Jumat, 12 November 2021

BAGAIMANA NASIB NASABAH ASURANSI BUMI PUTERA KAPAN DIBAYAR?.

 


 


 

Bagaimana nasib nasabah asuransi Bumi Putera?. Pastinya jawabnya Sedih! Saya melihat, mendengar dan menyaksikan sendiri Bagaimana Nasib Nasabah Asuransi Bumi Putera saat ini sangat memilukan dan tragis. Padahal kala itu Asuransi Bumi Putera adalah industri di bidang Perbankan yang super raksasa. Tetapi saya tidak menyangka asuransi sebesar itu saat ini bisa tumbang alias gagal bayar tidak bisa membayar polis nasabah. Bagaimana Nasib Nasabah Asuransi Bumi Putera saat ini Kasihan sekali para pemegang polis asuransi yang sudah bertahun-tahun menunggu kepastian pembayarannya, tetapi tidak kunjung dibayarkan. Istri saya termasuk salah satu pemegang Polis Asuransi Bumi Putera ini, kami sudah mengajukan klaim sejak  2019 hingga 2021 hampir 3 tahun belum terbayarkan. Bagaimana Nasib Nasabah Asuransi Bumi Putera ini Sungguh sangat menyedihkan sekali padahal itu untuk biaya anak kuliah. Ketika mengurus Pencairan kami merasa di pingpong kesana kemari dengan hasil yang nihil kami sudah mendatangi Kantor Cabang tempat membuka Asuransi Bumi Putera di Cabang Biak-Roxy, sudah tak terhitung jumlahnya kami mendatangi wira-wiri untuk menanyakan kepastian kapan pencairan polis asuransi tersebut. Mereka bilang tidak memiliki kewenangan untuk mencairkan uang nasabah tsb kami disuruhnya ke Bumi Putera Monginsidi, Blok M demi untuk biaya kuliah anak kami pun datang ke Monginsidi gantian di pingpong disuruh ke kantor pusat Bumi Putera di jalan Sudirman. Di kantor Pusat ini kami bersitegang dengan security karena kami tidak dibolehkan untuk bertemu dengan pimpinannya. Kami marah untuk apa kami cuma ketemu satpam yang tidak dapat mengambil keputusan apa-apa. Kami marah-marah dengan Satpam saya suruh bilangin pimpinan yang ada didalam itu bahwa cara kerja seperti itu haram karena menipu orang lain, kami ini menuntut hak. Kamu kerja juga haram kalau bekerja di tempat yang salah seperti ini. Lagi-lagi Satpam itu diam seribu bahasa. Setelah kami memperhatikan dan menyimak dengan saksama dan sungguh-sungguh kasus gagal bayar Asuransi Bumi Putera ini disebabkan pertama, manajemen tidak amanah tidak melaksanakan ketentuan aturan AD/ART dengan baik, yang kedua, menajemen asuransi Bumi Putera tidak ada niat baik untuk membayar nasabah, sehingga melakukan pembiaran terlalu lama terhadap nasib nasabah padahal sampai sekarang manajemen asuransi Bumi Putera beserta stafnya masih menikmati  gaji bulanan. Pertanyaannya, apa yang diurusi manajemen asuransi Bumi Putera selama ini tetapi tidak memikirkan nasabah?.

 

Nomor Urut Antrian Tipuan

Bagaimana Nasib Nasabah Asuransi Bumi Putera?. Kami malah dibuatkan nomor urut antrian hiburan yang katanya direksi ada kemajuan dengan nomor urut antrian ini nanti tinggal menunggu giliran pasti akan cair dan dibayar semua. Istri saya nomor urut antriannya sekitar 4ribuan padahal sampai sekarang nomor urut antrian itu tidak bergerak sama sekali tidak beranjak di nomor 21-an. Saya sudah bilang sama petugasnya ini orang mati 10 kali hidup lagi tidak bakal kebayar dengan nomor urut antrian seperti ini. Inilah yang pernah saya sampaikan kepada istri bahwa dibuatkan nomor urut ini adalah sekedar hiburan untuk mengulur-ulur waktu saja dan dugaan saya tepat sekali nomor urut itu hanya sekedar dibuat untuk mengulur-ulur waktu. Sekarang manejemen Asuransi Bumi Putera mau alasan apa lagi?. Nomor antrian ini hanya tipu-tipu saja untuk mengulur-ulur waktu dan itu terbukti nomor urut antrian tidak berfungsi sama sekali. Manajemen Asuransi Bumi Putera jelas sudah tidak punya niat baik untuk membayar polis asuransi nasabah. Kasian orang-orang yang ikut asuransi diniatkan untuk membayar anak sekolah dan kuliah mereka pengin sekali anak-anaknya pinter bernasib yang baik tidak seperti orang tuanya. Tetapi harapan yang baik itu buyar dikandaskan oleh manajemen Bumi Putera dengan kejam dengan adanya kasus gagal bayar polis asuransi banyak orang tua tidak dapat melanjutkan pendidikan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi kalau pun ada yang meneruskan ke perguruan tinggi pastilah hutang kesana-kemari untuk mencukupi kebutuhan anak kuliah tsb. Wajar saja sekarang terus ada demonstrasi dari pemegang polis menuntut segera dibayarkan uangnya. Saya harapkan manejemen Bumi Putera punya hati sedikitlah bagaimana jika ini menimpa keluarga kita betapa sedih dan memilukannya ikut asuransi tetapi giliran jatuh tempo tidak dapat dicairkan. Kasus gagal bayar asuransi bumi putera  dapat berdampak buruk kepada keberlangsungan seluruh industri asuransi di Indonesia, asuransi yang memiliki rekam jejak baik juga akan terkena imbasnya gara-gara asuransi Bumi Putera ini, kepercayaan orang akan menjadi tergerus dengan ikut asuransi lagi.

