Rabu, 04 Desember 2024

Kuliah di UI Mengitari 3 Provinsi: Masuk Susah, Keluar Susah

 

Memilih untuk melanjutkan pendidikan di tingkat magister memang bukan keputusan yang mudah, terlebih bagi saya yang harus membagi waktu antara kuliah, pekerjaan, dan kehidupan pribadi. Tahun 2004, saya, Warsito, memutuskan untuk masuk ke program Magister Kenotariatan di Universitas Indonesia (UI). Pilihan ini membawa saya pada perjalanan yang penuh tantangan, baik secara akademis maupun logistik, karena saya harus mengelilingi tiga provinsi: tempat tinggal saya di Tangerang, Banten, pekerjaan saya sebagai PNS di Sekretariat Jenderal MPR di Jakarta, dan kampus UI di Depok.

Perjalanan tersebut bukan hanya menguras fisik, tetapi juga mental. Setiap hari, saya harus menyusun strategi agar bisa memenuhi tuntutan pekerjaan dan akademis sekaligus. Mengingat betapa pentingnya pendidikan ini, saya memaksakan diri untuk tidak hanya hadir dalam setiap sesi perkuliahan, tetapi juga berusaha untuk memahami materi yang cukup kompleks dan terkait langsung dengan pekerjaan saya di bidang hukum kenotariatan.

Meski saya berhasil masuk ke program magister tersebut, perjalanan kuliah saya tidak semudah yang dibayangkan. Tidak sedikit teman-teman saya yang harus menerima kenyataan pahit—terutama saat ujian akhir mata kuliah hukum waris perdata, hukum waris Islam, dan hukum agraria. Beberapa mahasiswa harus di-DO (drop out) setelah gagal lulus, meskipun sudah diberi kesempatan untuk mengikuti ujian ulang selama dua semester. Keterbatasan waktu dan kesulitan materi yang ada membuat tantangan semakin besar, tetapi saya merasa beruntung bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu pada tahun 2006.

Selain tantangan akademis, saya juga menghadapi kenyataan bahwa waktu kuliah yang terbatas harus dibagi dengan rutinitas pekerjaan saya di Setjen MPR. Di sela-sela kesibukan sebagai PNS, saya harus memastikan bahwa saya bisa menyelesaikan tugas kuliah, mengerjakan tugas akhir, dan juga melakukan perjalanan bolak-balik antara Jakarta, Depok, dan Tangerang. Proses ini mengajarkan saya banyak hal, termasuk pentingnya manajemen waktu yang baik, kedisiplinan, dan bagaimana cara menjaga fokus di tengah kesibukan.

Meski tantangan terus datang, saya merasa bahwa setiap langkah yang saya ambil membawa saya lebih dekat pada tujuan. Lulus tepat waktu dari program Magister Kenotariatan di UI adalah pencapaian yang sangat berarti bagi saya, dan saya tidak bisa melupakan pengalaman berharga yang saya dapatkan di sana. Semua kesulitan yang saya alami selama perjalanan kuliah tersebut menjadi bekal yang sangat penting, baik dalam kehidupan profesional saya sebagai seorang PNS maupun dalam pemahaman saya terhadap hukum dan kenotariatan.

Berkuliah di UI, dengan segala tantangannya, mengajarkan saya bahwa tidak ada yang mudah dalam hidup ini. Masuk memang susah, dan keluar pun tidak kalah susah. Namun, dengan ketekunan, kerja keras, dan manajemen waktu yang baik, saya bisa melewati semuanya dengan sukses. Kini, perjalanan saya itu tidak hanya menjadi kenangan, tetapi juga menjadi landasan yang kokoh dalam melangkah ke depan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika Sobat Ingin Belajar Hukum Yang Baik dan Benar Rajinlah membaca Blog Hukum dan Ketatanegaraan ini dan Tinggalkanlah Komentar Yang Baik.

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

Pembentukan dan Fungsi Komisi Pemilihan Umum dalam Hukum Ketatanegaraan Indonesia

  Pembentukan dan Fungsi Komisi Pemilihan Umum dalam Hukum Ketatanegaraan Indonesia Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan salah satu lembaga...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19