Rabu, 07 Desember 2022

Dosen Rajin Menulis Blog Tetapi Tidak Dapat Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional

 

 

Bagi Dosen yang rajin menulis di Blog jika tidak didasarkan dengan hobi dan niat mulia untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan pasti akan kecewa berat jika tulisannya merasa tidak dainggap dan dihargai. Menulis di Blog memang sangat bermanfaat untuk berbagi kepada sesama hal-hal tentang ilmu pengetahuan, teknologi dan agama dll. Tetapi para blogger yang juga sekaligus sebagai dosen siap-siap kecewa berat jika tulisan di blog yang sudah melimpah ruah dan ditulis dengan susah payah ternyata untuk kenaikan jabatan fungsional dosen tidak dianggap dan tidak dihargai. Untuk kenaikan jabatan fungsional dosen selama ini yang dipakai ukuran adalah penerbitan jurnal baik yang sudah terakreditasi maupun yang belum terakreditasi. Kunci jabatan fungsional dosen terus menanjak tidak lain harus rajin menulis dalam bentuk jurnal ilmiah. Tulisan ilmiah itulah yang dijadikan dasar untuk memberikan penilaian KUM bagi dosen hingga jabatan guru besar atau profesor. Padahal sebenarnya tulisan di blog juga tidak kalah pentingnya seperti menulis di Jurnal ilmiah, bahkan menulis di Blog itu juga dengan menggunakan penelitian bahkan penemuan hukum yang selama ini belum ditulis oleh peneliti lain atau blogger lain. Kembali kepada niat blogger menulis apakah karena hoby atau tujuannya juga untuk mencari uang semata, jika karena hoby maka tidak akan kecewa jika tulisannya belum mendapatkan uang baik dari iklan maupun dari review produk. Tetapi para blogger yang menulis dengan mengharapkan imbalan uang itu juga logis karena blogger dalam mempublish tulisannya juga bermodal, modalnya Wifi, Laptop belum yang menguras daya pikir. Itu pun jika para Blogger sudah kerjasama dengan google adsense hasil klik iklannya sangat memelas ada yang cuma 200 perak paling banter 700 perak sekali klik iklan.  Saya blogger sekaligus sebagai dosen menulis karena memang senang untuk menyampaikan gagasan yang selama ini hanya terpendam di kepala saya jika sudah saya muntahkan lewat tulisan rasanya jadi plong kepala saya. Maka saya tidak peduli apakah tulisan di Blog ini mau dibaca orang atau tidak tetap saya menulis, menulis dan menulis apakah tulisan ini dihargai untuk angka kredit dosen atau tidak tetap saya akan menulis dan menulis sampai kapan pun. Bagi saya yang penting menulis itu tidak untuk SARA dan menghujat orang lain tetapi untuk mengajak kebaikan ke jalan yang benar.

Anak tangga jabatan fungsional dosen

Untuk menjadi dosen harus menaiki beberapa tangga dalam memperoleh jabatan tangga pertama yaitu jabatan asisten ahli, tangga yang kedua Lektor kemudian anak tangga yang ketiga Lektor Kepala berikutnya tangga puncak adalah jabatan Guru Besar atau Profesor. Guru Besar adalah jabatan fungsional yang sangat di idam-idamkan oleh semua dosen tentunya setiap dosen ingin menjadi seorang profesor hanya profesor di Indonesia ini masih sangat sedikit diakibatkan karena pada umumnya dosen di Indonesia juga terkendala menulis Jurnal utamanya di Jurnal Internasional. Lebih konkretnya dosen di Indonesia itu enggan untuk menulis. Oleh karena itu Kembali kepada para blogger yang sekaligus sebagai dosen menurut saya tulisan dosen lewat blog hendaknya dihargai sebagai angka kredit karena itu juga bentuk pengabdian kepada masyarakat luas. Bukankah salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi dosen itu melakukan pengabdian kepada masyarakat?. Bukankah Blogger menulis informasi dan berita itu tak kalah pentingnya dengan pengabdian masyarakat?. Justru para Blogger adalah profesi mulia karena apa yang ditulis itu adalah asli dari pemikiran dia sendiri karena pada hakekatnya menulis di Blog itu harus orisinil dan antik dengan demikian blogger dalam menulis itu memiliki ciri khas tersendiri dan berita yang disampaikan renyah dan mudah dipahami oleh pembaca yang bergaya santai yang akan diterima dari kalangan mana pun. Saya sudah pernah konsultasi kepada LLDIKTI bahwa tulisan dosen lewat blogg tidak bisa digolongkan sebagai tulisan ilmiah dan tidak bsia mendapatkan angka kredit untuk kenaikan jabatan fungsional dosen karena blogger dianggap cuma curhat saja. Sebenarnya Blogger itu bukan cuma curhat saja justru blogger selalu menulis hal yang berbeda baik pengalaman, ilmu pengetahuan dan teknologi yang saat ini sedang berkembang pesat.

Harapan saya mudah-mudahan para blogger yang sekaligus sebagai dosen dalam menulis di Blog kiranya dapat dijadikan penilaian untuk angka kredit dosen sehingga dosen yang rajin dan gemar menulis di Blog cepat segera mendapatkan jabatan fungsional hingga guru besar. Aamiin.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika Sobat Ingin Belajar Hukum Yang Baik dan Benar Rajinlah membaca Blog Hukum dan Ketatanegaraan ini dan Tinggalkanlah Komentar Yang Baik.

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

ALUN-ALUN PATI YANG BERSIH DAN INDAH YANG MEMILIKI TAGLINE KOTA BUMI MINA TANI

                                                         Alun-Alun, Pati, Jawa-Tengah   Pati Jawa-Tengah kini terus berbenah untuk mewujudka...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19