 

Solusi Kasus Bumi Putera Pemerintah Harus Turun Tangan Menyelesaikan

Bagaimana Nasib Nasabah Asuransi Bumi Putera?. Solusinya Pemerintah yang berkewajiban melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia harus ikut turun tangan menyelesaikan sengkarut Bumi Putera, kunci penyelesaian kasus Bumi Putera ini ada di tangan pemerintah, jika pemerintah turun tangan menyelesaikan kemelut Bumi Putera dipastikan akan selesai permasalahannya. Kenapa pemerintah harus turun tangan?. Karena kasihan para pemegang polis yang tidak memiliki kepastian hukum, bukankah negara ini adalah negara hukum?. Bagaimana caranya pemerintah menangani kasus Bumi Putera?. Karena Bumi Putera ini adalah perusahaan swasta dan karena kesalahan manejemennya sendiri yang tidak dapat mengelola keuangan dengan baik pemerintah perlu membantu untuk memberikan bailout tetapi bantuan ini tidak gratis tetapi diperhitungkan sebagai penanaman saham. Dengan pemerintah turun tangan ini terjadi win-win solution pemerintah telah membantu menalangi pembayaran polis asuransi Bumi Putera sementara pemerintah dalam jangka panjang mendapatkan keuntungan dari saham yang ditanam tsb. Hanya dengan cara ini yang bisa menyelesaikan kasus Bumi Putera dengan dana talangan yang dipinjami oleh pemerintah tsb, pemerintah dapat menaruh direksi atau orang-orang kepercayaannya di Bumi Putera tetap dengan memegang teguh AD/ART Asuransi Bumi Putera tinggal merevisi secara terbatas hal yang belum ada dalam ketentuannya. Jangan biarkan kasus bumi putera ini tidak ada kepastian hukum kasihan para nasabahnya pemerintah harus segera turun tangan jangan terlalu lama menonton drama pemegang polis yang memilukan, mereka pemegang polis sudah menangis, menjerit-jerit meminta haknya untuk dibayarkan. Saya melihat Asuransi Bumi Putera ini masih bisa diselamatkan pentingnya pemerintah turun tangan dengan menaruh orang-orang yang memiliki skil dan manajemen yang baik untuk mengelolanya secara profesional, hal lain yang terpenting agar manajemen Bumi Putera memiliki akhlaq dan moral yang baik sehingga akan amanah melaksanakan manajemen asuransi dengan baik. Jika orang sudah punya akhlaq dan moral yang baik tentu akan menjalankan jabatan dengan amanah dan pasti takut korupsi. Kenapa takut korupsi?. Karena orang-orang yang beriman hanya takut kepada Allah SWT itu kuncinya jika ingin menyelamatkan asuransi Bumi Putera pemerintah harus membantu turun tangan dengan memberikan dana talangan dan sekaligus sebagai penanam saham dengan demikian persoalan Bumi Putera akan segera terselesaikan dan pemerintah memiliki keuntungan melalui saham Jangka Panjang. Bagaimana nasib nasabah asuransi Bumi Putera?. Harus ada kemauan untuk membayar karena itu uang hasil jerih peluh rakyat kecil untuk mengumpulkan receh agar kelak bisa menguliahkan anak sampai perguruan tinggi nyatanya yang didapat hanya kekecewaan belaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika Sobat Ingin Belajar Hukum Yang Baik dan Benar Rajinlah membaca Blog Hukum dan Ketatanegaraan ini dan Tinggalkanlah Komentar Yang Baik.

HUKUM, KETATANEGARAAN DAN KONSTITUSI

ALHAMDULILLAH ANAK SAYA LULUS SKD TEST ASN di KEMENTERIAN ESDM SUMBER DAYA MINERAL UJIAN BERTEMPAT DI PPK KEMAYORAN

    Foto Anak Saya Test ASN di Gedung PPK Kemayoran Pada hari Minggu, Tanggal 27 Oktober 2024   Pada hari Minggu, tanggal 27 Oktober 2024 sa...

Pak Jokowi, Kami Dosen Belum Menerima Tunjangan Covid-19