Sabtu, 17 Desember 2022

Cara Memilih Jurusan Kuliah Agar Tidak Menyesal Seumur Hidup

 

 

 

Cara memilih jurusan kuliah agar tidak menyesal pikirkan secara matang sebelum menjatuhkan pilihan. Apakah anda saat ini sedang bingung memilih jurusan kuliah?. Kenapa harus bingung?. Mengapa kita tidak bertanya jurusan kuliah apa yang cocok untuk dirimu?. Saya yakin kita yang sedang membaca blog hukum ini pasti ingin mencari informasi yang terbaik jurusan kuliah yang akan kita pilih agar masa depan kita cemerlang bukan masa depan suram (Madesu). Selain saya akan menjelaskan secara lengkap jurusan kuliah yang terbaik saya juga akan menuturkan kisah nyata, sebenarnya semula saya juga tidak tahu Ketika kuliah akan mengambil jurusan apa yang terbaik jangankan tahu jurusan yang terbaik untuk tahu buat apa nantinya setelah lulus sama sekali tidak mengerti oleh karena itu janganlah beranjak tetaplah terus membaca Blog hukum ini agar dapat pengetahuan secara lengkap kiranya dapat dijadikan rujukan dalam memilih jurusan kuliah. Banyak orang yang bingung memilih jurusan kuliah disebabkan belum mengenal dirinya sendiri ini sumber masalah utamanya. Tidak banyak orang yang bisa mengenal dirinya sendiri tidak banyak orang yang mengetahui kemampuannya di bidang apa padahal dengan  mengenal diri sendiri kita akan mudah untuk menentukan jurusan kuliah yang kita pilih. Sebab jika kita salah memilih jurusan kuliah bisa-bisa kita akan menyesal dan menyesak dada seumur hidup. Sebenarnya mudah sekali memilih jurusan kuliah kuncinya siapakah sesungguhnya yang bisa mengenal diri kita kalau bukan kita sendiri? Maka tentukanlah jurusan kuliah sesuai dengan bidang kita. Hanya kita yang tahu kelebihan dan kelemahan diri kita orang lain termasuk orang tua kita sifatnya hanya menyarankan dan memberikan pertimbangan jurusan kuliah yang terbaik selebihnya putusan ada ditangan anda. Tetapi semua berpulang kepada anaknya Sebagai orang tua yang bergelar Sarjana Hukum sayangnya anak-anak saya tidak ada yang ingin belajar hukum. Sebagai orang tua yang bijak saya sudah menyarankan kepada anak-anak saya untuk mengambil gelar sarjana hukum karena hukum itu ada dalam persoalan keluarga, masyarakat, negara dan bangsa. Namun tetap saja anak saya tidak ada yang minat mengambil jurusan hukum kedua-duanya mengambil jurusan bidang IPA anak saya yang laki-laki berkuliah di Universitas Singaperbangsa Karawang Jurusan Teknik Informatika anak yang perempuan mengambil jurusan Kimia di IPB Bogor. Dalam diskusi keluarga saya sangat demokratis saya menjunjung tinggi dan menghormati nilai-nilai demokrasi meski pilihan berbeda, saya tidak bakal marah, karena saya sadar setiap orang diberikan kelebihan dan kekurangan oleh Allah SWT. Meski anak-anak berbeda jurusan dengan saya nanti setelah lulus kimia dan Teknik informatika saya sarankan untuk tetap belajar ilmu hukum, karena hukum itu sangat penting sekali baik untuk keluarga masyarakat, negara dan bangsa semua ada persoalan hukum. Misalnya kasus warisan itu berkelindan dengan persoalan hukum, konflik pertanahan itu persoalan hukum dan tata cara pembentukan peraturan perundang-undangan yang baik pastilah dasarnya belajar hukum dengan baik baru bisa Menyusun peraturan perundang-undangan dengan baik.

 

