ayam di Bogor dekat kampus IPB Bogor harganya cuma 9rb kalau di Tangerang minimal sudah 12rb. Begitu juga saya antigen di Bogor cuma 50rb di Tangerang saya antigen dikenakan biaya 95rb. Pokoknya enaklah di Bogor hidup adem ayem apa-apa serba masih murah jika dibandingkan Jakarta atau Tangerang tempat tinggal saya. Begitu juga ketika anak saya berobat ke dokter umum di Bogor dekat kampus IPB cuma 50rb sudah dengan mendapatkan obat banyak sedangkan kalau di Tangerang berobat ke dokter umum langganan kadang berkisar sampai 350rb.
Boros Biaya Bolak-Balik Tangerang-Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika Sobat Ingin Belajar Hukum Yang Baik dan Benar Rajinlah membaca Blog Hukum dan Ketatanegaraan ini dan Tinggalkanlah Komentar Yang Baik.