Kamis, 26 Desember 2024

Kesan dan Pesan Mengikuti Bimtek Audit Mutu Internal (AMI) Berbasis Risiko di Gedung Auditorium Universitas Nasional, Jakarta



Foto Diklat AMI Berbasis Resiko di Auditorium Unas
 

Pada tanggal 4 s/d 5 November 2024, saya berkesempatan mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang Audit Mutu Internal (AMI) Berbasis Risiko yang diselenggarakan oleh Universitas Nasional di Jakarta dengan difasilitasi oleh LLDIKTI Wilayah III Jakarta. Sebagai salah satu peserta yang diutus oleh Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Ibu Dr. Rahmah Marsinah, SH., MM., MH., saya merasa beruntung dapat mengikuti acara yang sangat bermanfaat ini.

Perjalanan Menuju Universitas Nasional

Bagi saya yang tinggal di Karawaci, Tangerang, perjalanan menuju Gedung Auditorium Universitas Nasional di Jalan Sawo Manila No. 66, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tidaklah mudah. Untuk menghindari kemacetan yang mengular di Jakarta, saya harus berangkat tepat setelah melaksanakan shalat subuh. Mengingat kepadatan lalu lintas yang luar biasa, saya memilih untuk mengantisipasi segala kemungkinan agar dapat tiba tepat waktu, karena pelaksanaan Bimtek dimulai pukul 09.00 WIB.

Pembukaan dan Sambutan

Bimtek ini dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Nasional, Bapak Dr. El Amry Bermawi Putera, MA, yang memberikan sambutan hangat kepada seluruh peserta. Selain itu, Kepala LLDIKTI Wilayah III, Bapak Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc, turut hadir dan memberikan sambutan yang sangat memotivasi. Kehadiran para pejabat ini menambah kesan profesionalisme dalam pelaksanaan kegiatan ini.

Pemaparan Materi oleh Narasumber Profesional

Materi-materi yang disampaikan oleh para narasumber sangat bermanfaat dan aplikatif. Di antaranya, Ibu Dr. Ir. Desiana Vidayanti, ST, yang merupakan pakar mutu nasional, memberikan wawasan mendalam mengenai pentingnya audit mutu internal berbasis risiko. Selain itu, Ibu Dr. Dra. Erna Ermawati Chotim, M.Si, yang merupakan pakar mutu dari LLDIKTI Wilayah III, serta Ibu Dr. Muhani, SE, M.Si. M dari Universitas Nasional, turut menyampaikan materi yang sangat relevan dengan kebutuhan di dunia pendidikan tinggi saat ini.

Pre-Test, Kelompok, dan Praktek Lapangan

Sebelum mengikuti materi inti, seluruh peserta terlebih dahulu diuji melalui pre-test yang terdiri dari 10 soal dalam waktu 10 menit. Penggunaan barcode dalam tes ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya karena sudah sepuh belum terbiasa dengan teknologi terkini. Namun, hal tersebut tidak mengurangi semangat saya untuk terus belajar.

Selama pemaparan materi, para narasumber menjelaskan dengan sangat rinci tentang bagaimana cara melakukan audit mutu internal berbasis risiko yang akan menjadi landasan dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan mutu di institusi pendidikan. Setelah itu, pembentukan kelompok dilakukan, dan saya mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan empat peserta perempuan lainnya: Mbak Phenny, Mbak Varien, Mbak Nita, dan Mbak Evisa. Kelompok kami, yang terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan, menjalin kerjasama yang solid dalam menjalani berbagai tahapan praktik lapangan.