Semua Bidang Ilmu Itu Sangat Penting

Meski saya sebagai seorang Sarjana hukum saya tidak menganggap bahwa ilmu hukum itu adalah ilmu yang paling penting diantara disiplin ilmu lainnya, bahwa semua ilmu itu penting, baik sosial yang meliputi sarjana hukum, politik dan ekonomi maupun ilmu-ilmu kimia atau fisika yang meliputi kedokteran, bidang teknologi dan lain-lain pokoknya semua disiplin ilmu itu sangat penting hanya saja jika kita menguasai berbagai disiplin ilmu tentu akan menjadi lebih baik karena dengan menguasai berbagai ilmu kita dapat berlaku adil dan bijaksana dalam memutuskan sesuatu hal. Kembali kepada memilih jurusan kuliah banyak orang yang salah pilih jurusan kuliah karena ikut-ikutan atau karena dipaksa orang tua akhirnya kuliahnya tidak maksimal kalau sudah begini nanti tinggal penyesalan yang akan didapat. Sebelum memilih jurusan kuliah hendaknya disesuaikan dengan kemampuan akademik jangan sampai memilih kuliah karena merasa gengsi jangan ada yang merasa jurusan kuliah tertentu kastanya lebih tinggi dari jurusan yang lain. Sepanjang pengetahuan saya jurusan kuliah tidak ada kasta yang terendah maupun yang kasta yang tertinggi tergantung bidang yang diminati itulah yang terbaik yang harus dipilih. Sebab kalau kita mengambil jurusan kuliah sesuai dengan talenta maka dalam menjalankannya kita enak tidak ada beban dan materi yang diberikan oleh dosen akan mudah kita serap. Hal lain jika kita mengambil jurusan kuliah sesuai dengan bidangnya maka kita akan mudah mendapatkan pekerjaan lihatlah fenomena anak-anak kuliah sekarang banyak yang kesulitan mendapatkan pekerjaan disebabkan antara dunia akademis dan dunia kerja belum terintegrasi dengan baik. Sejujurnya tatkala saya memilih jurusan kuliah pada tahun 1998 saya pun bingung akan mengambil jurusan apa, ada yang nyuruh saya untuk mengambil administrasi ada pula yang nyuruh saya untuk mengambil jurusan hukum akhirnya saya putuskan untuk mengambil jurusan hukum, jujur saja pada waktu itu saya belum tahu nanti mau jadi apa setelah menggenggam gelar sarjana hukum. Saya masuk pada tahun 1998 di Universitas Satyagama dan lulus pada tahun 2002 lulus dengan tepat waktu pada waktu itu saya juga belum mengetahui untuk apa gelar sarjana hukum dalam perjalanannya saya akhirnya saya mengetahui manfaat ilmu hukum dan saya merasa bersyukur bisa meraih gelar sarjana hukum yang saya raih dengan susah payah. Ternyata jadi sarjana hukum itu bisa jadi hakim, jaksa, advokat, Notaris dan PPAT, PNS dan menjadi dosen seperti saya sekarang ini. Gelar Sarjana hukum dan S2 Hukum dari UI saya raih dengan susah payah saya yakin suatu saat pasti akan bermanfaat. Gelar S1 Hukum dan S2 Hukum saya raih dengan susah payah karena saya kuliah sambil bekerja dan berumah tangga dan tentunya memiliki tugas dan tanggungjawab yang sangat berat. Hanya berkat Rahmat Allah SWT semua bisa saya lalui dengan baik selepas tamat S1 Ilmu Hukum di Universitas Satyagama saya melanjutkan S2 Ilmu hukum di Universitas Indonesia dan lulus tepat waktu pada tahun 2006. Memilih jurusan kuliah yang tepat memang sangat penting agar kita tidak menyesal dibuatnya banyak orang yang menyesal habis karena salah memilih jurusan kuliah kita jangan termasuk orang yang ada didalamnya.

 

Almamater hanya mengantarkan 20% Kita Sukses

Saya pernah membaca penelitian dari luar negeri yang menyatakan bahwa kesuksesan seseorang bukan semata ditentukan oleh almamater tetapi lebih didominasi hasil usaha dan kerja keras kita. Saya percaya dengan penelitian tsb bahwa kesuksesan seseorang itu bukan semata ditentukan oleh bangku akademis tetapi banyak faktor yang mempengaruhinya. Almamater atau bangku kuliah hanya menyumbang 20% untuk mengantarkan orang sukses sisanya 80% diraih dengan susah payah, kerja cerdas, giat dan ulet. Banyak orang tidak berpendidikan tinggi tetapi sukses hidupnya karena bekerja dengan cerdas, ulet dan tekun dan sungguh-sungguh tentu sebagai orang yang beriman tak lupa berdoa kepada Allah SWT kiranya diberikan kemudahan dan kelancaran. Maka kita sebagai orang tua biarkan anak-anak memilih jurusan masing-masing sesuai bidangnya jangan sampai ada pemaksaan, dengan memilih jurusan sesuai kompetensinya anak-anak akan belajar dengan sungguh-sungguh dan mudah menyerap materi yang diberikan oleh dosen. Saya doakan semoga kita sukses dalam menggapai cita-cita karena akan menjadi kebanggaan dan kebahagiaan bagi diri kita dan keluarga semoga kiranya ilmu yang kita peroleh dapat didedikasikan untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara serta agama.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika Sobat Ingin Belajar Hukum Yang Baik dan Benar Rajinlah membaca Blog Hukum dan Ketatanegaraan ini dan Tinggalkanlah Komentar Yang Baik.

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

ALUN-ALUN PATI YANG BERSIH DAN INDAH YANG MEMILIKI TAGLINE KOTA BUMI MINA TANI

                                                         Alun-Alun, Pati, Jawa-Tengah   Pati Jawa-Tengah kini terus berbenah untuk mewujudka...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19