Keseruan dan Pembelajaran dalam Praktek Lapangan

Bimtek ini juga diwarnai dengan serangkaian kegiatan praktek lapangan, yang menguji sejauh mana pemahaman kami terhadap materi yang telah diajarkan. Selain itu, ada sesi post-test yang menjadi evaluasi terakhir dari seluruh rangkaian Bimtek alhamdulillah post test 20 soal dalam waktu 20 menit tersebut saya mendapatkan nilai 80. Setelah selesai Bimtek ada buntutnya peserta ada tugas PR menyusun AMI dan RTM yang harus dikumpulkan selambat-lambatnya dalam waktu satu minggu. Meskipun sempat merasa tertekan dengan banyaknya tugas-tugas tersebut, kami berhasil menyelesaikan tugas kelompok dan saya dinyatakan lulus dengan memperoleh sertifikat sebagai auditor yang layak, alhamdulillah kelompok saya lulus semua. Diklat AMI tersebut betul-betul menguras pikiran dan tenaga.

Namun, keseruan Bimtek ini tidak hanya berfokus pada materi dan praktek. Ada juga momen yang membuat suasana menjadi lebih hidup dan menyenangkan. Sebagai contoh, ketika ada peserta yang melakukan kesalahan, mereka dikenakan hukuman untuk menyanyi di depan peserta lainnya. Saya pun termasuk salah satu yang dihukum untuk menyanyi, sebuah pengalaman yang seru namun juga mengajarkan pentingnya ketelitian dan kesiapan dalam setiap kegiatan tidak terbatas hanya sebagai auditor.

Pesan dan Saran

Secara keseluruhan, pelaksanaan Bimtek AMI berbasis risiko ini sangat bermanfaat. Selain menambah wawasan dan keterampilan dalam audit mutu internal, Bimtek ini juga mengajarkan pentingnya pendekatan berbasis risiko dalam evaluasi dan peningkatan kualitas. Saya merasa sangat beruntung dapat mengikuti acara ini, apalagi dengan pelayanan yang ramah dan profesional dari pihak Universitas Nasional yang membuat kami merasa nyaman selama dua hari penuh kegiatan.

Namun, saya memiliki saran untuk penyelenggara agar acara ini semakin optimal. Sebaiknya, sebelum penutupan Bimtek, ada sesi khusus untuk peserta memberikan kesan dan pesan mengenai pelaksanaan kegiatan ini. Hal ini bisa menjadi ajang untuk lebih memahami pengalaman peserta dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan Bimtek di masa depan.

Fungsi dan Manfaat Bimtek AMI Berbasis Risiko

Bimtek AMI berbasis risiko ini memiliki berbagai fungsi yang sangat penting, baik untuk lembaga pendidikan tinggi maupun bagi para peserta. Di antaranya, Bimtek ini mengajarkan peserta tentang pentingnya melakukan audit mutu secara sistematis dan berbasis pada penilaian risiko yang dapat mempengaruhi kualitas pendidikan. Dengan memahami aspek risiko, auditor dapat lebih tepat dalam memberikan rekomendasi perbaikan yang sesuai dengan kebutuhan institusi.

Selain itu, Bimtek ini juga memperkenalkan konsep penting dalam pengelolaan mutu pendidikan tinggi, yaitu risiko sebagai alat untuk memprioritaskan perbaikan. Dengan mengidentifikasi risiko-risiko yang ada, lembaga pendidikan dapat lebih mudah fokus pada area-area yang membutuhkan perhatian lebih. Hal ini tentunya berdampak langsung pada kualitas pendidikan dan pengelolaan institusi yang lebih efektif.

Secara keseluruhan, Bimtek AMI berbasis risiko ini memberikan pengalaman dan pengetahuan yang sangat bernilai bagi saya. Saya berharap, kegiatan seperti ini dapat terus diselenggarakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan memperkuat sistem audit mutu internal berbasis risiko yang dapat memberikan dampak positif bagi seluruh sivitas akademika.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika Sobat Ingin Belajar Hukum Yang Baik dan Benar Rajinlah membaca Blog Hukum dan Ketatanegaraan ini dan Tinggalkanlah Komentar Yang Baik.

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

Pembentukan dan Fungsi Komisi Pemilihan Umum dalam Hukum Ketatanegaraan Indonesia

  Pembentukan dan Fungsi Komisi Pemilihan Umum dalam Hukum Ketatanegaraan Indonesia Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan salah satu lembaga...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19